NPM : 140310120009
Schrodinger
Persamaan Schrodinger 1 Dimensi
Persamaan diatas merupakan persamaan schrodinger 1 dimensional timeindependent. Dan didapatkan bentuk schrodinger dengan menggunakan finite difference
method :
Dengan menggunakan pembanding energy, didapatkan ketika E > U(x) maka nilai k(x)
merupakan real, sehingga bentuk
(x)
U(x)
maka nilai k(x) merupakan imajiner, sehingga bentuk ( x ) eksponensial naik atau turun.
Ketika persamaan gelombang =0 dan terdapat nilai E maka kita dapat menyelesaikan
persamaan schrodinger. Nilai E akan bertambah dan berkurang sampai mengenai syarat
batas,dengan fungsi geombang maksimalnya mendekati 0. Ketika kondisi x=x(max)
fungsi gelombang akan berkurang secara eksponensial. Berikut ilustrasinya :
Matrix Method
Turunan kedua dari psi dapat digambarkan dalam bentuk matriks 4x4 (n=6).
Simulasi :
a. Listing Program
tc
close
all
clear
all clc
%
==========================================
%Ev
');
input('Enter
Ev = -296.6;
-21; Uv = -200;
[eV]
the
energy
in
%
=======================================
me = 9.109e-31;
kg
eV
L = 1e-10;
[m] N = 1000;
hbar = 1.055e-34;
e = 1.602e-19;
INPUTS
CONSTANTS
%J.s
% C
%
%
SETUP
==============================
CALCULATIONS
% x coodinates
x_min= -1*L;
x_max= -x_min;
x= linspace(x_min,x_max,N);
dx = x(2)-x(1);
U0 = e * Uv;
E = e* Ev;
U = zeros(1,N);
psi = zeros(1,N);
% initial condition
psi(2) = 1;
% FDM =============================================
for n = 2:N-1
% normalize wavefunction
A = simpson1d(psi.*psi,x_min,x_max);
psi = psi ./sqrt(A);
% No. of crossings
cross = 0;
for c = 2 : N
if psi(c-1)*psi(c) < 0, cross = cross + 1; end
end
% GRAPHICS ========================================
figure(1) set(gca,'fontsize',12);
plot(x*1e9,U/e,'r','lineWidth',3)
xlabel('position
(nm)')
b. Tampilan
Simulasi dari persamaan Schrodinger dilakukan dengan melibatkan dua metoda yaitu
metoda Matrix Method sebagai bagian pembentuk sumur potensial, sementara Finite
Difference Method digunakan untuk menghasilkan simulasi dari gerakan electron sebagai
fungsi gelombang dalam sumur potensial. Dari tampilan diatas terlihat keadaan yang
bervariasi dari energi dan potensial-nya. Apabila semakin besar tingkatan energinya maka
akan semakin banyak osilasi dari partikelnya. Sementara apabila energinya lebih kecil
daripada kecepatannya maka osilasi akan teredam.
Referensi
Cooper, I. (n.d.). Quantum Mechanics Schrodinger Equation Time Independent Bound
States. Sydney: University if Sydney.