Anda di halaman 1dari 2

Jet lag (penat terbang).

Definisi dari KBBI (kamus besar bahasa indonesia) adalah penat terbang, bagi orang orang yang sudah sering
terbang keliling dunia penat terbang ini sudah tidak menjadi masalah besar tapi pada awal awalnya pasti
mengalaminya. Yang sudah sering bepergian melintasi perbedaan waktu jika sudah lama tinggal disuatu
tempat dan terbang lagi biasanya akan mengalami jet lag kembali.
Gejala mabuk pascaterbang bermacam-macam, tergantung jumlah zona waktu yang dilintasi, masa pada hari
(pagi-malam) dan perbedaan pribadi. Gejala-gejalanya meliputi:

Sakit kepala
Kelelahan, pola tidur tidak biasa, insomnia
Disorientasi, kepeningan, iritabilitas
Depresi kecil
Sembelit atau diare

Jet lag telah diukur menggunakan skala analog sederhana, namun sebuah studi menunjukkan bahwa hal ini
sama sekali tidak diperlukan untuk menilai semua masalah berkaitan dengan mabuk pascaterbang. Liverpool
Jet Lag Questionnaire dibuat untuk menilai semua gejala mabuk pascaterbang yang berbeda beberapa kali
sehari, dan alat pengukuran khusus ini telah digunakan untuk menilai mabuk pascaterbang pada atlet.
Perawatan
Sangat mungkin untuk mengurangi dampak mabuk pascaterbang dengan mengikuti beberapa tahap dasar
sebelum, ketika, dan setelah penerbangan.

Sebelum terbang.
Dianjurkan untuk mengunjungi dokter untuk merencanakan strategi penguasaan kondisi medis yang
memerlukan pengawasan, termasuk ketika meminum obat atau hal lain yang diperlukan. Satu taktik
adalah berusaha sedikit beradaptasi duluan dengan zona waktu kota tujuan. Ini meliputi memulai
rutinitas harian satu jam sebelum atau sesudah waktu normal seseorang selama satu minggu sebelum
keberangkatan.
Dalam penerbangan.
Untuk menghindari dehidrasi, penumpang dianjurkan untuk tidak meminum minuman beralkohol dan
kafein, karena kafein mengganggu jadwal tidur. Sangat dianjurkan meminum banyak air untuk
membantu melawan efek udara kering di dalam pesawat.
Kedatangan.
Cara yang membantu mengurangi mabuk pascaterbang adalah mengadaptasikan waktu lokal dan
makan sesuai waktu tersebut. Selain itu, terpapar cahaya matahari pada siang hari turut membantu.

Penyembuhan.
Karena pengalaman mabuk pascaterbang beragam pada setiap orang, sulit untuk menilai kemanjuran cara
penyembuhan tertentu. Penyesuaian bertahap selama beberapa hari tidur dengan mempertahankan panjang
regulernya yaitu 7-8 jam dapat mengurangi kelelahan dan mencegah depresi. Jika tujuannya adalah
menyesuaikan dengan waktu setempat, ini dapat dibantu dengan menghindari tidur sore hari dan melakukan
makan malam kaya karbohidrat rendah protein lebih awal.
Para peziarah ke kedua kota suci di jazirah arab ada yang merasakan jetlag ada juga yang tidak merasakan
karena sangat merasa bersemangat, ada juga yang merasakan sulit tidur dan ini bagus untuk memperbanyak
ibadah.
HMQuthub
Alia Wisata Depok
Pelayan Anda Beribadah Umroh dan Haji
Ticketing dan Outbond (rafting)
021-29841414
Cerita soal jetlag ada juga dari Eyang Guru, beliau pernah tinggal di negara paman Sam. Setelah tinggal
beberapa lama, EBP punya kenalan yang cantik dan sangat akrab (mungkin serius). Suatu hari EBP sedang
berdiskusi tetapi terlihat lebih pendiam dari biasanya, teman ini bertanya apakah sedang sakit?. Beliau
menjawab dengan senyum misteriusnya masih mengalami jet lag. what?! Jetlag?...setelah sekian lama?
Teman itu baru menyadari EBP sedang mengerjainya setelah melihat senyum misteriusnya, (mungkin) EBP
kemudian dicubit dengan manja (bagian ini tidak diceritakan oleh EBP).
www.flightcentre.com.au
www.urgentcareglendaleca.com
https://en.wikipedia.org/wiki/Jet_lag

Anda mungkin juga menyukai