Anda di halaman 1dari 7

Model model Penetapa Harga

Persaingan Sempurna
Ekonomi Manajerial

Disusun Oleh Kelompok 2 :


- Alvi Dwiantoro Pujianto
- Toni Sugianto
- Sonny Tri Adhitama

145020201111104
145020201111080
145020207111059

Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
2016

MODEL PRICE TAKER


Price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan
atau mengubah harga pasar. Harga barang dalam pasar ditentukan oleh interaksi antara
keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Dalam pasar persaingan sempurna
perusahaan berkedudukan sebagai price taker, karena harga produk ditetapkan oleh kekuatan
pasar berdasarkan konsep keseimbangan pasar. Dalam pasar persaingan sempurna, manajer
perusahaan tidak dapat menentukan harga artinya harga yang berlaku di pasar harus diterima,
apabila perusahaan ingin menjual produknya dalam pasar persaingan sempurna. Struktur dan
perilaku dari pasar persaingan sempurna selaku price taker adalah :

Memiliki banyak penjual.


Kondisi biaya diasumsikan bahwa output yang menurun dalam produksi jangka

pendek (dimishing returns), akan menyebabkan biaya marjinal (SMC) meningkat.


Terdapat benyak pembeli, sehingga dominasi kekuatan dalam keputusan harga tidak

dapat dilakukan oleh satu atau beberapa pembeli yang kuat.


Kondisi permintaan berbentuk substitusi identik.
Fungsi tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan jangka pendek ( short-run

profit maximization).
Harga telah berada dalam kondisi keseimbangan pasar, maka perusahaan hanya

mengatur kuantitas produk yang ditawarkan.


Tidak ada ekspektasi dari reaksi penting.

MODEL PRICE MAKER


Karakteristik dari pasar oligopoli adalah adanya saling ketergantungan antarperusahaan dalam pasar (mutual interdependence), terdapat sejumlah kecil perusahaan yang
memiliki kekuatan pasar (market power), terdapat hambatan-hambatan bagi perusahaan baru
untuk memasuki pasar (barriers to entry). Dalam pasar oligopoli, perusahaan bertindak
sebagai price maker, karena manajer perusahaan dapat menentukan harga apakah menaikkan
atau menurunkan harga dari produk yang dijual oleh perusahaan itu sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapainya. Struktur dan perilaku penetapan harga pasar oligopoli adalah :

Terdapat beberapa penjual yang dapat berperilaku kooperatif membentuk kartel atau
berperilaku non-kooperatif menciptakan persaingan antar-perusahaan oligopoli.

Kondisi biaya marjinal yang konstan atau menurun mungkin saja terjadi, meskipun

outpu dalam produksi jangka pendek menurun.


Kondisi permintaan bersifat sunstitusi terbatas.
Keuntungan jangka pendek yang tinggi akan merangsang pesaing-pesaing baru

memasuki pasar sehingga menyebabkan pasar berubah menjadi lebih kompetitif.


Perusahaan dapat menyesuaikan harga dan kunatitas yang ditawarkan.
Perusahaan hanya memiliki market share yang relatif kecil, sehingga tindakan-

tindakan dari perusahaan yang satu tidak diketahui oleh perusahaan yang lain.
Produk yang dijual dalam pasar oligopoli dapat bersifat homogen murni atau produk
diferensiasi.

PENETAPAN HARGA DI PASAR OLIGOPOLI


Dalam memutuskan suatu harga, seorang produsen harus memulai dari menentukan
harga untuk sebuah produk yang baru sampai dengan menentukan kembali harga dari produk
yang lama. Disamping itu, seorang produsen juga harus mempunyai strategi yang jitu dalam
memasarkan produknya demi mendapatkan keuntungan dalam pasar. Dalam proses
penentuan harga itu dibutuhkan pertimbangan yang bijaksana jika nanti terjadi suatu
perubahan dalam persaingan. Seorang produsen suatu perusahaan itu harus mengetahui
metode-metode apa yang akan dipakai pesaingnya dalam menentukan harga, karena semua
itu mempengaruhi apakah perusahaan-perusahaan tersebut mengikuti aturanaturan dalam
industri atau bahkan menyimpang dari aturan industri tersebut.
Pada pasar oligopoli, perubahan harga oleh salah satu anggota oligopoly itu akan
menimbulkan reaksi dari anggota-anggota yang lain, karena jika terjadi suatu perubahan
harga maka seorang penjual akan dapat kehilangan pasarnya, jadi kebanyakan perusahaan
dalam pasar oligopoli itu menghindari perubahan-perubahan harga. Harga pada kondisi yang
sempurna adalah harga yang bisa memanfaatkan sumber daya yang ada dengan optimal,
harga akan memberikan kesejahteraan yang tinggi bagi konsumen dan produsen. Suatu harga
yang sempurna adalah harga yang tidak terlalu mahal bagi konsumen dan juga tidak terlalu
murah bagi produsen, inilah yang disebut harga yang pas. Maka hanya ada satu harga yang
punya ciri seperti yaitu harga yang terbentuk pada pasar persaingan sempurna.
Dalam struktur pasar bersaing sempurna, sebuah perusahaan itu tidak menentukan
harga produknya tapi masing-masing produsen bertindak sebagai price taker, Karena
produsen tidak mempunyai kekuatan penuh dalam pasar (market power), seorang produsen

yang mempunyai market power akan dapat menentukan harga produknya dalam pasar dan
dalam menentukan harga market power akan tetap memikirkan permintaan konsumennya.
Dalam menentukan harga seorang produsen pasti mengoptimalkan keuntungannya,
keuntungan disini berarti Revenues (R) dikurangi Costs (C), jadi untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal sebuah perusahaan dalam memproduksi, ongkos atau biaya
produksi yang terakhir harus sama dengan pendapatan penjualan terakhir. jika MR > MC,
maka hanya dengan menambah jumlah penjualan akan dapat meningkatkan keuntungan, tapi
jika MC > MR, Maka kerugian terebut bisa ditekan dengan cara mengurangi
Jumlah.
Kebanyakan keputusan harga itu diambil dalam lingkungan pasar yang berciri
persaingan murni ataupun monopoli. Dalam pasar persaingan tidak sempurna seorang
produsen yang menjadi leader market itu bertanggung jawab atas penetapan harga dan dia
harus mempunyai pandangan yang jelas tentang persaingan. Jika seorang produsen telah
mengetahui tujuan penetapan harga maka produsen tersebut telah siap untuk menetapkan
harga dasar suatu produk yang baru dalam pasar.
Tugas pertama seorang produsen adalah menemukan permintaan untuk produk baru tersebut.

Pada kurva 1.3 dijelaskan bahwa harga p adalah perkiraan harga tertinggi yang akan
ditetapkan untuk produk yang baru, perkiraan itu di dasarkan atas penilaian kelebihan dan
kekurangan produk baru tersebut. Perkiraan harga p tersebut juga berdasarkan atas
keharusan untuk menjual produk tersebut dengan jumlah yang minimum dengan alasan untuk
menutup biaya-biayanya.

Harga p adalah harga minimum suatu perusahaan untuk bersedia menjual produk
baru tersebut. Sedangkan D adalah skedul permintaan yang memperkirakan suatu permintaan
yang paling pesimis atau minim dari konsumen dan para pesainganya (competitive
retaliation), dengan mengaggap tidak ada promosi non-harga atau hanya sedikit. Sebaliknya
D menggambarkan perkiraan yang optimis dari konsumen dengan menggunakan promosi
non-harga. Dan Z adalah zona yang relavant atau seimbang terhadap keputusan penetapan
harga suatu produk baru.
Kompetisi harga (price war) dalam pasar oligopoli itu dapat mengakibatkan
penurunan harga yang tajam, sehingga beberapa perusahaan yang tidak baik harus keluar dari
industrinya. Keluar dari industri bukan sesuatu yang menyenangkan bagi produsen, maka
untuk mencegah lebih banyak lagi perusahaan yang harus keluar dari industri pemerintah
telah menetapkan harga minimum (ceiling price) diatas biaya marginalnya. Jika harga yang
dihadapi masing-masing produsen sama, maka perusahaan dapat berkompetisi dengan tidak
menggunakan harga (non price competition).
Perusahaan semen misalnya, akan berkompetisi dengan lebih menonjolkan mutu,
disain dan pelayanan. Dengan peningkatan servis ini mungkin dapat membuat harga semen
menjadi naik dan bisa melebihi harga minimum.
Jadi price ceiling bisa membuat harga semakin naik karena adanya kompetisi nonprice.

Tujuan Penetapan Harga


Tujuan penetapan harga yang terpenting dalam perusahaan adalah :
a. Penetapan harga untuk mencapai suatu target return on investment (pengembalian atas
investasi).
b. Keseimbangan antara harga dan margin
c. Penetapan harga bertujuan untuk mencapai target market share (penguasaan bagian
pasar)
d. Penetapan harga untuk mengatasi dan mencegah persaingan, dan
e. penetapan harga bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan.

PENETAPAN HARGA JANGKA PANJANG


Keputusan penetapan harga jangka-panjang memiliki horison waktu satu tahun atau
lebih dan meliputi keputusan sebagai berikut:

Penetapan harga produk dalam pasar utam di mana ada kebebasan dalam
menetapkan harga
Pendekatan penetapan harga untuk tujuan jangka panjang
Berbasis-pasar: harga didasarkan pada apa yang pelanggan inginkan dan
bagaimana pesaing bereaksi
Berbasis-biaya: harga didasarkan pada biaya produksi, kemampuan menutup
biaya dan masih mencapai tingkat pengembalian tertentu
Perbedaan penetapan harga untuk jangka panjang dan pendek
1. Biaya yang sering irelevan untuk keputusan kebijakan jangka-pendek, seperti
biaya tetap yang tidak bisa berubah, pada umumnya relevan dalam jangka
panjang karena biaya dapat berubah dalam jangka panjang
2. Marjin laba dalam keputusan penetapan harga jangka-panjang sering diatur
untuk menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan harga
dikurangi ketika permintaan lemah dan ditingkatkan ketika permintaan kuat

Daftar Pustaka
-

Vincent, Gasperz. 2001. Ekonomi Manajerial. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.


Herlambang, Tedy. 2002. Ekonomi Manajerial & Ekonomi Bersaing. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2013. Mikro Ekonomi: teori pengantar. Jakarta. PT Rajagafindo


Persada.

Anda mungkin juga menyukai