Bandung.

Bukan hanya masalah geografis, kota sejuta kenangan yang selalu

menyapamu untuk selalu kembali. Berbentang sejarah lautan api, rumah
bagi cinta dan seni, menangkap tegup perasaan, kota kembang akan
selalu menjadi kenangan.
Berjalan menapaki celah-celah dalam kota, daun-daun gugur dan
segarnya matahari bak bentuk keramahan Tuhan yang kembali menyapa
bumi priangan dengan senyumnya.
Pagi ini kami dipaksa melek melihat realita yang terjadi di sekitar kita,
melek berarti melawan kantuk melawan apa yang membuat kita terlena
dan kembali tidur dengan lelap. Hiruk pikuk kota kembang, paparan
gedung-gedung menopang langit dan bunyi bising mesin-mesin yang
bersandar diatas beton seperti mimpi indah yang selalu membuat kita
terbuai selagi berkata tenang, bandung baik-baik saja
Di elu-elukan sebagai smart city dan berbagai penghargaan baik nasional
maupun internasional membuat kita seakan di nina bobokan. Pagi ini kami
diberi tugas untuk melihat sudut lain kota bandung. Maka berlabuhlah
kami di jl. Jurang . rumah-rumah gedongan menghiasi sisi kiri-kanan jalan
hampir membuat kami berpikir tidak ada yang salah disini. Sempat
bingung, akhirnya kami memutuskan memasuki salah satu gang-gang
kecil yang ada disana. Semakin dalam jalan menjadi semakin sempit,
deretan rumah-rumah saling berdempetan seperti pemukiman padat pada
umumnya.
Dalam perjalanan perhatian kami tertuju pada beberapa rumah semi
permanen, padahal beberapa saat lalu kami melewati rumah-rumah
megah nan mewah, kontras sekali. Saya pribadi sebenarnya cukup kaget,
saya tidak pernah menyangka bahwa masih ada rumah semi permanen di
wilayah yang notabene masih dalam kota ini. lantas kami langsung
menemui sang pemilik rumah yaitu bpk. Ating kuswari. Lagi, kembali dan
selalu ekonomi yang menjadi masalah utama, selain itu masalah
kesenjangan sosial dan mulai hilangnya nilai-nilai kepedulian serta gotong
royong menjadi keluh kesah si bapak yang selanjutnya, tak lupa pa ating
memberi wejangan dan masukan pada kami, membuat kami termenung
sejenak, sangat bermanfaat.
Beranjak pada tujuan kami selanjutnya yaitu ketua RT.