Anda di halaman 1dari 7

INVESTIGASI MOTIVASI DAN STRATEGI MANAJEMEN LABA

PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA


KOMARUDIN ACHMAD
IMAM SUBEKTI
SARI ATMINI

Universitas Brawijaya Malang

1. RINGKASAN
Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis
akrual yang mengharuskan pengakuan pendapatan dan beban
berdasarkan saat terjadinya hak dan kewajiban, bukan saat
penerimaan dan pengeluaran kas. Laba yang dihasilkan akuntansi
berbasis akrual memberikan informasi kinerja ekonomi yang lebih
baik daripada laba yang dihasilkan akuntansi berbasis kas (FASB
1978). Dalam penerapan akuntansi akrual, prinsip akuntansi berterima umum
memberikan fleksibilitas dengan mengijinkan manajer untuk memilih kebijakan
akuntansi dalam pelaporan laba. Fleksibilitas ini dimaksudkan agar manajer dapat
menginformasikan kondisi ekonomi sesuai realitanya. Adapun kelemahan
dalam penerapan akuntansi akrual diantaranya memiliki aturan
yang tidak sempurna dan mangaburkan laporan keuangan yang
bertujuan memberikan informasi aliran kas dan kapabilitas akrual
yang ruwet dan rentan atas manipulasi (manajemen laba).
Menurut Scott (2000), motivasi manajemen laba meliputi rencana bonus, debt
covenant, dan biaya politik. Pola manajemen laba diaplikasik an menjadi strategi
manajemen laba yang meliputi kebijakan pengestimasi akuntansi, perubahan metode
akuntansi, dan pergeseran periode pengakuan biaya dan pendapatan. Manajemen laba
dapat diukur dengan model Disrectionary Accruals (Jones, 1991). Model ini
mengasumsikan bahwa perubahan pendapatan dan aktiva tetap bruto merupakan
akrual yang ditimbulkan dari transaksi ekonomi perusahaan dan bersifat tidak dapat
dikelola. Model ini juga menjelaskan bahwa manajer memiliki kebijakan untuk
menggunakan akuntansi akrual sebagai alat pengelolaan laba.
Penelitian ini bertujuan mengindikasikan pengaruh motivasi dan strategi terhadap
praktik manajemen laba serta mengetahui tipe-tipe motivasi dan strategi terhadap
1

praktik manajemen laba. Penelitian ini diperluas dengan menguji pengaruh strategi
pemilihan metode akuntansi serta motivasi manajemen laba yaitu dengan rencana
bonus, debt covenant dan biaya berpengaruh terhadap praktik manajemen laba pada
perusahaan di Indonesia. Praktik manajemen laba diprosikan dengan nilai
Discretionary Accruals Surprise (DAS) yang diukur menggunakan Modified Jones
Models (Dechow et al. 1995).
Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 83 perusahaan dengan menggunakan
metode purposive sampling. Dimana sampel penelitiannya adalah perusahaan yang
memenuhi kriteria meliputi (1) terdaftar di BEI selama tahun 2003 2005, (2)
terklarifikasi dalam sector manufaktur, (3) menerbitkan laporan keuangan lengkap
dan mempunyai saldo ekuitas bernilai positif, (4) menggunakan periode laporan
keuangan mulai 1 januari sampai 31 desember. Pengklasifikasian sector manufaktur
didasarkan data ICMD.
Untuk pengaruh motivasi dan strategi terhadap praktik manajemen laba, diuji
berdasarkan data lintas sektoral dengan regresi Ordinary Least Square (OLS).
Sebelumnya dilakukan uji asumsi multikolinearitas (nilai tolerance dan VIF) dan
heteroskedastisitas (Korelasi Spearmans Rho), yang hasilnya tidak mengindikasikan
gejala multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
Investigasi praktik manajemen laba berdasarkan telaah analitis dan telaah
substantif. Telaah analitis menggunakan indeks (yang diadopsi dari Beneish 1997)
meliputi indeks penjualan, indeks laba kotor, indeks perputaran piutang, indeks
perputaran persediaan, indeks beban usaha, indeks kualitas aktiva, indeks depresiasi,
dan indeks leverage. Telaah substantif menganalisis perubahan elemen-elemen
laporan keuangan berdasarkan informasi yang tersedia dalam laporan keuangan,
laporan auditor, dan laporan lain yang relevan.
Hasil pengujian mengindikasikan bahwa peningkatan motivasi debt covenant dan
motivasi biaya politik akan meningkatkan praktik manajemen laba. Namun, penelitian
ini gagal mengindikasikan pengaruh motivasi rencana bonus dan strategi pilihan
metode akuntansi terhadap praktik manajemen laba.
Hasil investigasi pada praktik-praktik manajemen laba adalah sebagai berikut.
Peningkatan laba berasosiasi dengan kompensasi manajemen, pembayaran dividen,
dan keterikatan perjanjian utang, namun kompensasi manajemen, pembayaran
dividen, dan keterikatan pada perjanjian utang bukan motivasi utama dalam praktik
2

penurunan laba. Laba dari restrukturisasi utang merupakan insentif bagi manajer
untuk meningkatkan laba. Pembayaran pajak berasosiasi dengan penurunan laba.
Penggeseran kinerja (pendapatan dan biaya) antar perusahaan berasosiasi dengan
penurunan laba. Pengaruh kendala kesinambungan usaha terhadap penurunan laba
merupakan motif khusus dalam manajemen laba. Studi ini menemukan bahwa para
manajer perusahaan publik di Indonesia tidak menggunakan pilihan metode akuntansi
sebagai strategi manajemen laba. Beberapa dari mereka memilih untuk menggunakan
sedikit fleksibilitas akuntansi akrual dan lebih menyukai pelanggaran prinsip
akuntansi dan strategi transaksi antar perusahaan.
Studi ini mengidentifikasi bahwa motivasi perjanjian utang, biaya politik dan
pembayaran serta strategi fleksibilitas akuntansi akrual adalah praktek-praktek
manajemen laba dengan nilai global. Sebaliknya, praktik manajemen laba dengan
nilai lokal terdiri dari motivasi yang disebabkan oleh restrukturisasi utang dan kendala
kelangsungan hidup serta strategi melalui pelanggaran prinsip akuntansi dan transaksi
antar perusahaan.
Skema yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kerangka berpikir
Kajian Empiris:

Kajian Teoritis :
Teori Akuntansi Positif
Manajemen Laba
Motivasi Manajemen
Laba
Startegi Manajemen
Laba

Scott (2000)
Dechow (1994),
DeFond & Jiambalvo (1994),
Sweeney (1994)
Frankel & Trezevant (1994),
Cloyd et al. (1995), dan
Maydew (1997)
Zmijewski & Hagerman
(1981)
Healy (1985)
Collins et al. (1995),

Rumusan Masalah
Hipotesis
Uji Statistik
Hasil
Kesimpulan dan Saran

Hubungan antar variabel:


Strategi Pilihan Metode Akuntansi

Motivasi Rencana Bonus


Motivasi Debt Covenant
Motivasi Biaya Politik

H2

H1

H3

PRAKTIK MANAJEMEN LABA

H4
3

2. MOTIVASI PENELITIAN
Penelitian ini dimotivasi dari studi terdahulu yang menguji pengaruh motivasi
terhadap praktik manajemen laba. Studi terdahulu menguji hipotesis untuk
mengindikasikan praktik manajemen laba secara umum. Penelitian ini memperluas
studi terdahulu dengan menguji pengaruh simultan motivasi dan strategi terhadap
praktik manajemen laba. Penelitian juga menginvestigasi motivasi dan strategi secara
spesifik dalam praktik-praktik manajemen laba pada beberapa perusahaan publik.
3. MASALAH PENELITIAN
1. Apakah strategi pilihan metode akuntansi berpengaruh terhadap praktik
manajemen laba?
2. Apakah motivasi rencana bonus berpengaruh terhadap praktik manajemen
laba?
3. Apakah motivasi debt covenant berpengaruh terhadap praktik manajemen laba?
4. Apakah motivasi biaya politik berpengaruh terhadap praktik manajemen laba?
4.

LANDASAN TEORI
Teori pendukungnya adalah teori akuntansi positif (contracting

theory) menjelaskan bahwa akuntansi merupakan alat pengawasan


dalam

pelaksanaan

kontrak

antara

pihak-pihak

yang

terikat

pengelolaan perusahaan. Kontrak ini menggunakan angka-angka


akuntansi. Akuntansi menyediakan informasi yang menjadi basis
keputusan dalam penentuan alokasi sumberdaya, kompensasi
manajemen, dan pengawasan perjanjian utang. Selain itu hasil
penelitian sebelumnya yang dipakai referensi dalam peneltian ini
dan manajemen laba.
5. HIPOTESIS
H1: Strategi pilihan metode akuntansi berpengaruh terhadap praktik manajemen
laba
H2: Motivasi rencana bonus berpengaruh terhadap praktik manajemen laba
H3: Motivasi debt covenant berpengaruh terhadap praktik manajemen laba
4

H4: Motivasi biaya politik berpengaruh terhadap praktik manajemen laba


6. KARAKTERISTIK KUALITATIF DESAIN PENELITIAN
a. Rantai Kausal dan Validitas Logika
Penelitian ini memiliki rantai kausal dan validitas logika yang baik karena
peneliti telah menjelaskan pendahuluan, landasan teori, dan pengembangan
hipotesis, mengenai variabel independen yaitu strategi pilihan metode akuntansi,
motivasi rencana bonus, motivasi debt covenant, dan motivasi biaya politik serta
bagaimana hubungan variabel independen tersebut pada variabel dependen yaitu
praktik manajemen laba. Penelitian ini juga menjelaskan hubungan-hubungan
setiap varibel secara rinci dalam 4 hipotesis yang ada pada penelitian ini.
b. Pengendalian Variabel Ekstraneous
Variabel ekstraneous dalam penelitian ini dikendalikan dengan menggunakan
metode purposive sampling dalam pemilihan sampel. Sampel dipilih dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2003-2005,
2) Terklasifikasi dalam sektor pemanufakturan,
3) Menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dan memiliki saldo ekuitas
bernilai positif,
4) Menggunakan periode laporan keuangan mulai 1 Januari sampai 31
Desember dan Rupiah sebagai mata uang pelaporan.
c. Validitas Internal
Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian.
Penelitian ini memiliki validitas internal yang cukup baik karena terdapat
konsistensi antara masalah penelitian, hipotesis, dan analisis data, sehingga hasil
penelitian dapat menjawab masalah penelitian yang diungkapkan peneliti.
d. Validitas Eksternal
Validitas eksternal berkaitan dengan sejauh mana kemampuan data untuk
digeneralisasi

terhadap

orang-orang,

tempat,

dan

waktu

(generalizability) penelitian diambil. Penelitian ini hanya menggunakan


sampel

perusahaan yang terklasifikasi dalam sektor pemanufakturan, maka

hasil dari penelitian ini kurang dapat digeneralisasi ke sektor industri lainnya
karena perbedaan karakteristik dari masing-masing industri, selain itu , sampel
5

perusahaan tidak dikontrol antara perusahaan yang terindikasi melakukan


manajemen laba secara ekstrim dengan perusahaan yang tidak mengelola laba
dan hanya menggunakan sampel hanya 83 perusahaan sehingga model prediksi
discretonaryaccruals yang dihasilkan relatif masih lemah, khususnya untuk
tahun 2005, sehingga dapat disimpulkan bahwa validitas eksternal penelitian ini
adalah rendah.
e. Pengumpulan dan Analisis Data
Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan, Indonesian Capital Market
Directory (ICMD), dan informasi publikasian perusahaan. Pengklasifikasian
sektor

pemanufakturan

didasarkan

data

ICMD.

Pengujian

hipotesis

menggunakan data laporan keuangan 2004 dan 2005. Data laporan keuangan
2003-2005

dan

informasi

publikasian

lainnya

digunakan

dalam

penginvestigasian praktik-praktik manajemen laba.


Pengaruh motivasi dan strategi terhadap praktik manajemen laba diuji
menggunakan data lintas sektoral dengan model regresi. Sebelumnya dilakukan
uji

asumsi

klasik yaitu

uji multikolinearitas

dan heteroskedastisitas.

Multikolinearitas dilihat dari nilai VIF dan Heteroskedastisitas diuji


menggunakan Korelasi Spearmans rho.
f. Uji Statistik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi
multikolinearitas

yang

menggunakan

nilai

tolerance

dan

VIF, serta

heteroskedastisitas yang diuji dengan korelasi Spearmans rho. Sedangkan


untuk menguji hipotesis yang diajukan menggunakan regresi Ordinary Least
Square (OLS). Penelitian ini telah menggunakan uji statistik yang sesuai dengan
hipotesis penelitian.
g. Konsistensi antara Masalah Penelitian, Hipotesis, dan Analisis Data
Pada penelitian ini terlihat bahwa terdapat konsistensi antara masalah penelitian,
hipotesis dan analisis data. Masalah penelitian yang disampaikan dalam
penelitian ini adalah terdapat indikasi pengaruh motivasi dan strategi terhadap
praktik manajemen laba dan dari masalah penelitian tersebut diperoleh 4
hipotesis yang dapat menjawab pertanyaan dari masalah yang ada. Analisis data
yang digunakan konsisten dengan masalah penelitian dan hipotesis dengan

regresi OLS untuk mendapatkan seberapa besar pengaruh masing-masing


variabel terhadap praktek manajemen laba.
h. Konsistensi Hasil Pengujian dengan Simpulan
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak seluruh hipotesis dapat diterima,
hipotesis yang diterima hanya hipotesis motivasi biaya politik terhadp
manajemen laba dan hipotesis perjanjian hutang. Hal ini konsisten dengan
simpulan yang juga menjelaskan hasil pengujian hipotesis tersebut. Hipotesis
yang ditolak adalah hipotesis rencana bonus terhadap manajemen laba dan
hipotesis strategi pilihan metode akuntansi terhadap manajemrn laba. Hal ini
tidak konsisten dengan simpulan yang juga menjelaskan hasil pengujian
hipotesis tersebut.
i. Implikasi Kebijakan
Implikasi kebijakan dalam penelitian ini adalah laba restrukturisasi utang yang
merupakan insentif bagi manajer untuk mengelola laba sehingga temuan ini
merupakan masukan bagi penyusun standar akuntansi untuk merevisi PSAK
No. 54, indikasi pelanggaran prinsip akuntansi dan manajemen laba
transaksional merupakan masukan bagi BAPEPAM dalam penyusunan
pedoman laporan keuangan publik.

Anda mungkin juga menyukai