Anda di halaman 1dari 41

Jenis Batuan Mineral dan Tingkat kekerasan nya..

Mineral Bagi mereka yang menekuni geologi atau mineralogi, yang disebut mineral
adalah bahan alamiah yang bersifat an-organik atau suatu bahan hasil dari prosesproses fisis dan kimia khusus secara alami, biasanya berbentuk kristal, terdiri dari
satu unsur dengan komposisi kimia tetap dan memiliki sifat-sifat fisik tertentu. Dari
definisi ini jelaslah bahwa dalam geologi, batubara, minyak bumi endapan kersik dan
mineral buatan manusia tidak dapat dikategorikan sebagai mineral.

Dalam mineral, oksigen terikat kuat dengan unsur lain seperti SiO2, Al2O3, FeO
ataupun Fe2O3, MgO, CaO, Na2O, K2O, dan sebagainya

Sifat - Sifat Mineral :


Di antara sifat-sifat mineral yang penting adalah : bentuk kristal, bidang belah
(Cleavage), warna, coret (Streak), kilap (Lustre), berat jenis, kekerasan dan
pecahan-pecahan mineral.
Bidang Belah (Cleavage):
Bidang belah adalah bidang di mana mineral cenderung membelah dengan arah
tertentu. Berkaitan dengan keteraturan atom-atom yang menyusun mineral, di mana
atom lemah atau relatif sedikit maka di situlah mineral cenderung membelah. Ada
minteral yang memounyai satu saja, ada yang dua, ada yang tiga dan ada pula yang
tidak mempunyai bidang belah.
Warna:
Warna mineral merupakan sifat fisik mineral yang palin berkesan. Tatapi warna
mineral sangat bervariasi karena adanya pengotoran dari unsur lain. Misalnya
kuarsa ada yang putih, ungu, hitam dan kuning. Meskipun demikian beberapa
mineral memperlihatkan warna khas, misalnya muskovit berwarna putih atau tidak
berwarna, kebanyakan mineral ferromagnesia berwarna hijau atau hitam.
Coret (Streak):
Yang dimaksud dengan coret adalah warna mineral yang telah ditumbuk halusatau
warna mineral yang terlihat pada porselin bila kita mencoretkan mineral tersebut
pada permukaan porselin. Warna serbuk mineral lebih konstan sehingga lebih
mantap digunakan dalam mengidentifikasi mineral. Sebagai contoh, hematit dapat
berwarna coklat, hijau atau hitam, tetapi coretnya selalu coklat kemerahan.
Kilap (Lustre):
Kilap berkenaan dengan kemampuan permukaan mineral dalam memantulkan
cahaya. Biasanya dibedakan atas metalik dan nonmetalik. Kilap metalik seperti
permukaan logam memantulkan cahaya. Kilap non metalik dapat dibedakan lagi
atas: vitreous (seperti kaca), resinous (seperti damar), greasi (kotor seperti lemak),
silky (seperti sutra), dan pearly (seperti mutiara).

Berat Jenis:
Setiap mineral mempunyai berat tiap unit volume tertentu. Berat jenis biasanya
diperoleh dengan membandingkan berat mineral dengan berat air tawar yang
volumenya sama pada temperatur 40C.
Kekerasan
Kekerasan mineral berkenaan dengan ketahanan mineral terhadap goresan.
Kekerasan mineral diperoleh dengan membandingkan tingkat kekerasan mineral
tersebut dengan suatu standar yang telah disusun oleh Mohs yang terbagi atas 10
tingkatan, mewakili mineral yang paling lunak sampai mineral yang paling keras,

Kita Mulai dari yang Pertama :

1. Talk
Talek merupakan mineral metamorf yang dihasilkan dari mineral magnesium seperti
piroksen, amfibol, olivin, dan mineral serupa lainnya dengan adanya karbon dioksida
dan air. Hal ini biasa dikenal sebagai karbonasi talek atau steatisasi dan
memproduksi sederetan cadas yang dikenal sebagai karbonat talek. Talek biasanya
terbentuk melalui hidrasi dan karbonasi serpentin.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa talek berhubungan dengan kejadian
kanker paru, kulit, dan ovarium. Talek dieksploitasi di sejumlah negara seperti di
Eropa, Amerika Serikat, dan Republik Rakyat Cina. ( sumber Wikipedia)

Talek atau talk (dari bahasa Arab: talk) ialah mineral yang memiliki kekerasan 1
skala Mohs, menjadikannya sebagai mineral paling lembut. Merupakan silikat
magnesium terhidrasi, talek memiliki rumus kimia Mg3Si4O10(OH)2. Talek tidak larut
dalam air.

2. Gipsum
Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi.
Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi
air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai
mineral evaporit, endapan gipsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan
sedimen batu gamping, serpih merah, batu pasir, lempung, dan garam batu, serta

sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen.


gipsum umumnya memiliki sifat lunak dan pejal dengan skala Mohs 1,5 2.

3. KalsitKalsit adalah sebuah mineral karbonat dan polimorf karbonat kalsium


(CaCO3) paling stabil. Polimorf lain adalah mineral aragonit danvaterit.
Aragonit akan berubah menjadi kalsit pada suhu 380-470 C.

4. Flourite

Fluorit (juga disebut fluorspar) adalah mineral halida terdiri dari kalsium fluorida,
CaF2. Ini merupakan mineral isometrik dengan kebiasaan kubik, meskipun
oktahedral dan lebih kompleks bentuk isometrik yang tidak biasa.
Fluorit adalah mineral berwarna-warni, baik dalam cahaya tampak dan ultraviolet,
dan batu memiliki kegunaan hias dan pendek. Dalam industri, fluorit digunakan
sebagai fluks untuk peleburan, dan dalam produksi gelas dan enamel tertentu. The
nilai murni dari fluorit merupakan sumber fluoride untuk pembuatan asam fluorida,
yang merupakan sumber menengah paling fluor yang mengandung bahan kimia.
Optik jelas lensa fluorit transparan memiliki dispersi rendah, sehingga lensa yang
terbuat dari itu menunjukkan penyimpangan chromatic kurang, membuat mereka
berharga dalam mikroskop dan teleskop. Optik fluorit juga dapat digunakan dalam
berbagai jauh-ultraviolet di mana gelas konvensional terlalu penyerap untuk
digunakan.

5. Apatit
Fosfat / Apatit adalah unsur dalam suatu batuan beku atau sedimen dengan
kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone
phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan
kandungan P2O5.
Fosfat apatit termasuk fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat
dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan
magma. Kadang kadang, endapan fosfat berasosiasi dengan batuan beku alkali
kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.
Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan
sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah sedikit
berasal dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite
(Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih
kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.
Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air,
tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam .

Waduuw..warnanya mirip Saphire...ckckck..

Yang kuning ini Mirip Yakut Saleh..hehe

Yang ini mirip Aqua marine...??


6. Feldspar
Feldspar (KAlSi3O8 - NaAlSi3O8 - CaAl2Si2O8) adalah kelompok batuan
pembentuk mineral tectosilicate yang membentuk sebanyak 60% dari kerak bumi [2].
Feldspar mengkristal dari magma sebagai pembuluh darah di kedua mengganggu
dan ekstrusif batuan beku dan juga hadir dalam berbagai jenis batuan metamorf. [3]

Batu terbentuk hampir seluruhnya dari yg mengandung kapur plagioklas feldspar


(lihat di bawah) dikenal sebagai anorthosite [4] feldspar. Juga ditemukan di berbagai
jenis batuan sedimen

Kelompok ini terdiri dari mineral kerangka tectosilicates. Komposisi unsur utama
dalam
feldspar
umum
dapat
dinyatakan
dalam
tiga
endmembers:
Kalium-Feldspar
(K-spar)
endmember
KAlSi3O8
[2]
Albite
endmember
NaAlSi3O8
[2]
Anorthite
endmember
CaAl2Si2O8
[2]
Larutan padat antara K-felspar dan albite disebut feldspar alkali. [2] solusi Padat
antara albite dan anorthite disebut plagioklas, [2] atau lebih tepat plagioklas feldspar.
Hanya larutan padat terbatas terjadi antara K-felspar dan anorthite, dan dalam dua
solusi padat lainnya, immiscibility terjadi pada suhu umum di kerak bumi. Albite

dianggap baik feldspar plagioklas dan alkali. Selain albite, feldspar barium juga
dianggap baik alkali dan feldspar plagioklas. Feldspar barium terbentuk sebagai
hasil dari penggantian kalium feldspar
7. Kuarsa ( Quartz)
Batu kuarsa adalah batu kristal mineral yang terbuat dari silicon dioxide (ketika
silicon dan oxygen menyatu) dan merupakan mineral kedua (setelah feldspar) yang
paling banyak dan yang paling umum ditemukan di kerak kontinen bumi (mencakup
12% dari keseluruhan). Batu kuarsa amat beragam dan sebagian dijadikan batu
perhiasan dan sebagian amat langka. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal
yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala
kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm. Bentuk umum kuarsa adalah prisma
segienam yang memiliki ujung piramida segienam.

Batu kuarsa diberi nama dari bangsa Slav yang artinya keras. Batunya awet, tahan
lama, indah dan tidak mudah rusak. Walaupun batunya banyak ditemukan secara
alami tetapi kebanyakan batu kuarsa yang digunakan dalam kebutuhan industri
adalah buatan manusia.
Kegunaan atau manfaat
Batu kuarsa dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara lain;
1. Batu bola kristal kuarsa digunakan untuk memprediksi masa depan oleh para
peramal.
2. Batu bola kristal kuarsa yang digunakan sebagai jimat dipercayai dihuni oleh rohroh yang dikasih makan secara rutin dengan digosoknya dengan darah darah rusa.
3. Digunakan untuk menyimpan informasi yang dimana bisa diakses dengan
memegang batu tersebut.
4. Digunakan untuk menyembuhkan penyakit, dan dapat juga membantu
meningkatkan keseimbangan dan keharmonisan rumah tangga.
5. Memberi kebahagiaan, harapan dan optimisme.
6. Batu kuarsa juga digunakan untuk membantu menjalankan projek astral dan batu
ini dipercayai mempunyai koneksi erat antara dimensi fisik dan dimensi pikiran.
8. Topaz
Topaz adalah mineral silikat yang terdiri dari aluminium dan fluorin dengan formula
kimia Al2SiO4(F,OH)2. Topaz mengkristal dalam bentuk ortorombik dan sebagian
kristalnya berbentuk prisma berujung piramida atau bentuk lain
Topaz murni tidak berwarna dan transparan namun biasanya diwarnai oleh
impuritas; topaz biasa berwarna kuning, abu-abu muda atau jingga kemerahan, dan
biru cokelat. Selain itu ada juga warna putih, hijau muda, biru, emas, merah jambu
(langka), kuning kemerahan atau opak sampai transparan

Topaz sering dikaitkan dengan batuan beku silisik jenis granit dan riolit. Mineral ini
mengkristal di dalam pegmatit granit atau lubang uap di aliran lava riolit seperti di
Pegunungan Topaz di barat Utah. Topaz dapat ditemukan bersama fluorit dan
kasiterit di berbagai daerah termasuk Pegunungan Ural dan Ilmen di Rusia,
Afghanistan, Sri Lanka, Republik Ceko, Jerman, Norwegia, Pakistan, Italia,Swedia,
Jepang, Brazil, Meksiko, Pulau Flinders, Australia, Nigeria, dan Amerika Serikat.
yang ini Pasti YaQut Saleh beneran,,
9. Korundum

Korundum (dari Bahasa Tamil: kurundam) adalah kristal aluminium oksida dan
merupakan salah satu mineral pembentuk batuan. Secara alami mineral ini jernih,
tapi dapat memiliki warna yang berbeda dengan adanya zat pengotor. Spesimen
yang transparan digunakan sebagai batu permata, yang disebut rubi jika berwarna
merah dan safir jika berwarna selain merah. Selain kekerasannya, korundum dikenal
karena densitasnya yang tinggi (4,02 g/cm), yang sangat tinggi untuk suatu mineral
transparan yang tersusun dari unsur ber-massa atom rendah aluminium dan
oksigen.
Jenis Batu Sapphire, Ruby, termasuk golongan Corundum
lebih tepatnya alumunium oxide. Pengaruh elemen lain yaitu zat besi, titanium,
chromium, copper atau magnesium membuat Saphire memiliki banyak warna dari
biru, kuning, pink, ungu, orange atau hijau. Batu ini bisa ditemukan dilapisan
sedimen. Batu Saphire sangat kuat sehingga tidak hanya digunakan didunia
aksesori saja namun juga alat-alat high-tech seperti komponen optik infrared

10. Intan
Intan atau berlian adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau
alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa,
terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifatsifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di
dalam
dunia
industri.
Intan terutama ditambang di Afrika tengah dan selatan, walaupun kandungan intan
yang signifikan juga telah ditemukan di Kanada,Rusia, Brasil, dan Australia. Sekitar
130 juta "carat" (26.000 kg) intan ditambang setiap tahun, yang berjumlah kira-kira 9
miliar dollar Amerika Serikat. Selain itu, hampir empat kali berat intan dibuat di dalam
makmal sebagai intan sintetik (synthetic diamond)

Intan terutama ditambang dari pipa-pipa vulkanis, tempat kandungan intan yang
berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dari dalamBumi karena tekanan dan
temperaturnya sesuai untuk pembentukan intan. di Indonesia intah telah lama
ditambang di kawasanMartapura, Kalimantan Selatan.
Intan terdapat dari dalam perut bumi yang digali baik secara manual maupun
dengan mekanisasi. Sekarang kebanyakan para penambang intan sudah
menggunakan mekanisasi, yaitu dengan mesin penyedot untuk menyedot tanah
yang sudah digali.
Tanah yang disedot bersama air, dipilah melalui tapisan. Dengan keterampilannya, si
penambang bisa membedakan batu biasa, pasir, atau intan. Intan yang baru didapat
ini disebut "galuh" di daerah Martapura. Galuh ini masih merupakan intan mentah.
Untuk menjadikannya siap pakai, intan harus digosok terlebih dahulu. Penggosokan
intan yang ada di masyarakat sebagian besar masih dengan alat tradisional.

MINERAL DAN KLASIFIKASI BATUAN ~ Bagian terkecil dari sebuah batuan Bentuk
bentuk kristal GB Bentuk-bentuk kristal MINERAL BATUAN Mineral adalah material padat
anorganik yang terbentuk secara alamiah, dengan komposisi kimia tertentu dan struktur
kristal yang beraturan. Hal pokok suatu mineral : - Komposisi kimia - Struktur kristal
Polimorfism adalah mineral yang memiliki komposisi kimia sama namun struktur kristal
yang berbeda. Intan Grafit Masing-masing atom carbon terikat kuat satu dengan lainnya
dalam tiga dimensi. Atom karbon terikat kuat dalam dua dimensi, membentuk
lembaranlembaran yang terikat lemah antara lembaran satu dengan lembaran lain.
Karakteristik fisik mineral - Bentuk kristal contoh kristal NaCl (cenderung selalu berbentuk
kubus). Bentuk kristal contoh kristal Na Cl Warna dan Gores mineral (streak) Warna dan
Gores mineral Gores mineral pada sebuah porselen yang memperlihatkan warna serbuk
mineral tersebut, ( contoh: goresan warna kemerahan mineral hematit). Berbagai warna
mineral korundum GB Berbagai warna mineral korundum. Tingkat kekerasan (Hardness)
Tingkat Kekerasan (Hardness) Tingkat Kekerasan Relatif Mineral (Skala Mohs) GB Tingkat
Kekerasan Relatif Mineral (Skala Mohs). Balahan (cleavage) dan Rekahan (fracture) Belahan

merupakan bidang kecenderungan pecahnya suatu mineral (pada arah-arah Belahan Dan
Rekahan tertentu), sedangkan Rekahan merupakan permukaan bidang pecah mineral secara
tak beraturan. Tiga arah belahan mineral halit (NaCl) yang saling tegak lurus antara satu
dengan lainnya. Kilap (luster) Merupakan derajat kecerahan dari cahaya yang dipantulkan
oleh mineral. Kilap pada sebuah batuan GB Kilap pada sebuah batuan. Kristal Mineral Dan
Batuan GB Kristal, Mineral Dan Batuan. BATUAN BEKU Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk akibat membekunya magma pada waktu perjalanannya ke permukaan bumi.
Magma adalah cairan silikat yang panas dan pijar yang terdiri dari unsur O, Si, Al, Fe, Mg,
Ca, Na, K dan sebagainya. Hasil dari rekristalisasi magma tersebut membentuk berbagai
macam jenis mineral dan mengikuti aturan tingkat kristalisasi dari magma. Bowen menyusun
urutan kristalisasi dari mineral-mineral utama pembentuk batuan beku yang dikenal sebagai
Seri Reaksi Bowen : Seri Reaksi Bowen Batuan beku berdasarkan genesa atau tempat
terbentuknya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. Batuan beku intrusi batuan beku yang
membeku di dalam bumi, yang menghasilkan 2 jenis batuan beku yaitu : Batuan hypabisal :
batuan beku yang membeku di dalam bumi pada kedalaman menengah-dangkal . Batuan
plutonik : batuan beku yang membeku jauh di dalam bumi. 2. Batuan beku ekstrusi batuan
beku yang membeku di permukaan/di dekat permukaan bumi, yang menghasilkan batuan
beku volkanik. Batuan plutonik GB Batuan plutonik (granit). Batuan vulkanik GB Batuan
vulkanik (basalt vesikuler). Dapur magma Karakter Batuan Beku SEDIMEN DAN BATUAN
SEDIMEN Dua tipe sedimen yaitu: detritus dan kimiawi. Detritus terdiri dari partikelpartikel padat hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai
hasil kristalisasi larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme. Partikel sedimen
diklasifikasikan menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder, cobble dan pebble), pasir,
lanau, dan lempung. Transportasi Sedimen dan Ukuran Butir Sedimen Ukuran dan bentuk
butir adalah fungsi dari jarak dan mekanisme tranportasi Dua jenis mekanisme transportasi:
arus traksi dan arus turbit (viskositas tinggi) Transportasi dari sedimen menyebabkan
pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan sorting
sangat tergantung pada ukuran butir, jarak transportasi dan proses pengendapan. Kebundaran
dari sebuah butiran sedimentasi GB Kebundaran dari sebuah butiran sedimentasi.
Transportasi Butiran GB Transportasi Butiran. Batuan Sidimen Batuan Konglomerat GB
Batuan Konglomerat. Batu Pasir GB Batu pasir Proses Pelarutan Batu gamping GB Proses
Pelarutan Batu gamping. METAMORFOSA DAN BATUAN METAMORFIK Tiga jenis
metamorfosa GB Tiga jenis metamorfosa : Kontak, Dinamik dan Regional metamorfosa.
Batuan metamorfik umumnya terjadi dibawah permukaan akibat panas(T), tekanan (P) dan
aktifitas fluida Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan
metamorfosa. Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure)
atau tekanan diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (differential
stress) Fluida yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima
yang berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan
mineral baru Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan tekstur.
Tekstur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi yang tidak
memperlihatkan orientasi mineral. Batuan Metamorf berfoliasi dan yang tidak GB Batuan
Metamorf berfoliasi (kiri) dan tidak berfoliasi (kanan). Batuan Metamorf berfoliasi (kiri) dan
tidak berfoliasi (kanan) Batuan Metamorf GB Batuan Metamorf Merekam peristiwa

deformasi (strain) (kanan) Veins sebagai bukti aktifitas fluida (kiri). Batuan metamorfik
umumnya terjadi didalam zona metamorfosa sebagaiakibat perubahaan kondisi tekanan (P)
dan temperatur (T) Fasies metamorfosa dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang
mencirikan sebaran T dan P tertentu. Metamorphosa dapat terjadi disetiap kondisi tektonik,
tetapi yang paling umum dijumpai pada daerah kovergensi lempeng Batuan metamorfik
berfoliasi membentuk urutan berdasarkan besar butir dan/atau perkembangan foliasi, dari
slate yang berbutir halus ke filit dan skeis yang berbutir kasar, gneis dengan lapisan-2 mineral
yang terpisah. Amphibolit adalah batuan metamorfik yang berfoliasi dan berbutir kasar
dimana batuan asalnya adalah batuan berkomposisi mafik Mamer, kwarsit, batu sabak dan
hornfels adalah batuan metamorfik nonfoliasi. Marmer, slate, grafit, talk dan asbes adalah
batuan metamorfik yang juga merupakan mineral industri.
read more~ http://learnmine.blogspot.co.id/2013/04/klasifikasi-batuan.html

Sifat Kimia Mineral

Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral


Silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu
kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, dan Phospat.
Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO2) yang umum dijumpai dalam batuan, Seperti
yang kita ketahui bahwa tidak kurang dari 2.000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang.
Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan. Mineralmineral tersebut dinamakan Mineral pembentuk batuan, atau Rock-forming minerals, yang
merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan
dikelompokan menjadi empat: Silikat, Oksida, Sulfida , Karbonat dan Sulfat.
a.

Mineral Silikat
Mineral silikat adalah mineral yang memiliki unsur pembentuknya yaitu silica
(SiO2), yang merupakan hasil pembekuan magma. Silicat merupakan 25% dari mineral yang
dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah
dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan
beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerakBumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman
2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu
sedimen, batuan beku maupun batuan malihan (metamorf). Silikat pembentuk batuan yang
umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan nonferromagnesium.

Tabel 2.3 Kelompok Mineral Silikat


MINERAL

RUMUS KIMIA

Olivine

(Mg,Fe)2SiO4

Pyroxene

(Mg,Fe)SiO3

Amphibole

(Ca2Mg5)Si8O22(OH)2

Muscovite

KAl3Si3O10(OH)2

Biotite

K(Mg,Fe)3Si3O10(OH)2

Orthoclase

K Al Si3 O8

Feldspa

Plagioclas

(Ca,Na)AlSi3O8

Mica

Quartz

SiO2

Sumber : Anonim, 2012

1) Mineral Ferromagnesium
Mineral silikat ferromagnesium adalah mineral silikat yang mengandung ion besi
dan atau magnesium di dalam struktur mineralnya. Mineral-mineral silikat feromegnesium
dicirikan oleh warnanya yang gelap dan mempunyai berat jenis antara 3,2 sampai 3,6.
a)

Olivine adalah mineral silikat feromagnesian yang terbentuk pada temperatur tinggi,
berwarna hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilat gelas dan pecahan konkoidal.
Olivin disusun oleh tetrahidra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan
magnesium yang merangkai atom oksigen bersama-sama. Berat jenis berkisar antara 3.273.37.

b)

Augitit: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2 - 3.4 dengan
bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting untuk
membedakannya dengan mineral hornblende.

c)

Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah yang
berpotongan dengan sudut kira-kira 56 dan 124 yang sangat membantu dalam cara
mengenalnya.

d) Biotite merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi. Biotit
disusun oleh struktur lebaran yang memberikan belahan satu arah. Biotit mempunyai warna
hitam mengkilap yang membedakan dari mineral ferromagnesian lainnya. Seperti
hornblende, biotit banyak dijumpai pada batuan penyusun kerak benua, termasuk batuan
beku granit. Berat jenis berkisar antara 2.8 - 3.2.
2) Mineral Non-Ferromagnesium.

Mineral

Non-Ferromagnesium

adalah

Mineral-mineral

silikat

yang

tidak

mengandung ion-ion besi dan magnesium disebut .mineral silikat non feromagnesium pada
umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis rata-rata 2,7.
a)

Muscovite adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang dengan kilap
seperti mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya belahannya satu arah. Didalam
batuan muskovit sangat mudah dikenali karena sangat bercahaya. Berat jenis berkisar antara
2.8 - 3.1.

b)

Feldspar merupakan huruf mineral yang sangat umum, dapat terbentuk pada rentang
temperatur dan tekanan yang besar. Mineral ini mempunyai bidang belahan dua arah dan
membentuk sudut hampir 900, relatif keras dan kilap bervariasi antara kilap kaca sampai
mutiara.

c)

Orthoclase merupakan mineral feldspar dengan ion potasium didalam struktur kristalnya.
Plagioklas feldspar adalah mineral feldspar dengan ion kalsium dan atau sodium didalam
struktur kristalnya. mineral ortoklas berwarna krem terang sampai merah jambu, sedangkan
plagioklas berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya mempunyai warna
yang berbeda tetapi warna tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk membedakannya. Salah
satu sifat fisik yang dapat membedakannya adalah adanya striasi yang sejajar pada mineral
plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral orthoklas.

d) Quartz merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen. Kuarsa tidak
mempunyai bidang belahan, sangat keras dan resistan terhadap proses pelapukan. Kuarsa
mempunyai belahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna kuarsa sangat jernih,
membentuk kristal heksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna mineral kuarsa sangat
bervariasi tergantung pada proses pengotoran pada waktu pembentukannya. Variasi warna
menyebabkan adanya bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa
susu (putih), kuarsa asap (abu-abu) kuarsa rose (ping), ametis (purple) dan kristal batuan
(clear).
b. Mineral Non Silikat
Mineral Non silikat adalah kelompok mineral yang unsur pembentuknya bukan dari
silika. Secara garis besar hampir semua mempunyai komposisi kimia yang sederhana berupa
unsur, sulfida (bila unsur logam bersenyawa dengan sulfur), atau oksida (bila unsur logam
bersenyawa dengan oksigen). Native element seperti tembaga, perak atau emas agak jarang
terdapat. Sulfida kecuali Pirit, tidak jarang ditemukan, tetapi hanya cukup berarti bila relatif
terkonsentrasi dalam urat (vein) dengan cukup besar.
Berikut ini adalah mineral mineral yang yang non silikat:

Tabel 2.4 Kelompok Mineral Non-Silikat


KELOMPOK

ANGGOTA
Hematite

SENYAWA KIMIA
Fe2O3

Oxides

Magnetite Corrundum

Fe3O4

Chromite

Al2O3

Ilmenite

FeCr2O4

Galena

FeTiO3
PbS

Sphalerite

ZnS

Pyrite

FeS2

Chalcopyrite

CuFeS2

Bornite

Cu5FeS4

Cannabar
Gypsum

HgS
CaSO4,2H2O

Anhydrite

CaSO4

Barite
Gold

BaSO4
Au

Cooper

Cu

Diamond

Sulfur

Graphite

Silver

Ag

Platinum
Halite

Pt
NaCl

Flourite

CaF2

Sylvite
Calcite

KCl
CaCO3

Dolomite

CaMg(CO3)2

Malachite

Cu2(OH)2CO3

Hydroxides

Azurite
Limonite

Cu3(OH)2(CO3)2
FeO(OH).nH2O

Phosphates

Bauxite
Apatite

Al(OH)3.nH2O
Ca5(F,Cl,OH)PO4

Turquoise

CuAl6(PO4)4(OH)8

Sulfides

Sulfates

Native Elements

Halides

Carbonates

Sumber : Anonim, 2012

1) Mineral Oksida

Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu.
Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras
dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang
paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan aluminium. Beberapa
mineral oksida yang paling umum adalah es (H 2O), corondum (Al2O3), hematite (Fe2O3) dan
casiterite (SnO2).
2) Mineral Sulfida
Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan
sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari
mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti
pyrite (FeS3), chalcocite (Cu2S), galena (PbS), dan sphalerit (ZnS).
3) Mineral-mineral Karbonat dan Sulfat.
Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2, dan disebut karbonat, umpamanya
persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai mineral
kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.

http://henzr.blogspot.co.id/p/jenis-batuan-mineral-dan-tingkat.html
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/04/klasifikasi-batuan.html
http://id.wikihow.com/Mengidentifikasi-Mineral-Umum
http://semangatgeos.blogspot.co.id/2011/05/sifat-sifat-optik-dari-mineral.html
http://mineralogibatuan.blogspot.co.id/2011/10/sifat-kimiawi-mineral.html
3.1.3 Sifat Kimiawi Mineral

Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral Silikat


dan mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu
kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, dan
Phospat (lihat tabel 3.3). Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang umum
dijumpai dalam batuan adalah seperti terlihat pada tabel 3.2. Di depan telah
dikemukakan bahwa tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang.
Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan.
Mineral-mineral tersebut dinamakan Mineral pembentuk batuan, atau Rock-forming
minerals, yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi.
Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat: (1) Silikat, (2) Oksida, (3)
Sulfida dan (4) Karbonat dan Sulfat.

Wulfenite

Mimetite

Sperssatite

Flourite

Azurite

Gypsum

Quarzts

Pyrite

Gambar 3.2 Berbagai jenis mineral yang memperlihatkan struktur kristal

1.

Mineral Silikat

Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena
jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral
silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak
Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen,
batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium .

Berikut adalah Mineral Silikat:


1.

Kuarsa: ( SiO )

2.

Felspar Alkali: ( KAlSiO )

3.

Felspar Plagiklas: (Ca,Na)AlSiO)

4.

Mika Muskovit: (KAl(SiAlO)(OH,F)

5.

Mika Biotit: K(Mg,Fe)SiO(OH)

6.

Amfibol: (Na,Ca)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)O(OH)

7.

Pyroksen: (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)SiO

8.

Olivin: (Mg,Fe)SiO

Nomor 1 sampai 4 adalah mineral non-ferromagnesium dan 5 hingga 8 adalah mineral


ferromagnesium.

Tabel 3.2 Kelompok Mineral Silikat

MINERAL

RUMUS KIMIA

Olivine

(Mg,Fe)2SiO4

Pyroxene

(Mg,Fe)SiO3

Amphibole

(Ca2Mg5)Si8O22(OH)2

Mica

Muscovite

KAl3Si3O10(OH)2

Biotite

K(Mg,Fe)3Si3O10(OH)
2

Feldspa
r

Orthoclase

K Al Si3 O8

Plagioclas
e

(Ca,Na)AlSi3O8

Quartz

2.

SiO2

Mineral ferromagnesium:

Umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar.

Olivine: dikenal karena warnanya yang olive. Berat jenis berkisar antara 3.27 3.37,
tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna.

Augitit: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2 3.4 dengan
bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting
untuk membedakannya dengan mineral hornblende.

Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah yang
berpotongan dengan sudut kira-kira 56 dan 124 yang sangat membantu dalam cara
mengenalnya.

Biotite: adalah mineral mika bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas.
Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat-hitam; BD 2.8 3.2.

3.

Mineral non-ferromagnesium.

Muskovit: Disebut mika putih karena warnanya yang terang, kuning muda, coklat ,
hijau atau merah. BD. berkisar antara 2.8 3.1.

Felspar: Merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak . Namanya juga
mencerminkan bahwa mineral ini dijumpai hampir disetiap lapangan. Feld dalam
bahasa Jerman adalah lapangan (Field). Jumlahnya didalam kerak Bumi hampir 54 %.
Nama-nama yang diberikan kepada felspar adalah plagioklas dan orthoklas.
Plagioklas kemudian juga dapat dibagi dua, albit dan anorthit. Orthoklas adalah yang
mengandung Kalium, albit mengandung Natrium dan Anorthit mengandung Kalsium.

Orthoklas: mempunyai warna yang khas yakni putih abu-abu atau merah jambu. BD.
2.57.

Tabel 3.3 Kelompok Mineral Non-Silikat

KELOMPOK

Oxides

Sulfides

ANGGOTA

SENYAWA KIMIA

Hematite

Fe2O3

Magnetite

Fe3O4

Corrundum

Al2O3

Chromite

FeCr2O4

Ilmenite

FeTiO3

Galena

PbS

Sphalerite

ZnS

Pyrite

FeS2

Chalcopyrite

CuFeS2

Bornite

Cu5FeS4

Sulfates

Native
Elements

Halides

Carbonates

Hydroxides

Phosphates

Cannabar

HgS

Gypsum

CaSO4,2H2O

Anhydrite

CaSO4

Barite

BaSO4

Gold

Au

Cooper

Cu

Diamond

Sulfur

Graphite

Silver

Ag

Platinum

Pt

Halite

NaCl

Flourite

CaF2

Sylvite

KCl

Calcite

aCO3

Dolomite

CaMg(CO3)2

Malachite

Cu2(OH)2CO3

Azurite

Cu3(OH)2(CO3)2

Limonite

FeO(OH).nH2O

Bauxite

Al(OH)3.nH2O

Apatite

Ca5(F,Cl,OH)PO4

Turquoise

CuAl6(PO4)4(OH)8

Kuarsa: Kadang disebut silika. Adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan yang
terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul dengan warna seperti
asap atau smooky, disebut juga smooky quartz. Kadang-kadang juga dengan warna
ungu atau merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian disebut amethyst,
merah massip atau merah-muda, kuning hingga coklat. Warna yang bermacam-macam
ini disebabkan karena adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih.

4. Mineral oksida. Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan
unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya
lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali
sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan

aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah es (HO), korondum
(AlO), hematit (FeO) dan kassiterit (SnO).

5.

Mineral Sulfida. Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur


tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan
merkuri. Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai
ekonomis, atau bijih, seperti pirit (FeS ), chalcocite (CuS), galena (PbS), dan
sphalerit (ZnS).

6. Mineral-mineral Karbonat dan Sulfat. Merupakan persenyawaan dengan ion (CO),


dan disebut karbonat, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium
karbonat, CaCO dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan
utama yang membentuk batuan sedimen.

Pada gambar 3.3 diperlihatkan mineral-mineral yang umum dijumpai pada batuan beku,
yaitu plagioclase
feldspar,
K-feldspar, quartz, muscovite
mica, biotite
mica,amphibole, olivine, dan calcite. Mineral mineral tersebut mudah dikenali, baik
secara megaskopis maupun mikroskopis berdasarkan dari sifat sifat fisik mineral masingmasing. Adapun ciri dari mineral mineral tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 3.3 Berbagai jenis mineral yang umum dijumpai sebagai penyusun batuan

Olivine

Olivine adalah kelompok mineral silikat yang


tersusun dari unsur besi (Fe) dan magnesium
(Mg). Mineral olivine berwarna hijau, dengan
kilap gelas, terbentuk pada temperatur yang
tinggi. Mineral ini umumnya dijumpai pada
batuan basalt dan ultramafic. Batuan yang
keseluruhan mineralnya terdiri dari mineral
olivine dikenal dengan batuan Dunite.

Amphibole/Hornblende

Amphibole adalah kelompok mineral silikat


yang berbentuk prismatik atau kristal yang
menyerupai
jarum.
Mineral
amphibole
umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium
(Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika
(Si), dan Oksigen (O). Hornblende tampak pada
foto yang berwarna hijau tua kehitaman.
Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis
batuan beku dan batuan metamorf.

Biotite

Semua mineral mika berbentuk pipih, bentuk


kristal berlembar menyerupai buku dan
merupakan bidang belahan (cleavage) dari
mineral biotite. Mineral biotite umumnya
berwarna gelap, hitam atau coklat sedangkan
muscovite berwarna terang, abu-abu terang.
Mineral mika mempunyai kekerasan yang lunak
dan bisa digores dengan kuku.

Plagioclase feldspar

Mineral Plagioclase adalah anggota dari


kelompok
mineral
feldspar.
Mineral
ini
mengandung unsur Calsium atau Natrium.
Kristal feldspar berbentuk prismatik, umumnya
berwarna putih hingga abu-abu, kilap gelas.
Plagioklas yang mengandung Natrium dikenal
dengan mineral Albite, sedangkan yang
mengandung Ca disebut An-orthite

Potassium feldspar (Orthoclase)

Potassium feldspar adalah anggota dari


mineral feldspar. Seperti halnya plagioclase
feldspar,
potassium
feldspars
adalah
mineral silicate yang
mengandung
unsur
Kalium dan bentuk kristalnya prismatik,
umumnya berwarna merah daging hingga
putih.

Mica

Micas
adalah
kelompok
mineral silicateminerals
dengan
komposisi
yang bervariasi, dari potassium (K), magnesium
(Mg), iron (Fe), aluminum (Al) , silicon (Si) dan
air (H2O).

Quartz

Quartz adalah satu dari mineral yang umum


yang banyak dijumpai pada kerak bumi. Mineral
ini tersusun dari Silika dioksida (SiO2), berwarna
putih, kilap kaca dan belahan (cleavage) tidak
teratur (uneven) concoidal.

Calcite

Mineral Calcite tersusun dari calcium carbonate


(CaCO3). Umumnya berwarna putih transparan
dan mudah digores dengan pisau. Kebanyakan
dari binatang laut terbuat dari calcite atau
mineral yang berhubungan dengan 'lime' dari
batugamping.

MINERAL ( GEOLOGI DASAR )


Litosfer terdiri dari batuan dan batuan terdiri dari mineral mineral atau batuan
merupakan bahan penyusun litosfer, dan batuan merupakan asosiasi mineral.
1. A.

Pengertian Mineral

Mineral adalah sebagian besar zat zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta
bersifat homogen fisik maupun kimiawi. Mineral merupakan persenyawaan

anorganik asli, serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Yang dimaksud
dengan persenyawaan kimia asli ialah bahwa mineral itu harus terbentuk dalam
alam, karena banyak zat zat yang mempunyai sifat yang sama dengan mineral
dapat di bentuk dalam laboratorium.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga
termasuk struktur mineral. Mineral Mineral termasuk dalam komposisi unsur
murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan
bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya termasuk)
1. B.

Proses Terbentuknya Mineral

Proses pembentukan endapan mineral dapat diklasifikasikan menjadi dua


macam, yaitu proses internal atau endogen dan proses eksternal atau eksogen.
Endapan mineral yang berasal dari kegiatan magma atau dipengaruhi oleh faktor
endogen disebut dengan endapan mineral primer. Sedangkan endapan endapan
mineral yang dipengaruhi faktor eksogen seperti proses weathering, inorganic
sedimentasion, dan organic sedimentation disebut dengan endapan sekunder,
membentuk endapan plaser, residual, supergene enrichment,
evaporasi/presipitasi, mineral-energi (minyak&gas bumi dan batubara dan
gambut).
Proses internal atau endogen pembentukan endapan mineral yaitu meliputi:
1. Kristalisasi dan segregrasi magma: Kristalisasi magma merupakan proses
utama dari pembentukan batuan vulkanik dan plutonik.
2. Hydrothermal: Larutan hydrothermal ini dipercaya sebagai salah satu fluida
pembawa bijih utama yang kemudian terendapkan dalam beberapa fase dan tipe
endapan.
3. Lateral secretion: erupakan proses dari pembentukan lensa-lensa dan urat
kuarsa pada batuan metamorf.
4. Metamorphic Processes: umumnya merupakan hasil dari contact dan regional
metamorphism.
5. Volcanic exhalative (= sedimentary exhalative); Exhalations dari larutan
hydrothermal pada permukaan, yang terjadi pada kondisi bawah permukaan air
laut dan umumnya menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.
Proses eksternal atau eksogen pembentukan endapan mineral yaitu meliputi:
1. Mechanical Accumulation; Konsentrasi dari mineral berat dan lepas menjadi
endapan placer (placer deposit).
2. Sedimentary precipitates; Presipitasi elemen-elemen tertentu pada lingkungan
tertentu, dengan atau tanpa bantuan organisme biologi.
3. Residual processes: Pelindian (leaching) elemen-elemen tertentu pada batuan
meninggalkan konsentrasi elemen-elemen yang tidak mobile dalam
material sisa.

4. Secondary or supergene enrichment; Pelindian (leaching) elemen-elemen


tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral dan kemudian presipitasi pada
kedalaman menghasilkan endapan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
C. UNSUR UTAMA PERSENYAWAAN MINERAL PADA BATUAN DI KERAK
BUMI
Terdapat 8 unsur utama penyusun persenyawaan mineral pada batuan di kerak
bumi yaitu :
n olivine,
Dikenal karena warna nya yang olive berat jenis berkisar antara 3.27 3.37,
tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna.
n pyroxene,
Mereka berbagai struktur umum yang terdiri dari rantai
tunggal tetrahedra silika dan mereka mengkristal dalam
sistemmonoklin dan ortorombik. Pyroxenes memiliki rumus XY umum
(Si, Al) 2O6 (di mana X mewakili kalsium, natrium, besi dan magnesium +2 dan
lebih jarang seng, mangan dan lithium iondan Y merupakan ukuran yang lebih
kecil, seperti kromium, aluminium, besi +3 ,
magnesium, mangan, skandium, titanium,vanadium
dan bahkan besi +2). Meskipun pengganti aluminiumluas untuk silikon
dalam silikat seperti feldspars dan amphiboles,substitusi terjadi hanya secara
terbatas di pyroxenes paling.

n amphibole,
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau kristal
yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi (Fe),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O).
Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau tua kehitaman. Mineral ini
banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.
n mica,
Mica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan komposisi yang
bervariasi, dari potassium (K), magnesium (Mg), iron (Fe), aluminum (Al) , silicon
(Si) dan air (H2O).
n clay minerals,
Clay mineral adalah pelapukan umum (termasuk pelapukan feldspar) dan
rendah suhu produk alterasi hidrotermal.
Clays Mineral yang sangat umum dalam batuan sedimen berbutir halus seperti
serpih, batulumpur, dan batulanau dan batu tulis metamorf berbutir

halus dan phyllite.


n feldspar
feldspar adalah anggota dari mineral feldspar. Seperti halnya plagioclase
feldspar, potassium feldspars adalah mineral silicate yang mengandung unsur
Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging
hingga putih.
n quartz,
Quartz adalah satu dari mineral yang umum yang banyak dijumpai pada kerak
bumi. Mineral ini tersusun dari Silika dioksida (SiO2), berwarna putih, kilap kaca
dan belahan (cleavage) tidak teratur (uneven) concoidal.

n calcite
Mineral Calcite tersusun dari calcium carbonate (CaCO3). Umumnya berwarna
putih transparan dan mudah digores dengan pisau. Kebanyakan dari binatang
laut terbuat dari calcite atau mineral yang berhubungan dengan 'lime' dari batu
gamping.

D. NAMA NAMA MINERAL YANG UMUM TERDAPAT PADA BATUAN


Berdasarkan mineralogi, beberapa mineral yang terdapat pada batuan adalah
sebagai berikut:

Batuan beku asam. Batuan ini berwarna cerah, kandungan silika tinggi,
65 75 % SiO2, yang dicirikan terutama oleh kehadiran mineral berwarna
cerah: kuarsa dan K-feldspar, dan mineral berwarna gelap:biotit.
Termasuk kategori ini antara lain adalah Granit dan Riolit.

Batuan beku basa. Batuan ini berwarna gelap, hitam, kandungan


silikanya rendah, 45
52 %, yang dicirikan oleh kehadiran mineral
cerah plagioklas basa (Ca-plagioklas), dan mineral berwarna gelap yang
dominan piroksen. Termasuk kategori ini antara lain adalah Gabro dan
Basalt.

Batuan beku ultrabasa. Batuan ini berwarna gelap, hijau gelap,


kandungan silikanya sangat rendah, < 45 %, yang dicirikan terutama oleh
kehadiran mineral berwarna gelap olivin dan piroksin, dan tanpa mineral
berwarna cerah. Termasuk kategoti ini adalah Peridotit, Dunite,
Piroksenit.

Batuan beku menengah. Batuan ini berwarna abu-abu sampai abu-abu


gelap, mengandung silika menengah, 52 65 %, yang dicirikan oleh
kehadiran mineral-mineral cerahnya plagioklas menengah (Ca-Na
plagioklas) yang dominan, dan mineral berwarna gelap yang utama adalah
hornblende. Termasuk kategori ini antara lain adalah Andesit dan Diorit.

http://wenyra.blogspot.co.id/2012/03/mineral-geologi-dasar.html
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari
mineral disebut mineralogi.

Anda mungkin juga menyukai