Anda di halaman 1dari 3

A.

Judul
PENGUKURAN POTENSIAL OSMOTIK DAN POTENSIAL AIR JARINGAN
TUMBUHAN

B. AlatdanBahan

: Alat[
-

Mistar
JangkaSorong
Karet
Plastik
Kacabenda
Alatpengebor
Kacapenutup
Mikroskop
Serbet
Labutakar
Botolselai/balsam
Botol vial
Silettajam
Beaker glass
Batangpengaduk
Aluminium foil
Pipet dankobokan

Bahan
-

Kentang
Larutansukrosa 0%, 15%, 20%
DaunRhoe discolor

C. Dasar Teori
Air merupakan komponen utama tanaman, yaitu membentuk 80-90% bobot segar
jaringan yang sedang tumbuh aktif, air sebagai komponen esensial tanaman yang memiliki
peranan antara lain sebagai (a) pelarut dan zat yang terlarut yang bergerak keluar masuk sel
(b) pelarut dari bagian yang berkonsentrasi tinggi kebagian yang berkonsentrasi rendah.
Contoh sederhana adalah pemberian gula pada cairan air tawar, lambat laun cairan air
tersebut menajdi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.
Difusi akan terus terjadi hingga seluuh partikel tersebar luas menjadi secara merata
atau mencapai keadaan yang kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi
walaupun tidak ada perebedaan konsentrasi. air berdifusi melintasi membrane dari wilayah

yang berkonsentrasi zat terlarut yang lebih rendah sampai konsentrasi yang lebih tinggi
sampai konsentras yang zat terlarut pada kedua sisi membrane setara. Difusi air
yangmelintasi membraneprmeable selektifdi sebut osmosis.(Campbell.2008)
Nilai potensial air didalam sel dan nilainya di sekitar sel akan mempengaruhi difusi
air dari luar dan dalam sel tumbuhan. Dalam sel tumbuhan ada tiga faktor yang menentukan
nilai potensial airnya. yaitu matriks sel, larutan dalam vakuola dan tekanan hidrostatik dalam
isi sel, hal ini menyebabkan potensial air dalam sel tumbuhan dapat dibagi menjadi 3
komponen yaitu potensial matiks, potensial osmotik dan potensial tekanan.(Wilkins,1992)
D. Hipotesis
E. Prosedur
F. Hasil Pengamatan

Perlakuan 1

Preparat

Sel awal

Sel yang

Persentase

konsentrasi

34
40
98
40

plasmolisis
2
1
59
22

Plasmolisis
5,88%
2,5%
60%
55%

0%
5%
10%
15%

Preparat

Sel awal

Sel yang

Persentase

konsentrasi

1
2
3
4

38
41
39
55

terplasmolisis
7
18
22
46

plasmolisis
97,36%
43,9%
56,41%
83,63%

0%
5%
10%
15%

1
2
3
4

Perlakuan 2

G. Pembahasan
H. Kesimpulan
I. Daftar Pustaka

DISKUSI
6. Menurut kelompok kami sel yang mengalami plasmolisis bisa kembali normal, asalkan sel
tersebut belum sepenuhnya mengalami plasmolysis dan berada dalam lingkungan air murni.
Hal ini disebabkan gradient konsentrasi cairan intraseluler lebih rendah daripada cairan
ekstraseluler sehingga memungkinkan terjadinya peristiwa osmosis untuk menyeimbangkan
konsentrasi cairan di dalam dan di luar sel supaya homeostasis sel tetap terjaga.
7. Seharusnya tiap konsentrasinya naik maka potongan kentang akan semakin mengecil
karena adanya plasmolisis. Namun kenyataannya, pada hasil percobaan kelompok kami,
semakin naik konsentrasi larutan, semakin mengecil ukuran potongan kentang.
8. Potongan umbi kentang bertambah panjang artinya banyak air yang masuk ke dalam sel
melalui peristiwa osmosis karena cairan intraseluler dari sel umbi kentang lebih pekat
daripada cairan ekstraseluler. Akibatnya banyak air yang masuk ke dalam vakuola dan
menyebabkan terjadinya turgid (vakuola menekan dinding sel). Tekanan turgor vakuola
menekan dinding sel, namun terjadi gaya reaksi dari dinding sel, akibatnya tekanan turgor
menyebar ke seluruh dinding sel dan menyebabkan sel membesar. Oleh karena terjadi turgid,
maka yang tampak adalah pertambahan panjang potongan umbi kentang.
9. Jika tidak terjadi perubahan volume pada potongan kentang, maka bisa disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan potensial air antara air jaringan kentang terhadap larutan perendam
(larutan sukrosa).
10. Umbi kentang dapat berubah ukurannya setelah direndam larutan gula karena sel-sel ubi
tersebut mengalami plasmolisis. Air yang berada di luar sel memiliki konsentrasi yang tinggi
(pekat), maka untuk menyeimbangkan gradient konsentrasinya, air yang ada di dalam
vakuola keluar dari sel melalui peristiwa osmosis. Semakin lama sel direndam di dalam
larutan yang pekat, maka semakin banyak air yang dikeluarkan dari sel. Akibatnya,
vakuolanya menyusut dan gaya turgor yang membentuk tubuh sel berkurang sehingga
dinding sel ikut menyusut. Ketika hal ini terjadi, maka yang terlihat adalah perubahan ukuran
pada umbi kentang.

Anda mungkin juga menyukai