Anda di halaman 1dari 6

NAMA : PASCAL SULISTIYO

WIBOWO
NIM

: 4201415084

PSIKOLOGI
PENDIDIKAN

BAB I
1. Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di dalam dunia
pendidikan yang meliputi studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan pendidikan manusia yang tujuannya untuk mengembangkan dan
meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. Atau denagn kata lain Psikologi pendidikan
merupakan kajian tentang manusia belajaer di latar pendidikan , evektifitas interverensi
pendidikan , psikologi pembelajaran , dan psikologi social tentang sekolah sebagai organisasi.
2. Topik topik yang dikaji dalam psikologi pendidikan adalah :
1. Perkembangan ( hakekat perkembangan , perkembangan kognitif dan bahasa ,perkembangan
psikososial dan moral,karakteristik dan tugas tugas perkembangan ,dll) perkembangan yaitu
perubahan organisme berkesinambungan progresif, dari lahir sampai mati sebagai suatu
proses yang kekal dan tetap menuju suatu arah suatu organisasi pada tingkat integritas yang
lebih tinggiberdsarkan proses pertumbuhan , kematangan dan belajar.
2. Belajar ( hakekat belajar , teori belajar behavioristic , teori belajar kognitif,teori belajar
himanistik). Belajar merupakan proses bagi perubahan perilaku setiap orang.
3. Aransemen hasil belajar, aransemen hasil belajar merupakan proses mendokumentasi, melalui
proses pengukuran ,keterampilan , sikap dan keyakinan peserta didik.
4. Efektivitas interverensi pendidikan ,adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan
apa yang diahrapkan. Pendidik di tuntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran
agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
5. Pengukuran dan perbedaan individu,yaitu tiap individu merupakan sesuatu yangvunik ,
karakteristik akan membedakan pada tiap individu. Pada setiap kehidupannya akan
mengalami tahap tahap yang akan membedakan pada individu dan disebabkan oleh beberapa
factor , diantaranya psikologi.
3. Peran psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran :
a. Tujuan Pendidikan

Tujuan pembelajaran hendaknya menyatakan apa yang peserta didik mampu lakukan dan
apa yang akan peserta didik itu lakukan jika mereka di berikan kesempatan.
b. Karakteristik peserta didik
Psikologi pendidikan memberikan kontribusi dengan cara membantu pendidik
memperhatikan karakteristik dan perilaku peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
c. Proses belajar
Pendidik harus memahami tentang cara cara memotivasi peserta didik dan peserta didik
dalam proses pembelajaran yang dilakukan adalah dengan cara belajar dengan mudah dan
sederhana. Cara yang berbeda dalam mempelajari materi pembelajaran yang berbeda akan
diperoleh hasil yang berbeda pula.
d. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah sama pentingnya dengan unsur unsur pembelajaran
lainnya. Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan prosedur membantu peserta didik
bergerak dari kegiatan pendahuluan,kegiatan inti , dan kegiatan penutup dalam setiap
pembelajaran, sehingga peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
e. Evaluasi pembelajaran
Beberapa kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada waktu proses pembelajaran sedang
berlangsung , yakni untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik. Berkenaan dengan
evaluasi ini , psikologi pendidikan memberikan kontribusi tentang perumusan instrument
evaluasi , pelaksanaan ujian , analisis hasil evaluasi dan penafsiran hasil evaluasi.
4. Pendidik professional adalah pendidik yang dapat memberikan layanan ahli yang menuntut
persyaratan kemampuan yang secara akademik dan paedagogis maupun secara professional dapat
diterima oleh pihak dimana pendidik berugas , baik penerima jasa layanan secara langsung
maupun pihak lain terhadap siapa pendidik bertanggung jawab.
5. Kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik professional :
a. Kompetensi Paedagogik
Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik , perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar , dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. Setiap pembelajaran yang berkaitan dengan pembuatan rancangan
pembelajaran , pengembangan kurikulum , teknologi pembelajaran dan evaluasi hasil belajar ,
mahasiswa dituntut melakukan praktek tentang kajian tersebut dan hasilnya dikaji layaknya
dalam uji kompetensi. Pembelajaran dengan nuansa humanis perlu ditekankan pada calon
pendidik, sehingga mereka dapat terbentuk sense of sensitivity terhadap peserta didik tatkala
mengajar di sekolah kelak.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkaitan dalam performans
pribadi seorang pendidik , seperti berpribadi mantap , stabil , dewasa , arif , berwibawa ,
menjadi teladan bagi peserta didik , dan berakhlak mulia. Pembentukan perilaku profesi dapat

dilakukan melalui kegiatan kemahasiswaan di tingkat fakultas dan jurusan , yang diformat
sedemikian rupa sehingga bentuk kegiatannya dapat mendukung pembentukan kepribadian
professional.
c. Kompetensi Professional
Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif ,
dengan : peserta didik , dan masyarakat sekitar.
6. Guru dapat menjadi pelatih atau mentor bagi mahasiswanya dalam mengaspirasikan kegiatan di
luar jam belajar atau jam kuliah sebagai contoh guru dapat melatih paduan suara untuk anak
didiknya yang mengikuti paduan suara dalam hal ini guru sudah punya bakat atau potensi dalam
bidangnya.

BAB II
1. Perkembangan merupakan pola pola perubahan yang terjadi sepanjang hayat , yakni
dimulai dari masa konsepsi dan berlangsung terus menerus sampai dengan sepanjang hidup
manusia. Para pakar psikologi perkembangan meyakini bahwa perkembangan terdiri atas dua
proses , yaitu integrasi ( perilaku yang dimiliki sebelumnya dengan perilaku baru ) dan
diferensiasi ( perkembangan menunjukkan kemajuan kemampuan yang ditunjukkan secara
berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda.
2. Prinsip prinsip perkembangan manusia :
a. Perkembangan berlangsung sepanjang hayat

Potensi perkembangan akan terjadi sepanjang hidup manusia , dan tidak ada asumsi yang
menyatakan bahwa kehidupan seseorang akan mencapai puncak perkembangan kemudian
menurun kembali pada waktu orang itu dewasa atau berusia tua. Perkembangan tidak
akan terjadi sebelum orang tersebut lahir, dan perkembangan itu akan berlangsung
sepanjang hayat.
b. Perkembangan bersifat multidimensional dan multideksional.
Multidimensional mengacu pada kenyataan bahwa perkembangan tidak dapat
digambarkan melalui kriteria tunggal. Multidireksional mengacu pada hasil
perkembangan dicapai melalui berbagai cara.
c. Perubahan mengacu pada perolehan dan kehilangan
Perkembangan itu mencakup aspek aspek pertumbuhan dan penurunan.kedua aspek
teresbut tidak perlu terjadi sama kuatnya dan keseimbangan antara perolehan dan
kehilangan itu setiap kali dapat berubah.
d. Perkembangan itu bersifat lentur , adanya variabilitas diri seseorang sehingga
memungkinkan adanya perkembangan atau perilaku tertentu.
e. Perkembangan berada pada latar tertentu dan historic
Bersifat koteksual karena seseorang yang berada di suatu lingkungan akan berbeda
perkembangannya pada seseorang yang berada pada lingkungan lain.
Perkembangan tergantung pada kematangan belajar
Kematangan mengacu pada karekteristik pertumbuhan dan perkembangan biologis
g. Perkembangan berproses dari sederhana ( kongkrit ) menuju kepada yang lebih kompleks
h. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang kesinambungan
f.

i.

Pertumbuhan dan perkembangan berproses dari kecakapan umum ke kecakapan spesifik

j.

dalam perkembangan motoric.


Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual setiap anak adalah berbeda

sehingga tingkat pertumbuhannya pun berbeda pula.


3. Masa puber merupakan fase negative karena fase tersebut adalah fase dimana individu
mengambil sikap anti terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat sifat baik
yang sebelumnya sudah berkembang . pada saat ini pada saat ini perilaku remaja sulit untuk
di duga. Seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku.
4. Masa remaja adalah masa usia yang bermasalah. Masalah remaja sangat sulit diatasi baik oleh
anak laki laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh : selama masa kanak-kanak
masalah sebagian besar di selesaikan orangtua atau guru sehingga remaja tidak
berpengalaman dalam mengatasi masalah. Remaja merasa mandiri sehingga ingin mengatasi
masalahnya sendiri dan menolak bantuan orangtua dan guru.
5. Usia reproduktif. Menjadi orang tua merupakan salah satu peran penting dalam hidup orang
dewasa. Bagi orang yang cepat mempunyai anak dan keluarga besar pada awal masa dewasa
atau bahkan tahun tahun terkahir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa dini
merupakan masa reproduksi.

6. Karena hamper semua pria dan wanita mengalami kejenuhan pada masa akhir tigapuluhan
dan empatpuluhan. Pria menjadi jenuh dengan kegiatan rutih sehari hari bersama keluarga
yang hanya memberi sedikit hiburan. Wanita yang hanya menghabiskan waktu dengan
keluarga sehingga bosan dan akibatnya usia madya merupakan periode yang tidak
menyenyangkan dalam hidup.
7. Piaget mengajukan tiga konsep pokok yaitu
a. Asimilasi : proses memasukkan informasi kedalam skema yang telah dimiliki.
b. Akomodasi : merupakan proses mengubah skema yang telah dimiliki dengan informasi
baru.
c. Ekuilibrium : setiap anak mencoba memperoleh keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi dengan cara menerapkan mekanisme ekuilibrum.
8. Tahap yang dikembangkan oleh piaget :
a. Tahap sensorimotorik ( 0-2 tahun)
Bayi menysusn pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indera.
b. Praoperasional (2-7 tahun)
Tahap pemikiran ini lebih bersifat simbolis,egoisentris dan intutif, sehingga tidak
melibatkan pemikiran operasional.
c. Sub tahap simbolis (2-4 th)
Anak secara mental sudah mampu mempresentasikan obyek yang tidak Nampak dan
penggunaan bahasa mulai berkembang.
d. Sub tahap intitif ( 4-7 th)
Anak mulai menggunakan penalaran primitive dan ingin tahu jawaban dari semua
pertanyaan.
e. Tahap operasional kongkrit(7-11 th)
Anak mampu mengoprasikan berbagai logika namun masih dalam bentuk benda
kongkrit.
Tahap operasional formal (7-15 th)
Anak sudah mampu berpikir abstrak , idealis dan logis.
9. Bruner mengemukakan 6 kunci konsep
a. Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variasi respon terhadap stimulus
b. Pertumbuhan tergantung pada perkembangan intelektual dan system pengolahan
f.

informasi yang dapat menggambarkan realita.


c. Peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada dirinya sendiri dan orang lain melalui
kata kata , symbol mengenai apa yg telah dikerjakanya dan apa yang akan
dikerjakannya.
d. Interaksi anara guru dengan siswa adalah penting bagi perkembangan kognitif
e. Bahasa menjadi kunci perkembangan kognitif
f. Pertumbuhan kognitif ditandai oleh semakin meningkatnya kemampuan menyelesaikan
berbagai alternative secara stimulan.
10. Tahap kognitif oleh burner
a. Tahap enaktif : anak memahami lingkungannya
b. Tahap ikonik : informasi dibawa anak melalui imageri

c. Tahap simbolik : tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu dan pemahaman perseptual
sudah berkembang.
11. Perkembangan kognitif menurut vigotsky
a. Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila di analisis dan di interpretasikan secara
developmental
b. Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata , bahasa , dan bentuk diskursus yang
berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransfotmasik aktivitas
mental.
c. Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang
sosiokultural.
12. Chomsky sudah menginspirasi banyak peneliti, para ahli psikolinguistik khususny, untuk
mempelajari perkembangan bahasa anak-anak secara lebih mendetail. Berikuti ini beberapa
tahap perkembangan bahasa secara universal:
1. Bahasa Awal Tahap awal perkembangan bahasa dimulai sejak lahir. Pada bayi yang baru
lahir sudah menunjukan gerakan-gerakan tubuh yang sangat halus sebagai atas respon
yang didengarnya sebagai respon kepada ucapan-ucapan, dan gerakan mereka menjadi
2.

beragam sesuai ikatan suara dan kata-kata dari ucapan tersebut.


Tahap pralinguistik Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan
yang mempunyai fungsi komunikatif, sebagai reaksi terhadap orang lain yang mencari

3.

kontak verbal dengan anak tersebut atau sebaliknya (Monks, 1989:137)


Pengucapan satu-kata Pada usia sekitar satu tahun anak mulai memproduksi kata tunggal

4.

untuk mengekspresikan seluruh kalimat.


Pengucapan dua-kata Pada usia 1-2 tahun seorang anak sudah mulai mengucapkan dua

5.

kata secara bersamaan dan bahasa mereka menunjukan struktur tertentu.


Pengembangan gramatika Diusia dua sampai tiga tahun anak mulai meletekan tiga atau

6.

lebih kata secara bersamaan.


Mendekati gramatika orang dewasa Anak pada usia 5-9 tahun sudah menguasai
perkembangan bahasa yang cukup kompleks, namun belum mampu menyusun kalimat

pasif yang kompleks.


7. Tahap kompetensi lengkap Pada usia 11-dewasa pembendaharaan kata semakin
meningkat, sehingga kecapakan berkomunikasi semakin baik dan fasih.

Anda mungkin juga menyukai