Ade Adrian Maza, Aditya Ramelan, Munas Martynis, dan Elmi Sundari
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta ,
Fakultas Teknik, Padang e-mail: adeadrianmaza@yahoo.com adityaramelan@yahoo.com munasmartynis@yahoo.co.id elmisundari@yahoo.com Abstrak Pektin merupakan komponen tambahan penting dalam industri pangan, kosmetik, dan obat- obatan, karena kemampuannya dalam mengolah sifat fungsional produk pangan seperti kekentalan, emulsi, dan gel. Sumber pektin bisa didapat dari tanaman hasil pertanian lain diantaranya kakao. Limbah kulit kakao yang dihasilkan belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga membutuhkan pengolahan lanjut untuk mencegah pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu terhadap rendemen pektin yang dihasilkan dari kulit kakao melalui variasi pelarut asam ( asam klorida, asam cuka dan asam jeruk nipis ) dan mengetahui apakah pelarut herbal dapat digunakan sebagai pengganti pelarut kimia dalam ekstraksi pengambilan pektin dari kulit kakao. Pengambilan pektin dari kulit kakao dilakukan dengan metode ekstraksi padat cair menggunakan pelarut air dalam suasana asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen pektin tertinggi yang dihasilkan adalah 3,73 %, kadar metoksil tertinggi yang dihasilkan adalah 6,39 % ( Kadar metoksil ini hanya untuk menguatkan bahwa hasil ekstraksi yang didapatkan adalah pektin). Variasi pelarut yang dilakukan menunjukkan bahwa asam cuka dan jeruk nipis memberikan rendemen yang lebih rendah dibandingkan HCl. Waktu kontak tertinggi antara bahan dan pelarut diperoleh pada 180 menit ( belum menunjukkan waktu konstan) sehingga kemungkinan masih bisa ditingkatkan lagi. Kata Kunci: Pektin, kakao, Pektin dari kulit kakao,