Anda di halaman 1dari 7

Hubungan asam urat, ureum, creatin dengan fungsi ginjal

Ass WW,
Salam
Saya mau menanyakan apa hubungan asam urat dengan kesehatan ginjal?
Pada pemeriksaan laborat ada istilah kreatinin, ureum dan asam urat dalam
darah. Pertanyaan saya, Bagaiman stadium penyakit ginjal di tinjau dari
kreatinin, ureum dan asam urat?
Apa obat Herbal yang cocok untuk penderita sakit ginjal?
Terimakasih sebelumnya.
Wassalam
Idram
Idram
yunanfira at eramuslim.com
Jawaban Waalaikumsalam. Wr.Wb
Saudara Idram Yth,
Sebenarya, pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang, artinya
pemeriksaan tambahan setelah pemeriksaan utama dilakukan oleh seorang dokter,
yaitu anamnesa (wawancara) dan pemeriksaan fisik. Memang ada kalanya melalui
pemeriksaan laboratorium dapat diketahui dugaan adanya penyakit. Namun, untuk
selanjutnya tetap perlu anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui
penyebab, perjalanan penyakit, faktor penyulit dan lain-lain.
Ureum dan kreatinin merupakan senyawa kimia yang menandakan fungsi ginjal
masih normal. Oleh karena itu, tes uriuam kreatinin selalu digunakan untuk
melihat fungsi ginjal kepada pasien yang diduga mengalami gangguan pada organ
ginjal.
Gangguan ginjal yang kronik akan menyebabkan penurunan laju filtrasi
glomerulus (fungsi penyaringan ginjal) sehingga ureum, kreatinin, dan asam urat
yang seharusnya disaring oleh ginjal untuk kemudian dibuang melalui air seni
menurun, akibatnya zat-zat tersebut akan meningkat di dalam darah. Upaya untuk
menurunkan kadar kreatinin serum tentu saja dengan memperbaiki fungsi ginjal.
Dan untuk memperbaiki fungsi ginjal ini perlu pemeriksaan lebih lanjut
(urinalisa, rotgent, USG, dll) untuk mencari penyebab. Pengobatan akan
dilakukan berdasarkan penyebab.
Asam urat merupakan merupakan hasil akhir dari metabolisme purin yang ada di
dalam tubuh. Sedangkan purin adalah protein dari golongan nukleoprotein yang
tidak begitu dibutuhkan oleh tubuh. Kadar asam urat yang tinggi menyebabkan
timbulnya tofus, benjolan keras berisi semacam serbuk kapur, di bagian kaki dan
tangan.

Kadar asam urat yeng berlebihan dalam darah menyebabkan penimbunan kristal
asam urat. Apabila penimbunan kristal itu terbentuk pada cairan sendi, maka
terjadilah penyakit gout atau asam urat. Jika penimbunan itu terjadi pada
ginjal, akan muncul batu asam urat ginjal yang sering disebut dengan batu
ginjal.
Pada stadium awal, penyakit ginjal tidak menimbulkan gejala apapun. Namun
seiring dengan metabolisme tubuh, akan terjadi penumpukan sisa-sisa metabolisme
dalam tubuh penderita dan kaki serta tangan jadi membengkak, nafas pendek dan
energi untuk beraktivitas akan menurun.
Fungsi utama ginjal adalah membersihkan darah dari sisa-sisa hasil
metabolisme tubuh yang berada di dalam darah dengan cara menyaringnya. Jika
kedua ginjal gagal menjalankan fungsinya (tahap akhir penyakit ginjal),
sisa-sisa hasil metabolisme yang diproduksi oleh sel normal akan kembali masuk
ke dalam darah (uremia).
Gagal ginjal bisa terjadi jika terdapat gangguan pada pembuluh darah vena
atau sistem penyaringannya. Namun, bisa juga berasal dari masalah-masalah
kesehatan yang lain, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes atau adanya
masalah dengan sistem penyaringan pada ginjal (seperti pada keadaan
glomerulonefritis atau penyakit ginjal polikistik). Pada kasus lainnya juga
ditemukan adanya masalah pada saluran kemih.
Fungsi ini biasa dilambangkan oleh GFR (Glomerular Filtration Rate). Beberapa
zat dianggap menjadi indikator yang baik, di antaranya kreatinin. Sekarang
derajat kerusakan ini diperjelas menjadi 5 tingkatan Chronic Kidney Disease
(CKD):
Stadium 1: GFR > 90 ml/menit; Stadium 2: GFR 60-89 ml/menit; Stadium 3: GFR
30-59 ml/menit; Stadium 4: GFR 15-29 ml/menit; Stadium 5: GFR <15 ml/menit.
Normalnya, GFR itu laki-laki 95-137 ml/menit. Wanita: 88-128 ml/menit.
Caranya, cukup mengukur kadar kreatinin darah ((sCr: serum Creatinin), bisa
diketahui persentase fungsi ginjal dari GFR-nya. Laki-laki GFR = (140 - umur) x
(BB)/ (sCr x 72) dan Wanita GFR = (140 - age) x (weight) x 0.85/ (sCr x 72).
Selanjutnya, tinggal kita cocokkan masuk stadium mana. Yang sudah butuh cuci
darah rutin itu biasanya istilahnya: End-stage CRF (fungsi ginjal tinggal
5%-10%). Sekarang yang CKD stadium 5 tersebut. Cuci darah yang sewaktu-waktu
juga bisa dilakukan bila diketahui sudah terlanjur/mendadak tinggi. Masalahnya,
CKD bersifat progresif. Upaya ini hanya bisa berusaha memperlambat atau kalau
bisa menghambat progresinya agar tidak tambah berat. Sekarang, mengukur fungsi
ginjal sudah jauh lebih maju yakni dengan menggunakan: Cystatin-C.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar fungsi ginjal tidak bertambah
parah, yakni:

1. Mengkonsumsi makanan rendah protein. Tubuh memerlukan protein untuk


membentuk otot. Tapi bagi penderita penyakit ginjal, kelebihan protein
menyebabkan gang-guan pada proses filtrasi atau penyaringan, sehingga
terjadilah peningkatan sisa hasil metabolisme protein dalam darah. Anda dapat
mencegah hal ini dengan mengkonsumsi makanan rendah protein.
2. Mengkonsumsi sedikit garam. Garam natrium berfungsi untuk mempertahankan
cairan dalam tubuh Anda. Untuk mengurangi kadar garam dalam tubuh, bila Anda
membeli makanan, periksalah label makanan carilah makanan yang mempunyai
kandungan natrium di bawah 400 mg untuk sekali makan, gunakan saus yang
berkadar natrium rendah, dan jangan gunakan garam pengganti yang mengandung
kalium.
3. Tidak minum terlalu banyak. Ginjal yang normal dapat mengatur keseimbangan
cairan yang masuk dan ke luar dari tubuh. Jika ginjal Anda mengalami gangguan,
maka akan terjadi masalah pada pembentukan urine. Anda harus membatasi konsumsi
air. Sebaiknya hisaplah air jeruk lemon untuk membasahi bibir yang kering,
minumlah hanya untuk mengatasi haus, dan jika Anda menderita diabetes, jagalah
ka-dar gula Anda, agar Anda tidak merasa terlalu haus.
4. Tidak mengkonsumsi fosfat. Makanan dari produk susu, kacang-kacangan yang
dikeringkan dan coklat mengandung banyak fosfat. Jika banyak mengkonsumsi
makanan ini, maka kadar fosfat dalam darah meningkat dan menyebabkan tulang
menjadi lebih rapuh.
Untuk herba, bisa mengkonsumsi Malac (3x2), caranya, 3 Malac kapsul dibuka
dan dicampur dengan air setengah gelas, diaduk hingga rata, lalu biarkan
ampasnya mengendap, kemudian diminum tanpa ampas. Dosis bisa ditambah 1-2
kapsul bila stadiumnya sudah mencapai ambang kronis.
Minum VCO, 1-2 sendok makan setiap hari selama 2-3 bulan. Yang perlu diingat,
mengonsumsi herba, baik itu Malac maupun VCO harus dilakukan 30 menit sebelum
makan.

Diet Rendah Protein untuk Penyakit Ginjal Kronik


Penulis: Budi Sutomo
Selain faktor keturunan, diabetes, hipertensi, infeksi, batu ginjal, gaya hidup dan pola
makan juga sangat berpengaruh kejadian penyakit ginjal kronik yang berakibat pada gagal
ginjal. Agar kondisi ginjal tidak semakin parah, perlu dilakukan diet khusus bagi pederita
penyakit ginjal kronik.
Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan dimana terjadi penurunan
fungsi ginjal yang menahun disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat
progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejalanya biasanya
ditandai dengan menurunnya nafsu makan, mual, pusing, muntah, rasa lelah, sesak nafas,
edema pada tangan dan kaki serta uremia. Apabila Tes Kliren Kreatinin (TKK) <> 5,5
mEq), oliguria atau anuria. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran melalui keringat dan pernafasan ( 500 ml)
Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin
D.

Diet Sesuai Berat Badan


Kebutuhan nutrisi tubuh sangat dipengaruhi dengan berat badan, karenanya diet diberikan
disesuaikan dengan berat badan pasien. Berdasarkan Penuntun Diet yang disarankan oleh
Instalasi Gizi Perjan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), jenis diet digolongkan
menjadi tiga, yaitu diet rendah protein I: Asupan protein 30 g dan diberikan kepada pasien
dengan berat badan 50 kg. Diet protein rendah II, asupan protein 35 g diberikan pasien
dengan berat badan 60 kg. Diet protein rendah III, diberikan kepada pasien dengan berat
badan 65 kg. Makanan diberikan dalam bentuk makanan cair atau lunak untuk meringankan
organ pencernaan. Budi Sutomo
Contoh Bahan Makanan Satu Hari
Diet 30 g Protein
Beras 100 g
Telur ayam 50 g
daging 50 g
Sayuran 100 g
Papaya 200 g
Minyak 35 g
Gula pasir 60 g
Susu bubuk 10 g
Kue rendah protein seperti kue lapis, kue talam 150 g
Madu 20 g

Agar-agar 1 porsi
Diet 35 g Protein
Beras 150 g
Telur ayam 50 g
Daging 50 g
Sayuran 150 g
Papaya 200 g
Minyak 40 g
Gula pasir 80 g
Susu bubuk 15 g
Kue rendah protein 150 g
Madu 20 g
Agar-agar 1 porsi
Diet 40 g Protein
Beras 150 g
Telur ayam 50 g
Daging 75 g
Sayuran 150 g
Papaya 200 g
Minyak 40 g
Gula pasir 100 g
Susu bubuk 20 g
Kue kue rendah protein 150 g
Madu 30 g
Agar-agar 1 porsi
Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006

Dianjurkan
Nasi, bihun, jagung, kentang, makaroni, mi, tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu,
telur, daging ayam, daging, ikan, susu, minyak jagung, minyak sawit, semua sayuran dan
buah kecuali yan mengandung kalium tinggi bagi penderita hiperkalemia tidak disarankan

Tidak Dianjurkan
Kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu tempe), kelapa, santan, minyak kelapa,
margarin, lemak hewan dan sayuran dan buah yang tinggi kalum.
Sumber: Penuntun Diet. Gramedia 2006

Untuk sayuran dan buah-buahan, menurut Triani Tresnawan, DCN.Mkes, staf Instalasi Gizi
RSCM, sebaiknya dipilih yang kandungan kaliumnya rendah.
Beirkut ini daftar sayuran rendah dan tinggi kalium
Tinggi Kalium
Pisang
Tomat
Ubi jalar
Kelapa muda
Nangka
Bayam
Sawi
Durian
Petai
Jantung pisang
Kentang
Rendah Kalium
Timun
Tauge
Kol
Pare
Semangka
Nanas
Jambu air
Belimbing
Pir
Jambu biji
Daun bawang
Lobak
Menu Diet Rendah Protein
Chicken Poridge
Bahan:
3 sdm tepung maizena, larutkan dengan sedikit air
50 g daging ayam cincang
40 g wortel, parut
400 ml air
1 siung bawang putih, haluskan
sdm minyak jagung
sdt garam halus

sdt lada halus


Cara Membuat:
Panaskan minyak jagung, tumis bawang putih hingga harum. masukkan daging ayam
cincang, aduk hingga berubah warna.
Tuang air, masak sampai mendidih. Tambahkan wortel, lada dan garam. Masak sambil terus
di aduk hingga semua bahan matang. Angkat. Hidangkan.
Untuk 1 Porsi
Kurang Lebih Nutrisi/Porsi:
Protein: 8.8 g
Energi: 225.1 kkal
Lemak: 1.05 g
Kabohidrat: 47.6 g
Fruit Juice
Bahan:
60 g semangka, potong-potong
60 g kiwi, kupas, potong-potong
100 ml air jeruk manis
1 sdm air jeruk nipis
1 potong es batu
Cara Membuat:
Masukkan potongan semangka, kiwi, air jeruk nipis, air jeruk manis dan potongan es batu
ke dalam tabung blender. Haluskan hingga lembut.
Tuang ke dalam gelas saji. Hidangkan.
Untuk 1 Porsi
Kurang Lebih Nutrisi/Porsi:
Protein: 0.8 g
Lemak: 0.6 g
Karbohidrat: 11.2 g
Energi: 98 kkal

Anda mungkin juga menyukai