Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain
(1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun), hingga remaja
(11-18 tahun). Rentang ini berbeda antara anak satu dengan yang lain mengingat
latar anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan
perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses berkembang anak
memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial,
(Hidayat, Azis Alimul, 2005).
Ispa adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau
disertai radang parenkim paru. ( Vietha, 2009 ).
World Health Organization (WHO) memperkirakan insidensi Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian
balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada
golongan usia balita. Menurut WHO 13 juta anak balita di dunia meninggal
setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut terdapat di negara
berkembang dan ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan
membunuh 4 juta anak balita setiap tahun (WHO, 2007 dalam Ventura).
Di Indonesia, ISPA selalu menempati urutan pertama penyebab
kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA juga sering berada
pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survei mortalitas yang
dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA/Pneumonia sebagai

penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari


seluruh

kematian

balita

(Anonim,

2008

dalam

Syair,

2009).

Banyak faktor yang mempengaruhi tingginya kejadian ISPA pada anak bayi dan
balita yakni faktor intrisik (umur, satutus gizi, status imunisasi, jenis kelamin)
dan faktor eksttrinsik (perumahan, sosial ekonomi dan pendidikan) (Safatari,
2009).

Tabel1
Distribusi 10 penyakit terbanyak di Rumah Sakit Misi Lebak
pada tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Penyakit
GE
Febris
Tyroid
Vomitus
Bronko Pneumonia
ISPA
Dispepsia
Viral Infection
Tonsilitis
Colic abdomen
Jumlah

JumlahKasus
221
215
30
29
26
26
17
14
13
9
599

Presentase
31,53%
30,67%
4,28%
4,14%
3,71%
3,57%
3,42%
2,00%
1,86%
1,29%
100 %

(Sumber Medical Record RS Misi Lebak tahun 2011)


Hasil penerapan tersebut menunjukan bahwa ISPA termasuk dalam 10
penyakit terbanyak di Rumah Sakit Misi Lebak pada Tahun 2011 dengan
jumlah kasus 26 dengan presentase 3,57%. Hal tersebut membuat penulis
tertarik mengambil asuhan keperawatan pada anak dengan ISPA, karena
penyakit ini tidak dapat sebagai penyakit sepele dengan melihat angka
kematian akibat ISPA di Indonesia sangat tinggi. (Ngastiyah,2005). Sehingga

inilah tugas perawat untuk merawat dan mengobati sesuai dengan


pertumbuhan dan perkembangan anak supaya tidak terjadi komplikasi melalui
pelayanan kesehatan yamg menyeluruh sebagai upaya yang penting dalam
pencegahan penyakit.
Berdasarkan uraian tersebut penulis terpanggil menerapkan asuhan
keperawatan anak dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) sesuai
dengan teori untuk diaplikasikan dengan pasien ISPA itu sendiri sehingga
tercapai kesehatan yang optimal.
B. Tujuan penulisan
1. TujuanUmum
Untuk memperoleh pengalaman secara nyata dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada klien dengan ISPA, serta mampu melaksanakan
asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif meliputi aspek
biologis, psikologis, social, dan spiritual dengan menggunakan proses
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan pada An R dengan
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) di ruang Hyasinta RS Misi Lebak
secara langsung yang meliputi :
a. Penulis mampu melaksanakan Pengkajian Asuhan Keperawatan pada An
R dengan ISPA.
b. Penulis mampu merumuskan Diagnosa Keperawatan pada An R dengan
ISPA.
c. Penulis mampu menyusun Rencana Keperawatan pada An R dengan
ISPA.

d. Penulis mampu melaksanakan Tindakan Keperawatan pada An Rdengan


ISPA
e. Penulis mampu mengevaluasi Asuhan Keperawatan pada An R dengan
ISPA.
f. Penulis mampu mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada An R
dengan ISPA.
C. Batasan Masalah
Karya Tulis Ilmiah ini hanya membahas tentang Asuhan keperawatan pada
An. R Dengan ISPA di ruang Hyasinta RS Misi Lebak.
D. Metodologi Penulisan
1. Tempat danWaktu
Karya Tulis Ilmiah ini disusun di Ruang Hyasinta RS Misi Lebak pada tanggal
07-11 Juli 2014
2. Jenis Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode penulisan deskriptif
dimana penulis melakukan studi kasus pada An.R dengan ISPA di Ruang
Hyasinta Rumah Sakit Misi Lebak dan memanfaatkan literatur-literatur yang
terdapat di perpustakaan.
3. Sumber dan Jenis Data
Data-data yang digunakan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
a. Data Primer
Data yang didapatkan dengan cara wawancara terhadap keluarga klien dan
pengamatan langsung terhadap keluarga serta klien dengan menggunakan
metode pengkajian, pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
b. Data Sekunder

Data yang didapatkan dari Catatan Medis dan Catatan Perawatan di ruang
Hyasinta RS Misi Lebak
c. Data Tersier
Data yang didapatkan dari literatur-literatur yang ada diperpustakaan dan
internet.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya tulis ilmiah ini terdiri dari BAB I yang terdiri
dari Pendahuluan, Latar Belakang, Tujuan Pembuatan Laporan, Batasan Masalah,
Metodologi, Sumber dan Jenis Data dan Sistematika Penulisan BAB II terdiri dari
Tinjauan Teoritis Medis, meliputi Definisi, Anatomi dan Fisiologi, Patofisiologi,
patoflow diagram, Klasifikasi, Tanda dan Gejala, Komplikasi, Test Diagnostik dan
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan meliputi Pengkajian, Rencana Keperawatan,
Pelaksanaan. BAB III terdiri dari Tinjauan Kasus dan Pembahasan. BAB IV
terdiri dari Kesimpulan dan Saran dan bagian terakhir juga dicantumkan Daftar
Pustaka dan Lampiran-Lampiran.

Anda mungkin juga menyukai