TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan program yang mutlak
harus diterpkan dalam setiap perusahaan sebagai upaya pencegahan dan
pengendalian kerugiaan akibat kecelakaan, kerusakan sarana perusahaan, serta
kerusakan lingkungan. Penerapan K3 dilingkungan PT. Petrokimia Gresik
sebagai usaha penjabaran UU No 1 Tahun 1970 dan peraturan mengenai K3
yang lainnya dalam rangka perlindungan terhadap seluruh aset perusahaan, baik
sumber daya manusia (SDM) maupun faktor produksi lainnya. Program K3 telah
terintregrasi dalam seluruh fungsi perusahaan. Tanggung jawab pelaksanaannya
merupakan kewajuban seluruh karyawan dan orang yang berada atau bekerja di
lingkungan perusahaan
Keberhasilan penerapan K3 didasarkan atas kebijakaan pengelolaan K3
yang diambil oleh pimpinan perusahaan di antaranya:
1) Komitment top manajamen
2) Kepemimpinan yang tegas
3) Organisasi K3 dalam struktur organisasi perusahaan
4) Sarana dan prasarana yang memadai
5) Integrasi K3 pada semua fungsi perusahaan
6) Dukungan seluruh karyawan dalam pelaksanaan K3
Sasaran pencapaian pengelolaan K3 adalah zero accident yang disertai
dengan produktivitas yang tinggi. Dengan demikian diharapkan tujuan
perusahaan dapat dicapai secara optimal.
2.1.1 Filosofi Dasar Penerapan K3
1. Setiap tenaga kerja berhak
mendapatkan
perlindungan
atas
2.1.3
PER/05/MEN/1996
Mencapai nihil kecelakaan
Program Zerro Accident
Sebagai usaha mencapai Zerro Accident, harus didukung oleh semua
jajaran karyawan dari bawah sampai ke atas untuk ikut aktif dan bertanggung
jawab terhadap program K3 yang diarahkan kepada pengamatan perbaikan
terhadap
ketimpangan
yang
ada
dalam
perencanaan,
pengoranisasian,
promotion
Membuat safety poster dan safety sign
Melaksanakan pengukuran/evaluasi K3
Melaksanakan kontes K3
Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri merupakan alat untuk melenyapkan bahaya si tempat
kerja, tetapi hanya merupakan usaha pencegehan dan eliminasi kontak antara
bahaya dan tenaga kerja sesuai dengan standard kerja yang ditetapkan. Sesuai
dengan UU No 1 Tahun 1970, penyediaan alat pelindung diri adalah menjadi
kewajiban dan tanggung jawab bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan.
Macam macam alat pelindung diri:
1. Topi Keselamatan
Topi keselamatan berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan
kemungkinan tertimpa benda benda yang jatuh, melindungi bagian
kepala dari kejutan listrik ataupun terhadap kemungkinan terkena bagian
kimia yang berbahaya
2. Alat Pelindung Mata
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata terhadap benda yang melayang,
geram, percikan, bahan kimia, dan cahaya yang menyilaukan. Juga dipakai
ditempat yang berdebu, menggerinda, memahat, mengebor, membubut,
men-frais, dimana terdapat bahan atau bahan kimia berbahaya, termasuk
asam alkali, pengelasan.
3. Pelindung Muka
Pelindung muka berfungsi untuk melindungi muka dari dahi sampai batas
leher dari bahan bahan yang berbahaya, antara lain bahan kimia
berbahaya, pancaran panas, sinar UV, dan infra merah
4. Pelindung Telinga
Pelindung telinga berfungsi untuk melindungi terhadap kebisingan dimana
bila alat tersebut tidak dipergunakan dapat menurunkan daya pendengaran
atau ketulian yang bersifat tetap. Ada 2 jenis pelindung telinga:
a. Ear Plug yang digunakan untuk daerah dengan tingkat kebisingan
dengan 95 dB
b. Ear Muff yang digunakan untuk daerah dengan tingkat kebisingan
lebih dari 95 dB
5. Pelindung Pernafasaan
Alat perlindung pernafasaan befungsi untuk melindungi mulut dan hidung
dari berbagai ganguan yang dapat membahayakan karyawan. Terdiri dari:
a. Masker kain
Dipakai ditempat kerja di mana terdapat debu pada ukuran lebih dari 10
mikron.
b. Masker dengan filter debu
Digunakan untuk melindungi hidung dan mulut dari debu dan dapat
menyaring debu pada ukuran rata-rata 0,6 mikron sebanyak 98%.
c. Masker dan filter untuk debu dan gas
Digunakan untuk melindungi hidung dan mulut dari debu dan gas asam,
uap bahn organik, fumes, asap, dan kabut. Dapat menyaring debu pada
ukuran ukuran rata-rata 0,6 mikron sebanyak 99,9% dan dapat
menyerap gas/uap/fumes sampai 0,1% volume atau 10 kali konsentrasi
maksimun yang diizinkan.
d. Masker gas dengan tabung penyaring
Digunakan untuk melindungi mata, hidung, mulut, dari gas/uap/fumes
yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan dan keselamatan
kerja. Syarat pemakian:
Tidak boleh untuk
pekerjaan
penyelematan
korban
atau
a.
b.
yang diizinkan
Kerudung kepala anti asam dan alkali
Digunakan untuk melindungi seluruh kepala dan bagian muka dari
percikan bahan kimia yang bersifat asam atau alkali.
7. Sarung Tangan
Digunakan untuk melindungi tangan terhadap bahaya fisik, kimia dan
listrik.
a. Sarung tangan kulit: dipakai bila bekerja dengan benda yang kasar dan
tajam
b. Sarung tangan asbes: dipakai bila bekerja dengan benda yang panas
c. Sarung tangan katun: dipakai bila bekerja dengan peralatan oksigen
d. Sarung tangan karet: dipakai bila bekerja dengan bahan kimia yang
berbahaya, korosif, dan iritatif
e. Sarung tangan listrik: dipakai bila bekerja dengan kemungkinan
terdapat bahaya listrik
8. Sepatu Pengaman
Digunakan untuk melindungi kaki terhadap bahan kimia
a. Sepatu keselamatan: digunakan untuk melindungi kaki dari benda yang
keras atau tajam, luka bakar karena bahan kimia yang korosif,
tertembus benda tajam dan atau untuk menjaga seseorang tidak terjatuh
atau terpeleset oleh minyak atau air.
b. Sepatu karet: : digunakan untuk melindungi kaki dari benda kimia
berbahaya.
c. Sepatu listrik: digunakan untuk melindungi kaki dari kemungkinan
terdapat bahaya listrik.
9. Baju Pelindung
Baju pelindung yang taha terhadap asam atau alkali (warna kuning),
digunakan untuk melindungi seluruh tubuh terhadap percikan bahan kimia
yang berbahaya baik asam maupun alkali. Baju pelindung terhadap
percikan pasir pasir digunakan untuk melindungi seluruh bagian tubuh
terhadap percikan pasir pada saat membersihkan logam dengan semprotan
pasir.
2.2.1
Mempercepat panen
Mempercepat presentase terbentuknya bunga menjadi biji
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit
dan kekeringan.
d. Pupuk Phonska
Sebagai sumber unsur hara N, P, K, dan S
Meningkatkan produktivitas dan kualitas panen
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit
dan kekeringan.
Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak
mengandung air
Memacu pertumbuhna akar dan sistem perakaran yang baik
Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen, dan menambah
kandungan protein
Menjadikan batang lebih kuat, tegak, dan dapat mengurangi resiko
rebah
Memperbesar ukuran buah, umbi, dan biji-bijian
Meningkatkan ketahanaan hasil panen selama pengangkutan dan
penyimpanan
Memperlancar proses pembentukan gula dan pati
e. Pupuk NPK Granul I, II, III, IV
Sebagai sumber unsur hara fosfat, nitrogen, kalium, magnesium,
boron, cooper, zinc, dan besi bagi tanaman
f. Pupuk DAP
Sebagai sumber unsur hara fosfat dan nitrogen bagi tanaman
g. Pupuk ZK
Sebagai sumber unsur hara kalium dan belerang bagi tanaman
h. Pupuk Petroganik
Memperbaiki struktur dan unsur hara tanah sehingga penyerapan
2.2.2
chlorida, dll) media pendingin (pabrik es, cold storage, refigerator) dan
industri makanan (MSG, lysine
2. Asam Sulfat
Sebagai bahan baku ZA, SP-36, gypsum, asam fosfat, tawas, utilitas pabrik
I, bahan baku detergen, industri MSG, lysine-HCl, tekstil, pengelolaan oli
bekas, accu, dll
3. Asam Fosfat
Sebagai bahan baku pupuk fosfat (TSP, SP-36, superphos, NPK, DAP)
pengelolaan nira pada pabrik gula, chemical cleaning, bahan baku HCllysine
4. Cement Retarder
Untuk peleburan alumunium
5. CO2 cair
Untuk industri minuman bekarbonat, industri logam, dan karoseri sebagai
pendinginan pada logam dan pengencoran, dan industri pengawetan.
6. Dry ice
Untuk industri es krim sebagai pendingin, media pengawetan, pembuatan
asap pada pementasan, dan cold storage (ekspor ikan tuna)
7. HCl
Untuk industri makanan (lysine, dll) industri kimia dan bahan pembersih
8. Oksigen
Industri logam (peleburan, pengelasan, pemotongan logam, dan
perbengkelan) keperluan medis, industri kaca, batubara, dll.
9. Nitrogen
Industri kimia (bahan baku, amoniak, dll) dan indutri pembersih peralatan
pabrik.
10. Hydrogen
Industri kimia (bahan baku amoniak, oktanol, hidrogen peroksida, dll).
11. Gypsum
Memperbaiki sifat fisik tanah, memperbaiki perakaran tanaman, dan
merupakan sumber kalsium & sulfat yang siap pakai dalam tanah.
12. Purified gypsum
Bahan baku pembuatan semen.
13. Kapur pertania
Meningkatkan pH tanah menjadi netral
Meningkatkan produksi dan mutu hasil panen
Meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, dan dapat digunakan
untuk lahan pertanian, perikanan, dan perkebunan.
14. Petro Biofertil
Menyediakan unsur hara dalam tanah
Merangsang perkembangan dan pertumbuhan akar
Mempercepat masa panen
Meningkatkan hasil panen
15. Petrogladiator
Mempercepat dekomposisi bahan organik
Meningkatkan kandungan hara kompos, mengurasi akumulasi logam berat
pada kompos
Menanggulangi masalah penumpukan sampah.
16. Petro kalsipalm
Meningkatkan ketersediaan unsur hara makro Ca dalam tanah
Meningkatkan ketersediaan unsur hara mikro B, Cu, dan Zn
Meningkatkan produktivitas kelapa sawit
Meningkatkan pH tanah
Memperbaiki tingkat kesuburan tanah asam.
17. Petro fish
Meningkatkan persentase kehidupan ikan/udang
Pertumbuhan pakan alami lebih banyak
Efisiensi penggunaan pakan dan pupuk
Menghambat pertumbuhan patogen merugikan
Meningkatkan hasil panen
18. Petro chick
Menghasilkan zat anti mikroba pathogen
Menekan mortalitas unggas
Menyeimbang mikroflora intestinal unggas
19. Petro chili
Sebagai bibit unggul tanaman cabai
2.3 Pemasaran
2.3.1 Sistem pemasaran
PT. Petrokimia Gresik menangani langsung kegiatan pemasaran dari produknya
sejak tahun 2001 hingga saat ini. Terdapat 2 kriteria dasar struktur kerja
pemasaran di PT. Petrokimia Gresik, yaitu berdasarkan wilayah kerja dan jenis
produk. Pada wilayah kerja, terbagi menjadi 2 bagian yakni wilayah I (wilayah
Jawa dan Bali) dan wilayah II (wialayah luar Jawa dan Bali). Direktorat
Komersil membawahi sistem pemasaran yang dilaksanakan oleh PT. Petrokmia
Gresik :
a. Kompartemen Pemasaran
- Departemen Canminsar (Perencanaan dan Administrasi Pemasaran)
- Departemen Yankomduk (Pelayanan dan Komunikasi Produk)
b. Kompartemen Penjualan Wilayah I
- Departemen PPRW I (Penjualan Pupuk Retail Wilayah I)
- Departemen Diswil I (Distribusi Wilayah I)
- Departemen PPNJ (Penjualan Produk Non Pupuk dan Jasa)
c. Kompartemen Penjualan Wilayah II
- Departemen PPRW II (Penjualan Pupuk Retail Wilayah II)
- Departemen Diswil II (Distribusi Wilayah II)
- Departemen PP Koorporasi (Penjualan Pupuk Koorporasi)
Untuk jenis produk, terdiri dari 3 kategori yaitu produk pupuk subsidi,
pupuk non subsidi/kooporasi, dan non pupuk & jasa. Produk PT.
Petrokimia Gresik dipasarkan dengan alokasi pengadaan dan penyaluran
pupuk urea di enam kabupaten di Jawa Timur dan non urea di seluruh
Indonesia. Untuk pupuk bersubsidi, terdapat alur proses sampai petani
mendapatkan pupuknya. Pertama, para petani wajib membuat Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang berisi jumah kebutuhan
pupuk subsidi yang dibutuhkan kelompok petani setempat dalam
setahun. Kemudian RDKK diteruskan di tingkat desa, kecamatan,
kabupaten / kota, provinsi, dan Menteri Pertanian. Lalu, Menteri
Pertanian
akan
menerbitkan
peraturan
tentang
alokasi
pupuk
2.3.2