mendapatkan ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang diberi nama, Primagama.
Purdi memulai usaha sejak tahun 1982. Mungkin karena tidak selesai kuliah itu yang
memotivasi ia menjadi pengusaha, kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego
motornya seharga 300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa
tempat kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya
les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa di kembalikan.
Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahun setelah itu
nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak
yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga
pendidikannya ini. Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu setelah ada program
jaminan diri, ungkapnya soal rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama. Kalau
ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Kalau nggak uang kembali. Supaya
diterima murid-murid yang pintar diangkat jadi pengajar. Karena yang membimbing
pintar, maka 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri, lanjutnya.
Dengan jatuh bangun Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya 1 outlet
dengan hanya 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Kini murid
Primagama sudah menjadi lebih dari 100 ribu orang per-tahun, dengan ratusan outlet di
ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan
sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor
Indonesia).
Purdi yang lahir di Lampung ini memang jadi model wirausaha jalanan, plus modal
nekad. la tinggalkan kuliahnya di empat fakultas di UGM dan IKIP Yogyakarta. Lalu
dengan modal Rp.300 ribu ia dirikan lembaga bimbingan tes Primagama 10 Maret 1982
di Yogyakarta. Sebuah peluang bisnis potensial yang kala itu tidak banyak dilirik orang.
la sukses membuat Primagama beromset hampir 70 milyar per tahun, dengan 200 outlet
di lebih dari 106 kota.
tujuannya dia tidak berusaha sendiri melainkan beliau menggunakan tangan dan
pikiran banyak orang untuk mencapai tujuannya.
1.3 Kesimpulan
Untuk membangun wirausaha atau menjadi wirausahawan itu membutuhkan semangat
dan kerja keras yang tinggi untuk bisa mencapainya. Sehingga keuletan, kreatifitas dan
inovasi harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin menjadi seorang wirausahawan /
entrepreneur. Seperti yang dilakukan oleh Pak Purdi di atas sudah menunjukkan bahwa
beliau mempunyai keinginan yang kuat dan berani mengambil resiko yang besar untuk
menjadi seorang wirausahawan. Jadi kisah perjalanan pak Purdi dari awal membangun
usahanya dari yang membuka les private dengan dihadiri hanya 2 murid sekarang
bertambah menjadi puluhan dan bahkan ratusan , dan memiliki cabang outlet di seluruh
penjuru di indonesia ini. Itu benar-benar sangat mengispirasi diri saya untuk tertarik
manjadi seorang wirausahawan yang sukses dan semoga saja bisa terwujud.