Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM I

PEMBUATAN ALKOHOL
A.

Pendahuluan
Etil alkohol (CH3CH2OH) yang sering disebut etanol, banyak digunakan

dalam industri kimia, kosmetika, forsifikasi minuman keras atau dalam bidang
pengobatan sebagai bahan dasar, bahan pelarut dan lain-lain. Etanol dapat
dihasilkan dengan cara fermentasi microbial.
Produksi etanol dengan fermentasi dapat menggunakan berbagai bahan baku
antara lain gula bit, gula tebu, sari buah, molase, selulose dan lain-lain. Produksi
komersial secara fermentasi didasarkan pada pengubahan karbohidrat menjadi
bahan organik yang lebih sederhana dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh
khamir. Misalnya bahan baku mengandung sukrosa, maka proses fermentasinya
adalah sebagai berikut :
C12 H22O11 + H2O
C6H12O6

zymase

invertase

2C6H12O6

2C2H5OH + 2CO2

Secara teoritis, dari setiap molekul sukrosa akan diperoleh empat molekul
karobn dioksida. Pada kenyataannya, hasil ini tidak dapat dicapai karena
terbentuknya hasil sampingan atau penggunaan gula untuk pertumbuhan. Dalam
fermentasi etanol, beberapa spesies khamir dapat digunakan. Organismeorganisme penting yang digunakan dalam operasi skala industri meliputi
Saccharomyces cereviceae, S. uvarium, Schizosaccharomyces pombe dan
Kluyveromyces.
Fermentasi etanol etrjadi pada kondisi anaerob dengan menggunakan
khamir tertentu yang dapat mengubah glukosa menjadi etanol melalui Ebden
Mayerhof-Parnas Pathway. Dari satu molekul glukosa akan terbentuk dua molekul
etanol dan CO2, sehingga berdasarkan bobotnya secara teoritis satu gram glukosa
akan menghasilkan 0,51 gram etanol.

B.

Tujuan

1.

Mengetahui dan memahami cara pembuatan alcohol dengan metode


fermentasi.

2.

Membandingkan hasil alcohol yang diperoleh dari setiap sampel.

C.

Bahan dan Alat

1.

Bahan : Air suling, Kalsium hidroksida, Larutan H 2SO4 encer, Larutan


HCl 0,2 N, Larutan iodin 0,1 N, Larutan NaOH 1N, Onggok, Pupuk NPK,
Pupuk ZA (amonium sulfat), Saccharomyces cereviceae, Tetes tebu
(molase).

2.

Alat : Alat destilasi, Ayakan, Gelas piala, Gelas ukur, Labu erlenmeyer,
Lampu spiritus, Ose, Otoklaf, Oven, Penangas air, pH meter, Piknometer,
Selang plastik, Tutup karet dan lain-lain.

D.

Prosedur Kerja

1.

Pembuatan starter
Tetes tebu dan air (1:4) dicampur dalam labu Erlenmeyer 250 ml. Panaskan

campuran ini di dalam penangas air pada suhu 80C selama 10 menit, kemudian
angkat dan dinginkan sampai hangat-hangat kuku. Sebagai sumber nutrien,
tambahkan pupuk ZA sebanyak 0,3 gram dan NPK sebanyak 0,08 gram, kocok
sampai larut. Derajat keasaman diatur hingga 4,8 dengan menambahkan H2SO4.
Kemudian, inokulasikan Saccharomyces cereviceae secara aseptik. Erlenmeyer
disumbat dengan kapas dan inkubasikan selama 2 hari.
2.

Fermentasi
Dalam Erlenmeyer 2L, buat campuran tetes tebu dan air (1:4) dan aduk

sampai merata. Kemudian tambahkan 2,4 gram pupuk ZA dan 0,64 gram pupuk
NPK, kocok sampai larut. Untuk mengatur pH hingga 4,5-4,8, tambahkan larutan
H2SO4.
Campur larutan ini dengan starter. Mulut Erlenmeyer disumbat dengan karet
yang telah diberi selang plastik, ujung slang dicelupkan ke dalam air. Inkubasikan

pada suhu kamar selam 7 hari. Terbentuknya gelembung-gelembung udara


menunjukkan proses fermentasi pembenmtukan etanol sedang berjalan.
3.

Penyulingan (Destilasi)
Untuk memurnikan alkohol yang diperoleh, lakukan penyulingan.

Masukkan filtrat ke dalam labu destilasi lalu tambahkan beberapa butir batu didih.
Kemudian sulingkan sampai mencapai 78-98C. Lakukan penyulingan beberapa
kali, sampai diperoleh alkohol berkadar 95%.
4.

Analisis Alkohol
Pada 5 ml cuplikan, tambahkan 1 ml larutan NaOH 1N. Setelah 3 menit,

tambahkan larutan iodin sebanyak 2 ml. Tambahkan secara perlahan-lahan dan


amati perubahan warna yang terjadi. Selanjutnya, lakukan pula penetapan bobot
jenis (BJ) alkohol yang diperoleh dengan menggunakan piknometer. Bandingkan
dengan BJ alkohol berdasarkan pustaka.
Catatan :
Bila menggunakan onggok, keringkan dahulu pada suhu 55C selama 24
jam. Setelah kering, giling hingga berukuran 30 mesh. Dalam pembuatan
larutan suspensi, tepung onggok dicampur dengan larutan HCl 0,2N dengan
perbandingan 1:20 (g/ml). Hidrolisis dalam otoklaf pada suhu 121C dengan
tekanan 1 kg/cm2 selam 3 jam.
Selanjutnya, atur pH hingga 4,8 dengan menguunakan Ca (OH)2. Untuk
meningkatkan nutrisinya, tambahkan pupuk NPK sebanyak 0.08 gram dan ZA
sebanyak 0,3 gram. Pasteurisasi pada suhu 80C selama 5 menit. Setelah suhu
turun menjadi 30C, lakukan inokulasi dengan sterter sebanyak 10 % volume
substrat. Lakukan fermentasi.

E.
No.

Tabel Pengamatan
Sampel
Bau

Uji Organoleptis
Sensasi
Gelembung

F.

Tugas Pembelajaran

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apa yang dimaksud dengan fermentasi alkohol ?


Apa yang dimaksud dengan Alkohol ?
Sebutkan nama lain dari alkohol ?
Sebutkan contoh alkohol ?
Sebutkan sumber yang dapat digunakan untuk menghasilkan alkohol ?
Apa yang dimaksud dengan ragi ?
Apakah komposisi / dari ragi ? jelaskan !
Buatlah bagan kerja dari praktikum ini ?

Anda mungkin juga menyukai