PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistika
adalah
ilmu
yang mempelajari
bagaimana
merencanakan,
tersebut.
BAB 2
LANDASAN TEORI
bagaimana
merencanakan,
mengumpulkan,menganalisis,
Apabila data sudah disajikan dalam data berkelompok seperti dalam bentuk tabel
frekuensi dimana observasi-observasi dikelompokan kedalam kelas-kelas yang
disebut frekuensi, maka rumus rata-ratanya adalah sebagai berikut:
b) Median
Ukuran nilai tengah lainnya yang mungkin dapat merupakan pilihan selain ratarata adalah median. Penentuan median bisa langsung didapat jika jumlah
observasinya adalah ganjil, namun jika jumlah observasinya adalah genap maka akan
didapat dua nilai tengah. Dalam situasi demikian, untuk mendapatkan mediannya
yaitu dengan merata-ratakan dua nilai tengah yang didapat.
Prosedur untuk
mendapatkan median yaitu harus mengurutkan data dari yang terkecil hingga yang
terbesar terlebih dahulu sebelum mengambil nilai tengahnya. Dengan kata lain
Untuk data yang sudah dikelompokkan dan disajikan dalam tabel frekuensi, maka
mediannya dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Kelas median adalah kelas dimana terdapat nilai median di dalamnya. Untuk
menentukan kelas median bagilah seluruh observasi dengan dua artinya 50 % dari
seluruh observasi terletak sebelum median dan 50 % lainnya terletak sesudahnya.
c) Modus
Modus dari suatu kelompok observasi adalah nilai observasi yang mempunyai
frekuensi pemunculan paling banyak atau dengan kata lain yaitu nilai yang paling
banyak muncul. Konsep dari modus ini berhubungan dengan kemunculan yang
berulang-ulang dari suatu nilai observasi. Modus mungkin lebih sering digunakan
pada data yang mempunyai banyak variasi dalam ukurannya, itupun untuk jumlah
data yang besar. Sebagai contoh modus dari ukuran barang yang terjual sering
digunakan untuk mengetahui barang yang paling disenangi konsumen.
Suatu distribusi atau kelompok data mungkin tidak mempunyai modus atau mungkin
mempunyai modus lebih dari satu. Distribusi yang mempunyai satu modus disebut
Unimodus, yang mempunyai dua modus disebut Bimodus dan yang mempunyai
modus lebih dari dua disebut Multimodus.
Apabila data sudah dikelompokkan dan disajikan dalam tabel frekuensi, maka
modusnya mempunyai rumus sebagai berikut:
Nilai standar
c) Koefisien variasi
Standar deviasi dapat mengukur keheterogenan atau variasi suatu kelompok data.
Namun jikaingin membandingkan dua kelompok data yang mempunyai ukuran yang
berbeda, standar deviasi tidak dapat digunakan artinya standar deviasi yang lebih
besar tidak selalu berarti kelompok data tersebut lebih heterogen Untuk keperluan
perbandingan dua kelompok data tanpa melihat ukuran satuannya, maka dapat
digunakan suatu ukuran variasi yang dinamakan koefisien variasi (CV). Rumus CV
dituliskan sebagai berikut:
Jika CV1 > CV2 berarti kelompok data pertama lebih bervariasi atau lebih heterogen
dari pada kelompok kedua.
d) Ukuran nilai jarak (Range)
Ukuran dispersi yang paling sederhana pada suatu data numerik mungkin dengan cara
menghitung selisih nilai terbesar (nilai maksimum) dengan nilai terkecil (nilai
minimum). Cara ini dikenal dengan sebutan Range.
Range = Nilai maksimum Nilai minimum.
e) Ukuran Range untuk data berkelompok
Untuk data berkelompok, nilai range dihitung berdasarkan selisih antara nilai tengah
kelas terakhir dengan nilai tengah pertama atau selisih batas atas kelas terakhir
dengan batas bawah kelas pertama.
Range = Nilai tengah kelas terakhir Nilai tengah kelas pertama.
2.3 Grafik Distribusi
Data yang sudah dikelompokkan dalam bentuk table distribusi frekuensi dapat
disajikan dalam bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan informative.
2.3.1 Histogram
Histogram adalah salah satu cara menyatakan daftar ditribusi frekuensi atau
distribusi frekuensi relatif. Pada histogram, variable ditulis pada sumbu
horizontal, dan frekuensi (ataupun frekuensi relatif) digambarkan sebagai
panjang dari persegi panjang. Lebar persegi panjang adalah lebar dari kelas
interval sehingga antara persegi panjang yang satu dengan yang lain tidak
memiliki jarak.
2.3.2 Poligon Frekuensi
Poligon frekuensi merupakan salah satu cara untuk menggambarkan distribusi
frekuensi. Untuk memperoleh distribusi frekuensi, kita tempatkan titik di tengah
sisi lebar dari setiap persegi panjang. Kemudian, titik-titik tersebut dihubungkan
sehingga kita memperoleh grafik garis yang kita sebut dengan poligon frekuensi.
Untuk data berkelompok, harus dicari titik tengah setiap kelas dan tentukan
posisinya pada garis horizontal. Tinggi frekuensi setiap kelas ditentukan pada
sumbu vertikal.
2.3.3 Ogive
Kurva distribusi frekuensi kumulatif disebut ogive. Ogive dibuat dengan cara
menempatkan titik-titik limit kelas bawah pada sumbu horizontal dan pada
sumbu vertikal ditempatkan frekuensi kumulatif. Kemudian titik-titik tersebut
dihubungkan sehingga kita mendapatkan kurva yang mulus yang terus
meningkat.
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1
Pengumpulan Data
Setelah melakukan penelitian, dieperoleh data tinggi badan dan berat badan
mahasiswa sebagai berikut:
NO
TINGGI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
182
185
166
157
167
165
157
161
164
158
171
165
185
172
179
161
175
176
170
170
152
167
157
182
176
4.2
BERAT BADAN
56,34
48,62
70,32
70,18
37,58
86,15
68,65
56,45
87,35
72,25
59,68
63,4
79,94
26,06
48,17
77,46
66,03
85,97
83,66
76,67
79,57
68,61
63,67
47,39
76,43
JENIS KELAMIN
perempuan
perempuan
perempuan
perempuan
laki-laki
perempuan
laki-laki
perempuan
perempuan
perempuan
laki-laki
laki-laki
laki-laki
perempuan
perempuan
laki-laki
laki-laki
laki-laki
laki-laki
perempuan
laki-laki
laki-laki
laki-laki
laki-laki
laki-laki
NO
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
TINGGI
BERAT BADAN
172
134
177
172
158
176
181
152
162
166
161
174
178
167
168
193
173
152
188
161
178
187
141
165
176
Pengolahan Data
62,63
87,04
65,36
56,03
82,99
40,98
55,48
56,35
62,19
74,54
58,11
55,93
94,73
64,5
53,12
55,63
27,75
68,32
68,58
65,01
54,19
84,39
73,21
64,21
77,8
JENIS KELAMIN
perempuan
perempuan
perempuan
laki-laki
laki-laki
perempuan
laki-laki
laki-laki
laki-laki
perempuan
perempuan
laki-laki
perempuan
perempuan
laki-laki
perempuan
laki-laki
perempuan
laki-laki
laki-laki
perempuan
laki-laki
laki-laki
laki-laki
laki-laki
c. Interval
i
R
k
59
6,644
= 8,88
Dibulatkan menjadi 9
d. Membuat table distribusi frekuensi dari data diskrit
KELA
S
INTERVAL
1 131-139
2 140-148
3 149-157
4 158-166
Fi FK
M
TB
TA
Fi(M) Lb
La
M-X
(M-X)2
1
1 135 130,5 139,5
135 131 139 34,02
1157,36
1
2 144 139,5 148,5
144 140 148 25,02
626,00
6
8 153 148,5 157,5
918 149 157 16,02
256,64
1
3
21
162
157,5
166,5
2106
158
166
7,02
49,28
KELA
S
INTERVAL
5 167-175
6 176-184
7 185-193
JUMLAH
Fi FK
1
3
11
5
50
II.
34
45
50
M
171
180
189
TB
166,5
175,5
184,5
TA
175,5
184,5
193,5
Fi(M) Lb
2223
1980
945
167
176
185
La
175
184
193
M-X
1,98
10,98
19,98
3,92
120,56
399,20
2612,963
Lb+ La
2
a. M
b. TB
c. TA
= Lb - 0,5
= La + 0,5
(M-X)2
X =
fiM
N
8451
50
= 169,02
b. Median
Me
N
Tb
fmed
f2
i
maka,
Me
Me
c. Modus
Mo
1
nf 2
= Tb+i 2
fmed
= 50, maka median terletak di data ke-25,5
= 166,5
= 13
= 21
=9
1
5021
= 166,5+9 2
13
= 169,269
d1
= Tb+i d 1+ d 2
Interval
149-157
Fi
6
Tb
-
d1
-
d2
-
Modus
-
158-166
13
157,
166,5
167-175
13
5
166,
166,5
176-184
11
5
-
d. Kuartil
Qn
n
( ) NF
= Tb+i 4
f
KUART
DATAK
IL
E-
DATA
158-
I
160,6
Q1
12,75 166
167-
15
169,2
Q2
25,5 175
176-
69
178,3
Q3
e. Desil
NILA
38,25 184
n
) NF
= Tb+i 10
f
(
Dn
DATADESIL
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
f. Persentil
Pn
KE
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
DATA
149-157
158-166
158-166
158-166
167-175
167-175
176-184
176-184
176-184
185-193
NILAI
153
158,8846
162,3462
165,8077
169,2692
172,7308
176,3182
180,4091
184,5
193,5
n
) NF
= Tb+i 10
f
(
DATAPERSENTIL
P10
P25
P50
KE
DATA
5,1 149-157
12,75 158-166
25,5 167-175
NILAI
153
160,615
169,269
P75
P90
38,25 176-184
45,9 185-193
g. Skewness
Skewness =
n
xi x 3
(
)
( n1 ) ( n2 )
s
Skewness =
50
xi x 3
(
)
( 501 ) (502 )
s
Skewness =
50
(2,157)
( 49 ) ( 48 )
Skewness = 0,0459
h. Variansi
S2
x
xi
N 1
ni
S2
2612,963
501
53,326
=
S2
i. Standar deviasi
SD
x
xi
N 1
ni
178,364
184,5
2612,963
501
SD
SD
SD
= 53,326
= 7,302
j. Simpangan kuartil
1
do
= 2 (Q 3Q 1)
1
(178,36160,615)
2
do
do
= 8,8725
III.
b. Ogive
40
frekuensi kumulatif
50
45
34
30
29
20
21
frekuensi kumulatf
kurang dari
16
10
0 1
8
2
interval
5
0