Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa
saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun
menambah
isi
makalah
agar
menjadi
lebih
baik
lagi.
Kupang,
Penulis
Oktober 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan........................................................................................................
A.
B.
C.
Bab II Pembahasan........................................................................................................
A.
B.
C.
Bab
III
Penutup..............................................................................................................
A.
B.
Daftar Pustaka...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemun dan pemahaman
mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang dan waktu. Fisika
mencakup konstituensi elementer alam semesta dan interaksi-interaksi fundamental di
dalamnya, sebagaimana analisa sistem-sistem yang paling dapat dimengerti dalam artian
prinsip-prinsip fundamental ini.
Fisika adalah ilmu penegetahuan yang mempelajari benda-benda alam, gejala-gejala,
kejadian-kejadian di alam serta interaksi dari bena-benda di alam tersebut yang berhubungan
dengan materi dan energi brasarkan hukum-hukum yang mengatur didalamnya yang
berdasarkan hasil pengamatan atau penelitian.
Telah diketahui bahwa setiap benda baik benda padat, cair dan gas memiliki materimateri atau partikel-partikel penyusun didalamnya dan kita mengakui ada materi yang sangat
kecil dan tidak dapat di lihat oleh mata. Partikel-partikel yang sangat kecil itu di temukan
oleh Democritus (460-370 SM) yang disebut Atom. Arti kata atom sendiri adalah tidak dapat
dibagi. Jadi, atom adalah partikel (bagian) terkecil suatu materi yang masih mempunyai sifat
sama dengan materi itu.
Adapun dua atau lebih atom dapat bergabung membentuk suatu molekul. Molekul itu
sendiri merupakan partikel yang berupa gabungan atom-atom sejenis atau berlainan.
Misalnya satu atom oksigen bergabung dengan satu atom oksigen membnetuk satu molekul
unsur oksigen. Selain itu, satu atom oksigen dapat bergabung dengan dua atom hidrogen
membentuk satu molekul senyawa air. Gabungan atom-atom sejenis membentuk molekul
unsur. Adapun gabungan atom-atom berlainanmembentuk molekul senyawa.
Beberapa penelitian mengenai partikel terus berkembang. Salah satunya teori atom.
Menurut teori atom, atom seula dianggap terdiri atas tiga macam partikel. Ketiga macam
partikel penyusun atom masing-masing dinamakan proton, neutron, dan elektron. Proton dan
neutron terletak di pusat atom, sedangkan elektron selalu bergerang mengelilingi proton dan
neutron dengan lintasan tertentu. Massa proton dan neutron jauh lebih besar dari pada massa
elektron. Oleh karena itu, proton dan neutron merupakan pusat atom. Hal itulah yang
menyebabkan , proton dan neutron disebut dengan inti atom. Inti atom mempunyai gaya tarik
menarik. Gaya inilah yang menyebabkan elektron dapat bergerak mengelilingi inti pada
lintasannya.
Kekuatan ikatan elektron pada atomnya berbeda untuk bahan yang berbeda. Karena
satu dan lain hal, elektron dapat lepas dan berpindah ke atom lain. Hal ini mengakibatkan
perubahan sifat atom. Atom dibedakan menjadi atom netral, atom bermuatan pisitif dan atom
bermuatan negatif.
1.
2.
Atom netral adalah atom yang mempunyai jumlah proton sama dengan elektron.
Atom bermuatan positif adalah atom netral yang meepaskan elektron (kekurangan
3.
elektron).
Atom bermuatan negatif adalah atom netral yang menangkap elektron (kelebihan
elektron).
Berdasarkan pembagian atom yang ada diatas, kiata dapat menyatakan bahwa elektron
bermuatan negatif sedangkan inti atom bermuatn positif. Sebuah benda dikatakan bermuatan
positif jika kekurang electron dan bermuatan negative jika kelebihan electron. Muatan benda
inilah yang dikatakan listrik statis.
Benda yang bermuatan listrik statis dapat menarik atau menolak benda bermuatan listrik
lainnya. Benda netral dapat dibuat dengan cara digosokkan. Perlu diperhatikan, dalam hal ini
kita menciptakan muatan listrik. Kita hanya memisahkan electron dari ikatannya.
Ketika batang kaca digosokkan dengan kain sutraterjadi perpindahan electron dari batang
kacake kain sutra. Hal itu terjadikarena gaya tarik menarik inti atom kain terhadap electron
yang lebih kuat daripada gaya tarik menarik inti atom kaca. Tentu saja batang kaca akan
makin banyak kekurangan electron jika penggosokan dilakukan lebih lama. Artinya, muatan
listrikbatang kaca menjadi lebih besar. Itulah sebabnya, gaya tarik batang kaca menjadi lebih
besar dari sebelumnya.
Masih ingatkah anda pengertian gaya gravitasi bumi ketika masih belajar di SD dulu ?
Gaya gravitasi itu terjadi karena suatu massa benda tarik menarik oleh massa bumi. Hal yang
sama juga dapat terjadi pada dua benda yang bermuatan listrik. Untuk memahami interaksi
dua benda bermuatan dapat menggunakan batang kaca dan penggaris yang sudah bermuatan.
Akibat inilah makanya coulomb mengeluarkan hukumnya yang berbunyi Besar gaya tarik
menarik atau tolak menolak anatara dua muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Didalam matematika dituliskan : F=k. Q1.Q2/r^2
Dengan :
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah di temukannya hukum coulumb
2. Aplikasinya pada kehidupan sehari-hari
3. Aplikasinya pada Fisika
4. Aplikasinya pada Gologi dan Prtambngan
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sejarah ditemukannya hukum coulumb
2. Untuk mengetahui aplikasi hukum coulumb di kehidupan sehari-hari
3. Untuk mengetahui aplikasi hukum coulumb pada Fsiska
4. Untuk mengetahui aplikasi hukum coulumb pada Gologi dan Prtambngan
BAB II
PEMBAHASAN
Percobaan Coulomb menunjukkan bahwa gaya listrik antara dua benda bermuatan
sebanding dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak dua benda tersebut. Pernyataan di atas dikenal sebagai hukum Coulomb. Berdasarkan
hukum Coulomb, gaya listrik pada dua benda makin besar bila muatan listrik keduanya
makin besar atau jarak keduanya makin kecil. Sebaliknya, gaya listrik pada dua benda makin
kecil bila muatan listriknya makin kecil atau jarak keduanya makin besar.
Bila dua benda yang muatannya tertentu didekatkan sehingga jarak keduanya menjadi
setengah kali jaraknya semula, maka gaya listrik menjadi empat kali gaya semula. Sebaliknya
bila dua muatan tersebut dijauhkan sehingga jarak keduanya menjadi dua kali jarak semula,
maka gaya listrik menjadi seperempat kali gaya listrik semula.
Gaya Coulomb juga berlaku pada partikel-partikel bermuatan listrik. Besarnya gaya listrik
yang bekerja antara dua partikel bermuatan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
F = k.q1.q2/r2
dengan; k = konstanta = 9 x 109 N m2C-2, q1, q2 = muatan listrik (Coulomb, C), dan r =
jarak pisah antara muatan q1 dan q2 (m).
B. Aplikasi hukum Coloumb pada kehidupan sehari-hari
Aplikasi hukum Coloumb pada kehidupan sehari-hari adalah listrik statis. Listrik
statis adal;ah listrik yang dihasilkan dari beberapa benda yang digosokan. Contoh listrik statis
pada kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikuit.
1. Penggaris Bermusatan Listrik
Kalian telah mengetahui bahwa apabila penggaris atau mistar plastic digosokgosokkan pada rambut yang kering, kemudian didekatkan pada sobekan kertas
kecil, maka sobekan kertas kecil tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris.
Mengapa hal itu dapat terjadi? Karena penggaris plastik yang digosok-gosokkan pada
rambut, menjadi bermuatan listrik. Muatan listrik itulah yang menyebabkan sobekan
kertas kecil dapat tertarik ke penggaris. Perhatikan gambar di samping! Tentu dalam
benak kalian timbul pertanyaan, Bagaimana muatan listrik tersebut dapat berada pada
penggaris? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, pahamilah terlebih dahulu
penjelasan berikut ini. Semua zat yang ada di alam ini tersusun dari atom yang sangat
kecil. Atom tersebut terdiri atas partikel-partikel yang bermuatan positif, negatif, dan
netral. Muatan positif disebut proton, muatan negatif disebut elektron dan muatan
netral disebut neutron.
Apakah harus rambut kering? Bagaimana kalau tidak kering, berminyak misalnya?
Inti atom atau disebut nukleus terdiri atas proton dan neutron yang dikelilingi
oleh elektron yang bergerak terus-menerus. Elektron pada atom dapat keluar atau
masuk ke dalam susunan atom. Jika elektron keluar dari susunan atom, maka jumlah
proton dalam atom lebih banyak dari jumlah elektron, sehingga atom menjadi
bermuatan positif. Sedangkan apabila elektron masuk pada susunan atom, maka
jumlah proton dalam atom lebih sedikit dari jumlah elektron, sehingga atom menjadi
bermuatan negatif. Atom akan bersifat netral (tidak bermuatan) bila jumlah proton
dalam inti atom sama dengan jumlah electron yang mengitari inti atom tersebut.
Setelah memahami penjelasan di atas, pertanyaan tadi dapat dijawab dengan
penjelasan berikut. Penggaris plastik yang digosokkan pada rambut menjadi
bermuatan listrik karena elektron dari rambut berpindah ke penggaris plastik,
sehingga penggaris plastik kelebihan elektron. Akhirnya penggaris plastik tersebut
menjadi bermuatan negatif.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah benda netral
dapat bermuatan listrik statis dengan jalan digosokkan. Contoh lainnya, yaitu ketika
batang plastik digosok dengan kain wol, elektron-elektron dari kain wol berpindah ke
batang plastik, sehingga batang plastik kelebihan elektron. Dengan demikian, batang
plastik menjadi bermuatan negatif. Sebaliknya, ketika batang kaca digosok dengan
kain sutera, maka elektronelektron dari batang kaca berpindah ke kain sutera,
sehingga batang kaca kekurangan elektron. Dengan demikian, batang kaca menjadi
bermuatan positif.
Tribolistrik
1. Bulu kelinci, 2. Gelas, 3. Mika, 4. Wol, 5. Bulu kucing, 6. Sutra, 7. Kapas, 8. Kayu,
9. Batu Ambar, 10. Damar, 11. Logam(Cu,Ni,Ag), 12. Belerang, 13. Logam(Pt,Au),
14. Seluloid
Apakah sobekan kertas yang tertarik oleh penggaris plastic tersebut
sebelumnya digosok dulu sehingga bermuatan? Jika tidak, dari mana muatan pada
kertas sehingga dapat tertarik oleh penggaris plastic?
Sobekan kertas tidak perlu di gosokkan, yang di gosok-gosokkan ke rambut
adalah penggaris plastic. penggaris yang digosok-gosokkan ke rambut menjadi
bermuatan listrik. Muatan listrik itulah yang menyebabkan sobekan kertas kecil dapat
tertarik ke penggaris. Penggaris plastik yang digosokkan pada rambut menjadi
bermuatan listrik karena elektron dari rambut berpindah ke penggaris plastik,
sehingga penggaris plastik kelebihan elektron. Akhirnya penggaris plastik tersebut
menjadi bermuatan negatif dan bersifat menarik benda-benda kecil dan ringan
termasuk potongan-potongan kertas kecil,sesaat kemudian potongan-potongan kertas
kecil lepas kembali karena muatan penggaris tersebut dinetralkan kembali oleh
molekul-molekul air di udara yang bersifat polar, yakni muatan negatif penggaris
pergi menuju muatan positif molekul-molekul air di udara. Berdasarkan penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa sebuah benda netral dapat bermuatan listrik statis
dengan jalan digosokkan
2. Terjadinya Petir
Batang logam penangkal petir sering dipasang di atas atap rumah bertingkat
atau di atas bangunan tinggi, dan dihubungkan ke dalam tanah melalui kabel logam.
Penangkal petir, melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut dari kerusakan oleh
energi listrik yang besar di dalam petir. Penangkal petir ini menyediakan suatu jalan
aman, atau pentanahan, agar arus listrik petir mengalir masuk ke dalam tanah, bukan
melewati rumah atau bangunan lain. Pernahkah anda melihat penangkal petir?
Pernahkah anda melihat bangunan tinggi yang dilengkapi dengan penangkal petir.
Penangkal petir itu merupakan contoh pengosongan muatan statis yang tidak
menimbulkan kerusakan.
Pada saat terjadi petir, pengosongan listrik statis dari bagian bawah awan yang
bermuatan ke Bumi akan melewati batang penangkal petir ini. Muatan listrik akan
mengalir ke bawah dengan aman melalui kabel logam tersebut, dan masuk ke dalam
tanah. Penangkal petir menyediakan suatu jalan aman bagi arus listrik petir sehingga
mengalir masuk ke dalam tanah dan tidak melewati bangunan tinggi tersebut.
Apakah penangkal petir harus terbuat dari batang logam? Bagaimana jika bukan
logam?
Penangkal petir memang terbuat dari
logam karena
logam dapat
menghantarkan arus listrik sehingga petir hanya melewati bangunan saja. Bila
penangkal petir tidak terbuat dari logam maka petir akan langsung menghantam
bangunan tersebut.
Mengapa petir dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan elektronik?
Pada dasarnya peralatan elektronik memiliki medan listrik sehingga bila ada
petir yang mendekati medan listrik tersebut maka medan listrik pada peralatan
elektronik akan berubah secara drastis. Bila hal ini terjadi maka peralatan elektronik
akan rusak.
Bagaimana bila di dekat rumah yang berpenagkal petir terdapat pohon yang lebih
tinggi dari ketingian penangkan petir itu?
Bila terjadi hal demikian maka petir akan menyambar pohon yang lebih tinggi
dari penangkal petir. Ini terjadi karena petir akan mencapai pohon lebih dahulu
daripada rumah berpenangkal petir.
Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi terhadap waktu jauh lebih besar.
Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode
magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan
batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.
Sejarah perkembangan Metode Magnetik telah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu.
Orang yang pertama kali melakukan penelitian magnetisasi bumi secara ilmiah adalah Sir
William Gilbert(1540 1603). Gilbert adalah orang yang pertama kali melihat bahwa medan
magnet bumi ekivalen dengan arah utara selatan sumbu rotasi bumi. Penemuan Gilbert
kemudian diperdalam oleh Van Wrede (1843) untuk melokalisir endapan bijih besi dengan
mengukur variasi magnet di permukaan bumi. Hasil penelitiannya kemudian dibukukan oleh
Thalen (1879) dengan judul : The Examination Of Iron Ore Deposite By Magnetic
Measurement yang kemudian menjadi pionir bagi pengukuran magnetisasi bumi
(Geomagnet) Metode magnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan batuan yang
diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode ini didasarkan pada pengukuran
variasi intensitas magnetik di permukaan bumi yang disebabkan adanya variasi distribusi
(anomali) benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi intensitas medan magnetik
yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik dibawah
permukaan, kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin
teramati. Pengukuran intensitas medan magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun udara.
Susceptibilitas magnet batuan adalah harga magnet suatu batuan terhadap pengaruh magnet,
yang pada umumnya erat kaitannya dengan kandungan mineral dan oksida besi. Semakin
besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan, akan semakin besar harga
susceptibilitasnya. Metoda ini sangat cocok untuk pendugaan struktur geologi bawah
permukaan dengan tidak mengabaikan faktor kontrol adanya kenampakan geologi di
permukaan dan kegiatan gunungapi. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi
minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi
benda-benda arkeologi.2.2 Anomali Magnet Anomali magnet terjadi karena adanya variasi
medan magnet kearah spasial secara regional. Pola anomali ini dicirikan oleh pergantian
antara anomali positif-negatif dan sejajar dengan sumbu pemekarannya. Pola ini dikenal
dengan sebutan zone of striped magnetic anomalies. Hasil inverse anomali ini, dengan
dibantu oleh data radiometri, umur lantai samudra yang bertambah terhadap jarak dari sumbu
pemekaran dan kecepatan rata-rata pemekarannya dapat diturunkan. Intensitas medan magnet
F = m1.m2/(.r2)
Dimana = konstanta permeabilitas magnet
Suatu medan magnetik yang ditempatkan pada suatu medan magnet akan mengalami
magnetisasi oleh imbas magnetik yang didefinisikan sebagai:
I=M/V
Dimana : M = momen magnetik deikutub (dipole)
I = jarak antara kutub +m dan m
V = volum benda
Momen magnet (M) adalah besaran vektor yang memanjang dari kutub negatif ke kutub
positif. Intensitas magnetik (I) adalah momen magnet per satuan volume. Intensitas magnet
ini sebanding dengan kuat medan magnet dan arahnya searah dengan medan magnet yang
menginduksi. Susceptibility/kerentanan magnetik (k) merupakan tingkat kemagnetan suatu
benda untuk termagnetisasi.
I = k. H
Dimana: I = intensitas magnetik
H = kuat medan magnet
Nilai k pada batuan semakin besar jika dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai
mineral-mineral bersifat magnetik. Berdasarkan nilai k dibagi tiga kelompok jenis material
dan batuan peyusun litologi bumi, yaitu:
Paramagnetik : Mempunyai nilai k yang bernilai positif
Contoh : olivine, biotit.
Feromagnetik : Mempunyai nilai k yang sangat besar dan positif
Contoh: besi dan nikel.
Diamagnetik : Mempunyai nilai k yang negatif
Contoh: grafit, gysum, quartz
2.4 Sifat Magnetik Batuan
Sifat magnetik material pembentuk batuan batuan dapat dibagi menjadi :
1
Diamagnetik
Dalam batuan diamagnetik atom atom pembentuk batuan mempunyai kulit elektron
berpasangan dan mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap pasangan. Jika mendapat
medan magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan berpresesi yang menghasilkan medan
magnet lemah yang melawan medan magnet luar tadi mempunyai Susceptibilitas k negatif
dan kecil dan Susceptibilitas k tidak tergantung dari pada medan magnet luar. Contoh :
bismuth, grafit, gipsum, marmer, kuarsa, garam.
2
Paramagnetisme
Di dalam paramagnetik terdapat kulit elektron terluar yang belum jenuh yakni ada elektron
yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama. Jika terdapat
medan magnetik luar, spin tersebut berpresesi menghasilkan medan magnet yang mengarah
searah dengan medan tersebut sehingga memperkuatnya. Akan tetapi momen magnetik yang
terbentuk terorientasi acak oleh agitasi termal, oleh karena itu bahan tersebut dapat dikatakan
mempunyai sifat :
Susceptibilitas k positif dan sedikit lebih besar dari satu.
Susceptibilitas k bergantung pada temperatur.
Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit dll.
Dalam benda-benda magnetik, medan yang dihasilkan oleh momen-momen magnetik atomik
permanen, cenderung untuk membantu medan luar, sedangkan untuk dielektrikdielektrikmedan dari dipol-dipol selalu cenderung untuk melawan medan luar, apakah
dielektrik mempunyai dipol-dipol yang terinduksi atau diorientasikan.
3.Ferromagnetic
Terdapat banyak kulit electron yang hanya diisi oleh suatu electron sehingga mudah
terinduksi oleh medan luar.keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya kelompok-kelompok bahan
berspin searah yang membentuk dipole-dipol magnet (domain) mempunyai arah sama,
apalagi jika didalam medan magnet luar.
Mempunyai sifat :
susceptibilitas k positif dan jauh lebih besar dari satu.
Susceptibilitas k bergantung dari temperature.
Contoh : besi, nikel, kobalt.
4.Antiferromagnetik
Pada bahan antiferromagnetik domain-domain tadi menghasilkan dipole magnetic yang
saling berlawanan arah sehingga momen magnetic secara keseluruhan sangat kecil.
Bahan antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal akan mengalami medan magnet kecil
dan suseptibilitasnya seperti pada bahan paramagnetic suseptibilitas k seperti paramagnetic,
tetapi harganya naik sampai dengan titik curie kemudian turun lagi menurut hokum curieweiss.
Contoh : hematit ( Fe2O3 ).
5.Ferrimagnetik
Pada bahan ferrimagnetik domain-domain tadi juga saling antiparalel tetapi jumlah dipol
pada masing-masing arah tidak sama sehingga masih mempunyai resultan magnetisasi cukup
besar. Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung temperatur.
Contoh : magnetit ( Fe3O4 ), ilmenit ( FeTiO3 ), pirhotit ( FeS ).
Berdasarkan proses terjadinya maka ada dua macam magnet :
Magnet induksi ( bergantung pada suseptibilitasnya menyebabkan anomaly pada medan
magnet bumi ).
Magnet permanen : bergantung pada sejarah pembentukan batuan tadi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari makalah ini adalahg sebagai berikut
1. Penemuan Hukum Coulomb pertama kali ditemukan oleh Charles Augustin de
Coulomb (1736-1806). Ia berhasil menemukan hubungan antara besar gaya listrik
dari dua muatan listrik, besar muatan listrik, dan jarak antara dua muatan listrik
dengan menggunakan neraca puntir
2. Aplikasi hukum Coloumb pada kehidupan sehari-hari adalah listrik statis. Listrik
statis adal;ah listrik yang dihasilkan dari beberapa benda yang digosokan. Contoh
listrik statis pada kehidupan sehari-hari adalah penggaris bermuatan listrik, petir,
dan pernangkal petir.
3. Aplikasi hukum Coloumb dalam fisika adalah kita dapat menghitung besar energi
listrik yang dihasilkan oleh dua buah benda yang bermuatan.
4. Aplikasi hukum Coloum dalam Geologi dan Pertambangan adalah pada penerapan
metode magnetik.