KELOMPOK 2
Disebuah sekolah menengah pertama (smp). Terjalinlah sebuah persahabatan 4 anak, mereka
adalah Lussy,Marco,Garry, dan Arif. Mereka selalu kompak dalam segala hal. Mereka beda
kelas, Lussy dan Garry kelas 8C sedangkan Marco dan Arif kelas 8A. Teng.. teng... teng… bel
istirahat pun berbunyi. Marco mengajak Arif pegi ke kantin, setelah sampai di kantin mereka
memesan makanan atau minuman sesuai selera mereka.
Arif : “ Aku mau beli teh jus gula batu dan makaroni. Kalo kamu?”
Marco : “ Aku sama kayak kamu. Biar aku saja yang memesan, kamu cari tempat duduk saja.”
Arif : “ Baiklah.”
Kemudia Arif langsung berjalan mencari tempat yang kosong untuk mereka berdua. Satu menit
berlalu , Marco datang dengan membawa makanan dan minuman yang tadi mereka pesan.
Arif : “ Makasih”
Menurut Marco, hari ini Arif sangat aneh. Lalu marco berpikir “Arif kenapa?”. Di kelas 8c Lussy
mengajak Garry untuk pergi keluar kelas bersamanya, entah pergi ke kantin atau pergi mencari
Marco dan Arif sahabat mereka.
Lussy bingung dengan sikap Garry hari ini, tapi yasudalah biarkan Garry sendiri dulu, mungkin
dia butuh waktu untuk cerita.
Lussy : “ Oke. apakah kamu ingin aku beli akan atau minuman?”
Marco : “ hai Lussy. Lussy kamu kenapa tidak bersama Garry? Apa Garry tidak masuk sekolah?”
Lussy : “ Garry masuk. Tadi aku juga sudah mengajaknya tapi dia tidak mau, mungkin dia ada
masalah.”
Marco hanya mengangguk paham. Lalu Lussy melihat Arif yang dari tadi aneh.
Lussy : “ Arif kamu kenapa? Ko tidak makan? Kamu sakit atau ada masalah?”
Marco : “ jangan bohong, dari tadi aku bersama kamu, sifat kamu beda hari ini. Aku dan Lussy
ini sahabat kamu, kalau ada masalah cerita saja jangan di pendam sendiri, mungkin kita berdua
bisa bantu.”
Arif : “ jadi begini ceritanya, sebenarnya kemarin garry datang ke rumahku bersama ibunya,
bilangnya ibunya ada perlu dengan ibuku. Saat aku sedang bermain handphone dengan garry di
kamarku, ibu memanggilku, dan aku pergi ke ibu, saat itu juga Garry dengan tangan usilnya
menyembunyikan handphoneku, aku datanag mencari handphoneku untuk melanjutkan
permainan yang aku bermain sebelum keluar, lalu Garry sudah tidak ada di kamarku lagi,tapi
aku tidak peduli aku terus mencari handphoneku,ternyata Garry menyembunyikan di dalam
tasku, lalu aku keluar mencari Garry, aku juga sudah tanya pada ibu, kata ibu Garry dan Ibunya
baru saja pulang. Lalu aku langsung masuk kamar dari mulai dari situ aku marah pada
Garry.besok paginya sebelum bel, aku melihat Garry tapi aku masih kesal pada Garry makanya
aku cuek saja, ternyata Garry juga cuek padaku.
Marco : “ Jadi kalian berdua tidak ada yang mau minta maaf?”
Arif : “ Tadinya tidak, tapi sekarang aku mau minta maaf makanya aku kepikiran terus.
Setalah itu Lussy pun pamit untuk ke kelas duluan karena beberapa menit sudah masuk.
Lussy : “ Garry”
Garry : “ Masa hanya gara-gara itu aku harus minta maaf” (cuek)
Lussy : “ Tapikan tidak boleh begitu, kamu tahukan kalau Arif itu tidak suka kalau ada yang
menyembunyikan barangnya. Jadi bagaimana kamu mau?”
Lussy : “ Tidak ada yang larangkan kalau kamu juga minta maaf. Apa kamu mau hanya gara-gara
ini persahabatan kita jadi retak?”
Garry : “ Baiklah. Aku akan minta maaf pada Arif.kamu temani aku ya.”
Lussy : “ Oke”
Bel pun berbunyi tanda istirahat sudah berakhir. Marco dan Arif dengan cepat menghabiskan
makanan dan minuman kemudian langsung pergi ke kelas. Dua jam kemudian, teng… teng…
teng…. Bel pulang sekolah pun tiba. Di kelas 8A
Marco : “Arif ayo kita pergi ke kelas 8C agar bias minta maaf.”
Arif : “ Ayo”
Ya, mereka akan meminta maaf di kelas 8C, marco juga sudah bilang ke lussy untuk member
alasan pada garry agar bisa sedikit bertahan di kelas.
Sesampainya di kelas 8C
Arif : “ Garry”
Yang di panggil pun langsung menoleh dan kaget saat arif berada di kelasnya.
Garry : “ Arif aku minta maaf, aku sering buat kamu marah.”
Arif : “ Iya, aku juga minta maaf ya. Aku terlalu berlebihan marah sama kamu, tapi kamu
harus ingat kalau aku tidak suka ada orang dengan tangan usilnya barangku, mungkin kamu bisa
mengerti itu.”
Lalu Lussy dan Marco sudah senyum-senyum sendiri di tempatnya karna melihat kedua
sahabatnya sudah akur kembali.
Garry : “ Iya aku dan Garry tidak lupa kamu dan lussy kok “ (tersenyum)
Arif : “ Makasih ya sudah kasih aku saran ya, kalian memang sahabat terbaik.”
Lalu mereka tersenyum. Seperti biasanya mereka selalu kompak dalam segala hal.