Anda di halaman 1dari 19

]BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesejahteraan dan pemerataan pembangunan adalah hak seluruh masyarakat baik
itu di kota maupun di desa. Dan Undang- Undang Dasar 1945 juga telah
mengamanahkan bahwa pembangunan di pedesaan merupakan dari pembangunan
nasional. Dalam proses Pembangunan Nasional memerlukan partisipasi aktif dari
seluruh lapisan masyarakat termasuk dalam hal ini pemerintah dan
perguhttp://www.blogger.com/post-edit.g?
blogID=1344967103853752470&postID=96913982263982947#ruan tinggi. Dalam
hal peran serta perguruan tinggi pada pembangunan nasional, perguruan tinggi
menurunkan mahasiswa dalam bentuk kuliah kerja nyata, hal ini disadari oleh Tri
Dharma perguruan tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat berdasarkan
bahwa mahasiswa sebagai intelektual yang memiliki kesempatan belajar di
perguruan tinggi perlu mengimplementasikan ilmu yang dipelajari secara disipliner.
Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh setiap
mahasiswa Universitas Jambi sebelum mereka menyelesaikan studinya di bangku
perkuliahan, karena pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata ini adalah sebagai wadah
pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sesuai dengan keahlian dan disiplin
ilmu yang dimiliki oleh masing- masing mahasiswa, agar dapat diterapkan dan
diaplikasikan dalam kehidupan bermasysrakat pada umumnya dan masyarakat
pedesaan pada khususnya. Namun dalam pelaksanaan dalam kehidupan
bermasyarakat di pedesaan tidak selalu berjalan mulus, ada kalanya menemukan
berbagai kendala dan hambatan, disamping kondisi sosial masyarakatnya yang
masih tergolong berkembang, dan rata-rata pendidikan masyarakatnya pun masih
minim atau kurang. Oleh sebab itulah dalam penerappan disiplin ilmu, mahasiswa
harus bisa beradaptasi dan mampu bersosialisasi dengan baik dalam kehidupan
masyarakat di pedesaan, dan sangat dibutuhkan suatu rencana, kegiatan, dan
pergaulan yang tepat dan efektif agar maksud dan tujuan yang akan diinginkan
dapat diterima dengan baik oleh masyarakat desa. Sehingga setiap program kerja
yang telah direncanakan dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan dan
bermanfaat bagi masyarakat.
Dilihat dari kondisi masyarakat yang pendidikannya masih kurang inilah, maka
dibutuhkan suatu solusi pemecahan permasalahannya. Salah satunya yaitu dengan
adanya KUKERTA TEMATIK, yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Dimana
peserta KUKERTA TEMATIK berupaya untuk memajukan dan membantu
meningkatkan Sumber Daya Manusia pada khususnya, dan Sumber Daya yang
lainnya, sesuai dengan masing-masing bidang ilmu yang dimiliki peserta KUKERTA
TEMATIK. Sehingga cita- cita bangsa untuk mencerdaskan dan mensejahterakan
masyarakat dapat tercapai.
Adanya program KUKERTA TEMATIK ini diharapakan masyarakat dapat bertukar
pikiran dan bekerja sama dalam memecahkan masalah yang timbul dalam
masyarakat dan sesuai dengan program kebijakan dari pemerintah untuk berusaha

memeratakan dan memajukan masyarakat pedesaan disegala bidang terutama


bidang pendidikan. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang ke masyarakat desa. Dengan diadakannya program kuliah kerja
nyata yang dijalankan oleh mahasiswa, diharapkan masyarakat (khususnya objek
program kerja penulis) mendapat peluang bertukar pikiran dan pengetahuan yang
lebih baik serta kemampuan dalam hal akademis maupun kemasyarakatan .
1.2 Tema kegiatan
Tema kegiatan yang diangkat pada KKN-PPM-TEMATIK ini adalah Pendidikan
Layanan Khusus Bagi Anak Jalanan di Kota Jambi.
Motivasi atau alasan yang berkaitan dengan diangkatnya tema tersebut adalah
sebagai berikut:
KKN PPM TEMATIK sebagai salah satu bentuk nyata pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat.
Peranan penting mahasiswa sebagai pemeran utama pembangunan bangsa ini.
KKN PPM TEMATIK sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan tinggi
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan KKN - PPM - TEMATIK ini adalah :
1. Sebagai sarana laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja.
2. Sebagai bahan pedoman pelaksanaan program kerja berikutnya.
3. Memenuhi tugas akhir individu ke BAPEL dalam pelaksanaan KKN PPM TEMATIK.
4. Melaksanakan terapan IPTEK secara TeamWork dan interdisipliner.
5. Memenuhi persyaratan kelulusan dalam kegiatan KKN PPM - TEMATIK.
1.4 Manfaat
Adapun nantinya laporan ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui perkembangan segala kegiatan masyarakat yang ada.
2. Sebagai bahan pertimbangan untuk mencari solusi dari masalahmasalah/kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program kerja.
3. Sebagai penilaian sejauh mana keberhasilan pelaksanaan program yang telah
disusun.
4. Sebagai bahan dokumen dan pertimbangan yang relevan yang dapat
dimanfaatkan untuk membantu suksesnya pelaksanaan kegiatan KUKERTA TEMATIK
baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.
5. Memberikan pengalaman baru untuk masyarakat serta menambah wawasan
masyarakat dalam berbagai bidang.
6. Mahasiswa dapat mengembangkan dan menjalankan ilmu, keahlian dan
keterampilan kepada masyarakat.
7. Sebagai bahan masukan bagi peserta KKN-PPM - TEMATIK selanjutnya.
1.5 Potensi Kelurahan
Penulis mendapatkan lokasi KKN-PPM-TEMATIK di kelurahan Beringin kecamatan

Pasar Jambi Kota Jambi. Setelah mengadakan observasi selama kurang lebih satu
minggu, penulis menetapkan potensi kelurahan Beringin menjadi 3 yaitu:
1. Terdapat banyak anak jalan di Kota Jambi termasuk kelurahan Beringin.
2. sebagian besar penduduk adalah seorang Pedagang.
3. Prasarana Kelurahan, meliputi:
Sekolah
Masjid
TPA ( Taman Pendidikan Al-quran )
Nomor rumah warga yang belum tertib
1.6 Permasalahan kelurahan
Setelah mengadakan observasi kurang lebih selama satu minggu dan melihat
potensi desa yang ada, penulis menetapkan permasalahan-permasalahan yang ada
di Kelurahan Beringin, antara lain:
1) Terdapat banyak anak jalan di Kota Jambi termasuk kelurahan Beringin.
Kelurahan Beringin adalah salah satu kelurahan di kecamatan Pasar Jambi sehingga
kita dapat membayangkan bagaimana kehidupan di tengah pasar. Di sana terdapat
berbagai macam pendatang, baik mulai dari suku, agama dan ras. Juga terdapat
pula berbagai profesi seseorang, mulai dari pedagang, sopir angkot, pejabat
pemerintah, bahkan anak jalanan pun ada di sana.
Anak anak jalanan yang ada di pasar jambi berasal dari berbagai daerah.
Sebagian besar mereka putus sekolah atau bahkan ada yang tidak mengenal
bangku sekolahpun. Sehingga sangat perlu diperhatikan nasibnya.
2) Sebagian besar penduduk adalah seorang pedagang.
Kelurahan Beringin termasuk pusat perbelanjaan, sebab letaknya masih di
kecamatan pasar. Terlihat di sana juga terdapat suatu mall, sehingga hampir dapat
dipastikan aktivitas masyarakat kesehariannya adalah berdagang. Mulai dari
penjual sayur, penjual ban mobil, penjual buah, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
3) Prasarana Kelurahan, seperti:
Sekolah
Kelurahan Beringin memiliki prasarana pendidikan yang lengkap dari PAUD, SD dan
SMK. Bahkan terdapat juga satu lembaga pendidikan Tinggi di kelurahan tersebut.
Masjid
Beringin merupakan salah satu kelurahan yang agamais, ini dapat dilihat dari
adanya masjid dan didirikannya surau di kelurahan itu sebagai tempat remaja dan
anak-anak menimba ilmu agama.
TPA
Selain masjid juga terdapat beberapa TPA tempat untuk menimba ilmu agama bagi
anak anak yang ada di kelurahan Beringin.
Nomor rumah warga

Nomor rumah warga di sekitar pasar sangatlah penting, sebab kehidupan di pasar
kurang mengenal satu sama lainnya. Nomor rumah diperlukan untuk menambah
alamat lengkap penduduk di sekitar pasar terutama kelurahan Beringin.

1.7 Program kerja


Setelah dilihat dari hasil observasi yang telah dilakukan di kelurahan Beringin dan
permasalahannya, maka dapat dijabarkan bahwa penulis mengambil 7 program
kerja yaitu:
1. Bisa mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan sederhana (MD
2. Bimbingan hafalan ayat-ayat pendek dari al-quran ( ID )
3. Bimbingan menghitung perkalian angka 6 10 dengan jari tangan ( ID )
4. Sosialisasi pembukuan sederhana untuk usaha kecil ( MD )
5. Penertiban nomor rumah ( MD )
6. Sosialisasi pentingnya kebersihan lingkungan ( ID )
7. Lomba Adzan anak TPA di Beringin( ID )

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ilmu Hitung
Metode berhitung secara terstruktur yang telah lama kita kenal adalah metode
hitung secara vertikal. Sesuai dengan namanya proses hitungnya dimulai dari atas
menuju ke bawah. Karena metode hitung ini telah digunakan dalam dunia
pendidikan selama berabad-abad maka dapat disebut juga sebagai metode hitung
tradisional.
Pengajaran berhitung dasar yang diajarkan di sekolah meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian dilihat dari proses hitung semuanya
dilakukan secara vertikal dari atas ke bawah. Sesuai dengan fakta bahwa cara
berhitung tradisional ini telah sangat berjasa dalam memberikan kontribusi
pengetahuan kepada para siswa guna memahami perhitungan dasar serta sebagai
pintu gerbang dalam memahami ilmu aljabar dan matematika tingkat lanjut
Pengajaran berhitung terstruktur secara horisontal merupakan cara berhitung baru
serta merupakan penyempurnaan dari cara hitung vertikal atau tradisional.
Mengapa cara berhitung horisontal merupakan penyempurnaan dari proses hitung
secara vertikal? Di bawah ini akan dijelaskan tiga alasan yang mendasari
argumentasi tersebut berdasarkan proses hitung penjumlahan/ pengurangan,

perkalian dan pembagian.


Pertama, konsep asosiasi tempat satuan, ratusan, ribuan dan seterusnya dalam
metode tradisional untuk menyelesaikan proses hitung penjumlahan atau
pengurangan tentu saja sudah ada, namun penekanannya kurang karena
pemisahan nilai antara satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya tidak ditandai
secara tegas menggunakan suatu notasi pemisah. Sedangkan pada metode
horisontal konsep asosiasi nilai secara tegas dilakukan pemisahan melalui notasi
pagar. Dengan adanya notasi pagar maka nilai tempat sebagai satuan, puluhan,
ratusan dan seterusnya menjadi lebih mudah dipahami dan dibayangkan oleh
siswa.
Kedua, proses hitung perkalian melalui cara horisontal ternyata dapat menciptakan
pola-pola khusus yang disebut sebagai portal atau pola horisontal. Melalui portal
tersebut maka proses perkalian dapat lebih dipersingkat dibandingkan dengan cara
tradisional, sehingga menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
soal perkalian menjadi lebih cepat.
Selain alasan itu, ternyata perhitungan dengan cara horisontal merupakan
pengajaran perantara yang baik bagi siswa dari belajar berhitung dasar secara
tradisional masuk ke bidang aljabar. Hal ini bisa terjadi karena dengan cara
horisontal khususnya penyelesaian perkalian menggunakan portal, siswa akan
dituntun untuk mengetahui arti dari nilai variabel, dimana pengetahuan ini
merupakan fondasi dasar guna memahami sebuah persamaan atau fungsi dalam
ilmu aljabar.
Kemampuan siswa dalam pengenalan keteraturan pola angka juga dapat
dikembangkan melalui portal-portal yang proses eksekusinya dilakukan secara
horisontal. Melalui kemampuan inilah metris atau metode horisontal mampu
menciptakan creative human calculator, dimana siswa mampu melakukan
perhitungan perkalian hingga melebihi kemampuan kalkulator 12 digit. Kemampuan
ini akhirnya bukan lagi merupakan gifted (bakat sejak lahir) namun dapat dipelajari
melalui metris, sehingga potensi kreativitas siswa dalam berhitung dapat semakin
terasah. Nah, sebagai orang tua atau guru kita dapat melihat kemampuan mereka
dalam Olimpiade Kreativitas Angka (OKA II) yang akan diselenggarakan pada
tanggal 14 November 2009 di Universitas Atmajaya Jakarta .
Dalam proses perhitungan pembagian menggunakan cara tradisioanal, untuk
mencari hasil akhir dilakukan dengan serial melalui pencarian hasil sementara
secara bertahap. Hasil sementara tersebut bila dikalikan dengan bilangan pembagi
harus lebih kecil atau sama dengan pembilangnya. Nah, apabila perhitungan
pembagian menggunakan cara horisontal maka aturannya lebih diperumum
sehingga menjadi lebih fleksibel dan cepat dalam mendapatkan hasil akhir.

Ketiga, alasan ini yang menyebabkan bahwa pembagian cara horisontal merupakan
penyempurnaan dari cara tradisional. Hasil sementara dalam proses pembagian
menggunakan metris ternyata bila dikalikan dengan bilangan pembagi boleh lebih
kecil, lebih besar atau sama dengan pembilangnya. Karena yang mendasari dalam
pemilihan hasil sementara adalah selisih yang terkecil antara pembilang dikurangi
dengan perkalian antara hasil sementara dengan bilangan pembaginya. Dan tentu
saja hasil selisih tersebut dapat bernilai positip atau negatip. Karena konsepnya
menggunakan selisih terkecil maka cara horisontal tentu saja bila dibandingkan
dengan cara tradisional dalam memperoleh hasil akhir akan lebih cepat konvergen
(Metris: pembagian ajaib, Grassindo).
Sebelum diakhiri tulisan ini kita semua sepakat bahwa berhitung merupakan ilmu
dasar dan pintu gerbang dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang lain. Oleh
karena itu, agar pendidikan di Indonesia dapat mengejar ketertinggalan bahkan
menjadi lebih unggul daripada bangsa lain maka bangsa indonesia mesti
mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif secara mandiri.
(httpp://samasiku.blogspot.com/2009/04/ilmu-hitung-baru.html)
2.2 Menghafal Al-Quran Meningkatkan Kesehatan
Hasil Penelitian Ilmiah di Universitas al-Imam Muhammad bin Saud al-Islamiyyah
membuktikan ketika kadar hafalan al-Quran siswa meningkat maka akan
meningkat pula kesehatan jiwanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. DR. Shalih bin Ibrahim, professor ilmu
Kesehatan Jiwa, terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama, para mahasiswamahasiswi Universitas Malik abdul Aziz di Jeddah. Jumlah mereka 170 orang.
Kelompok kedua, Para mahasiswa-mahasiswi Mahad al-Imam asy-Syatibi li adDirasah al-Quraniyyah, filial Universitas al-Khairiyah Litahfidzil Quran al Karim di
Jeddah. Jumlah mereka sama, yaitu 170 orang.
sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan
mengajarkannya. HR. Bukhari
Para mahasiswa yang memiliki hafalan yang bagus memiliki kesehatan jiwa yang
jauh lebih tinggi. Ada 70 penelitian umum dan Islam, seluruhnya menguatkan
pentingnya dien untuk meningkatkan kesehatan dan ketentraman jiwa.
Sebuah penelitian di di Saudi juga menunjukkan peran al-Quran dalam
meningkatkan kecerdasan bagi anak-anak sekolah dasar dan Pengaruh positif
hafalan al Quran bagi kesuksesan akademik para mahasiswa.
Penelitian ini sebagai bukti nyata adanya hubungan antara beragama dengan
berbagai fenomena hidup. Di antaranya yang paling urgen adalah menghafal alQuran. Siswa yang memiliki hafalan al-Quran memiliki kesehatan jiwa yang lebih
baik dibandingkan dengan siswa-siswa yang tidak beragama dengan baik, atau
tidak menghafalkan al-Quran sedikitpun atau hafalan mereka hanya surat-surat
dan ayat-ayat pendek.
Penelitian tersebut berpesan agar menghafalkan al-Quran dengan sempurna bagi
para siswa-siswi di tingkat universitas, untuk menghasilkan nilai positiv bagi

kehidupan dan akademik mereka. Mendorong mereka melaksanakan perintah Allah


dan menjauhi larangan-Nya. Dan hal itu merupakan sarana terpenting untuk
memperoleh kesehatan jiwa yang tinggi.
Penelitian itu juga menasihatkan kepada para guru agar meningkatkan standar
hafalan bagi murid-murid mereka, walau dijadikan sebagai kegiatan ekstra
kurikuler, karena memiliki manfaat dan pengaruh yang bagus untuk kesuksesan
belajar dan kesehatan jiwa mereka.
(http://supono.bloggergarut.or.id/2009/10/03/menghafal-al-quran-meningkatkankesehatan)
2.3 Jari Hitung Cepat, Hebat Berhitung Dengan Jari
Manusia dikaruniai Tuhan berupa jari-jari tangan, dimana memiliki manfaat dan
merupakan aset yang berharga. Salah satunya kita dapat menghitung KALIBATAKU
(Kali, Bagi, Tambah dan Kurang) dengan jari-jari tangan kita.
Atas dasar itulah, sebuah metode berhitung dengan jari tangan diciptakan oleh
putra Indonesia asli yang bernama Drs. Hendra BC pada tahun 1953 silam. Metode
yang terus dikembangkan itu telah menghasilkan begitu banyak rumus-rumus
kemudahan menghitung yang dapat dipelajari.
Jari Hitung Cepat Indonesia (JHCI) didirikan untuk mengajarkan Kalkulator Jari
Tangan dan Aneka Berhitung Cepat dengan metode Hand-sis. JHC lahir dari
keprihatinan terhadap anak-anak yang mengeluhkan matematika atau berhitung itu
menakutkan dan menyebalkan.
JHC Indonesia merupakan kursus matematika atau berhitung cepat yang biasa
disebut ( kalkulator jari tangan dan berhitung cepat ). Dan sebuah produk asli dalam
negeri, hasil karya anak bangsa yang patut dilestarikan dan dikembangkan.
Materi JHC meliputi KALIBATAKU (kali, bagi, tambah, kurang), akar pangkat hingga
logaritma. Materi JHC sudah teruji selama puluhan tahun dan sangat bermanfaat
untuk anak usia sekolah dimulai dari TK hingga SMU.
Penemuan yang mulai dibukukan pada tahun 1960-an dengan nama buku ABC
(Aneka Berhitung Cepat) yang berisi mengitung dengan jari tangan dan aneka
berhitung cepat dan juga disosialisasikan ke sekolah-sekolah.
Bahkan metode ini sangat bermanfaat untuk memperkuat pondasi anak dibidang
matematika/ menghitung dan dapat menjadikan anak tidak takut akan matematika
karena JHC memiliki metode pembelajaran yang disukai anak didik.
Metode belajar matematika ini dapat menjawab berbagai jenis perhitungan angka.
Penemuan metode ini diawali dengan 6x6, 7x7, 8x8 dan seterusnya yang kemudian
dikumpulkan, disosialisasikan dan dikembangkan lagi hingga menjadi perkalian
11x11, 11x12, 11x13 kemudian 15x16 ditambahkan lagi dan seterusnya sampai
sekarang tak terhingga.
Selain menghitung dengan jari, JHC juga menampilkan rumus-rumus bagaimana
berhitung dengan cepat. Jadi tidak hanya kalkulator jari tangan tapi juga berhitung
dengan cepat termasuk juga untuk logaritma, sinus dan cosinus, kemudian akar
pangkat sampai sigma.
JHC memiliki metode yang luar biasa. Bila beberapa metode lain menggunakan alat-

alat bantu, JHC menggunakan alat yang merupakan pemberian Tuhan yakni jari-jari
tangan. Dengan jari ini siapapun dapat berhitung dimana dan kapanpun. Dan tidak
perlu takut ketinggalan alat tersebut.
Dengan menggunakan metode JHC bentuk soal pengurangan atau penambahan
akan dengan mudah dikerjakan. Misalkan saja untuk soal 20+20+50-70=20, dapat
cepat diselesaikan hanya dengan hitungan detik saja. JHC menjadikan anak
Indonesia sebagai anak yang mandiri dalam hitung menghitung tanpa tergantung
pada alat hitung apapun.
Mengingat metode berhitungnya mendapatkan tanggapan positif khususnya bagi
orangtua yang memiliki anak kurang tanggap dalam mengerjakan penyelesaian
matematika, JHC pun diwaralabakan. Di Bogor, JHC bertempat di Perumahan Villa
Bogor Indah.
Dibawah A.Nur Widiastuti Direktur JHC Indonesia kemudian dikembangkan melalui
pola kemitraan. Siapapun yang ingin membuka usaha pendidikan dengan
menggunakan metode "Jari Tangan" bisa bergabung sebagai mitra Jari Hitung Cepat
(JHC) Indonesia.
http://adinfobogor.blogspot.com/2009/06/jari-hitung-cepat-hebat-berhitung_24.html
2.4 Jurus Jitu Menyusun Pembukuan
Susunlah proyeksi aliran kas sebelum memulai suatu usaha. Ini akan membantu
Anda melihat prospek dari usaha tersebut. Sebaiknya pula disiapkan cadangan
modal lebih besar dari pada asumsi modal yang dibutuhkan dalam proyeksi aliran
kas tersebut. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga dalam perjalanan
usaha Anda.
Jangan pernah melewatkan satu transaksi pun untuk dicatat. Untuk itu, siapkan
dua buku; buku pengeluaran dan buku pemasukan.
Sekecil apa pun skala usaha Anda, jangan pernah mencampur keuangan
perusahaan dan keuangan keluarga. Rekening pun harus dipisah, kata Sulad Sri
Hardanto, Presdir Money for Wealth
Sebisa mungkin setiap transaksi harus ada bukti transaksinya, entah itu bon atau
kwitansi. Dan, jangan sampai hilang. Nantinya bukti-bukti transaksi ini bakal
berguna dalam penghitungan pajak. Soalnya, petugas pajak tidak akan
menganggap sah transaksi tanpa bukti, tutur Teddy Fardiansyah, Presiden Direktur
Capital Institute
Misalnya perusahaan Anda mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli barangbarang inventori, tapi Anda tidak punya bukti transaksinya. Nah, petugas pajak
tidak akan menghitung transaksi ini. Artinya, tanpa pos pengeluaran ini pendapatan
perusahaan Anda jadi lebih besar. Berarti pula pajak yang harus Anda bayar juga
lebih besar.
Bila perlu, untuk memudahkan pencatatan transaksi bisa dibuat form-form
khusus, misalnya untuk pengeluaran rutin dibuat form warna kuning, pengeluaran
sesekali form warna merah, dan pemasukan form warna hijau. Lalu, buatlah
penempatan file yang tertib dan teratur untuk memudahkan Anda mencari
arsipnya.

Jangan lupa pula menghitung depresiasi atau biaya penyusutan dari aset-aset
perusahaan, seperti bangunan, mobil, furnitur, peralatan kantor, mesin produksi,
dan seterusnya. Ini salah satu cara yang legal untuk mengurangi pajak. Biar tidak
merepotkan, biaya penyusutan ini sebaiknya dihitung setahun sekali saja. Oh ya,
jangan asal membuat aturan main depresiasi sendiri. Aturan perpajakan sudah
punya aturan mainnya. Paling gampang, gunakan saja metode depresiasi garis lurus
(straight line method).
Jangan ragu atau malu untuk meminta bantuan tenaga akuntan atau konsultan
pajak bila memang merasa kurang mampu. Soalnya, masalah akuntansi dan
perpajakan memang cukup pelik. Lagi pula, saat ini banyak konsultan independen
yang bersedia membantu wirausaha kecil dan menengah dengan biaya yang tidak
kelewat mahal. Untuk keperluan pengisian SPT sederhana antara Rp 200.000 Rp 1
juta. Tapi, kalau untuk tax planning, bisa lebih mahal.
Bila menyewa tenaga profesional, seperti akuntan dan konsultan pajak, sebaiknya
Anda terlibat aktif. Selain pembukuannya beres, Anda juga bisa belajar, sehingga
tambah pintar, saran Risza
Mari Mulai Mencatat
Setelah mengetahui pentingya pembukuan, tentu Anda harus mengerti bagaimana
melakukan pembukuan tersebut, setidaknya taraf yang sederhana. Intinya sih, 3M
singkatan dari Mari Mulai Mencatat. Jadi, apa pun pemasukan dan pengeluaran
perusahaan Anda, mulai sekarang harus dicatat. Itulah yang paling sederhana.
Konon, pebisnis sekelas Bob Sadino pun dulu melakukan cara ini pada masa awal
bisnisnya.
Nah, bila mau belajar lebih serius dari disiplin akuntansi, ada tiga hal yang harus
Anda pelajari. Paling tidak Anda punya cash-flow (aliran kas), profit and lost (rugi
laba), serta neraca sederhana. Mari kita pelajari satu per satu!
Arus Kas
Gampangnya, arus kas atau aliran kas adalah catatan harian mengenai
pengeluaran dan pemasukan keuangan dari usaha yang Anda jalankan. Pokoknya,
setiap ada pengeluaran dan pemasukan itu harus dicatat.
Catatan mengenai arus kas ini sangat penting. Pasalnya, catatan arus kas ini
merupakan bahan dasar untuk membuat laporan keuangan yang lain. Jadi, dari
catatan sederhana inilah suatu usaha bisa dianalisis. Sebaiknya, dibedakan buku
untuk pos pengeluaran dan pendapatan. Dari catatan harian ini Anda bisa membuat
rekapitulasi per bulan. Inilah yang disebut laporan arus kas (cash-flow).
Sebelum memulai usaha, anda juga bisa membuat proyeksi aliran kas ini, yaitu
perkiraan aliran kas berdasarkan asumsi-asumsi pengeluaran dan pemasukan dari
usaha yang hendak Anda tekuni. Proyeksi aliran kas ini berguna untuk mengetahui
berapa banyak modal yang harus Anda setor di awal dan Anda cadangkan selama
usaha Anda berjalan. Juga berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk bisa balik
modal.
Di luar itu, proyeksi aliran kas nantinya juga berguna ketika usaha sudah mulai

berjalan dengan benar.


http://arsipbisnis.wordpress.com/2008/09/06/pembukuan-sederhana/
2.5 Penertiban nomor rumah
Penertiban nomor rumah diperkotaan sangat perlu untuk memudahkan pendataan
dan membantu orang yang sedang mencari alamat seseorang. Rumah penduduk di
tengah kota sangat padat, apalagi daerah pasar. Runmah rumah saling
berdempetan, rasa individulismenya masih sangat tinggi.
Bahkan, ada juga penduduk yang tidak mengenal tetangganya sendiri. Oleh
karenanya alamat seseorang yang tinggal di tengah kota harus lengkap termasuk
nomor rumahnya. Alamat rumah yang lengkap akan membantu seseorang mencari
orang yang bersangkutan.
2.6 Pentingnya Menjaga Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,
sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan selalu menjadi polemik yang
berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya
selalu meningkat.
Masalah kebersihan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar
akah hal kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat
dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit
pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang
golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak
secara umum pun menjadi terhambat. Fakta ini terjadi khususnya di daerah bekas
bencana alam di Aceh, Jawa Tengah dan Sumatra Utara.
Di samping akses air bersih yang kurang baik, kondisi kebersihan air dan lingkungan
diperparah oleh kegagalan penyuluhan bagi masyarakat kelas bawah dan mereka
yang tinggal di daerah kumuh untuk berperilaku bersih. Bahkan penyediaan air
minum yang bersih pun belum secara serius dijadikan prioritas pembangunan di
Indonesia terutama di daerah.
Menjaga kebersihan dapat ditempuh dangan cara: mencuci tangan, mencuci alat
makan, mencuci kaki, dan membersihkan lingkungan tempat tinggal dari kotoran
dan sampah. Dengan menjaga kebersihan, lingkungan kita akan menjadi lebih sehat
dan kita akan lebih nyaman untuk berkarya.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk bekerja sama dalam hal
menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah sebagai aparat negara selama ini
sudah berperan dalam menjaga kebersihan dengan diterbitkannya Perda-Perda
kebersihan lingkungan, antara lain Perda DKI. Jakarta No.5 Tahun 1988. Selain itu,
pemerintah pun sudah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kebersihan
melalui Dinas Kebersihannya walaupun dapat dinilai belum maksimal.
Jika pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dalam menjaga kebersihan dan
masyarakat ikut memelihara kebersihan lingkungannya, alangkah indahnya kondisi
lingkungan tempat kita melaksanakan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kita

harus memulai dari hal terkecil dan harus mulai dari lingkungan terdekat dalam
upaya menjaga kelestarian lingkungan.
(http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187)
2.6 Motivasi
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu
tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan
mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan
(driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu
dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan
hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga
menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
Di kelurahan Beringin terdapat beberapa Taman Pendidikan Al- quran ( TPA ), salah
satunya di langgar As Sadar yang letaknya di dekat posko. Untuk meningkatkan
motivasi anak anak dalam mengaji maka diadakanlah lomba MTQ antar TPA di
kelurahan Beringin. Salah satu cabang lomba adalah lomba adzan antar TPA yang
merupakan program penulis.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan KKN-PPM TEMATIK di kelurahan Beringin kecamatan Pasar Kota Jambi.


Penulis telah membuat 7 program kerja dan berikut dilaporkan realisasi hasil
program kerja, yaitu:
3.1 Bisa Mengoperasikan Penjumlahan Dan Pengurangan Sederhana
Nama kegiatan : Bisa Mengoperasikan Penjumlahan dan Pengurangan Sederhana
untuk anak jalanan
Bidang : SB - T
Jenis Program : Mono Disipliner (MD)
Hari / Tanggal : sabtu / 14, 21 dan 28 Maret 2009
Tempat : UNJA Pasar
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan Masyarakat
Metode pelaksanaan : Pengajaran dilakukan setelah selesai sholat maghrib sampai
pukul 21.00 dimana setiap peserta diberikan makan terlebih dulu .
Frekuensi : Program bisa operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana ini
dilakukan selama 3 kali.
Pendanaan : Dana proyek Rp. 400.000,00
Terealisasi (%) : Program ini berjalan dengan lancar Sesuai dengan apa yang
direncanakan dan Diharapkan. Dengan demikian program ini Terealisasi 100%
Realisasi / hasil : Paska pelaksanaan program anak jalanan yang sebelumnya belum
bisa mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan sederhana menjadi lebih
mengenal operasi hitung
Kendala : Tidak ada kendala yang berarti hanya saja Setiap akan melaksanakan
program harus menunggu siswa ( dalam hal ini anak jalanan ) bahkan pernah
menjeput ke pasar.
Pembahasan :
Program ini merupakan program sesuai dengan tema KKN-PPM-Tematik yaitu Peduli
Pendidikan Anak Jalanan.program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan bilangan pada diri anak jalanan .
Sebelumnya anak anak jalanan belum bisa mengoperasikan ilmu penjumlahan

dan pengurangan, adapun yang sudah mengenal hanya sebagian kecil. Kegiatan ini
dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 14, 21 dan 28 Maret
2009, dimana setiap kali pertemuannya guru harus datang terlebih dulu dan
menunggu mereka. Bahkan, hampir setiap hendak belajar memakan waktu 30
hingga 40 menit untuk menunggu mereka, kadang saya harus menjemput mereka
ke samping Tropi ( toko buku di pasar jambi ), tempat sehaari hari para anak
jalanan berkumpul. Hal ini disebabkan karena setiap anak jalanan memiliki
kesibukan yang berbeda.
Dalam pelaksanaan bimbingan operasi penjumlahan dan pengurangan, materi yang
diajarkan masih cukup sederhana dikarenakan peserta belajar beraneka ragam,
mulai dari yang usianya 9 tahun hingga 25 tahun. Bukan hanya dari segi umur saja
yang berbeda, tetapi dari Latar belakang mereka juga berbeda. Sebab sebagian dari
anak jalanan ada yang sudah menikmati pendidikan dasar di SD tetapi tidak sampai
tamat. Ada yang putus sekolah saat kelas Tiga, kelas Dua dan ada juga yang sudah
sampai kelas Lima. Ada juga dari mereka yang sama sekali tidak menginjak bangku
sekolah. Sungguh, kasihan sekali mereka yang tidak menikmati masa pendidikan di
Sekolah.
Pada pertemuan I siswa yang hadir sebanyak 13 orang, kenudian pada pertemuan II
hanya 12 orang. Itupun tidak semua yang hadir pada peretemuan I datang pada
pertemuan II, sebab banyak wajah yang berbeda dari sebelumnya. Sedangkan pada
pertemuan III, peserta yang hadir sebanyak 13 orang.
3.2 Bimbingan Hafalan Ayat Ayat Pendek Dari Al Quran
Nama kegiatan : Bimbingan Hafalan ayat ayat pendek dari Al-quran
Bidang : SB-T
Jenis Program : Interdisipliner (ID)
Hari / Tanggal : Jumat/ 3, 10 dan 17 April 2009
Tempat : Mushala Unja Pasar
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan anak jalanan
Metode pelaksanaan :Pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah selesai sholat
maghrib
Frekuensi : Proses mengajar dilaksanakan sebanyak 3
kali pertemuan yang disesuaikan dengan
jadwal
Pendanaan dan jumlah : Terealisasi (%) :Program ini sudah dijadwalkan sebelumnya sehingga proses
mengajarpun bejalan dengan lancar Sesuai dengan apa yang direncanakan dan
Diharapkan. Dengan demikian program ini Terealisasi 100%
Realisasi / hasil : Dengan adanya program ini anak jalanan setidaknya memiliki
hafalan ayat al-quran.
Kendala : Tidak ada kendala yang berarti, karena
program ini telah dirancang dan dikonsep
sebelumnya.
Pembahasan :

Pelaksanaan program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal


anak jalanan tentang ayat ayat al quran. Kegiatan ini dilaksanakan di Mushala
UNJA pasar waktunya setelah maghrib hingga menjelang isya tiap pertemuannya.
Ketika hari pertama yaitu pada tanggal 3 April 2009 peserta program ini sebanyak
15 orang. Sebagian besar peserta program ini sudah mengenal ayat ayat pendek
dari al quran, namun baru hafal satu atau dua ayat saja, belum sampai hafal satu
surat. Tetapi ada juga yang sudah hafal satu surah, bahkan lebih. Dikarenakan
sangat beragam latar belakang dari para peserta pelaksanaan program ini. Pada
pertemuan berikutnya yaitu pada tanggal 9 April 2009 jumlah anak yang hadir
sebanyak 14 orang, hampir sama jumlahnya dari pertemuan pertama, hanya
berkurang satu anak. Namun, anak yang hadir pada pertemuan kedua tidak semua
datang pada pertemuan sebelumnya. Begitu juga sebaliknya anak anak yang
hadir pada pertemuan pertama tidak semua bisa dating pada pertemuan
berikutnya. Ada beberapa anak yang baru datang sehingga harus mengulang lagi
dari awal. Begitu juga pada pada pertemuan ketiga pada tanggal 17 April 2009
jumlah anak yang hadir sebanyak 13 orang.
Anak anak begitu semangat mengikuti program ini. Mungkin dikarenakan kondisi
mereka yang menjadi penghambat untuk berkembang. Saat pelaksanaan program
anak anak cukup merasa senang, saya lihat tidak ada unsur yang menjadi
penghalang mereka saat belajar.
3.3 Bimbingan Menghitung Perkalian Angka 6 10 Dengan Jari Tangan
Nama kegiatan : Bimbingan Hietung Perkalian angka 6 10 dengan jari tangan
Bidang : SB - T
Jenis Program : Monodisiliner (MD)
Hari / Tanggal : Selasa / 7, 14 dan 21 April 2009
Tempat : Unja pasar
Pelaksana : Mahasiswa KUKERTA dan anak jalanan
Metode pelaksanaan : Pelaksanaan pembelajaran ini di lakukan di luar ruangan
dengan mengajar dan pertemuan tatap muka,pertemuan tatap muka ini dilakukan
sebanyak 1 kali dalam satu minggu.
Frekuensi : Pelaksanaan program hitung perkalian dengan jari tangan ini di lakukan
sebayak 3 kali pertemuan di mana satu minggunya ada 1 kali pertemuan.
Pendanaan dan jumlah : Dana Proyek Rp. 250.000,00
Terealisasi (%) :Program pendataan ini bejalan dengan lancar
Sesuai dengan apa yang direncanakan dan
Diharapkan. Dengan demikian program ini
Terealisasi 100%.
Realisasi / hasil :Dengan terlaksananya program ini anak jalanan bisa .menghitung
perkalian angka 6 10 dengan jari tangan.
Kendala :Pada pelaksanaan program ini terkendala dengan siswa yang masih
kurang motivasi untuk belajar.
Pembahasan :
Program bimbingan menghitung perkalian angka 6 sampai 10 dengan jari tangan

bertujuan untuk mempermudah perhitungan operasi perkalian sederhana bagi anak


jalanan. Pelaksanaan program ini dimulai pada tanggal 7 April 2009 tempatnya di
UNJA pasar dengan jumlah peserta hanya 7 orang. Kemudian dilanjutkan pada
tanggal 14 April 2009 dengan jumlah peserta 9 orang.
Setiap hendak mulai kegiatan pelaksanaan program harus mengumpulkan peserta
terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan anak anak memiliki kesibukan yang berbeda
beda. Pengkondisian peserta setiap pelaksanaan program memakan waktu 35 menit
hingga satu jam.
Begitu juga pada pertemuan ketiga jumlah peserta yang datang sebanyak 8 orang.
Pelaksanaan program kerja di luar jam PLK sangat sulit sekali untuk mengumpulkan
peserta karena dari segi konsumsi juga berbeda, sehingga peserta lebih sedikit
daripada jam PLK.
3.4 Sosialisasi Pembukuan Sederhana Untuk Usaha Kecil
Nama kegiatan : Sosialisasi Pembukuan Sederhana untuk usaha kecil
Bidang : SB
Jenis Program : Mono Disipliner (MD)
Hari / Tanggal : 14 Mei 2009
Tempat : Masjid Teladan RT.12 Beringin
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan war ga RT.12
Metode pelaksanaan : Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan setelah yasinan rutin
pada malam jumat. Dimana materinya tentang tata cara pembukuan yang baik
dalam usaha.
Frekuensi : Program ini di lakukan selama kurang lebih 1 jam.
Pendanaan dan jumlah : Mahasiswa, Rp. 20.000,Terealisasi (%) : Program ini berjalan dengan lancar meskipun objeknya tidak sesuai
dengan apa yang diren canakan. demikian program ini terealisasi 100%
Realisasi / hasil : warga yang ikut sosialisasi aktif bertanya sehingga hampir dapat
dipastikan objek menjadi lebih mengetahui cara pembukuan yang baik.
Kendala : Tidak ada kendala yang berarti
Pembahasan :
Setelah mengetahui bahwa warga beringin sebagian besar pedagang maka tidak
salah jika diadakan sosialisasi pembukuan sederhana untuk usaha kecil, dengan
tujuan setelah diadakan sosialisasi ini nantinya para pedagang yang telah mengikuti
program ini dapat menerapkan apa yang telah disampaikan. Dalam sosialisasi
pembukuan sederhana ini disampaikan bahwa sebagai seorang pedagang harus
mencatat semua kejadian yang berkaitan dengan jual beli. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui dan mengatur uang yang masuk dan keluar sehingga tahap awal
pembukuan dilakukan dengan sebaik baiknya.
Kegiatan sosialisasi pembukuan sederhana ini dilaksanakan di masjid teladan RT.12,
tepatnya pada tanggal 14 mei 2009 yaitu hari kamis kurang lebih mulai jam 19.30
dan berakhir pada jam 20.15, yaitu setelah warga RT.12 melaksakan YASINAN rutin
pada malam jum'at. Peserta sosialisasi pembukuan sederhana untuk usaha kecil ini
sebanyak 10 orang. Setelah materi disampaikan semua peserta diberikan hard copy

mengenai materi yang tersebut di atas.


Karena pelaksanaan program dilaksanakan setelah YASINAN maka pelaksana
program tidak harus menyiapkan konsumsi yang seharusnya mengeluarkan biaya.
Sehingga biaya untuk pelaksanaan program ini cukup minimum karena hanya
mengcopy materi yang disampaikan.
3.5 Penertiban Nomor Rumah
Nama kegiatan : Penertiban nomor rumah
Bidang : PF
Jenis Program : Monodisipliner (MD)
Hari / Tanggal : Sabtu/ 16 Mei 2009
Tempat : RT.15
Pelaksanaan : 2 orang warga RT.15
Metode pelaksanaan : Pelaksanaan Penertiban nomor rumah warga RT.15 ini
melibatkan 2 orang warga yang dilakukan pada pukul 16.00 17.30 sekitar 40
rumah warga RT.15. dimana penomoran dimulai dari rumah pak RT
Frekuensi : Penertiban dilaksanakan dalam waktu 1,5 jam oleh 2 orang warga RT.15
Pendanaan dan jumlah : mahasiswa Rp.225.000,00
Terealisasi (%) : dengan program ini nomor rumah di RT.15 jadi rapi sehingga
program ini terealisasi 100 %
Realisasi / hasil : Hasilnya adanya nomor rumah warga RT.15 yang tertib dan rapi
Kendala : Kendala dalam pelaksanaan program ini adalah tidak adanya bantuan
dana dari pihak manapun sehingga pelaksana program harus mengeluarkan dana
pribadi yang lumayan banyak.
Pembahasan :
Padatnya rumah penduduk di daerah pasar akan menyulitkan seseorang untuk
mencari alamat orang lain, apalagi jika nomor rumah warga tidak tertib. Untuk itu
diperlukan penertiban nomor rumah warga. Program penertiban nomor rumah
warga ini dilaksanakan di RT.15 pada tanggal 16 Mei 2009 yang melibatkan dua
orang warga RT.15. dimana dengan dua orang ini penomoran 40 rumah dapat
diselesaikan dalam waktu 1,5 jam. Di mulai pada pukul 16.00 WIB dan selesai pada
pukul 17.30 WIB.
Dua orang warga yang membantu penomoran rumah hanya tinggal memasang /
menempel saja di rumah rumah warga RT.15 karena untuk pembuatannya sudah
diselesaikan oleh pihak "konveksi dan sablon". Yang mana sebelumnya pelaksana
program memesan nomor rumah pada tanggal 6 mei 2009 di ICHA Konveksi dan
Sablon yang letaknya masih di kota Jambi.
Pelaksanan program berinisiatif untuk memesan nomor rumah ke konveksi di
karenakan masyarakat Beringin sangat sulit untuk di ajak bekerja sama, hal ini
mungkin disebabkan oleh kesibukan mereka untuk mencari kebutuhan sehari hari
dalam pemenuhan kebutuhannya
.
3.6 Sosialisasi Pentingnya Kebersihan Lingkungan
Nama kegiatan : Sosialisasi Pentingnya Kebersihan

Bidang : KM
Jenis Program : Interdisipliner (ID)
Hari / Tanggal : Kamis / 21 Mei 2009
Tempat : Masjid RT.08
Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan warga RT.08
Metode pelaksanaan : Program ini dilaksanakan di masjid RT.08 pada malam jumat
setelah warga mendengarkan ceramah rutin yang diisi oleh dosen IAIN STS
Jambi.warga yang hadir berjumlah 15 orang
Frekuensi : Program dilaksanakan 1 kali.
Pendanaan dan jumlah : mahasiswa Rp. 25.000,Terealisasi (%) : Program ini terealisasi 100%
Realisasi / hasil : Warga RT.08 setelah mendengarkan sosialisasi akan pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan menjadi lebih menyadarkan kembali akan arti hidup
bersih. Diharapkan nantinya tidak ada lagi sampah yang berserakan di RT.08.
Kendala : sulitnya mengumpulkan warga sehingga pelaksana program
memanfaatkan waktu setelah ceramah rutin pada malam jumat untuk menjalankan
program kerja.

Pembahasan :
Kebersihan lingkungan tempat tinggal sangat mempengaruhi kesehatan tubuh
manusia. Apalagi hidup di tengah kota yang udaranya cukup panas setiap orang
harus peduli terhadap lingkungan sekitar demi terciptanya lingkungan yang bersih
dan enak dipandang mata.
Untuk membangkitkan kembali semangat hidup bersih maka diadakanlah program
Sosialisasi Pentingnya Kebersihan Lingkungan dengan harapan masyarakat tetap
selalu ingat akan pentingnya menjaga kebersihan dan menerapkan dalam
kehidupan sehari hari.
Program ini dilaksanakan di masjid yang letaknya di RT.08 kelurahan Beringin
dengan jumlah peserta 15 orang pada hari kamis malam jumat tanggal 21 Mei
2009 pukul 19.00 WIB s.d Pukul 19.30 WIB dimana sebelumnya warga RT.08
mendengarkan ceramah rutin pada malam jumat mulai dari setelah maghrib
sampai menjelang waktu shalat isya. Penceramah yang biasanya mengisi acara
pada malam jumat ini adalah salah satu dosen IAIN STS Jambi yang sebelumnya
merupakan salah satu calon anggota legislatif.
Dikarenakan sulitnya mengumpulkan warga di daerah pasar jambi maka waktu
waktu seperti itu yang bisa pelaksana program manfaatkan. Hal ini juga atas
masukan dari bapak ketua RT.08 kelurahan Beringin.
3.7 Lomba Adzan Untuk Anak TPA
Nama kegiatan : Lomba adzan untuk anak TPA
Bidang : SB
Jenis Program : Interdisipliner (MD)
Hari / Tanggal : Kamis / 21 Mei 2009

Tempat : Langgar As.sadar RT.15


Pelaksanaan : Mahasiswa KUKERTA dan Anak- anak Pengajian
Metode pelaksanaan : Program ini dilakukan di dalam langgar RT.15 dan diikuti oleh
23 anak TPA di Kelurahan Beringin dan diambil juara I,II dan III ada harapan I dan II.
Frekuensi : Pelaksanaan program ini dialakukan hanya 1 kali.
Pendanaan dan jumlah : Mahasiswa, Rp.50.000,Terealisasi (%) : Program perlombaan ini bejalan dengan lancar
Sesuai dengan apa yang direncanakan dan
Diharapkan. Dengan demikian program ini
Terealisasi 100%
Realisasi / hasil : Dengan adanya program ini diharapkan motivasi anak TPA lebih
meningkat.
Kendala : Tidak ada kendala yang berarti.
Pembahasan :
Menuntut ilmu bagi setiap muslim adalah suatu kewajiban, yang lebih utama lagi
mengenai ilmu agama Islan itu sendiri. Salah satu jalan menuntut ilmu agama yang
ada di kelurahan beringin adalah dengan adanya Taman Pendidikan Al quran ( TPA
) di beberapa RT yang ada. Salah satunya adalah RT.15.
Karena ada beberapa TPA di kelurahan Beringin maka kami dari posko KKN PPM
Tematik di tempat tersebut mengadakan beberapa perlombaan antar TPA yang
pelaksanaannya di langgar Sadar RT.15, pada hari kamis sore dan jumat sore.
Perlombaan ini dibuka oleh ibu Lurah dan juga dihadiri oleh beberapa ketua RT yang
ada.
Adapun cabang yang dilombakan diantaranya lomba Adzn, Tilawah, Hafalan ayat
ayat pendek dari al quran dan lomba LCT. Namun, yang jadi program kerja saya
adalah lomba Adzan.
Lomba adzan untuk anak TPA ini dilaksanakan pada hari kamis 21 Mei 2009 Pukul
16.30 WIB s.d Pukul 18.00 WIB setelah selesai acara pembukaan oleh ibu Lurah.
Jumlah peserta lomba adzan adalah sebanyak 23 anak, yang mana diambil juara I,
juara II, Juara III serta ada juara harapan I dan harapan II. Sehingga terpilih 5 anak
yang berhak mendapatkan hadiah.
Sedangkan pembagian hadiah dilaksanakan pada hari sabtu malam minggu Pukul
19.30 WIB s.d Pukul 21.30 WIB dalam rangkaian acara perpisahan antara
mahasiswa KKN PPM Tematik dengan warga Beringin.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Program kuliah kerja nyata pada dasarnya merupakan salah satu fungsi dari tri
darma perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan peran dan fungsi perguruan

tinggi sebagai lembaga yang berkompoten selain pemerintah.


Dari beberapa program yang terlaksana dapat diambil beberapa kesimpulan,
diantaranya :
1. Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan, oleh karena itu pemerintah
sebaiknya memperhatikan pendidikan anak jalanan sebab setiap manusia pasti
memiliki kemampuan dan bakat. Oleh karenanya kita harus peduli terhadap bakat
seseorang dan sebisa mungkin kita ikut membantu memberikan sumbangsih
terhadap anak jalanan yang ada di kota Jambi
2. Tertibnya nomor rumah warga di daerah pasar akan membantu seseorang
mencari alamat orang lain. Karena alamat rumah warga akan lebih mudah dan lebih
cepat ditemukan jika di rumahnya sudah tertera nomor.
3. Untuk menambah semangat anak anak dalam menuntut ilmu atau belajar,
sebaiknya diadakan beberapa lomba berhadiah yang bermanfaat untuk
kepentingan perkembangan anak.
4.2. Saran
Setiap wilayah tentu mempunyai adat dan kebiasaan yang berbeda, struktur sosial
yang berbeda, wilayah yang berbeda, suku bahasa dan alam yang berbeda
kesemuanya itu merupakan ciri khas tersendiri yang menjadi pembeda.Keinginan
dan harapan yang selalu ada, harus lah tetap dipertahankan. Pemerintah
seharusnya mengupayakan sebuah langkah agar tingkat pendidikan, kesehatan,
pemanfaatan potensi alam yang ada sehingga harapan masyarakat untuk hidup
sejahtera dapat terwujud.
Penulis berharap dari hasil laporan akhir ini semua pihak yang terkait, baik
masyarakat, pemerintah daerah dan pihak lain dapat memberikan kontribusi nyata,
Upaya yang sepatutnya ditempuh oleh pemerintah adalah proaktif dan peduli
terhadap wilayah yang dalam proses pengembangan, khususnya Kelurahan Beringin
serta mengusahakan agar roda perekonomian pada wilayah tersebut lancar dan
berkesinambungan. Sehingga kelurahan Beringin benar-benar merasa termotivasi
untuk lebih maju dan lebih baik apalagi dalam dunia pendidikan masyarakatnya

Anda mungkin juga menyukai