Anda di halaman 1dari 38

PENGERINGAN BIJI-BIJIAN

Pengeringan
Merupakan
suatu
proses
pemindahan/
pengeluaran sejumlah air dari bahan sehingga
mencapai kadar air tertentu

Bahan
Padi
Beras
Jagung
Kacang kedele
Kacang tanah

Kadar air
12-14
14
13-14
12-14
9-12

Daya tahan
6 bulan
3 bulan
4-6 bulan
6-9 bulan
3 bulan

Kadar Air pada Bijian


Semua aktivitas biologis hanya dimungkinkan jika ada air,
(misalnya perkecambahan)
Kadar air bahan (bijian) berkaitan erat dengan kelembaban
relatif (RH) lingkungan. Hubungan kadar air bahan
dengan RH lingkungan biasanya direpresentasikan oleh
kurva sorpsi isotermis atau kurva Equilibrium Moisture
Content (EMC) yang berbentuk sigmoid.

Kurva Equilibrium Moisture Content

Sistem Pengeringan Biji-bijian


(Convection Drying)

Pengeringan Alami
Pengeringan Buatan/Mekanis
Nonrecirculating Batch-Type Dryers
Recirculating Batch-Type Dryers
Continuous Flow-Type Dryers

EKOSISTEM PENYIMPANAN
(BIJI-BIJIAN)

Ekosistem :
suatu sistem yg saling terkait antara organisma
hidup (biotik) & organisma tak hidup (abiotik)
atau lingkungan fisiknya

Penyimpanan biji-bijian merupakan suatu sistem ekologi


yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan,
karena adanya pengaruh interaksi antara faktor fisik, kimia
dan biologi pada sistem.
Faktor tersebut antara lain :

Suhu
Moisture
Karbondioksida (CO2)
Oksigen (O2)
Karakteristik biji-bijian
Mikroorganisma

Insects
Mites
Rodensia
Burung
Lokasi geografis
Struktur penyimpanan

Komponen Ekosistem pada


Penyimpanan Biji-bijian

Hubungan antar Komponen pada


Ekosistem Penyimpanan Biji-bijian

Biji-bijian - Faktor biotik


Struktur Penyimpanan - Faktor abiotik
Temperatur - Faktor abiotik (eksternal & internal)
Kelembaban - Faktor abiotik (eksternal & internal)
Atmosfir Penyimpanan - Faktor abiotik (eksternal & internal)
Insek - Faktor biotik eksternal & internal
Mikroorganisma - Faktor biotik eksternal & internal
Benda asing - Faktor abiotik internal

Hubungan faktor eksternal dengan komponen ekosistem penyimpanan (non aerated)

PINDAH PANAS SELAMA


PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

Faktor yang mempengaruhi Pindah


Panas pada Penyimpanan Biji-bijian
Sirkulasi Udara, Suhu Udara
Penyimpanan, Radiasi Matahari,
Perubahan Cuaca/Iklim.
Struktur Penyimpanan (Luasan dan
Bentuk; Material Bangunan; Jenis
Bangunan; dan Jumlah/Luas struktur
Penyimpanan yang Terbuka)

Proses pindah panas antara storage bin dan


lingkungan sekitarnya dapat terjadi secara :

Konveksi
Radiasi
Konduksi

MIGRASI AIR SELAMA


PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN

Faktor yang mempengaruhi Migrasi Air


pada penyimpanan biji-bijian
Faktor eksternal yang secara langsung
mempengaruhi proses transfer kelembaban
adalah :
Kecepatan angin
Tekanan atmosfir
Parameter struktural penyimpanan

Faktor yang mempengaruhi Migrasi Air


pada penyimpanan biji-bijian
Faktor internal yang mempengaruhi transfer
kelembaban biji-bijian yang disimpan :
Perbedaan suhu bijian (biasanya pada bijian berbutir
besar)
Aktifitas respirasi organisma hidup lain pada ekosistem
penyimpanan (serangga, tungau, dan jamur)
Tingkat/laju proses metabolisme aerobik biji-bijian yang
disimpan

MIGRASI AIR : SUHU DI LUAR


PENYIMPANAN LEBIH
RENDAH/DINGIN

MIGRASI AIR : SUHU DI LUAR


PENYIMPANAN LEBIH TINGGI/PANAS

Pengontrolan Migrasi Air

Menjaga temperatur dgn pengaturan AERASI yang baik.


untuk meningkatkan daya simpan dan
mempertahankan kualitas bijian yang rentan pada
suhu dan kelembaban

AERASI
Prinsip Pendekatan dalam Proses Penyimpanan
dengan Aerasi ;
(1) pengeringan dengan kadar kelembaban yang aman
untuk penyimpanan
(2) aerasi dengan ambien udara yang dipertahankan
pada suhu rendah dan seragam untuk mencegah
terjadinya migrasi air/kelembaban
(3) aerasi dengan udara yang dikondisikan, umumnya
menggunakan pendingin buatan (refrigerant system)

Manfaat Aerasi ;
1.
2.
3.
4.

Mendinginkan bijian yang disimpan


Menyetarakan temperatur bijian yang disimpan
Mencegah pemanasan biologis
Mencegah pengeringan bijian yang berlebihan,
dengan low aeration
5. Sistem aerasi dalam proses fumigasi

Skema aerasi menggunakan kipas betekanan

Beberapa tipe Cross Flow Aeration pada lantai silo silinder

????

Pengeringan Alami
Pengeringan dengan memanfaatkan :
Radiasi sinar matahari
Suhu & kelembaban udara sekitar
Kecepatan angin
Biasanya dilakukan di tingkat petani
Keuntungan : sederhana dan murah
Kerugian :
Kecepatan pengeringan tidak seragam (faktor cuaca)
Mutu hasil pengeringan rendah

Pengeringan
Buatan/Mekanis
Keuntungan :
Tidak tergantung pada cuaca
Kapasitas pengeringan bisa diatur
Tidak memerlukan tempat yang luas
Kondisi pengeringan terkontrol

Pengeringan
Buatan/Mekanis
1. Metode Pengeringan Tumpukan
(Batch Drying)
.Deep Bed (non Recirculatory Drying)
.Thin layer (Recirculatory Drying dengan/tanpa mixing)

2. Metode Pengeringan Berkesinambungan


(Continous Drying)
Pemasukan dan pengeluaran bahan berlangsung secara
kontinyu

Deep Bed :
tumpukan bahan cukup tebal
dasar lantai berlubang-lubang/ atau kawat anyaman
sehingga udara panas dapat mengalir ke biji-bijian
pengeringan dilakukan dengan suhu rendah dan
waktu yang lama agar kerusakan biji-bijian dapat
dihindari

Non Recirculating batch dryer

Thin Layer :
ketebalan tumpukan lebih tipis
laju pengeringan lebih cepat
kemungkinan terjadi over drying lebih besar

Recirculating batch dryer

Recirculating batch dryer

Continous Drying

Continous Drying

Kontrol Migrasi Air:

1. Pendinginan bijian
Menekan perkembangan serangga
Menekan perkembangan kutu
Menekan pertumbuhan mikroflora

Menjaga kualitas

Kontrol Migrasi Air:

2. Penyetaraan temperatur bijian

Mencegah migrasi air


Mencegah terjadinya kondensasi air

Kontrol Migrasi Air:

5. Fumigasi menggunakan sistem aerasi

Distribusi dan resirkulasi fumigan yang


merata
Menghilangkan residu dan bau fumigan

Anda mungkin juga menyukai