1.1
tahun 1999. Meski telah diperkenalkan sejak 15 tahun yang lalu, hingga kini belum
ada sebuah konsensus global mengenai definisi IoT. Menurut analisa McKinsey
Global Institute, internet of things adalah sebuah teknologi yang memungkinkan
kita
untuk
menghubungkan
sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan mengelola kinerjanya
sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak
berdasarkan informasi baru yang diperoleh secara independen.
Salah satu wujud dari Intenet of Things yang ajap kali disebutkan, adalah sistem
RFID (radio-frequency identification) yang menjadi komponen dipersyaratkan.
Andaikan semua benda, mahluk maupun insan dalam kehidupan sehari-hari dapat
diidentifikasi secara elektronik, maka mereka bisa dikelola dan diinventarisasi oleh
komputer. RFID (radio-frequency identification),\ sebagai tagging dapat juga
digunakan teknologi seperti near field communication, barcode, kode QR dan
watermarking digital. Dengan demikian misalnya, bisnis mungkin tidak lagi
kehabisan stok atau menghasilkan produk-produk limbah, dimana pihak yang terlibat
akan tahu lebih dini produk mana saja yang dibutuhkan dan dikonsumsi.
Iot dalam berbagai bentuknya telah mulai diaplikasikan pada aspek
kehidupan manusia seperti dibidang penguna bisnis, dimana IoT sangat berpengaruh
dalam meningkatkan jumlah produksi serta kualitas produksi, mengawasi distribusi
barang, mencegah pemalsuan, mempersingkat waktu ketidaktersedian barang pada
pasar retail, manajemen rantai pasok, dsb. IoT juga telah digunakan dalam bidang
medis sepeti, monitor glukosa yang terkoneksi pada pasien diabetes, akan
memudahkan dokter dalam menerima data pasien secara real time, memonitor
kondisi pasien dan menyesuaikan dosis obat, sehingga manajemen penyakit suatu
pasien menjadi lebih mudah dilakukan
1.2
Tingkat pertama adalah perangkat keras yang dapat mengenali dirinya dan
mengindera lingkungannya, membaca lokasi, kondisi cuaca, gerakan mesin, kondisi
kesehatan dan sebagainya. Perangkat yang digunakan pada lapisan ini adalah RFID,
sensor, kontrol dan aktuator.
Tingkat kedua adalah gateway, yang merupakan jembatan penghubung antara
jaringan internal sensor yang mengumpulkan data, dengan jaringan luar internet
melalui berbagai medua komunikasi nirkabel seperti WiFi, bluetooth, selular satelit,
Zigbee dan lain- lain. Gateway juga merupakan tempat pengolah data tahap pertama,
pengalamatan dan pengaturan routing. Data yang ditransmisikan melalui gateway
kemudian disimpan dan diolah di cloud server dengan menggunakan mesin analitik
Big Data. Data yang sudah diolah ini kemudian digunakan untuk melakukan hal-hal
cerdas sesuai tujuan IoT.
Pada sisi pengguna, layanan IoT dimanfaatkan melalui aplikasi bergerak pada
perangkat cerdas mereka. Aplikasi bergerak yang intuitif ini yang membantu
pengguna untuk mengatur dan memonitor perangkatnya dari jarak jauh
1.3
itu, sistem ini juga bisa mengingatkan manusia untuk berobat ke dokter apabila
ada kondisi fisik yang kurang baik.
Salah satu contoh dari aplikasi pintar ini adalah Nike +. Jika kita membeli
sepatu merek Nike yang memiliki sensor tersebut, kita bisa menghubungkannya
dengan aplikasi Nike + pada handphone kita. Aplikasi tersebut dapat mengukur
kecepatan lari dan jarak tempuh yang telah kita lewati dengan sepatu yang
dihubungkan. Aplikasi ini bisa mengingatkan kita untuk berolah raga, sehingga
kesehatan kita akan terjaga. Aplikasi ini juga bisa mengingatkan kapan sepatu
kita perlu diganti, supaya olah raga kita bisa tetap maksimal dan mengurangi
risiko kecelakaan saat berolah raga karena sepatu yang sudah tidak layak pakai.
1.4
sendiri
biasanya
selalu
mengikuti
keinginan
si
developer
dalam
lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien. Kita juga bisa mendeteksi pengguna
dimanapun ia berada. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk.
Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan
produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa
memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi. Dengan barcode
kita tak perlu susah susah menghitung produk secara manual. Contoh lain saat kita
pergi ke Singapore. Jika kita ingin bepergian menggunakan transportasi umum seperti
MRT atau bis kita cukup menggunakan atau membeli EZ-link card. EZ-link card
biasanya dipakai oleh para wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai
pengganti uang untuk membayar jasa transportasi yang telah digunakan. Sedangkan
warga negara Singapore sendiri menggunakan KTP ataupun kartu pelajar sebagai alat
membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat ketimbang kita menggunakan uang
tunai. Jika kita menggunakan uang tunai, kita masih harus mengantri untuk
membayar, belum lagi jika kita membayar dengan nilai nominal uang besar, kita
harus menunggu untuk mendapatkan uang kembalian kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2015/05/apa-itu-iot-internet-ofthings.pdf
http://snete.unsyiah.ac.id/2015/prosiding/Naskah%2015.pdf
http://amalliafr.blog.st3telkom.ac.id/2015/12/16/makalah-internet-of-things-2/
http://riskisrach.blog.widyatama.ac.id/2016/03/06/internet-of-things-iot/
http://www.pekalongankab.go.id/informasi/artikel/iptek/5928-apa-yang-perlu-kitatahu-tentang-internet-of-things-iot.html