Anda di halaman 1dari 1

Imbas dari partai politik di era reformasi

1. Sistem kepartaian di era reformasi mengunakan sistem multi partai atau lebih spesifik
lagi pada era reformasi menggunakan sistem multi partai ekstrem disebut begitu
karena disebabkan banyaknya partai yang bermunculan. Sistem ini tidak sesuai
dengan perkembangan partai politik. Dengan kemudahan pendirian partai, banyak
partai bermunculan tetapi tidak disertai kualitas kelembagaan partai yang baik.
2. Sistem kepartaian tidak kompatibel dengan sistem pemilu. Kedua sistem tersebut
tidak saling menopang sebagai satu kesatuan sistem, sehingga tidak tercapai
harmonisasi antara maksud dan tujuannya untuk menyokong efektifitas sistem
pemerintahan presidensial.
3. Imbas yang timbul juga berimbas pada pelaksanaan sistem presidensial yang ada di
Indonesia. Sebab, sistem presidensial tidak kompatibel dengan sistem multipartai
ekstrem. Idealnya untuk sistem presidensial menggunakan sistem multipartai
sederhana sehingga jumlahnya tidak lebih dari 5 partai politik.
4. Dampak lain seperti sistem presidensial tidak kompatibel dengan pelembagaan partai
politik yang lemah. Sistem presidensial juga tidak kompatibel dengan dengan sistem
pemilu terbuka murni yang disproporsional. Sistem multipartai ekstrem itu,
mengakibatkan capaian produk legislasi rendah. Sebab, semakin banyak tarik ulur
kepentingan parpol yang harus diakomodasi bukan justru untuk kepentingan publik.
5. Sistem multipartai ekstrem itu pula menimbulkan tekanan politik yang justru
melemahkan presiden. Contoh yang nyata adalah SBY tampak sebagai sosok peragu.
Walau secara kepribadian dia tidak begitu. Tapi tidak kuasa untuk menggunakan
kekuasaannya. Justru malah dikendalikan oleh parpol.

Anda mungkin juga menyukai