DASAR TEORI
2.1
Umum
Dalam perkembangan teknologi komunikasi, dimana tuntutan kebutuhan
pelayanan bagi pengguna jasa komunikasi makin tinggi, dalam penyampainan ide
dan pendapat tidak hanya audio saja akan tetapi diperlukan juga visualnya, oleh
karena itu dibutuhkan komunikasi yang dapat mengirimkan audio visualnya.
Video call memakai telekomunikasi suara dan video untuk membawa
orang ke tempat berbeda dalam waktu yang bersamaan untuk pertemuan. Ini bisa
sama sederhananya dengan percakapan diantara dua orang di jabatan pribadi
(titik-ke-titik) atau melibatkan beberapa tempat (multi-titik) dengan lebih dari satu
orang di kamar besar di tempat berbeda. Saat ini video call sudah banyak
digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Misalnya, untuk bisnis, pendidikan,
militer dan lain sebagainya. Di dalam pendidikan video conference ini digunakan
untuk keperluan pendidikan jarak jauh, yang dapat dimanfaatkan untuk
memberikan materi pelajaran dari Guru / Dosen / Instruktur kepada siswa / anak
didik yang tidak terbatas oleh tempat dan jarak [1].
2.2
video (gambar) sekaligus suara yang ditransmisikan. Fungsi telepon video sebagai
alat komunikasi antara satu orang dengan orang yang lainnya secara waktu
nyata (real-time). Saat ini telepon video sangat berguna bagi orang tuli dan bisu,
2.3
yaitu Video Call melalui jaringan internet dan Video Call melalui telepon selular.
Berikut ini akan dibahas Video Call melalui perkembangannya.
2.3.1
dapat dilewatkan di jaringan dan diatur dengan standar protokol yang digunakan.
Untuk komponen yang membangun komunikasi dengan Video Call dapat dilihat
di Gambar 2.2 [1].
2.3.2
kegiatannya. Hal ini menyebabkan segala bentuk komunikasi sudah beralih pada
komunikasi mobile yang menyebabkan komunikasi maupun akses informasi dapat
dilakukan kapanpun dan dimanapun orang itu berada. Tentunya, hal ini dibarengi
dengan perkembangan teknologi wireless atau nirkabel yang lebih fleksibel serta
mudah dibangun dan dikonfigurasikan.Teknologi seluler yang merupakan bagian
dari teknologi nirkabel telah merambah dari pengiriman suara, data dan akhirnya
sampai pada gambar bergerak (video) [2].
Video Call melalui telepon seluler sering disalah artikan dengan 3G. 3G
adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology.
Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon
nirkabel (wireless). 3G ini difasilisasi oleh penyelenggara telepon genggam
(celluler provider) sedangkan Video Call adalah panggilan telepon Video yang
dapat dilakukan dengan jaringan 3G, sehingga penelepon dan penerima bisa saling
bertatap muka.
Perkembangan dan penyebaran Video Call melalui telepon mulai meluas,
Karena hampir semua telepon seluler yang mendukung jaringan UMTS dapat
melakukan panggilan video dengan fasilitas kamera yang menjadi perangkat
input.
2.4
yang menjadi kunci faktor dari keberhasilan jaringan aplikasi video call itu
sendiri. Faktor faktornya antara lain Video, Audio, Codec, Bandwidth, Resolition
dan Framerate.
10
2.4.1
Video
Untuk melakukan video call, digunakan webcam sebagai data sumber yang
2.4.2
Audio
Untuk melakukan video call, digunakan sebuah microphone untuk input
audio. Sama halnya dengan data video terdapat faktor yang dapat mempengaruhi
ukuran data yang dikirimkan, misalnya sampling rate (dalam satuan kHz) dan
jumlah channel. Pada umumnya ukuran data audio yang dikirimkan melalui
11
streaming ini lebih kecil dibandingkan dengan data video. Sebuah data audio yang
tidak dikompres menghasilkan data sebesar 5 megabyte per channel per menit.
Tetapi, masih dimungkinkan jika input dari device ingin dikompres sehingga lebih
menghemat bandwidth yang ada. Gambar 2.4 memeperlihatkan proses konversi
gelombang analog ke digital [3].
2.4.3
Codec
Coding/Decoding yang mana merupakan otak dari system. Dan
merupakan
sebuah
proses
mengubah
data
suara
yang
12
ITU G.723
ITU G.726
ITU G.727
Algoritma
PCM (Pulse Code
Modulation)
SBADPCM (Sub Band
Adaptive Differential
Pulse Code Modulation)
Multi rate Coder
ADPCM (Adaptive
Differential Pulse Code
Modulation)
Multi Rate ADPCM
5, 3 dan 6.4
16, 24, 32 dan 40
16 40
13
Codec
ITU G.728
ITU G.729
ILBC
GSM Full Rate
DoD FS - 1016
Speex
2.4.4
12.2
11.4
4.8
2.15 44.2
Bandwidth
Persyaratan lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan komunikasi
melalui Video Call adalah masalah bandwidth atau kecepatan transmisi data.
Semakin kecil bandwidth yang disediakan untuk komunikasi, semakin rendah
pula kecepatan transfer data dan kualitas gambar video yang sedang berlangsung
juga buruk atau samar.
Sebuah kapasitas transmisi medium menuju pada transmit info (video, audio
& data). Bila digambarkan aliran telpon itu sebagai pipa air, bandwidth adalah
ukuran dari pipa itu sendiri sedangkan isi yang mengalir didalamnya adalah
informasi, isinya dalam bentuk Kbps (Kilo bits persecond). Penggambaran aliran
14
komunikasi sebagai pipa air diperlihatkan pada gambar 2.5. Untuk video call di
rekomendasikan 384 Kbps untuk bisa dihasilkan kualitas yang lebih baik. Namun
saat ini telah banyak perangkat video call yang dapat berkomunikasi dengan
hanya menghasilkan kurang dari 128 Kbps bahkan sampai pada bandwidth 64
Kbps [3].
2.4.5
Resolusi
Resolusi sering digunakan sebagai jumlah pixel dalam pencitraan gambar
digital. Sebuah gambar dengan tinggi sejumlah N pixel dan lebar M pixel, dapat
memiliki resolusi garis yang kurang dari itu. Namun, jika jumlah pixel digunakan
sebagai pengukur resolusi, metode yang digunakan adalah mengambil dua buah
bilangan bulat yang menunjukkan berapa pixel tinggi gambar tersebut dan berapa
pixel lebarnya, kemudian mengalikan angka ini, dan membaginya dengan satu
juta untuk mendapatkan angka megapixel. Jenis jenis resolusi video
diperlihatkan pada gambar 2.6 [4].
Persepsi resolusi dimana hubungan antara resolusi adalah pada ukurannya.
Biasanya penggambaran pada penulisannya adalah dot atau pixel. Berikut ini
standarisasi resolusi video.
15
- HD
Sebuah standarisasi yang dimanfaatkan sistem televisi digital.
- XGA
Standarisasi grafik resolusi tinggi yang di perkenalkan oleh IBM.
16
2.4.6
Frame Rate
Frame rate adalah Jumlah bingkai gambar atau frame yang ditunjukkan
setiap detik dalam membuat gambar bergerak; diwujudkan dalam satuan fps
(frames per second), makin tinggi angka fps-nya, semakin mulus gambar
bergeraknya. Game dan film, biasanya tinggi fps-nya.
Pengkodean video merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan
mengenai tingginya bit rate yang harus disediakan untuk proses transmisi dan
penyimpanan dari data video digital. Salah satu standar pengkodean video adalah
ITU-T G.1010 yang mendefinisikan pengkodean video untuk target bit rate 64
kbps hingga 1024 kbps. Dalam pengkodean ITU-T G.1010, dilakukan kompresi
intraframe melalui transform coding dan kompresi interframe melalui motion
compensation.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi frame rate
sebagai salah satu teknik kompresi interframe pada input encoder sekaligus
sebagai mekanisme rate control pada pengkodean video ITU-T G.1010 dengan bit
rate tetap. Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan meliputi jumlah bit pada
proses pengkodean, kualitas pengkodean secara obyektif dengan penghitungan
peak-to-peak signal to noise ratio (PSNR), dan kualitas pengkodean secara
subyektif berdasarkan mean opinion score dari hasil penilaian responden. Selain
itu, juga dilakukan analisis mengenai manajemen buffer pada decoder untuk
memperbaiki kualitas pengkodean secara visual [6].
Perkiraan framerate 22 fps pada penglihatan mata manusia sebagai
pergerakan gambar yang halus. Ukuran frame rate untuk Amerika dan sekitarnya
adalah 30 fps dengan bentuk standarisasi video NTSC yang ukuran gambarnya
17
adalah 704 x 480 (pixel x line), sedangkan Eropa dan Indonesia adalah 25 fps
dengan bentuk standarisasi video PAL yang ukuran gambarnya 704 x 576 .
2.5
suara, video dan data secara real time, dengan mengubahnya kedalam bentuk
digital, dan dikelompokkan menjadi paketpaket data yang dikirim dengan
menggunakan platform IP (Internet Protokol). Perbedaan antara teknologi Video
Call dengan Teknologi PSTN adalah informasi suara yang ditransmisikan dalam
bentuk paket dimana pendudukan kanal tidak terjadi secara terus menerus seperti
pada layanan PSTN, sehingga kanal informasi masih dapat diisi oleh jenis layanan
lain. Dengan adanya teknologi Video Call, kita dapat melakukan komunikasi
suara dan gambar dengan memanfaatkan jaringan IP dengan biaya yang murah.
Hubungan komunikasi suara antara pengguna dapat dilakukan selama
pengguna memiliki koneksi ke jaringan dengan menggunakan headphone yang
tersambung ke komputer dan software Video Call seperti NetMeeting, X-Lite,
SJPhone, Skype, dan lain-lain [7].
2.6
Cisco SCCP ), tetapi Video Call baru sering menggunakan SIP , yang sering lebih
mudah untuk mengatur jaringan yang bersifat rumahan. H.323 masih digunakan,
tapi lebih sering untuk video conference sedangkan SIP lebih sering digunakan
18
2.6.1
Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan IP. Susunan model
TCP/IP dapat dilihat pada Gambar 2.5[4].
19
2.6.2
Application Layer
Fungsi utama lapisan ini adalah pemindahan file. Perpindahan file dari
berperan yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan protokol yang connection-oriented
yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end to end. Konsep
dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segmen segmen informasi
dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin
realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang
rusak, hilang atau kesalahan kirim.
Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap paket yang
dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal
ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada
waktu tertentu, maka data akan dikirikmkan kembali. Pada sisi penerima, nomor
urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP
juga memiliki mekanisme pengendalian aliran dengan cara mencantumkan
informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah paket data yang masih boleh
ditransmisikan pada setiap segmen yang diterima dengan sukses.
20
Dalam hubungan Video Call, TCP digunakan pada saat pengiriman sinyal.
TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada Video Call karena pada
suatu komunikasi data Video Call penanganan data yang mengalami
keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang [8].
2.6.4
IP (Internet Protocol)
Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer diidentifikasi dengan alamat IP.
21
Terakhir, protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara
umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat
transfer data. Untuk komunikasi datanya, Internet Protokol mengimplementasikan
dua fungsi dasar yaitu addressing dan fragmentasi. Salah satu hal penting dalam
IP, dalam pengiriman informasi adalah metode pengalamatan pengirim dan
penerima. Saat ini terdapat standar pengalamatan yang sudah digunakan yaitu
IPv4 dengan alamat terdiri dari 32 bit [8].
2.6.6
stamp.
Aplikasi
tipikal
yang
22
menjalankan RTP
berada
diatas
menyediakan
tunda (delay), variasi waktu tunda (jitter), dan pemilihan jenis codec. Ukuran dan
pengalokasian kapasitas jaringan juga mempengaruhi kualitas Video Call secara
keseluruhan. Berikut penjelasan dari beberapa faktor tersebut [9].
2.7.1
transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Rumus yang
digunakan untuk mencari nilai delay dibawah ini[14]:
Keterangan:
Duration
Total packet
.............. (2.1)
23
Kualitas
0 150 ms
Baik
150 300 ms
> 300 ms
Buruk
24
4. Propagation delay
Waktu tunda ini disebabkan oleh medium fisik jaringan dan jarak yang
harus dilalui oleh sinyal suara pada media transmisi data antara pengirim
dan penerima.
5. Serialization delay
Waktu tunda ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk
pentransmisisan paket IP dari sisi originating (pengirim).
6. Component delay
Waktu tunda ini disebabkan oleh banyaknya komponen yang digunakan di
dalam system transmisi.
2.7.2. Jitter
Jitter merupakan perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di
terminal tujuan. Jitter dapat disebabkan oleh terjadinya kongesti, kurangnya
kapasitas jaringan, variasi ukuran paket, serta ketidak urutan paket. Faktor ini
perlu diperhitungkan karena karakteristik komunikasi voice adalah sensitif
terhadap waktu tunda dan jitter.
Untuk meminimalisasi jitter dalam jaringan maka perlu diimplementasikan
suatu buffer yang akan menahan beberapa urutan paket sepanjang waktu tertentu
hingga paket terakhir datang. Namun adanya buffer tersebut akan memepengaruhi
waktu tunda total sistem akibat adanya tambahan proses untuk mengompensasi
jitter. Tabel 2.3 menjelaskan mengenai standar nilai jitter yang mempengaruhi
kualitas layanan Video Call[13].
25
Kualitas
0 20 ms
Baik
20 50 ms
Cukup
>50 ms
Buruk
Semakin besar nilai jitter maka akan seakin menurunkan performansi dari
jaringan, karena itu nilai jitter harus seminimum mungkin. Rumus yang digunakan
untuk menghitung jitter adalah[14]:
=
2.7.3
.. (2.2)
dalam bentuk paket-paket IP. Karena jaringan IP merupakan best effort network
maka tidak ada jaminan pada pengiriman paket tersebut. Setiap paket dapat
dirutekan pada jalur yang berbeda menuju penerima. Pada best effort network
tidak ada perbedaan antara paket data voice dengan paket-paket data lainnya yang
mengalir di jaringan. Maka dari itu tentunya akan mempengaruhi kualitas layanan.
Tabel 2.4 memperlihatkan standar tingkat paket hilang pada jaringan[13].
Tabel 2.4 Standar Tingkat Paket Hilang
Tingkat Paket Hilang
Kualitas
05%
Baik
5 10 %
Cukup
> 10 %
Buruk
26
Throughput
Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran
............. (2.5)
Piranti jaringan
2.
3.
Topologi jaringan
4.
5.
6.
7.
2.7.5
bagaimana suatu aliran sinyal suara yang analog didigitalisasi dan dikompresi
menjadi suatu bentuk sinyal digital. Sinyal suara tersebut kemudian dikompresi
27
sehingga didapat ukuran yang lebih padat. Proses pengkodean ini biasa dikenal
dengan nama codec. Beberapa codec telah distandarisasi oleh ITU-T seperti
G.711, G.723 dan G.729. Setiap codec tersebut memiliki metode kompresi, waktu
tunda untuk code dan decode suara, serta bitrate yang berbeda-beda. Pemilihan
codec yang tepat akan mempengaruhi kualitas layanan secara keseluruhan.
Tabel 2.5 memperlihatkan perbandingan beberapa jenis codec terhadap
nilai MOS. Codec dengan bitrate yang lebih besar tentunya memiliki kualitas
suara yang lebih baik dibanding codec dengan bitrate yang lebih rendah. Akan
tetapi codec dengan bitrate yang tinggi membutuhkan kapasitas jaringan yang
besar pula[13].
Tabel 2.5 Perbandingan Beberapa Codec Terhadap MOS.
2.8
Codec
Bitrate (Kbps)
MOS Score
G.711
64
0.125
4.1
G.726
32
0.125
3.85
G.728
16
0.625
3.61
G.729
10
3,92
G.723.1
6.3
30
3.9
G.723.1
5.3
30
3.65
dapat berkomunikasi dan seperti bertatap muka langsung. Saat ini pemanfaatan
Video Call tidak hanya untuk kepentingan pribadi saja. Berbagai hal dapat
28
didukung oleh Video Call sebagai sarana komunikasi real time yang sangat
membantu [2].
1.
2.
3.
29