PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi No. Telp. (0401) 393 670 Kendari
I. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan
juga dapat menyerang organ tubuh lainya. Oleh karena itu perlu diupayakan
program penanggulangan dan pemberantasan penyakit paru.
Sejak tahun 1995, Program Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis paru, telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Shortcourse
chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WHO. Penanggulangan TN dengan
strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi.
II. Latar Belakang
Mycobacterium Tuberkulosis telah meng-infeksi sepertiga penduduk dunia, Pada
Tahun 1993, WHO mencanagkan kedaruratan global penyakit TB, karena pada
sebagian besar negara di dunia , penyakit TB tidak terkendali. Ini disebabkan
banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita
penular (BTA positif).
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat : Pada tahun
1995, hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) menunjukkan bahwa
penyakit TB merupakan penyakt nomor tiga (3) setelah penyakit kardiovaskuler
dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelpok usia, dan nomor satu (1)
dari golongan penyakit infeksi.
Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun menjadi 583.000 kasus
baru TB dengan kematian karena TB sekitar 140.000. Secara kasar diperkirakan
setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TB paru BTA
Positif. Penyakit TB paru menyerang sebagian besar kelompok usia kerja
produktif, kelompok ekonomi lemah, dan berpendidikan rendah.
Pada Tahun 2015, Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Poasia 25474
Jiwa, Dari jumlah tersebut diperkirakan suspek sebanyak 560 orang dan TB BTA
positif 64 orang. pencapaian program TB paru di Puskesmas Poasia 114 %.
Berdasarkan data tersebut cakupan TB semakin meningkat merupakan
ancaman bagi penduduk kota kendari khususnya wilayah kerja puskesmas
Poasia.
III. Tujuan
Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit TB dengan cara
memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan
masalah kesehatan masyarakat.
IV. Kegiatan :
Pengadaan biaya trasnportasi petugas puskesmas dalam rangka pemeriksaan
kontak serumah penderita TB
V. Sasaran Program
Seluruh anggota keluarga yang kontak dengan penderita TB Positif yang berobat
di Puskesmas Poasia.
VI.Lingkup kegiatan :
Indikator Keberhasilan :
Dilakukan pemriksaan kontak serumah pada seluruh penderita TB paru.
IX.
X.
Kendari,
Januari 2016
Mengetahui
Kepala Puskesmas Poasia,
Pembuat Daftar,
Hj.APSA
NIP.19680221 198803 2 007
I. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan
juga dapat menyerang organ tubuh lainya. Oleh karena itu perlu diupayakan
program penanggulangan dan pemberantasan penyakit paru.
Sejak tahun 1995, Program Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis paru, telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Shortcourse
chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WHO. Penanggulangan TN dengan
strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi.
II. Latar Belakang
Mycobacterium Tuberkulosis telah meng-infeksi sepertiga penduduk dunia, Pada
Tahun 1993, WHO mencanagkan kedaruratan global penyakit TB, karena pada
sebagian besar negara di dunia , penyakit TB tidak terkendali. Ini disebabkan
banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan, terutama penderita
penular (BTA positif).
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat : Pada tahun
1995, hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) menunjukkan bahwa
penyakit TB merupakan penyakt nomor tiga (3) setelah penyakit kardiovaskuler
dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelpok usia, dan nomor satu (1)
dari golongan penyakit infeksi.
Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun menjadi 583.000 kasus
baru TB dengan kematian karena TB sekitar 140.000. Secara kasar diperkirakan
setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TB paru BTA
Positif. Penyakit TB paru menyerang sebagian besar kelompok usia kerja
produktif, kelompok ekonomi lemah, dan berpendidikan rendah.
Pada Tahun 2015, Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Poasia 25474
Jiwa, Dari jumlah tersebut diperkirakan suspek sebanyak 560 orang dan TB BTA
positif 64 orang. pencapaian program TB paru di Puskesmas Poasia 114 %.
Berdasarkan data tersebut cakupan TB semakin meningkat merupakan
ancaman bagi penduduk kota kendari khususnya wilayah kerja puskesmas
Poasia.
Tuberkulosis membutuhkan pengobatan jangka panjang untuk mencapai
kesembuhan. Tipe pengobatan jangka panjang menyebabkan pasien pasien
tidak patuh dalam menjalani pengobatan.
III. Tujuan
Menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit TB dengan cara
memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan
masalah kesehatan masyarakat.
IV. Kegiatan :
Pengadaan biaya trasnportasi petugas puskesmas dalam rangka pelacakan TB
mangkir penderita TB
V. Sasaran Program
Seluruh penderita TB Positif yang mangkir dari pengobatan yang berobat di
Puskesmas Poasia.
VI.Lingkup kegiatan :
Melaksanakan perjalanan dinas di Kelurahan wilayah kerja Puskesmas Poasia.
VII.
Anggaran :
Traspot petugas : 1 petugas x 10 penderita TB x Rp. 100.000,- : Rp. 1.000.000,VIII.
Indikator Keberhasilan :
Seluruh penderita TB paru yang mangkir dilakukan kunjungan rumah.
Kendari,
Januari 2016
Mengetahui
Kepala Puskesmas Poasia,
Pembuat Daftar,
Hj.APSA
NIP.19680221 198803 2 007