Upload
Login
Signup
kjh
/18
1
Share
by Rfebiola
on Mar 14, 2014
Tweet
2,009 views
Nilai Suatu Barang Pernahkah kamu mendengar kata uang?, tentu hal ini tidak asing
bagi kehidupan kita. Uang juga merupakan bagian penting dalam kehidupan seharihari baik individu maupun kelompok. Materi matematika yang menyangkut
kehidupan sosial, terutama penggunaan mata uang dikenal dengan nama Aritmetika
Sosial. Dalam masyarakat modern, kehidupan manusia sangat dekat dengan
penggunaan uang.Hampir setiap aktivitas berkaitan dengan penggunaan uang, baik
digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah tangga, kegiatan usaha
perorangan dan badan maupun dalam bidang pemerintahan. Uang juga menjadi
penentu nilai dari suatu barang, Jadi apa sebenarnya uang? Apa fungsi uang tersebut?.
Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi Dalam kehidupan sehari-hari
sering kali kita menjumpai atau melakukan kegiatan jual beli atau perdagangan.Dalam
perdagangan terdapat penjual dan pembeli.Jika kita ingin memperoleh barang yang
kita inginkan maka kita harus melakukan pertukaran untuk mendapatkannya.Misalnya
penjual menyerahkan barang kepada pembeli sebagai gantinya pembeli menyerahkan
uang sebagai penganti barang kepada penjual. Seorang pedagang membeli barang dari
pabrik untuk dijual lagi dipasar.Harga barang dari pabrik disebut modal atau harga
pembelian sedangkan harga dari hasil penjualan barang disebut harga
penjualan.Dalam perdagangan sering terjadi dua kemungkinan yaitu pedaganG
mendapat untung dan rugi. 1. Pemahaman mengenai Untung Untuk memahami
pengertian untung perhatikan contoh berikut: Pak Umar membeli sebidang tanah
dengan harga Rp 10.000.000,- kemudian karena ada suatu leperluan pak Umar
menjual kembali sawah tersebut dengan harga Rp 11.500.000,-.
Ternyata harga penjualan lebih besar dibanding harga pembelian, berarti pak Umar
mendapat untung. Selisih harga penjualan dengan harga pembelian = Rp 11.500.000Rp 10.000.000,- =Rp1.500.000,- Jadi pak Umar mendapatkan untung sebesar Rp
1.500.000,-Berdasarkan contoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan: Penjual
dikatakan untung jika jika harga penjualan lebih besar dibanding dengan harga
pembelian. 2. Pemahaman Mengenai Rugi Ruri membeli radio bekas dengan harga Rp
150.000,- radio itu diperbaiki dan menghabiskan biaya Rp 30.000,- kemudian Ruri
menjual radio itu dan terjual dengan harga Rp 160.000,- Modal (harga pembelian) =
Rp 150.000,- + Rp 30.000, = Rp !80.000,- Harga penjualan = Rp 160.000,- Ternyata
harga jual lebih rendah dari pada harga harga pembelian, jadi Ruri mengalami rugi.
Selisih harga pembelian dan harga penjualan: =Rp 180.000,- Rp 160.000,- =RP
20.000,- Berdasarkan uraian diatas penjual dikatakan rugi jika harga penjualan lebih
rendah dibanding harga pembelian 3. Harga pembelian dan harga penjualan Telah
dikemukakan bahwa besar keuntungan atau kerugian dapat dihitung jika harga
RUMUS Untung = harga jual harga beli RUMUS Rugi = harga beli harga jual
penjualan dan harga pembelian telah diketahui. Besar keuntungan dirumuskan: Besar
kerugian dirumuskan: Persentase untung dan rugi 1. Menentukan Persentase Untung
atau Rugi Pada persentase untung berarti untung dibanding dengan harga pembelian,
dan persentase rugi berarti rugi dibanding harga pembelian. persentase untung
persentase rugi Contoh: a). Seorang bapak membeli sebuah mobil seharga Rp
50.000.000, karena sudah bosan dengan mobil tersebut maka mobil tersebut dijual
dengan harga Rp 45.000.000,.Tentukan persentase kerugiannya! Untung =harga jual
harga beli Maka dapat diturunkan dua rumus yaitu: 1. Harga jual = harga beli +
Untung 2. Harga beli = harga jual harga untung Rugi = harga beli harga jual Maka
dapat diturunkan rumus: 1. Harga beli = harga jual + Rugi 2. Harga jual = harga beli
Rugi Persentase Untung = X 100 % Harga beli Persentase Rugi = X 100 % Harga beli
Untung 20 % dari harga beli = = Rp 10.000 Harga jual = harga beli + untung =Rp
50.000 +Rp 10.000 =Rp 60.000 Jadi pedagang itu harus menjual dengan harga Rp
60.000 Persentase untung atau rugi selalu dibandingkan terhadap harga pembelian
(modal), kecuali ada keterangan lain. Bruto, Tara dan Netto Pak Ali seorang pedagang
beras, sebelum beras dikeluarkan dari karung, beras dan karungnya ditimbang
ternyata beratnya 60 kg. Berat beras dan karung itu
dinamai bruto. Setelah beras dikeluarkan dari karungnya, beras ditimbang beratnya
59,5 kg. Berat beras 59,5 kg itu dinamai netto. Kemudian karung ditimbang juga
diketahui beratnya 0,5 kg. Berat karung 0,5 kg itu dinamai tara. Bruto Tara Netto 1.
Pengertian Bruto, Netto, Tara a. Bruto Bruto adalah berat kotor yaitu berat suatu
barang beserta dengan tempatnya. b. Netto Netto adalah berat bersih yaitu berat suatu
barang setelah dikurangi dengan tempatnya c. Tara Tara adalah potongan berat yaitu
berat tempat suatu barang 2. Hubungan antara bruto, netto, tara Bruto, netto dan tara
adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan berat barang. Bruto adalah berat kotor
suatu barang yaitu berat bersih dan berat
kemasan. Netto adalah berat bersih atau berat sebenarnya dari suatu barang.
Sedangkan tara adalah potongan berat suatu barang, yaitu berat kemasan. 3. Rumus
hubungan antara bruto, netto dan tara a. Rumus untuk menghitung netto b. Rumus
untuk menghitung Bruto c. Rumus untuk menghitung tara adalah sebagai berikut Jika
diketahui persen tara dan bruto, maka untuk mencari tara dapat menggunakan rumus
d. Rumus mencari persentase Netto = Bruto - Tara Bruto = Netto + Tara Tara = Bruto
- Netto Tara = Persen Tara x Bruto Netto = Bruto x 100 Tara 100
e. Rumus untuk setiap pembelian yang mendapatkan potongan berat (tara) 4. Contoh
Soal tentang bruto, netto dan tara 1. Sebuah karung gabah bertuliskan Bruto = 73 kg
dan netto = 71, 5 kg. Berapakah taranya ? Jawab: Tara = Bruto Netto = 73 kg 71, 5
kg = 1, 5 kg 2. Ibu membeli 5 buah kaleng susu. Di setiap kaleng susu tertulis netto 1
kg. setelah ditimbang ternyata berat seluruh kaleng susu adalah 6 kg. Berapa bruto
dan tara setiap kaleng? Bruto = Netto x 100 100 - Tara Tara = 1 Netto x 100% Bruto
Harga Bersih = netto x harga per satuan berat
Jawab: Bruto untuk setiap kaleng adalah Jumlah berat keseluruhan kaleng susu :
jumlah keseluruhan kaleng susu Bruto = 6 kg: 5 = 1, 2 kg Tara untuk setiap kaleng
adalah Tara = bruto kaleng susu netto kaleng susu = 1, 2 kg 1 kg = 0, 2 kg 3.
Sebuah karung pupuk bertuliskan bruto = 47 kg, tara = 0,5 kg. berapakah nettonya?
Jawab: Netto = Bruto Tara = 47 kg 0,5 kg = 46,5 kg 4. Lengkapi daftar berikut ini:
Bruto (Kg) Netto (kg) Tara (Kg)
Diskon Rabat adalah potongan harga atau lebih dikenal dengan diskon.Rabat artinya
potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon.Dalam pemakaiannya
terdapat perbedaan istilah antara rabat dan diskon.Istilah rabat digunakan oleh
produsen kepada grosir, agen atau pengecer.Sedangkan diskon digunakan oleh grosir,
agen atau pengecer kepada konsumen. Contoh: Sebuah toko memberikan diskon 15
%, budi membeli sebuah rice cooker dengan harga Rp 420.000. berapakah harga yang
harus dibayar budi? Jawab: Harga sebelum diskon = Rp 420.000 Potongan harga = 15
% x Rp 420.000 = Rp 63.000 Harga setelah diskon = Rp 420.000 Rp 63.000 = Rp
375. 000 Jadi budi harus membayar Rp 375.000 Berdasarkan contoh diatas dapat
diperoleh rumus: Pajak Pajak adalah suatu kewajiban dari masyarakat untuk
menterahkan sebagian kekayaannya pada negara menurut peraturan yan di tetapkan
oleh negara.Pegawai tetap maupun swasta negeri dikenakan pajak dari penghasilan
kena pajak yang disebut pajak penghasilan (PPh).Sedangkan barang atau belanjaan
dari pabrik, dealer, grosor, atau toko maka harga barangnya dikenakan pajak yang
disebut pajak pertambahan nilai (PPN). a. Pajak Penghasilan (PPh) Pegawai negeri
atau pegawai tetap pada perusahaan swasta dikenakan pajak atas Harga kotor adalah
harga sebelum didiskon Harga bersih adalah harga setelah didiskon Harga kotor
adalah harga sebelum didiskon Harga bersih adalah harga setelah didiskon Harga
kotor adalah harga sebelum didiskon Harga bersih adalah harga setelah didiskon
Harga bersih = neto x harga persatuan berat
penghasilan kena pajaknya yang disebut dengan Pajak Penghasilan (PPh). Pajak
penghasilan (PPh) dinyatakan dalam persen, umumnya 15%. Dengan adanya pajak
penghasilan, didapat hubungan: b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak pertambahan
nilai dikenakan kepada barang-barang yang di beli oleh konsumen. Pajak
pertambahan nilai (PPN) dinyatakan dalam persen, umumnya 10%. Dengan adanya
pajak pertambahan nilai, maka diperoleh hubungan : Contoh: Seorang ibu mendapat
gaji sebulan sebesar Rp 1.000.000 dengan penghasilan tidak kena pajak Rp 400.000.
jira besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10 % berapakah gaji yang diterima ibu
tersebut? Jawab: Diketahui: Pesar penghasilan Rp 1.000.000 Penghasilan tidak kena
pajak Rp 400.000 Pengahasilan kena pajak = Rp 1.000.000 Rp 400.000 = Rp
600.000 Pajak penghasilan 10 % Ditanya: gaji yang diterima ibu tersebut Jawab:
Besar pajak penghasilan = 10 % x Rp 600.000 = x Rp 600.000 = Rp 60.000 Jadi besar
gaji yang diterima ibu tersebut adalah = Rp 1.000.000 Rp 60.000 = Rp 940.000
Bunga 1. Bunga tabungan (Bunga Tunggal) Gaji yang diterima pegawai = gaji bruto
(mula-mula) pajak penghasilan Harga beli konsumen = harga mula-mula + pajak
pertambahan nilai
Jika kita menyimpan uang dibank jumlah uang kita akan bertambah, hal itu terjadi
karena kita mendapatkan bunga dari bank. Jenis bunga tabungan yang akan kita
pelajari adalah bunga tunggal, artinya yang mendapat bunga hanya modalnya saja,
sedangkan bunganya tidak akan berbunga lagi. Apabila bunganya turut berbunga
maka jenis bunga tersebut disebut bunga majemuk. Contoh: Rio menabung dibank
sebesar Rp 75.000 dengan bunga 12% per tahun. Hitung jumlah uang rio setelah enam
bulan. Jawab: Besar modal (uang tabungan) = Rp 75.000 Bunga 1 tahun 12 %
=Bunga 6 bulan = Rp 4500 Jadi jumlah uang Rio setelah disimpan selama enam bulan
menjadi: = Rp 75.000 + Rp 4500= Rp 79.500 Latihan!! Pilihlah salah satu jawaban
yang tepat dibawah ini ! Bunga 1 tahun = persen bunga x modal Bunga n bulan = x
persen bunga x modal = x bunga 1 tahun
1. Koperasi Sekolah membeli buku matematika jilid 1 sebanyak 160 buku. Tiap buku
harganya Rp. 50.000,00. Penerbit buku itu member rabat 25%. Berapakah yang harus
dibayar Koperasi sekolah? a. Rp.5.000.000 c. Rp.7.000.000 b. Rp.6.000.000 d.
Rp.8.000.000 2. Ati menabung di Bank Bung sebesar Rp. 3.600.000,00. Bank Bung
memberikan bunga sebesar 10 % per tahun. Berapa banyak tabungan Ati setelah 5
bulan? a. Rp.3.750.000 c. Rp.4.750.000 b. RP.3.755.000 d. Rp.4.755.000 3. Seorang
pedagang menjual suatu barang dengan harga Rp. 220.000,00 dan mendapat untung
10 % dari harga beli. Tentukan harga beli barang tersebut a. Rp. 100.000 c.
Rp.200.000 b. Rp.150.000 d. Rp.250.000 4. Kakak membeli 8 kaleng susu. Di setiap
kaleng itu tertulis 1 kg. Setelah ditimbang ternyata berat seluruh kaleng susu tersebut
10 kg. berapakah bruto dan tara setiap kaleng? a. 0,25 dan 1,00 c. 1,00 dan 1,25 b.
0,50 dan 0,25 d. 1,25 dan 0,25 5. Pak Edi membuat rak buku dengan biaya Rp.
40.000,00/buah. Ketika dijual, dua buah diantaranya laku Rp. 85.000,00 per buah dan
sisanya laku Rp. 65.000,00 per buah. Keuntungan yang diperoleh Pak Edi adalah a.
2,5 % c. 50% b. 5 % d. 75% 6. Diketahui berat bruto 3 karung beras 300 kg. jika tara
1,5 %, netonya adalah a. 290,5 kg c. 29,5 kg b. 295,5 kg d. 297,5 kg 7. Tiga lusin
piring dibeli dengan harga Rp198.000,00. Apabila piring tersebut dijual Rp6.000,00
tiap buah, maka pedagang itu akan ? a. Rugi Rp18.000,00 c. Rugi Rp28.000,00
10%. Karena membayar tunai, ia mendapat diskon 5%. Berapa Rupiah yang harus
dibayar Pandi? 2. Seorang pedagang membeli jeruk sebanyak 40 kg dengan harga Rp.
8.000,00 per kg. kemudian 30 kg dijual antaranya dijual dengan harga Rp. 10.000,00
per kg. dan sisanya dijual dengan harga Rp. 6.000,00 per kg. Hitunglah : a. Harga
pembelian b. Harga penjualan c. Besarnya untung atau rugi dari hasil penjualan
tersebut. 3. Lengkapi lah tabelberikut ini ! Bruto (kg) Tara (kg) Netto (kg) 132 130
3 47
English
Franais
Espaol
Portugus (Brasil)
Deutsch
About
Careers
Press
Blog
Terms
Privacy
Copyright
Support
Contact
Linkedin Twitter Google Plus Facebook RSS Feeds LinkedIn Corporation 2014