Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PERPINDAHAN PANAS

RADIASI
Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Perpindahan Panas yang diampu oleh
Bapak Danar Susilo W., S.T., M.Eng.

Disusun oleh :
Muhammad Salafudin B.
NIM. K2513043

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatakan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini
mengenai materi Radiasi tanpa suatu halangan yang berarti.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
penulis tidak dapat menyelesaikan paper ini dengan baik. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada
halangan yang berarti.
2. Dosen pembimbing mata kuliah Perpindahan Panas Bapak Danar Susilo W.,
S.T., M.Eng. yang telah segan membimbing dalam penyusunan paper ini.
3. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan paper ini.
4. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi lainnya yang telah memberikan masukan
demi kesempurnaan paper ini.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Surakarta, Januari 2015

Penulis

RADIASI

A. PENGERTIAN
Radiasi

adalah

proses

perpindahan

panas

melalui

gelombang

elektromagnet atau paket-paket energi (photon) yang dapat merambat sampai


jarak yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium.
Radiasi dapat diartikan sebagai pancaran energi yang berasal dari proses
transformasi atom atau inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti
atom mungkinmemang sudah alamiah atau buatan manusia, oleh karena itu ada
sumber radiasi alam dan sumber radiasi buatan.
Sumber radiasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi sumber yang berupa
zat radioaktif dan sumber yang berupa mesin, seperti pesawat sinar-X, akselerator,
maupun reaktor nuklir.
B. SIFAT SIFAT RADIASI
Ada dua macam sifat radiasi yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan
sumber radiasi pada suatu tempat atau bahan, yaitu sebagai berikut :
1. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia, sehingga mengenalinya
diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut detector radiasi. Ada
beberapa detector yang secara spesifik mempunyai kemampuan untuk
melacak keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detector alpha, detector
gamma, detector neutron dll.
2. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui proses
ionisasi, eksistensi dll. Dengan menggunakan sifat-sifat tersebut
kemudian digunakan sebagai dasar untuk membuat detector radiasi.
Pada radiasi elektromagnetik, apabila suatu gelombang elektromagnetik
mengenai suatu permukaan atau medium maka gelombang tersebut bisa
dipantulkan atau diteruskan oleh media tersebut. Pada saat melalui medium,
gelombang secara berkelanjutan akan mengalami pengurangan.
Jika pengurangan tersebut berlangsung sampai tidak ada lagi gelombang
yang akan menembus permukaan yang dikenainya maka permukaan ini disebut
sebagai benda yang bertingkah laku sebagai benda hitam. Jika gelombang melalui
suatu medium tanpa mengalami pengurangan, hal ini disebut sebagai
benda/permukaan transparan. Jika hanya sebagian dari gelombang yang

mengalami pengurangan maka medium disebut sebagai permukaan semi


transparan.
Permukaan benda hitam tidak akan memantulkan cahaya radiasi yang
diterimanya, karenanya benda hitam disebut sebagai benda penyerap palig baik,
dan benda tersebut terlihat berwarna hitam.
C. JENIS RADIASI DAN INTERAKSINYA DENGAN MATERI
Berdasarkan watak penghantarnya, ada dua jenis radiasi, yaitu radiasi
gelombang elektromagnetik dan radiasi partikel . Beda antara kedua jenis radiasi
itu sudah jelas, radiasi gelombang elektromagnetik adalah pancaran energy dalam
bentuk gelombang elektromagnetik, termasuk di dalamnya adalah radiasi energy
matahari yang kita terima sehari-hari di permukaan bumi. Sedangkan radiasi
partikel adalah pancaran energi dalam bentuk energi kinetik yang dibawa oleh
partikel-partikel bermuatan, seperti elektron, dan sebagainya. Radiasi yang timbul
di sekitar reaktor nuklir adalah radiasi yang berasal dari bahan-bahan radioaktif,
dapat berupa gelombang elektromagnetik maupun partikel-partikel cepat.
Adapun jenis radiasi dapat dibedakan menjadi radiasi partikel bermuatan,
radiasi partikel tak bermuatan, dan gelombang elektromagnetik atau foton. Ketiga
jenis radiasi ini mempunyai karakteristik fisis dan cara interaksi dengan materi
yang sangat berbeda.
1. Radiasi Partikel Bermuatan
Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk partikel yang
bermuatan listrik. Beberapa jenisnya adalah radiasi alpha dan beta yang
dipancarkan oleh zat radioaktif (inti atom yang tidak stabil), serta radiasi elektron
dan proton yang dihasilkan oleh mesin berkas elektron ataupun akselerator.
a. Alpha
Partikel alpha terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron, identic
dengan inti atom Helium, serta mempunyai muatan listrik positif sebesar 2
muatan elementer. Radiasi alpha dipancarkan oleh zat radioaktif, atau dari inti
ataom yang tidak stabil. Jumlah proton dan jumlah neutron di dalam inti atom
yang memancarkan radiasi alpha akan berkurang dua.

Gambar 1: Proses Peluruhan Alpha


b. Beta
Terdapat dua jenis radiasi beta yaitu beta positif dan beta negatif. Beta
negatif identik dengan elektron, baik massa maupun muatan listriknya
sedangkan beta positif identik dengan positron (elektron yang bermuatan
positif). Elektron mempunyai massa yang sangat ringan bila dibandingkan
dengan partikel nukleonik lainnya ( 0) sedangkan muatannya sebesar satu
muatan elementer.

Gambar 2: Proses Peluruhan Beta


Radiasi beta dipancarkan oleh zat radioaktif atau inti atom yang tidak
stabil. Ketika memancarkan radiasi beta negatif, di dalam inti atomnya terjadi
transformasi neutron menjadi proton, sebaliknya pada saat memancarkan beta
positif terjadi transformasi proton menjadi neutron.
c. Elektron
Radiasi elektron mempunyai sifat yang sama dengan radiasi beta negatif,
yang membedakan adalah asalnya. Partikel beta berasal dari inti atom
sedangkan elektron berasal dari atom. Radiasi elektron dapat berasal dari zat
radioaktif yang meluruh dengan cara internal conversion atau dari mesin
berkas elektron (akselerator).

d. Proton
Radiasi proton merupakan pancaran proton yang mempunyai massa 1 sma
(satuan massa atom) dan mempunyai muatan positif sebesar satu muatan
elementer. Radiasi proton dihasilkan dari akselerator proton.
2. Interaksi Radiasi Partikel Bermuatan
Interaksi radiasi partikel bermuatan ketika mengenai materi adalah proses
Coulomb, yaitu gaya tarik menarik atau tolak menolak antara radiasi partikel
bermuatan dengan elektron orbital dari atom bahan.
a. Ionisasi
Proses ionisasi adalah peristiwa lepasnya elektron dari orbitnya karena
ditarik atau ditolak oleh radiasi partikel bermuatan. Elektron yang lepas
menjadi elektron bebas sedang sisa atomnya menjadi ion positif. Setelah
melakukan ionisasi energi radiasi akan berkurang sebesar energi ionisasi
elektron. Peristiwa ini akan berlangsung terus sampai energi radiasi partikel
bermuatan habis terserap. Radiasi alpha yang mempunyai massa maupun
muatan lebih besar mempunyai daya ionisasi yang lebih besar daripada
radiasi yang lain.

Gambar 3: Proses Ionisasi


b. Eksitasi
Proses eksitasi adalah peristiwa loncatnya (tidak sampai lepas) electron dari
orbit yang dalam ke orbit yang lebih luar karena gaya tarik atau gaya tolak
radiasi partikel bermuatan. Atom yang mengalami eksitasi ini disebut dalam

keadaan tereksitasi (excited state) dan akan kembali kekeadaan dasar (ground
state) dengan memancarkan radiasi sinar-X.

Gambar 4: peristiwa eksitasi


c. Brehmsstrahlung
Proses Brehmsstrahlung adalah peristiwa dibelokkannya atau bahkan
dipantulkannya radiasi partikel bermuatan oleh inti atom dari bahan. Ketika
radiasi tersebut dibelokkan atau dipantulkan maka akan timbul perubahan
momentum sehingga terjadi pemancaran energi berbentuk gelombang
elektromagnetik yang disebut sebagai Brehmsstrahlung.

Gambar 5: Peristiwa Brehmsstrahlung


d. Reaksi Inti
Dalam peristiwa ini, radiasi partikel bermuatan berhasil masuk dan
ditangkap oleh inti atom bahan, sehingga inti atom bahan akan berubah,
mungkin menjadi inti atom yang tidak stabil. Fenomena ini disebut sebagai
proses aktivasi. Akan tetapi ada juga yang hanya sekedar bereaksi tanpa
menghasilkan inti yang tidak stabil seperti reaksi partikel alpha bila mengenai
bahan Berilium akan menghasilkan unsur Lithium dan radiasi neutron.
a + Be Li + n

Berbeda dengan tiga peristiwa di atas, peristiwa reaksi inti ini tidak terjadi
pada semua jenis materi.
3. Radiasi Partikel tak Bermuatan (Neutron)
Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk partikel neutron yang
tidak bermuatan listrik dan mempunyai massa 1 sma (satuan massa atom).
Radiasi ini lebih banyak dihasilkan bukan oleh inti atom yang tidak stabil
(radioisotop) melainkan oleh proses reaksi inti seperti contoh sumber AmBe di
atas ataupun reaksi fisi di reaktor nuklir. Karena tidak bermuatan listrik,
mekanisme interaksi radiasi neutron lebih dominan secara mekanik, yaitu
peristiwa tumbukan baik secara elastic maupun tidak elastik. Sebagaimana
radiasi partikel bermuatan, radiasi neutron juga mempunyai potensi melakukan
reaksi inti.
a. Tumbukan elastik
Tumbukan elastik adalah tumbukan di mana total energi kinetik
partikelpartikel sebelum dan sesudah tumbukan tidak berubah. Dalam
tumbukan elastik antara neutron dan atom bahan penyerap, sebagian energi
neutron diberikan ke inti atom yang ditumbuknya sehingga atom tersebut
terpental sedangkan neutronnya dibelokkan/dihamburkan.

Gambar 6: Peristiwa Tumbukan Elastik


Tumbukan elastik terjadi bila atom yang ditumbuk neutron mempunyai massa
yang sama, atau hampir sama dengan massa neutron (misalnya atom
Hidrogen), sehingga fraksi energi neutron yang terserap oleh atom tersebut
cukup besar.
b. Tumbukan tidak Elastik
Proses tumbukan tak elastik sebenarnya sama saja dengan tumbukan
elastik, tetapi energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan berbeda. Ini

terjadi bila massa atom yang ditumbuk neutron jauh lebih besar dari massa
neutron. Setelah tumbukan, atom tersebut tidak terpental, hanya bergetar,
sedang neutronnya terhamburkan.

Gambar 7: Peristiwa Tumbukan Tidak Elastik


Dalam peristiwa ini, energi neutron yang diberikan ke atom yang
ditumbuknya tidak terlalu besar sehingga setelah tumbukan, energy neutron
tidak banyak berkurang. Oleh karena itu, bahan yang mengandung atom-atom
dengan nomor atom besar tidak efektif sebagai penahan radiasi neutron.
c. Reaksi Inti
Bila energi neutron sudah sangat rendah atau sering disebut sebagai neutron
termal (En < 0,025 eV), maka kemungkinan neutron tersebut ditangkap
oleh inti atom bahan penyerap akan dominan sehingga membentuk inti atom
baru, yang biasanya merupakan inti atom yang tidak stabil. Peristiwa ini yang
disebut sebagai proses aktivasi neutron, yaitu mengubah bahan yang stabil
menjadi bahan radioaktif. Peristiwa aktivasi neutron ini juga dapat
disebabkan oleh neutron cepat meskipun dengan probabilitas kejadian yang
lebih rendah.
4. Radiasi Gelombang Elektromagnetik (Foton)
Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik atau foton yang tidak bermassa maupun bermuatan listrik.
Terdapat dua jenis radiasi yang berbentuk gelombang elektromagnetik yaitu
sinar
gamma dan sinar-X.
a. Gamma

Radiasi gamma dipancarkan oleh inti atom yang dalam keadaan tereksitasi
(bedakan dengan atom yang tereksitasi). Setelah memancarkan radiasi
gamma, inti atom tidak mengalami perubahan baik jumlah proton maupun
jumlah neutron.

Gambar 8: Proses Peluruhan Gamma


b. Sinar-X
Sebenarnya dikenal dua jenis sinar-X yaitu yang dihasilkan oleh atom dalam
keadaan tereksitasi (sinar-X karakteristik) dan yang dihasilkan oleh proses
interaksi radiasi partikel bermuatan (brehmsstrahlung).

Gambar 9: Produksi Sinar-X Karakteristik


Perbedaan kedua jenis sinar-X di atas, selain asal terjadinya, adalah bentuk
spektrum energinya. Sinar-X karakteristik bersifat discreet pada energi tertentu
sesuai dengan jenis unsurnya, sedangkan brehmsstrahlung bersifat kontinyu.
5. Interaksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Interaksi radiasi gelombang elektromagnetik ketika mengenai materi lebih
menunjukkan sifat dualisme gelombang - partikel yaitu efek foto listrik, efek
Compton, dan produksi pasangan.
a. Efek Foto Listrik

Dalam peristiwa efek foto listrik, foton yang mengenai materi akan diserap
sepenuhnya dan salah satu elektron orbital akan dipancarkan dengan energi
kinetik yang hampir sama dengan energi foton yang mengenainya.

Gambar 10: peristiwa efek foto listrik


b. Efek Compton
Peristiwa efek Compton sangat menyerupai efek foto listrik kecuali energy
foton yang mengenai materi tidak diserap sepenuhnya sehingga masih ada
sisa energi foton yang dipantulkan atau dibelokkan

Gambar 11: Peristiwa Efek Compton


c. Produksi Pasangan
Peristiwa ini menunjukkan kesetaraan antara massa dengan energy
sebagaimana diperkenalkan pertama kali oleh Einstein. Bila sebuah foton
yang mengenai materi berhasil masuk sampai ke daerah medan inti (nuclear
field) dan mempunyai energi lebih besar dari 1,022 MeV maka foton tersebut
akan diserap habis dan akan dipancarkan pasangan elektron positron.

Positron adalah anti partikel dari elektron, yang mempunyai karakteristik


sama dengan elektron tetapi bermuatan positif.

Gambar 12: Peristiwa Produksi Pasangan


D. RUMUS-RUMUS TERKAIT RADIASI
Perpindahan kalor secara radiasi dirumuskan:

q = (T4
T4)

Dari persamaan di atas bahwa kalor radiasi harganya sangat


dipengaruhi oleh perubahan temperatur. Radiasi elektromagnet terdiri
atas beberapa jenis, diantaranya adalah radiasi termal. Radiasi ini merambat
dengan kecepatan cahaya (3 x 1010 m/s). Secara matematis bisa dihitung dengan
rumus:

C=f
Dimana
C = kecepatan cahaya (m/s)
= Panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)

Radiasi termal adalah proses perpindahan panas melalui paket-paket


energi yang disebut photon (kuantum), dimana menurut Planck setiap kuantum
mengandung energi sebesar:
h = 6,625 x 10-34 J-s
Setiap kuantum adalah suatu partikel yang mempunyai energi, massa dan
momentum.
Hubungan massa dan energi dari partikel dikaitkan dengan persamaan:
E = m.c2 = h f
m = h f / c2
Momentum = c (h f / c2) = h f / c
Laju energi yang dipindahkan tergantung kepada beberapa
faktor:
1. Temperatur (permukaan yang memancar dan yang menerima
radiasi).
2. Emisivitas (permukaan yang teradiasi)
3. Refleksi, absorpsi, dan transmisi.
4. Faktor pandang antara permukaan yang mengemisi dan yang
menerima radiasi (sudut pandang antara manusia terhadap
sumber

radiasi).

Gambar

di

bawah

menunjukkan

pengelompokkan gelombang-gelombang elektromagnet.

Gambar 13. Spectrum gelombang electromagnet

Table 1. Panjang gelombang berbagai daerah spektrum

Prinsip Dasar Pengukuran Radiasi


Besaran yang Diukur

Secara definisi, radiasi merupakan salah satu cara perambatan energi


dari suatu sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium
atau bahan penghantar tertentu. Salah satu bentuk energi yang dipancarkan
secara radiasi adalah energi nuklir. Radiasi ini memiliki dua sifat yang khas,
yaitu tidak dapat dirasakan secara langsung oleh panca indra manusia dan
beberapa jenis radiasi dapat menembus berbagai jenis bahan.
Sebagaimana sifatnya yang tidak dapat dirasakan sama sekali oleh
panca indera manusia, maka untuk menentukan ada atau tidak adanya
radiasi nuklir diperlukan suatu alat, yaitu pengukur radiasi yang merupakan
suatu susunan peralatan untuk mendeteksi dan mengukur radiasi baik
kuantitas, energi, atau dosisnya.
Kuantitas radiasi

Kuantitas radiasi adalah jumlah radiasi per satuan waktu per satuan
luas, pada suatu titik pengukuran. Kuantitas radiasi ini berbanding lurus

dengan aktivitas sumber radiasi dan berbanding terbalik dengan kuadrat


jarak (r) antara sumber dan sistem pengukur.

Gambar 14. Hubungan antara aktivitas dan kuantitas


Energi radiasi (E)

Energi radiasi merupakan kekuatan dari setiap radiasi yang


dipancarkan oleh sumber radiasi. Bila sumber radiasinya berupa
radionuklida maka

tingkat atau nilai energi radiasi yang dipancarkan

tergantung pada jenis radionuklidanya. Kalau sumber radiasinya berupa


pesawat sinar-X, maka energi radiasinya bergantung kepada tegangan anoda
(kV). Tabel 1 menunjukkan contoh energi radiasi yang dipancarkan oleh
beberapa radionuklida.
Dosis radiasi

Dosis radiasi menggambarkan tingkat perubahan atau kerusakan


yang
dapat ditimbulkan oleh radiasi. Nilai dosis ini sangat ditentukan oleh
kuantitas radiasi, jenis radiasi dan jenis bahan penyerap. Dalam proteksi
radiasi pengertian dosis adalah jumlah radiasi yang terdapat dalam medan
radiasi atau jumlah energi radiasi yang diserap atau diterima oleh materi.
Penggunaan sistem pengukur radiasi dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu untuk kegiatan proteksi radiasi dan untuk kegiatan
aplikasi/penelitian radiasi nuklir. Alat ukur radiasi yang digunakan untuk
kegiatan proteksi radiasi harus dapat menunjukkan nilai dosis radiasi yang

mengenai alat tersebut. Sedangkan alat ukur yang digunakan di bidang


aplikasi

radiasi

dan penelitian

biasanya

ditekankan

untuk dapat

menampilkan nilai kuantitas radiasi atau spektrum energi radiasi yang


memasukinya.

Setiap alat ukur radiasi terdiri atas dua bagian

utama yaitu detektor dan peralatan penunjang.


Detektor merupakan suatu bahan yang peka terhadap radiasi, yang
jadi bila dikenai radiasi akan menghasilkan suatu tanggapan (response)
tertentu yang lebih mudah diamati sedangkan peralatan penunjang, biasanya
merupakan peralatan elektronik, berfungsi untuk mengubah tanggapan
detektor tersebut menjadi suatu informasi yang dapat diamati oleh panca
indera manusia atau dapat diolah lebih lanjut menjadi informasi yang
berarti. Gambar 2. menunjukkan bagian utama deteksi radiasi.

Gambar 15. Konstruksi alat ukur radiasi


E. SUMBER-SUMBER RADIASI
1. Radiasi Alamiah
Radiasi alamiah adalah sumber radiasi yang terdapat dari alam
seperti radiasi yang berasal dari panas matahariyang tinggi, radiasi dari
unsur-unsur kimia yang terdapat dalam lapisan kerak bumi, sinar kosmis
dan radioaktivitas batuan merupakan sumber radiasi alamiah. Radiasi
alamiah ini dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Secara
eksternal maksudnya adalah dari luar tubuh manusia, sedangkan secara
internal adalah radiasi dari dalam tubuh setelah sumber radiasi masuk ke
dalam tubuh melalui pernafasan dan makanan. Dosis serapan efektif ratarata per tahun yang diterima oleh manusia dari radiasi alamiah dapat
dilihat dalam table 1 berikut.

Jadi dari radiasi alamiah orang menerima sekitar 200 mrem atau 0,2 rem
tiap tahunnya. Suatu dosis radiasi yang kecil sekali, sama sekali tidak
menimbulkan dampak biologis secara langsung.
Tabe 2. Radiasi Alamiah

Dari table 1 di atas tampak sumber radiasi yang paling menonjol adalah
unsurunsur radioaktif deret uranium-238, khususnya yang berasal dari sub-deret
radon-222. Rn-222 adalah gas radioaktif yang tiap saat dipancarkan oleh
permukaan tanah. Akibatnya debu di udara maupun air terkontaminasi gas ini
beserta turunannya. Air minum, makanan dan pernafasan kita dengan demikian
memasukkan unsur-unsur ini ke dalam tubuh. Sebagian besar radiasi yang
dipancarkan deret ini adalah radiasi alpha. Pemancar alpha biasanya mengendap
dalam tulang, sehingga radiasinya mempengaruhi kerja sumsum merah dalam
proses pembentukan sel-sel darah.
Radiasi sinar kosmis yang diterima permukaaan bimi sebetulnya sudah
teredam sebagian oleh atmosfir. Dosis ekivalen yang tercantum dalam table 1 di
atas adalah untuk tempat di permukaan air laut. Untuk tempat yang tinggi tentu
saja tebal atmosfir peredamnya berkurang, sehingga dosis yang diterima orang di
tempat itu lebih besar. Pertambahan dosis ekivalen untuk tempat yang tinggi
adalah sekitar 3 mrem per tahun tiap kenaikan ketinggian 100 meter. Jadi
penduduk kota Malang menerima dosis ekivalen sinar kosmis sekitar 12 mrem
lebih banyak daripada penduduk kota Surabaya. Malang terletak sekitar 400 meter
di atas permukaaan air laut.
2. Radiasi Oleh Aktivitas Manusia (Radiasi Buatan)

Pada jaman modern ini terdapat banyak sekali sumber radiasi buatan
manusia. Misalnya sinar X yang berasal dari tabung rontgent, sinar radioktif
buatan seperti phosphor, jodium dll, radiasi nuklir dan sinar LASER. Di dunia
kedokteran radiasi justru dimanfaatkan dalam diagnosa maupun proses
penyembuhan penyakit. Alat-alat yang digunakan merupakan sumber radiasi yang
memberikan dosis serapan amat tinggi pada manusia. Oleh sebab itu sangat tidak
dianjurkan seorang pasien mengalami radiasi berkali-kali dalam tempo yang tidak
begitu lama.
Dosis radiasi beberapa aktivitas medis dapat kita lihat dalam table 2. Perlu
dicatat bahwa dosis pada table 2 itu hanya berlaku untuk sekali aktivitas saja.
Selain itu waktu radiasinya juga singkat sekali dan sasaran radiasi terlokalisir di
bagian tubuh tertentu. Terapi radiasi untuk kanker yang berdosis 5 juta mrem
hanya digunakan dalam waktu singkat dan daerah sasarn yang seminimal
mungkin yaitu bagian yang memang dikehendaki mati sel-selnya. Jika radiasi itu
dikenakan ke seluruh tubuh matilah orang yang teradiasi. Di Amerika Serikat tiap
orang menerima kira-kira 80 mrem per tahun dari aktivitas medis yang
dilakukannya.
Tabel 2. Dosis Ekivalen Radiasi Aktivitas Medis

Sumber radiasi buatan lain yang cukup besar adalah aktivitas tenaga nuklir, mulai
dari penambangan uranium, pengayaannya, penggunaannya dalam reaktor nuklir,
pembuangan sampah nuklir, sampai dengan percobaan senjata nuklir. Jika factor
kecelakaan diabaikan, dosis yang timbul akibat aktivitas tenaga nuklir ini per
tahunnya dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3. Dosis Ekivalen Radiasi Aktivitas Nuklir

Dari table 3 dapat disimpulkan bahwa tanpa reaktor nuklir di dekat rumah
kita, kita tetep menerima dosis sekitar 5 mrem per tahun dari kegiatan nuklir di
seluruh dunia. Jumlah ini amatlah kecil dibandingkan dengan dosis yang berasal
dari radiasi alamiah, apalagi jika dibandingkan dengan radiasi aktivitas medis.
Kegiatan lain yang berperan dalam akumulasi radiasi pada manusia per tahunnya
ada dalam table 4 di bawah ini.
Merokok termasuk dalam table 4, disebabkan daun tembakau mengandung
unsurunsur radioaktif dari deret uranium. Bahkan orang yang tidak merokok tetapi
ikut menghisap asapnya juga akan memasukkan unsur radioaktif ini ke dalam
paru-parunya.
Tabel 4. Sumber Lain Radiasi Buatan

Sumber radiasi buatan yang umum dalam kehidupan sehari-hari


Telephone seluler (Ponsel)
Ponsel, adalah salah satu alat komunikasi nirkabel, yang memanfaatkan
gelombang radio sebagai medianya. Keunggulan memanfaatkan gelombang radio
ini jika dibandingkan dengan penggunaan kabel, adalah kemampuannya untuk
digunakan secara mobile, dapat digunakan dimana saja asalkan ada sinyal. Selain
itu, penggunaan ponsel tidak memerlukan instalasi yang rumit seperti pada
pemasangan telepon rumah yang menggunakan kabel.

Karena ponsel menggunakan pancaran gelombang radio, yang merupakan


salah satu gelombang elektromagnetik, sebagai media transfer data, maka akan
terjadi paparan gelombang elektromagnetik pada benda-benda di sekitar ponsel
tersebut. Jika radiasi yang diterima oleh benda di sekitar ponsel memiliki energy
yang tinggi, dikawatirkan ini akan member dampak buruk pada tingkat kesehatan
hidup pengguna ponsel.
Monitor computer
Monitor yang dengan istilah lain disebut juga dengan VDU (Video Display
Unit), merupakan salah satu bagian yang terpenting pada unit computer. Monitor
merupakan output dan yang ynag paling sering dipandang bila kita sedang
mengoperasikan sebuah komputer.
Adapun fungsi dari monitor adalah untuk memperagakan data atau proses
yang terjadi dalam CPU secara visual. Proses yang terjadi dalam CPU
dikonversikan oleh suatu adapter video/video boar dari data berbentuk digital
menjadi sinyal yang akan disalurkan melalui kabel penghubung ke monitor.
Monitor komputer menghasilka beberapa jenis radiasi yang tidak dapat
dideriai oleh panca indra kita. Adapun gelombang dan radiasi yang dihasilkan
oleh sebuah monitor komputer diantaranya yaitu ;
a.
b.
c.
d.
e.

Sinar-X
Sinar ultraviolet
Gelombang mikro
Radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah
Radiasi elektromagnetik frekuensi amat sangat rendah
Beberapa gangguan kesehatan yang dicurigai dari radiasi monitor

diantaranya : katarak, epilepsy, cacat bawaan bahkan sampai kepada gengguan


seksual.
F. Dampak Radiasi
Radiasi eksternal yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar,
rambut rontok, dan gejala lain tersebut dalam tabel 2 di atas. Lensa mata yang
terionisasi atomatomnya akan menimbulkan katarak. Ionisasi yang disebabkan
radiasi akan memberikan dampak kimiawi terhadap sel-sel tubuh, padahal

banyak proses di dalam tubuh berjalan secara kimiawi, akibatnya terjadilah


penyimpangan fungsi organ tubuh. Pada umumnya bahaya radiasi eksternal
ditimbulkan oleh radiasi beta.
Radiasi internal yang berlebihan mempengaruhi proses pembentukan
darah, tulang dan juga kerja kelenjar endokrin seperti gondok. Radioisotop
yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh sulit dihilangkan. Hal ini
disebabkan tubuh kita hanya dapat memilih zat berdasarkan sifat kimiawinya,
bukan sifat inti atomnya. Tubuh dapat membedakan unsur, bukan isotop.
Contohnya adalah unsur yodium yang dikumpulkan di dalam kelenjar gondok,
seluruh yodium yang masuk ke dalam tubuh, termasuk yang radioaktif, akan
terakumulasi dalam kelenjar gondok. Jika radiasi yodium radioaktif berlebihan
kelenjar gondok dengan sendirinya akan rusak, dampaknya tentu ke fungsi
seluruh tubuh. Berikut ini adalah isotop-isotop yang berbahaya :
1. Iodium-131 (131I)
Tubuh dapat menyerap yodium baik lewat alat pencernaan maupun lewat
paruparu. Isotop ini segera diangkut ke kelenjar gondok dan berada disana
berbulanbulan.
2. Cesium-134 ; Cesium-137 (134Cs ; 137Cs)
Isotop-isotop ini masuk tubuh lewat rantai makanan. Mereka akan
terakumulasi dalam otot sampai berbulan-bulan lamanya.
3. Strontium-90 (90Sr)
Watak isotop ini mirip dengan kalsium bahan pembuat tulang. Ia masuk
tubuh menggantikan kalsium untuk berada di permukaan tulang. Radiasi
berlebihan yang dipancarkannya menyebabkan kanker tulang, jika sudah
menahun dapat merusak sumsum tulang menimbulkan leukemia.
4. Karbon-14 (14C)
Ia memasuki tubuh lewat rantai makanan. Untunglah isotop ini cukup
mudah keluar kembali sebagai gas karbondioksida.
Satu lagi bahaya radiasi adalah efek genetik yang akan diturunkan ke
generasi berikutnya. Sayangnya data efek genetik baik yang diturunkan maupun
tidak (berbagai macam kanker), hanya berasal dari radiasi yang kuat saja, itupun
dari percobaan terhadap tikus-tikus. Khusus untuk manusia data ini diperoleh dari
korban bom nuklir di Jepang. Padahal radiasi lemah, misalnya radiasi alamiah,
diduga kuat ikut berperan dalam proses mutasi dalam evolusi makhluk hidup.

Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia adalah
tergantung pada beberapa hal :
1. Frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik.
2. Polarisasi medan elektromagnetik.
3. Jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini
handphone.
4. Keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi.
5. Sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam
tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektri
tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air tinggi.
G. MENGURANGI BAHAYA RADIASI
Radiasi eksternal non-alamiah dapat kita kurangi dengan beberapa cara,
antara lain adalah :

Pembatasan kuantitas dan jenis radiasi yang dipakai.


Menjaga jarak terhadap sumber radiasi.
Intensitas radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak terhadap

sumbernya. Maka jangan terlalu dekat dengan zat-zat radioaktif, layar TV,
peralatan sinar X yang sedang bekerja.

Mengurangi lama eksposur.

Makin lama kita terkena radiasi, dampak yang kita terima juga semakin besar,
karena dampak radiasi bersifat kumulatif.

Memasang pelindung.
Intensitas radiasi akan turun secara eksponensial terhadap ketebalan suatu

bahan pelindung. Untuk radiasi elektromagnetik bahan yang paling efektif sebagai
pelindung adalah timbal (Pb). Sinar gamma 5 MeV dapat ditahan separonya oleh
timbal setebal 1,42 cm, atau ditahan 90 % oleh ketebalan 4,73 cm.Sinar
beta4MeV cukup ditahan dengan aluminium setebal 1 cm saja. Sinar alpha paling
mudah menahannya, selembar kertas sudah cukup kuat menghadapi radiasinya.
Yang paling susah adalah radiasi partikel-partikel netral macam netron, netron
banyak dihasilkan di sekitar reaktor nuklir dari proses fisi nuklir bahan bakarnya.
Penahan radiasi netron biasanya berupa lapisan beton sekitar 30 cm tebalnya.
Radiasi internal relatif lebih sulit mengatasinya, karena kerusakan yang
ditimbulkannya tergantung atas tiga hal : waktu paro radioaktif, waktu paro
biologis dan watak kimiawi sumbernya. Waktu paro radioaktif adalah waktu yang

diperlukan agar separo zat itu meluruh menjadi unsur atau isotop lain. Waktu paro
biologis adalah waktu yang diperlukan separo zat itu untuk keluar dari tubuh
melalui proses ekskresi.
Beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi dampak biologis radiasi
internal adalah sebagai berikut :

Pencegahan agar sumber radiasi tidak termakan atau terhisap masuk


ke dalam tubuh.
Tidak makan, minum, merokok di dekat zat-zat radioaktif. Hindari aliran

udara di dalam ruang berisi zat-zat radioaktif. Tidak bernafas terlalu dekat dengan
permukaan tanah dalam waktu yang lama, karena tanah memancarkan gas radon
beserta turunannya. Tidak sembarangan minum air di daerah pertambangan.

Pencegahan akumulasi sumber radiasi dengan atom pesaing.


Jika ke dalam tubuh dimasukkan atom-atom yang secara kimiawi mirip

dengan radioisotop sumber radiasi, maka terjadilah persaingan antar mereka untuk
diserapoleh organ tertentu. Contoh : akumulasi yodium-131 di kelenjar gondok
dapat dicegah dengan menelan pil yodium stabil segera setelah terjadi keracunan.
Garam-garam kalsium harus segera dimakan begitu orang teracuni radium atau
Sr-90, sehingga akumulasi zat-zat ini di sumsum tulang dapat dicegah semaksimal
mungkin.

Pencucian.
Minum soda pop atau bir sebanyak mungkin agar sumber radiasi dapat

terbawa keluar sebelum mereka tiba di tempat tujuannya. Penggunaan chelating


agent dapat membantu banyak. Chelating agent adalah senyawa yang dapat
bergabung dengan radioisotop tak larut dalam air membentuk senyawa baru yang
larut dalam air sehingga dapat dinbawa keluar tubuh. Chelating agent yang berasal
adalah EDTA (Ethylene Diamine Tetracetic Acid).

DAFTAR PUSTAKA
Anies.2007. Mengatasi Gangguan Kesehatan Masyarakat Akibat Radiasi
Elektromagnetik Dengan Manajemen Berbasis Lingkungan. Diunduh pada
tanggal 2 Januari 2015 dari http://eprints.undip.ac.id/316/1/Anies.pdf

Anonym.Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi. Diunduh dari


http://ansn.bapeten.go.id/files/23-1.pdf pada tanggal 2 Januari 2015.
Ernawati.1999. Interaksi Radiasi Dengan Materi. Diunduh pada tanggal 2 januari
2015 dari :
http://ermawati.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/1932/INTERAKSI
+RADIASI+DENGAN+MATERI.pdf
Humaidi, Syahrul. Dampak Radiasi Monitor Komputer. Diperoleh pada tanggal 2
Januari 2015 dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1885/1/fisika-syahrul2.pdf
Mahardika, Putu. Efek Radiasi Gelombang Elektromagnetik Ponsel Terhadap
Kesehatan Manusia. Diunduh dari :
http://www.bagasdika.web.id/chemeng/upload/materi
%20upload/Semester%23/Materi/ADIN/3.RADIASI
%20GELOMBANG%20ELEKTROMAGNETIK.pdf pada tanggal 2
Januari 2015.
Pikatan, Sugata.1992.Manusia dan Radiasi.Jurnal Kristal no. 6/Juni/1992.
Diunduh
dari : http ://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/.../bab5-perpan.pdf pada
tanggal 2 Januari 2015.
Swamardika, Alit.2009. Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik Terhadap
Kesehatan Manusia. Jurnal Vol. 8 No.1 Januari - Juni 2009. Diunduh pada
tanggal 2 Januari 2015 dari :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=15306&val=985
Yunus, D Asyari. Perpindahan Panas dan Massa. Diunduh pada tanggal 2 Januari
2015 dari http://tan.awardspace.com/pubi/Radiasi.PDF

Anda mungkin juga menyukai