Radiasi Perpindahan Panas Udin
Radiasi Perpindahan Panas Udin
RADIASI
Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Perpindahan Panas yang diampu oleh
Bapak Danar Susilo W., S.T., M.Eng.
Disusun oleh :
Muhammad Salafudin B.
NIM. K2513043
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatakan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini
mengenai materi Radiasi tanpa suatu halangan yang berarti.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
penulis tidak dapat menyelesaikan paper ini dengan baik. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada
halangan yang berarti.
2. Dosen pembimbing mata kuliah Perpindahan Panas Bapak Danar Susilo W.,
S.T., M.Eng. yang telah segan membimbing dalam penyusunan paper ini.
3. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan paper ini.
4. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi lainnya yang telah memberikan masukan
demi kesempurnaan paper ini.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Surakarta, Januari 2015
Penulis
RADIASI
A. PENGERTIAN
Radiasi
adalah
proses
perpindahan
panas
melalui
gelombang
d. Proton
Radiasi proton merupakan pancaran proton yang mempunyai massa 1 sma
(satuan massa atom) dan mempunyai muatan positif sebesar satu muatan
elementer. Radiasi proton dihasilkan dari akselerator proton.
2. Interaksi Radiasi Partikel Bermuatan
Interaksi radiasi partikel bermuatan ketika mengenai materi adalah proses
Coulomb, yaitu gaya tarik menarik atau tolak menolak antara radiasi partikel
bermuatan dengan elektron orbital dari atom bahan.
a. Ionisasi
Proses ionisasi adalah peristiwa lepasnya elektron dari orbitnya karena
ditarik atau ditolak oleh radiasi partikel bermuatan. Elektron yang lepas
menjadi elektron bebas sedang sisa atomnya menjadi ion positif. Setelah
melakukan ionisasi energi radiasi akan berkurang sebesar energi ionisasi
elektron. Peristiwa ini akan berlangsung terus sampai energi radiasi partikel
bermuatan habis terserap. Radiasi alpha yang mempunyai massa maupun
muatan lebih besar mempunyai daya ionisasi yang lebih besar daripada
radiasi yang lain.
keadaan tereksitasi (excited state) dan akan kembali kekeadaan dasar (ground
state) dengan memancarkan radiasi sinar-X.
Berbeda dengan tiga peristiwa di atas, peristiwa reaksi inti ini tidak terjadi
pada semua jenis materi.
3. Radiasi Partikel tak Bermuatan (Neutron)
Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk partikel neutron yang
tidak bermuatan listrik dan mempunyai massa 1 sma (satuan massa atom).
Radiasi ini lebih banyak dihasilkan bukan oleh inti atom yang tidak stabil
(radioisotop) melainkan oleh proses reaksi inti seperti contoh sumber AmBe di
atas ataupun reaksi fisi di reaktor nuklir. Karena tidak bermuatan listrik,
mekanisme interaksi radiasi neutron lebih dominan secara mekanik, yaitu
peristiwa tumbukan baik secara elastic maupun tidak elastik. Sebagaimana
radiasi partikel bermuatan, radiasi neutron juga mempunyai potensi melakukan
reaksi inti.
a. Tumbukan elastik
Tumbukan elastik adalah tumbukan di mana total energi kinetik
partikelpartikel sebelum dan sesudah tumbukan tidak berubah. Dalam
tumbukan elastik antara neutron dan atom bahan penyerap, sebagian energi
neutron diberikan ke inti atom yang ditumbuknya sehingga atom tersebut
terpental sedangkan neutronnya dibelokkan/dihamburkan.
terjadi bila massa atom yang ditumbuk neutron jauh lebih besar dari massa
neutron. Setelah tumbukan, atom tersebut tidak terpental, hanya bergetar,
sedang neutronnya terhamburkan.
Radiasi gamma dipancarkan oleh inti atom yang dalam keadaan tereksitasi
(bedakan dengan atom yang tereksitasi). Setelah memancarkan radiasi
gamma, inti atom tidak mengalami perubahan baik jumlah proton maupun
jumlah neutron.
Dalam peristiwa efek foto listrik, foton yang mengenai materi akan diserap
sepenuhnya dan salah satu elektron orbital akan dipancarkan dengan energi
kinetik yang hampir sama dengan energi foton yang mengenainya.
q = (T4
T4)
C=f
Dimana
C = kecepatan cahaya (m/s)
= Panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
radiasi).
Gambar
di
bawah
menunjukkan
Kuantitas radiasi adalah jumlah radiasi per satuan waktu per satuan
luas, pada suatu titik pengukuran. Kuantitas radiasi ini berbanding lurus
radiasi
dan penelitian
biasanya
ditekankan
untuk dapat
Jadi dari radiasi alamiah orang menerima sekitar 200 mrem atau 0,2 rem
tiap tahunnya. Suatu dosis radiasi yang kecil sekali, sama sekali tidak
menimbulkan dampak biologis secara langsung.
Tabe 2. Radiasi Alamiah
Dari table 1 di atas tampak sumber radiasi yang paling menonjol adalah
unsurunsur radioaktif deret uranium-238, khususnya yang berasal dari sub-deret
radon-222. Rn-222 adalah gas radioaktif yang tiap saat dipancarkan oleh
permukaan tanah. Akibatnya debu di udara maupun air terkontaminasi gas ini
beserta turunannya. Air minum, makanan dan pernafasan kita dengan demikian
memasukkan unsur-unsur ini ke dalam tubuh. Sebagian besar radiasi yang
dipancarkan deret ini adalah radiasi alpha. Pemancar alpha biasanya mengendap
dalam tulang, sehingga radiasinya mempengaruhi kerja sumsum merah dalam
proses pembentukan sel-sel darah.
Radiasi sinar kosmis yang diterima permukaaan bimi sebetulnya sudah
teredam sebagian oleh atmosfir. Dosis ekivalen yang tercantum dalam table 1 di
atas adalah untuk tempat di permukaan air laut. Untuk tempat yang tinggi tentu
saja tebal atmosfir peredamnya berkurang, sehingga dosis yang diterima orang di
tempat itu lebih besar. Pertambahan dosis ekivalen untuk tempat yang tinggi
adalah sekitar 3 mrem per tahun tiap kenaikan ketinggian 100 meter. Jadi
penduduk kota Malang menerima dosis ekivalen sinar kosmis sekitar 12 mrem
lebih banyak daripada penduduk kota Surabaya. Malang terletak sekitar 400 meter
di atas permukaaan air laut.
2. Radiasi Oleh Aktivitas Manusia (Radiasi Buatan)
Pada jaman modern ini terdapat banyak sekali sumber radiasi buatan
manusia. Misalnya sinar X yang berasal dari tabung rontgent, sinar radioktif
buatan seperti phosphor, jodium dll, radiasi nuklir dan sinar LASER. Di dunia
kedokteran radiasi justru dimanfaatkan dalam diagnosa maupun proses
penyembuhan penyakit. Alat-alat yang digunakan merupakan sumber radiasi yang
memberikan dosis serapan amat tinggi pada manusia. Oleh sebab itu sangat tidak
dianjurkan seorang pasien mengalami radiasi berkali-kali dalam tempo yang tidak
begitu lama.
Dosis radiasi beberapa aktivitas medis dapat kita lihat dalam table 2. Perlu
dicatat bahwa dosis pada table 2 itu hanya berlaku untuk sekali aktivitas saja.
Selain itu waktu radiasinya juga singkat sekali dan sasaran radiasi terlokalisir di
bagian tubuh tertentu. Terapi radiasi untuk kanker yang berdosis 5 juta mrem
hanya digunakan dalam waktu singkat dan daerah sasarn yang seminimal
mungkin yaitu bagian yang memang dikehendaki mati sel-selnya. Jika radiasi itu
dikenakan ke seluruh tubuh matilah orang yang teradiasi. Di Amerika Serikat tiap
orang menerima kira-kira 80 mrem per tahun dari aktivitas medis yang
dilakukannya.
Tabel 2. Dosis Ekivalen Radiasi Aktivitas Medis
Sumber radiasi buatan lain yang cukup besar adalah aktivitas tenaga nuklir, mulai
dari penambangan uranium, pengayaannya, penggunaannya dalam reaktor nuklir,
pembuangan sampah nuklir, sampai dengan percobaan senjata nuklir. Jika factor
kecelakaan diabaikan, dosis yang timbul akibat aktivitas tenaga nuklir ini per
tahunnya dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3. Dosis Ekivalen Radiasi Aktivitas Nuklir
Dari table 3 dapat disimpulkan bahwa tanpa reaktor nuklir di dekat rumah
kita, kita tetep menerima dosis sekitar 5 mrem per tahun dari kegiatan nuklir di
seluruh dunia. Jumlah ini amatlah kecil dibandingkan dengan dosis yang berasal
dari radiasi alamiah, apalagi jika dibandingkan dengan radiasi aktivitas medis.
Kegiatan lain yang berperan dalam akumulasi radiasi pada manusia per tahunnya
ada dalam table 4 di bawah ini.
Merokok termasuk dalam table 4, disebabkan daun tembakau mengandung
unsurunsur radioaktif dari deret uranium. Bahkan orang yang tidak merokok tetapi
ikut menghisap asapnya juga akan memasukkan unsur radioaktif ini ke dalam
paru-parunya.
Tabel 4. Sumber Lain Radiasi Buatan
Sinar-X
Sinar ultraviolet
Gelombang mikro
Radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah
Radiasi elektromagnetik frekuensi amat sangat rendah
Beberapa gangguan kesehatan yang dicurigai dari radiasi monitor
Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia adalah
tergantung pada beberapa hal :
1. Frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik.
2. Polarisasi medan elektromagnetik.
3. Jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini
handphone.
4. Keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi.
5. Sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam
tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektri
tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air tinggi.
G. MENGURANGI BAHAYA RADIASI
Radiasi eksternal non-alamiah dapat kita kurangi dengan beberapa cara,
antara lain adalah :
sumbernya. Maka jangan terlalu dekat dengan zat-zat radioaktif, layar TV,
peralatan sinar X yang sedang bekerja.
Makin lama kita terkena radiasi, dampak yang kita terima juga semakin besar,
karena dampak radiasi bersifat kumulatif.
Memasang pelindung.
Intensitas radiasi akan turun secara eksponensial terhadap ketebalan suatu
bahan pelindung. Untuk radiasi elektromagnetik bahan yang paling efektif sebagai
pelindung adalah timbal (Pb). Sinar gamma 5 MeV dapat ditahan separonya oleh
timbal setebal 1,42 cm, atau ditahan 90 % oleh ketebalan 4,73 cm.Sinar
beta4MeV cukup ditahan dengan aluminium setebal 1 cm saja. Sinar alpha paling
mudah menahannya, selembar kertas sudah cukup kuat menghadapi radiasinya.
Yang paling susah adalah radiasi partikel-partikel netral macam netron, netron
banyak dihasilkan di sekitar reaktor nuklir dari proses fisi nuklir bahan bakarnya.
Penahan radiasi netron biasanya berupa lapisan beton sekitar 30 cm tebalnya.
Radiasi internal relatif lebih sulit mengatasinya, karena kerusakan yang
ditimbulkannya tergantung atas tiga hal : waktu paro radioaktif, waktu paro
biologis dan watak kimiawi sumbernya. Waktu paro radioaktif adalah waktu yang
diperlukan agar separo zat itu meluruh menjadi unsur atau isotop lain. Waktu paro
biologis adalah waktu yang diperlukan separo zat itu untuk keluar dari tubuh
melalui proses ekskresi.
Beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi dampak biologis radiasi
internal adalah sebagai berikut :
udara di dalam ruang berisi zat-zat radioaktif. Tidak bernafas terlalu dekat dengan
permukaan tanah dalam waktu yang lama, karena tanah memancarkan gas radon
beserta turunannya. Tidak sembarangan minum air di daerah pertambangan.
dengan radioisotop sumber radiasi, maka terjadilah persaingan antar mereka untuk
diserapoleh organ tertentu. Contoh : akumulasi yodium-131 di kelenjar gondok
dapat dicegah dengan menelan pil yodium stabil segera setelah terjadi keracunan.
Garam-garam kalsium harus segera dimakan begitu orang teracuni radium atau
Sr-90, sehingga akumulasi zat-zat ini di sumsum tulang dapat dicegah semaksimal
mungkin.
Pencucian.
Minum soda pop atau bir sebanyak mungkin agar sumber radiasi dapat
DAFTAR PUSTAKA
Anies.2007. Mengatasi Gangguan Kesehatan Masyarakat Akibat Radiasi
Elektromagnetik Dengan Manajemen Berbasis Lingkungan. Diunduh pada
tanggal 2 Januari 2015 dari http://eprints.undip.ac.id/316/1/Anies.pdf