Oleh :
NAMA
NIM
: 1306305054
penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh
perusahaan.
Ketidakcocokan yang terjadi biasanya disebabkan oleh adanya beda waktu yang
terjadi dalam prosedur pencatatan, penerimaan dan pengeluaran kas. Berikut ini adalah
penyebab perbedaan antara saldo perusahaan dan saldo bank karena beda waktu mencatat dan
salah catat. Adapun pos pos rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut :
1. Setoran dalam perjalanan (deposit intransit)
Setoran dalam perjalanan adalah setoran perusahaan ke bank yang belum dicatat oleh
bank karena kemungkinan-kemungkinan berikut.
Aturan intern bank bahwa setoran yang dilakukan pada akhir bulan akan dicatat
selang satu hari kerja berikutnya
Aturan intern bank bahwa setoran di atas pukul 12:00 baru dicatat selang satu hari
kerja berikutnya
Setoran melalui Automatic Teller Machine (ATM) dicatat selang satu hari kerja
berikutnya
Setoran dengan prosedur clearing dicatat setelah selesai prosedur tersebut. Jika
clearing selesai pada pukul 10:00, sehingga setoran dengan prosedur clearing yang
diterima bank setelah pukul 10:00 akan diselesaikan pada hari clearing berikutnya.
Prosedur pemeriksaan untuk menemukan setoran dalam perjalanan adalah
membandingkan semua setoran menurut slip setoran dengan setoran yang tampak dalam
laporan bank. Setoran perusahaan yang tidak tampak di laporan bank adalah setoran dalam
perjalanan. Untuk mengatasi perbedaan saldo yang terjadi akibat deposito dalam perjalanan
adalah dengan menambah pos tersebut pada saldo per laporan bank pada laporan rekonsiliasi
bank, sehingga saldo kas pada suatu periode menunjukkan saldo yang sebenarnya.
2. Cek yang masih beredar (outstanding check)
Cek yang masih beredar adalah cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi
bank belum membayarnya karena pemegang cek (pihak yang dibayar perusahaan, misalnya
supplier) belum menguangkannya ke bank. Pihak perusahaan sudah menganggap terjadinya
pengeluaran kas dari bank, sehingga untuk mengatasi perbedaan ini maka saldo kas per
laporan bank dikurangi cek cek yang beredar . Prosedur pemeriksaan untuk menemukan
cek yang masih beredar adalah membandingkan seluruh cek yang telah dikeluarkan (periksa
nomor cek di bonggol cek) dengan cek-cek yang telah diuangkan oleh bank yang tampak di
laporan bank. Cek yang tidak nampak di laporan bank adalah cek yang masih beredar.
3. Biaya bank (service charge)
Biaya bank adalah biaya yang dibebankan oleh bank kepada perusahaan atas jasa
bank melayani giro perusahaan. Bank langsung mengurangi giro perusahaan, sedangkan
perusahaan, belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum menerima laporan
bank atau memo debit dari bank sehingga perusahaan perlu menambahkan beban bank pada
saldo per buku. Prosedur pemeriksaan untuk menemukan biaya bank adalah dengan
mengidentifikasi memo debit untuk biaya bank di laporan bank (kode memo debit untuk biaya
bank pada umumnya DM dengan nomor tertentu).
4. Cek kosong (non-sufficient fund check)
Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya. Pada waktu perusahaan menerima
cek dari pelanggan, perusahaan sudah mengakuinya sebagai penerimaan kas dan disetornya
ke bank sebagai penambah saldo rekening giro perusahaan. Di hari berikutnya, ternyata ada
pemberitahuan dari bank bahwa cek yang disetorkan tidak cukup dananya. Jika bank belum
terlanjur menganggap cek kosong ini sebagai setoran, maka dilaporan bank tidak terdapat
setoran tersebut. Namun jika bank telah telanjur menganggapnya sebagai setoran, maka di
laporan bank akan tercantum setoran. Ketika perusahaan menerima cek perusahaan telah
mencatatnya sebagai penerimaan pada saldo kas perusahaan sehingga menambah jumlah
saldo kas pada bank, sehingga pihak perusahaan harus mengurangi saldo per bukunya.
Keterangan untuk pengurangan adalah cek kosong (non-sufficient fund check). Prosedur
untuk menemukan cek kosong adalah mengidentifikasi memo debit untuk cek kosong di
laporan bank (kode DM dengan nomor tertentu).
5. Pelunasan dari pelanggan (debitor) via transfer giro
Dalam praktik bisnis modern, para debitor atau pelanggan perusahaan membayar
utangnya melalui rekening giro perusahaan di bank. Perusahaan baru mengetahui
bertambahnya saldo kas dari transfer ini setelah menerima laporan bank atau memo kredit
dari bank. Prosedur untuk menemukan transfer dari pihak lain adalah mengidentifikasi memo
kredit untuk transfer tersebut di laporan bank (kode CM dengan nomor tertentu).
Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo
yang benar. Berikut adalah contoh:
Penyusunan laporan rekonsiliasi saldo akhir disusun berdasarkan data yang diperoleh dari
catatan PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut:
Data di atas jika disusun dalam laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk
menunjukkan saldo yang benar adalah sebagai berikut:
Dalam laporan rekonsiliasi ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan berapa saldo
yang benar menurut kas maupun saldo yang benar menurut bank. Bentuk ini sering
digunakan karena lebih berguna untuk tujuan intern perusahaan.
b.
Pada rekonsiliasi ini hanya diketahui sebab-sebab perbedaan saldo kas dan saldo
bank. Rekonsiliasi bentuk ini sering digunakan oleh akuntan dalam melakukan pemeriksaan
kas. Perlu diperhatikan bahwa rekonsiliasi bank tidak membetulkan rekening kas dan
rekening-rekening lainnya. Ia hanya merupakan kertas kerja atau laporan yang dibuat oleh
pemeriksa intern atas hasil prosedur rekonsiliasi. Oleh karena itu, saldo rekening-rekening
setelah rekonsiliasi bank tersebut masih tetap menunjukkan saldo-saldo semula. Untuk
membetulkan saldo-saldo buku perusahaan, kita harus menyusun jurnal penyesuaian dan
mempostingnya ke rekening-rekening terkait.
2. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
Rekonsiliasi ini biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa (auditor) sebagai alat
pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas. Dalam bentuk ini, selain saldo
awal dan saldo akhir akan dapat diketahui perbedaan jumlah penerimaan dan pengeluaran
antara bank dengan catatan kas. Susunan kolom-kolomnya adalah saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir. Dalam mengerjakan rekonsiliasi bentuk ini diperlukan
pengetahuan mengenai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank,
karena prosedur yang digunakan akan mempengaruhi jumlah-jumlah yang akan
direkonsiliasikan. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
a.
Laporan rekonsiliasi yang disusun dari data di atas adalah sebagai berikut:
Setelah menyusun rekonsiliasi laporan bank, perlu dibuat jurnal untuk membetulkan
catatan kas. Dari rekonsiliasi di atas yang dibuat koreksinya hanya elemen-elemen yang
mempengaruhi saldo kas tanggal 31 Januari 2006. Jurnal koreksi yang dibuat pada tanggal 31
Januari 2006 adalah sebagai berikut:
Rekonsiliasi 8 kolom di atas dapat juga dibuat laporannya dengan bentuk yang berbeda
seperti yang nampak berikut.
Bentuk ini adalah untuk mencari saldo yang benar, sehingga merupakan rekonsiliasi 8
kolom. Perbedaannya adalah dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom diatas, dan 4 kolom
dibawah. Karena bentuknya yang seperti ini, walaupun prinsipnya adalah sama dengan
rekonsiliasi 8 kolom, nampaknya seperti rekonsiliasi 4 kolom.
Jika dibandingkan dengan rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom adalah
perluasan dari rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas, sedang rekonsiliasi 8 kolom
merupakan perluasan dari rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo
yang benar. Oleh karena itu prosedur dalam membuat rekonsiliasi daldo akhir juga berlaku
dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, hanya saja lebih
komplek.
Daftar Pustaka
Kieso,E. Donald, Jerry J, Weygandt, Terry D.Warfield. 2008. Akuntansi. Intermediate. Edisi
12. Jakarta: Erlangga.
http://keuanganlsm.com/rekonsiliasi-saldo-bank-bank-reconciliation/
http://rekonsiliasi-bank.blogspot.co.id/2015/07/bentuk-rekonsiliasi-bank.html
http://www.materiakuntansi.com/pengertian-rekonsiliasi-bank-dan-contohnya/
http://nichonotes.blogspot.co.id/2010/10/rekonsiliasi-bank-4-kolom_06.html
https://sijenius.wordpress.com/2011/07/06/rekonsiliasi-bank-prosedur-dan-bentukrekonsiliasi-bank/