Anda di halaman 1dari 40

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Bab 13

Akuntansi
untuk
Perubahan Harga
Melengkapi buku

Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan


oleh Suwardjono (BPFE, 2005)

10/6/2016

Suwardjono

Transi 1

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
Menjelaskan pengertian perubahan harga dan jenisnya.
Menunjukkan implikasi perubahan harga terhadap rerangka
akuntansi pokok.
Menyebut dan menjelaskan masalah akuntansi yang berkaitan
dengan perubahan harga.
Menjelaskan dan memberi contoh berbagai model untuk
mengatasi implikasi perubahan harga.
Menunjukkan kelemahan dan keunggulan berbagai model
akuntansi perubahan harga.
Menjelaskan perkembangan standar akuntansi perubahan harga
di Amerika dan kemungkinan penerapannya di Indonesia.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 2

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Perubahan Harga
Perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang cenderung
menaik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah
rupiah untuk membeli barang yang sama di waktu
kemudian.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 3

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Masalah Akuntansi
Rerangka akuntansi pokok dilandasi asumsi bahwa
daya beli uang stabil sepanjang masa atau manfaat
ekonomik barang tidak berubah.
Bila perubahan harga cukup mencolok, akuntansi
menghadapi masalah:
1. Penilaian
2. Unit pengukur
3. Pemertahanan kapital

10/6/2016

Suwardjono

Transi 4

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Cara Mengatasi Masalah


Penilaian

Akuntansi kos sekarang, current cost


accounting, current value accounting,
exit price accounting

Unit pengukur

Akuntansi daya beli konstan, constant


dollar accounting, inflation accounting,
stabilized accounting, constant
purchasing power accounting, GPLA

Pemertahanan
kapital

Kombinasi keduanya, hybrid


accounting, current cost/constant dollar
accounting

10/6/2016

Suwardjono

Transi 5

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Perubahan Harga
Perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang cenderung
menaik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah
rupiah untuk membeli barang yang sama di waktu
kemudian.
Bila perubahan mencolok, masalah relevansi
terpengaruh.
10/6/2016

Suwardjono

Transi 6

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Konsekuensi Perubahan Harga


Kos historis tetap terandalkan tetapi keberpautannya
dengan keputusan menjadi berkurang.
Angka penjumlahan dalam akuntansi menjadi kurang
bermakna karena merupakan penjumlahan unit
pengukur yang berbeda. Analogi dengan Adding
oranges and apples
Perlu upaya untuk tetap mempertahankan
keterandalan tetapi keberpautan juga harus dicapai.
Lihat kembali Gambar 4.11.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 7

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Jenis Perubahan Harga


Harga umum

Perubahan karena inflasi atau daya beli.


Terjadi perubahan meskipun manfaat
atau daya tukar barang sama.

Harga spesifik

Perubahan karena persepsi terhadap


manfaat barang atau perubahan
teknologi. Terjadi perubahan meskipun
tidak terjadi perubahan daya beli.

Harga relatif

Perubahan harga spesifik setelah


pengaruh perubahan daya beli
dipisahkan atau diperhitungkan.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 8

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Pos-pos Moneter dan Nonmoneter


Pembedaan dalam rangka akuntansi perubahan
harga.
Berbeda dengan lancar dan taklancar. Pos moneter
tidak sama dengan pos lancar.
Pos moneter berkaitan dengan untung/rugi daya beli.
Pos nonmoneter berkaitan dengan untung/rugi
penahanan.
Lihat Gambar 13.1 untuk contoh pos.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 9

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Makna Perubahan Harga Umum


Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen

Rp2.200
100%

Rp4.000
100%

Rp6.000
100%

Rp12.000
100%

Rp 8.500
100%

Rp3.522
160%

Rp6.400
160%

Rp9.600
160%

Rp19.200
160%

Rp13.600
160%

Rp1.320
60%

Rp2.400
60%

Rp3.600
60%

Rp 7.200
60%

Rp 5.100
60%

Untuk menghomogenuskan unit pengukur diperlukan indeks harga umum


(general price index) dan tahun dasar (base year). Lihat Gambar 13.3

10/6/2016

Suwardjono

Transi 10

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Umum


Pembelian fasilitas fisis pada waktu yang berbeda-beda
mengakibatkan penjumlahan kos menghasilkan angka yang
kurang bermakna.

Aset
Mesin 1
Mesin 2
Saldo

Indeks
120
150
160

Kos
Nominal

Awal

Kos dalam Daya Beli


Tengah

Akhir

Rp30.000.000

KRp30.000.000

KRp37.500.000

KRp40.000.000

40.000.000

KRp30.000.000

KRp37.500.000

KRp40.000.000

Rp70.000.000

KRp60.000.000

KRp75.000.000

KRp80.000.000

Saldo atas dasar daya beli berbeda dengan angka nominal.


Perbedaan makin nyata kalau indeks harga makin berbeda.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 11

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Umum


Penahanan pos moneter menimbulkan untung atau rugi daya beli.
Penahanan aset moneter:
Daya beli kas awal yang ditahan: 160/100 X Rp1.000.000
Daya beli kas yang dipegang akhir tahun: 160/200 X Rp1.000.000

KRp1.600.000
KRp 800.000

Rugi daya beli menahan aset moneter

KRp 800.000

Penundaan pelunasan utang moneter:


Daya beli utang yang ditunda: 160/100 X Rp1.500.000
Daya beli pelunasan saat pelunasan: 160/160 X Rp1.500.000

KRp2.400.000
KRp1.500.000

Untung daya beli penundaan pelunasan utang moneter

KRp 900.000

Untung atau rugi daya beli tersembunyi dalam statemen laba-rugi kos historis.
Lihat interpretasi makna untung atau rugi daya beli di halaman 631.
10/6/2016

Suwardjono

Transi 12

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Makna Perubahan Harga Spesifik


Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen

10/6/2016

Rp2.200
100%

Rp4.000
100%

Rp6.000
100%

Rp12.000
100%

Rp 8.500
100%

Rp2.750
125%

Rp4.000
100%

Rp8.400
140%

Rp12.000
100%

Rp 8.500
100%

Rp 550
25%

Rp

Rp2.400
40%

0
0%

Suwardjono

Rp

0
0%

Rp

0
0%

Transi 13

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Spesifik


Menimbulkan untung/rugi penahanan baik terrealisasi maupun
belum yang tidak tampak dalam statemen laba-rugi kos historis.
Kos Historis

Kos Sekarang

Penjualan
Kos barang terjual

Rp2.500.000
1.500.000

Rp2.500.000
2.100.000

Laba kos historis (operasi)


Laba kos sekarang (operasi)
Untung penahanan terrealisasi

Rp1.000.000

Laba terrealisasi

Rp 400.000
600.000
Rp1.000.000

Lihat interpretasi makna untung atau rugi penahanan di halaman 633-634.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 14

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Makna Perubahan Harga Relatif


Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen
Perubahan relatif
Nominal
Persen

10/6/2016

Rp2.200
100%

Rp4.000
100%

Rp6.000
100%

Rp12.000
100%

Rp 8.500
100%

Rp2.420
110%

Rp4.400
110%

Rp8.400
140%

Rp13.200
110%

Rp 9.350
110%

Rp 220
10%

Rp 400
10%

Rp2.400
40%

Rp1.200
10%

Rp 850
10%

Rp

Rp

Rp1.800
30%

Rp

Rp

0
0%

0
0%

Suwardjono

0
0%

0
0%

Transi 15

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Relatif


Untung/rugi daya beli
(purchasing power gains/losses)

Moneter

Pos

Penahanan moneter

Untung/rugi penahanan moneter


(monetary holding gains/losses)

Nonmoneter

Penahanan real

Untung/rugi penahanan real


(real holding gains/losses)

Terrefleksi dalam Model 4


Penahanan moneter tidak terrefleksi dalam contoh-contoh model
karena informasi aset atau kewajiban jangka panjang tidak disertakan.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 16

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Relatif


Terhadap Pos Nonmoneter (hlm. 636)

Kos historis

Kos dalam
daya beli

Kos sekarang

Untung
penahanan
moneter

Terrealisasi

Rp6.000

Rp2.400

Rp3.600

Rp4.000

Rp1.600

Rp2.400

Rp50.000

Praterrealisasi

Rp56.000

Rp60.000
Untung
penahanan
real

10/6/2016

Suwardjono

Transi 17

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Akuntansi Daya Beli Konstan


Mengatasi perubahan harga akibat perubahan daya beli.
Aspek teoretis:
1.
2.
3.
4.

Pemilihan indeks harga dan tahun dasar


Pro dan kontra
Daya beli sebagai jenis kapital
Status terhadap statemen keuangan dasar
Dicontohkan dalam Model 2.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 18

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Pemilihan Indeks Konversi


Indeks awal tidak intuitif.
Indeks akhir mengharuskan pos-pos operasi
dikonversi.
Indeks rata-rata (tengah) menghasilkan rupiah
konversian pos-pos operasi yang mendekati rupiah
nominal bila transaksi terjadi secara merata
sepanjang tahun.
Lihat Gambar 13.7
FASB menyarankan penggunaan indeks harga konsumer perkotaan rata-rata
(Consumer Price Index for All Urban Consumer)
10/6/2016

Suwardjono

Transi 19

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Akuntansi Kos Sekarang


Mengatasi perubahan harga akibat perubahan daya tukar
barang (dicontohkan dalam Model 3).
Aspek teoretis:
1.
2.
3.
4.
5.

Dasar pengukuran
Bagaimana kapital dipertahankan
Sumber dan teknik pengukuran kos sekarang
Pro dan kontra
Pemecahan laba menjadi komponen operasi
dan komponen penahanan
6. Status terhadap statemen keuangan dasar
10/6/2016

Suwardjono

Transi 20

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Akuntansi Kos Sekarang


Dasar pengukuran:
1. Kos pengganti
2. Nilai jual sekarang
3. Nilai terrealisasi harapan
Konsep terkait:
1.
2.
3.
4.
5.
10/6/2016

Jumlah rupiah terperoleh kembali (PSAK No. 48, pasal 05)


Nilai penggunaan (PSAK No. 48, pasal 05)
Nilai pasar sekarang
Nilai sekarang aliran kas masa datang
Margin pembelian (lihat Gambar 13.8)
Suwardjono

Transi 21

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Teknik Pengukuran Kos Sekarang


1.
2.
3.
4.

10/6/2016

Pengindeksan
Penghargaan langsung
Pengkosan unit
Penghargaan fungsional

Suwardjono

Transi 22

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Akuntansi Hibrida
Menggabungkan keunggulan akuntansi daya beli dan
akuntansi kos sekarang.
Lihat Gambar 13.9 untuk perbedaan.
Disebut akuntansi kos sekarang daya beli konstan
(current cost/constant purchasing power accounting).
Dicontohkan dalam Model 4.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 23

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Standar Akuntansi Perubahan Harga di AS


SFAS No. 33

Pelaporan berbasis kos sekarang dan


daya beli konstan diwajibkan untuk
perusahaan yang memenuhi kriteria.

SFAS No. 82

Hanya pelaporan berbasis kos sekarang


diwajibkan.

SFAS No. 89

Pelaporan pengaruh perubahan harga


hanya bersifat anjuran.

10/6/2016

Suwardjono

Transi 24

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga versi SFAS No. 33


Format Statemen
Penjualan
Kos barang terjual (Skedul 1)
Laba kotor
Biaya operasi (taktermasuk depresiasi)
Depresiasi (Skedul 2)
Taksiran Pajak Penghasilan
Laba dari operasi berlanjut

I
Rp4.000.000
2.600.000
Rp1.400.000
Rp 480.000
76.000
295.400
Rp 851.400
Rp 548.600

Rugi daya beli (Skedul 3)

II
Rp4.000.000
2.652.026
Rp1.347.974
Rp 480.000
103.570
295.400
Rp 878.970
Rp 469.004

III
Rp4.000.000
2.656.781
Rp1.343.219
Rp 480.000
107.889
295.400
Rp 883.289
Rp 459.930

Rp (32.570)

Rp (32.570)

Pengaruh kenaikan harga spesifik sediaan dan fasilitas fisis yang ditahan selama
tahun berjalan (Skedul 4 dan 5)
Pengaruh kenaikan tingkat harga umum (Skedul 4 dan 5)
Kelebihan pengaruh kenaikan tingkat harga umum di atas kenaikan harga spesifik

Rp 126.924
(194.820)
Rp (67.896)

I Dilaporkan dalam statemen keuangan utama.


II Disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum.
III Disesuaiakan terhadap perubahan harga spesifik.
10/6/2016

Suwardjono

Transi 25

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga versi SFAS No. 33


Format Rekonsiliasi
Laba dari operasi berlanjut
Penyesuaian untuk merevisi kos akibat perubahan harga umum:
Kos barang terjual
Depresiasi
Laba dari operasi berlanjut disesuaikan terhadap pengaruh
perubahan tingkat harga umum
Penyesuaian untuk merefleksi perubahan harga relatif:
Kos barang terjual
Depresiasi
Laba dari operasi berlanjut disesuaikan terhadap pengaruh
perubahan harga spesifik

Rp548.000
Rp(52.026)
(27.570)

(79.596)
Rp469.004

Rp (4.755)
(4.319)

(9.074)
Rp459.930

Rugi daya beli (Skedul 3)

Rp (32.570)

Pengaruh kenaikan harga spesifik sediaan dan fasilitas fisis yang ditahan selama
tahun berjalan (Skedul 4 dan 5)

Rp 126.924

Pengaruh kenaikan tingkat harga umum (Skedul 4 dan 5)


Kelebihan pengaruh kenaikan tingkat harga umum di atas kenaikan harga spesifik

10/6/2016

Suwardjono

(194.820)
Rp (67.896)

Transi 26

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model Akuntansi Perubahan Harga


Suatu model akuntansi perubahan harga ditentukan oleh
kombinasi tiga faktor:
1. Dasar penilaian
Kos historis
Kos sekarang
Nilai keluaran
2. Skala pengukuran
Nominal versus daya beli
3. Jenis kapital
Finansial versus fisis
10/6/2016

Suwardjono

Transi 27

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Berbagai Kemungkinan Model


Dasar Pengukuran
Jenis Kapital

11
12
6
Nilai keluaran

8
10

Kos sekarang

Kos historis

Nominal

10/6/2016

Daya beli

Suwardjono

Fisis
Finansial
Skala Pengukuran

Transi 28

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 1: Kos historis


Penjualan
Kos barang terjual (MPKP):

870 X 22.500
350 X
520 X

6.100
6.300

Rp 19.575.000
=
=

Laba kotor penjualan


Biaya operasi
Depresiasi mesin lama
Depresiasi mesin baru
Lain-lain

5.411.000
Rp 14.164.000

Rp 1.800.000
1.464.000
7.564.000

Laba bersih

10/6/2016

Rp 2.135.000
3.276.000

10.828.000
Rp

Suwardjono

3.336.000

Transi 29

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 2: Daya beli konstan


Penjualan
Kos barang terjual:

Rp 19.575.000

2.135.000
3.276.000
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
Depresiasi mesin baru
Lain-lain

1.800.000
1.464.000
7.564.000

X 127 / 127
X 127 / 122
= KRp 2.222.500
X 127 / 126
3.302.000

5.524.500
KRp 14.050.500

X 127 / 100
= KRp 2.286.000
X 127 / 122
1.524.000
X 127 / 127
7.564.000

Laba sebelum rugi daya beli


Rugi daya beli (lihat Hitungan di bawah)
Laba dalam daya beli konstan

10/6/2016

KRp 19.575.000

Suwardjono

11.374.000
KRp

2.676.500
1.279.500

KRp

1.397.000

Transi 30

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 2: Untung/rugi daya beli


Aset moneter bersih:
Kas
Piutang usaha
Utang usaha
Saldo awal
Penambahan:
Penjualan

28.180.000
21.600.000
49.780.000
14.400.000
35.380.000

X 127 / 122 =

KRp 36.830.000

19.575.000

X 127 / 127 =

19.575.000

Total
54.955.000
Pengurangan:
Pembelian perlengkapan 14.640.000
Bembelian sediaan
2.135.000
3.276.000
5.760.000
Biaya
7.564.000
Penggunaan total
33.375.000
Saldo akhir
21.580.000
Saldo akhir dalam daya beli rata-rata
21.580.000

KRp 56.405.000
X
X
X
X
X

127
127
127
127
127

/
/
/
/
/

=
=
=
=
=

15.240.000
2.222.500
3.302.000
5.715.000
7.564.000
KRp 34.043.500
KRp 22.361.500

X 127 / 130 =

Rugi daya beli


10/6/2016

122
122
126
128
127

Suwardjono

21.082.000
KRp

1.279.500
Transi 31

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 3: Kos sekarang


Penjualan
Kos barang terjual

870

Laba kotor penjualan


Biaya operasi:
Depresiasi:
Perlengkapan lama
10% X ( 20.740.000 +
Perlengkapan baru
10% X ( 14.640.000 +
Lain-lain

SRp 19.575.000
5.524.500

6.350

SRp 14.050.500

22.100.000 )

/2

= 2.142.000

17.290.000 )

/2

= 1.596.500
7.564.000

Laba operasi

SRp

Untung penahanan terrealisasi:


Atas sediaan barang terjual (Hitungan 1)
Atas depresiasi perlengkapan (Hitungan 2)

SRp

113.500
474.500

Laba terrealisasi

SRp

Laba kos sekarang nominal

Suwardjono

2.748.000

588.000
SRp

Untung penahanan belum terrealisasi:


Atas sediaan barang akhir (Hitungan 3)
Atas perlengkapan lama (Hitungan 4)
Atas perlengkapan baru (Hitungan 5)

10/6/2016

11.302.500

90.000
678.000
2.385.000

3.336.000

3.153.000
SRp

6.489.000

Transi 32

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 4: Kos sekarang/daya beli konstan


Penjualan
Kos barang terjual:

19.575.000
5.524.500

Laba kotor penjualan


Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
2.142.000
Depresiasi mesin baru
1.596.500
Lain-lain
7.564.000

X 127
X 127

/ 127
/ 127

KSRp 19.575.000
5.524.500
KSRp 14.050.500

X 127
X 127
X 127

/ 127 = KSRp 2.142.000


/ 127
1.596.500
/ 127
7.564.000

Laba operasi

11.302.500
KSRp

Untung penahanan terrealisasi:


Atas sediaan barang terjual (Hitungan 1)
Atas depresiasi perlengkapan (Hitungan 2)
Laba terrealisasi sebelum untung/rugi daya beli
Rugi Daya Beli (lihat dalam Model 2)

KSRp

0
(71.500)

2.748.000

(71.500)
KSRp

2.676.500
1.279.500

Laba terrealisasi setelah untung/rugi daya beli


KSRp
Untung (rugi) penahanan belum terrealisasi:
Atas sediaan barang akhir (Hitungan 3)
KSRp
0
Atas perlengkapan lama (Hitungan 4)
127.000
Atas perlengkapan baru (Hitungan 5)
1.485.900

1.397.000

Laba bersih kos sekarang/daya beli konstan


10/6/2016

Suwardjono

KSRp

1.612.900
3.009.900
Transi 33

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 5: Kos sekarang/fisis


Penjualan
Kos barang terjual

870

SRp 19.575.000
5.524.500

6.350

Laba kotor penjualan


Biaya operasi:
Depresiasi:
Perlengkapan lama
10% X (
Perlengkapan baru
10% X (
Lain-lain

SRp 14.050.500

20.740.000

22.100.000 )

/2

= SRp 2.142.000

14.640.000

17.290.000 )

/2

1.596.500
7.564.000

Laba tersedia untuk dividen


Penyesuaian untuk mempertahankan kapital fisis (lihat hitungan dalam Model 3):
Sediaan barang:
Perubahan harga terrealisasi melalui penjualan
SRp 113.500
Perubahaan harga melekat pada sediaan akhir
90.000
Perlengkapan:
Perubahan harga terrealisasi melalui depresiasi
SRp 474.500
Melekat pada perlengkapan lama
678.000
Melekat pada perlengkapan baru
2.385.000
Jumlah untuk mempertahankan kapital fisis

10/6/2016

Suwardjono

11.302.500
SRp

2.748.000

SRp

203.500

3.537.500
SRp

3.741.000

Transi 34

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 6: Kos sekarang/daya beli konstan/fisis


Penjualan
Kos barang terjual:

19.575.000
5.524.500

Laba kotor penjualan


Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
2.142.000
Depresiasi mesin baru
1.596.500
Lain-lain
7.564.000

X 127
X 127

/ 127
/ 127

KSRp 19.575.000
5.524.500
KSRp 14.050.500

X 127
X 127
X 127

/ 127
/ 127
/ 127

= KSRp 2.142.000
1.596.500
7.564.000

Laba operasi sebelum rugi daya beli


Rugi daya beli (lihat hitungan dalam Model 2)
Laba operasi bersih (tersedia untuk dividen)

11.302.500
KSRp

2.748.000
1.279.500

KSRp

1.468.500

Penyesuaian untuk mempertahankan kapital fisis (lihat hitungan dalam Model 4):
Sediaan barang:
Perubahan harga terrealisasi melalui penjualan
KSRp
0
Perubahaan harga melekat pada sediaan akhir
0 KSRp
Perlengkapan:
Perubahan harga terrealisasi melalui depresiasi
KSRp
(71.500)
Melekat pada perlengkapan lama
127.000
Melekat pada perlengkapan baru
1.485.900
Jumlah untuk mempertahankan kapital fisis

10/6/2016

Suwardjono

KSRp

1.541.400
1.541.400

Transi 35

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 7: Harga jual sekarang


Penjualan
Kos historis barang terjual, MPKP

870 X 22.500
350 X 6.100
520 X 6.300

Format 1
JRp 19.575.000
Rp

2.135.000
3.276.000

Laba kotor penjualan (terrealisasi)


Biaya operasi

JRp 14.164.000
7.564.000

Aliran dana masuk


Perubahan harga sediaan (margin pembelian)
Awal:
Akhir: Harga jual
900 X 25.025
Kos historis
900 X 6.400

JRp

Laba bersih

Suwardjono

6.600.000
0

JRp 22.522.500
Rp 5.760.000

Perubahan harga keluaran perlengkapan (Hitungan 5 dalam Model 3):


Perlengkapan lama
Harga jual akhir
JRp 15.470.000
Harga jual awal
16.592.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp (1.122.000)
Perlengkapan baru
Harga jual akhir
JRp 15.561.000
Harga jual awal
14.640.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp
921.000
Perubahan harga keluaran perlengkapan

10/6/2016

5.411.000

16.762.500

(201.000)
JRp 23.161.500

Transi 36

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 7: Harga jual sekarang


Penjualan
Pembelian barang

870
350
520
900

X
X
X
X

22.500
6.100
6.300
6.400

Biaya operasi
Aliran kas berasal dari operasi
Aliran kas masuk harapan
Dari sediaan akhir
900 X 25.025
Penurunan nilai/harga aset fisis (lihat Format 1)
Laba harga jual sekarang

10/6/2016

Suwardjono

Format 2
JRp 19.575.000
Rp

2.135.000
3.276.000
5.760.000
Rp 11.171.000
7.564.000

JRp 22.522.500
(201.000)

18.735.000
JRp
840.000

22.321.500
JRp 23.161.500

Transi 37

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 8: Harga jual sekarang/daya beli konstan


Penjualan
Kos barang terjual

19.575.000 X 127 / 127


2.135.000 X 127 / 122
3.276.000 X 127 / 126

KIRp 19.575.000
KJRp

2.222.500
3.302.000

Laba kotor penjualan (terrealisasi)


Perubahan harga sediaan akhir:
Harga jual sekarang
22.522.500 X 127 / 130
Kos historis
5.760.000 X 127 / 128

5.524.500
KJRp 14.050.500

KJRp 22.002.750
5.715.000

Laba kotor setelah penyesuaian harga sediaan


Perubahan harga keluaran perlengkapan:
Perlengkapan lama
Harga jual akhir
15.470.000 X 127 / 130
KJRp 15.113.000
Harga jual awal
16.592.000 X 127 / 122
17.272.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp (2.159.000)
Perlengkapan baru
Harga jual akhir
15.561.000 X 127 / 130
KJRp 15.201.900
Harga jual awal
14.640.000 X 127 / 122
15.240.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp
(38.100)
Perubahan harga keluaran perlengkapan

16.287.750
KJRp 30.338.250

(2.197.100)

Laba setelah penyesuaian fasilitas fisis


Biaya operasi
7.564.000 X 127 / 127

KJRp 28.141.150
7.564.000

Laba sebelum rugi daya beli


Rugi daya beli (dari Model 2)

KJRp 20.577.150
KRp 1.279.500

Laba bersih dalam daya beli konstan

10/6/2016

Format 1

Suwardjono

KJRp 19.297.650
Transi 38

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Model 8: Harga jual sekarang/daya beli konstan


Penjualan
Pembelian barang

Biaya operasi

19.575.000
2.135.000
3.276.000
5.760.000

X
X
X
X

127
127
127
127

/
/
/
/

127
122
126
128

7.564.000 X 127 / 127

KJRp 19.575.000
KJRp

2.222.500
3.302.000
5.715.000
Rp 11.239.500
7.564.000

Aliran kas berasal dari operasi

18.803.500
KJRp

Aliran kas masuk harapan


Dari sediaan akhir
22.522.500 X 127 / 130
Penurunan nilai/harga aset fisis (lihat Format 1)

10/6/2016

Format 2

= KJRp 22.002.750
(2.197.100)

771.500

19.805.650

Laba sebelum rugi daya beli


Rugi daya beli (lihat Model 2)

KJRp 20.577.150
1.279.500

Laba bersih dalam daya beli konstan

KJRp 19.297.650

Suwardjono

Transi 39

Bab 13

Akuntansi untuk Perubahan Harga

Ini? Ah, masih jauh!


10/6/2016

Suwardjono

Transi 40

Anda mungkin juga menyukai