Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam pengukuran dan pemetaan permukaan bumi diperlukan suatu
bidang referensi. Bidang referensi bumi atau bidang datum tersebut digunakan
sebagai acuan untuk memberikan hubungan matematis antara posisi titik - titik
dipermukaan bumi dan diatas peta. (Basuki, 2011). Terdapat dua macam datum
yang umum digunakan dalam perpetaan yaitu datum horizontal dan datum
vertikal. Datum horizontal digunakan untuk menentukan koordinat peta (X.Y)
yaitu dengan bidang referensi bidang ellipsoid, geoid dan bidang datar. Sedangkan
datum vertikal untuk penentuan elevasi (peta topografi) ataupun kedalaman (peta
bathimetri).
Pengukuran beda tinggi dapat dilakukan dengan cara pengukuran sipat
datar dan pengukuran GPS (Global Posotioning System). Dimana acuan yang
digunakan juga berbeda, jika pengukuran sipat datar mengacu pada bidang acuan
geoid. Sedangkan pengukuran GPS mengacu pada bidang acuan ellipsoid
sehingga tinggi yang didapat merupakan tinggi geometrik (h).
Dalam survei pemetaan tinggi geometrik atau tinggi ellipsoid (h) yang
didapat dari pengukuran GPS (Global Posotioning System) bisa dimanfaatkan
secara praktis dengan menurunkannya dari tinggi geometrik (h) menjadi tinggi
orthometrik (H) yang mengacu pada bidang geoid dengan memanfaatkan data
undulasi geoid (N). (Amin 2006).

Gambar I.1. Undulasi geoid.


Keterangan :
N = undulasi geoid.
H = tinggi orthometrik.
h = tinggi geometrik.
Geoid merupakan suatu bidang ekuipotensial gaya berat yang berimpit
dengan permukaan air laut rata rata dalam keadaan tenang dan tanpa gangguan.
Geoid juga didasarkan pada informasi data medan gaya berat bumi. (Basuki,
2011).
Karena densitas massa bumi bersifat heterogen dan anisotropik, maka hal
ini menyebabkan nilai medan gaya berat bumi di satu titik pada permukaan bumi
akan bervariasi. Variasi ini disebabkan karena aktifitas internal bumi yaitu proses
endogen secara terus menerus dan akan berakibat pada perubahan densitas massa
bumi terhadap perubahan waktu. Akibat perubahan densitas massa bumi yang
heterogen pada perubahan waktu, akan mempengaruhi perubahan medan gaya
berat bumi dan juga perubahan undulasi geoid.

Untuk itu dalam pengadaan data undulasi geoid dapat dilakukan dengan
menerapkan model transformasi datum kolokasi kuadrat terkecil menggunakan
data koordinat titik dari pengamatan satelit GPS dan data tinggi orthometrik dari
pengukuran sipat datar.
I.2. Identifikasi Masalah
Dilihat dari latar belakang yang sudah dijelaskan, maka dapat
diidentifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Perubahan bentuk geoid karena perubahan densitas massa bumi yang
heterogen pada perubahan waktu.
2. Perubahan undulasi yang dipengaruhi karena adanya perubahan pada
medan gaya berat bumi.
3. Reduksi dari tinggi geometrik (h) ketinggi orthometrik (H).
I.3. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang yang sudah dijelaskan, maka dapat dirumuskan
masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengetahui besarnya nilai undulasi geoid dari data hasil
pengamatan GPS ?
2. Bagaimana menentukan geoid dari data hasil pengamatan GPS ?
I.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini, adalah sebagai berikut :
1.

Pemanfaatan model transformasi datum kolokasi kuadrat terkecil untuk


penentuan geoid.

2.

Untuk mengetahui besarnya undulasi geoid.

I.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam tugas akhir ini terdapat dua jenis yaitu manfaat
secara teoritis dan secara praktis. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Secara praktis, tersedianya besaran undulasi geoid untuk tahun 2016.
2. Secara teoritis, model transformasi datum kuadrat terkecil diharapkan
dapat menjadi alternatif untuk penentuan geoid.

Anda mungkin juga menyukai