Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI RUTE

Merancang Jalur/route Jalan sederhana

PUTRI WAHYU ADIYANI


13/344269/SV/02785

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

I. MATERI PRAKTIKUM
Merancang/design lengkung Horizontal berdasarkan data KKH dan KKV

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mahasiswa mampu mendesign lengkung Horizontal menggunakan aplikasi road
design menggunakan software Surpac.
2. Mahasiswa dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan 2 titik
atau lebih, mendesign koridor dan elevasi jalan yang sesuai dengan grade yang
disyaratkan serta hitungan cut n fill nya.
3. Mahasiswa dapat melakukan proses pembuatan koridor jalur/rute berdasarkan
data posisi as jalur. Juga mampu untuk melakukan proses pembuatan kontur dan
DTM.

III.

WAKTU dan TEMPAT


Praktikum ini dilaksanakan pukul 09.30 13.00 WIB pada hari Rabu tanggal 12
November 2014, bertempat di Laboratorium Fotogrametri dan Penginderaan Jauh,
Teknik Geodesi dan Geomatika, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

IV. LANGKAH PRAKTIKUM


A. Merancang Jalur/route Jalan sederhana
1. a. Memilih folder untuk melakukan pekerjaan. Caranya pilih folder yang akan
digunakan untuk melakukan pekerjaan klik kanan lalu pilih Set as work
directory.

b. Membuka File ori_road1, caranya tekan dan drag file ori_road1.str ke


lembar kerja.
c. Membuat DTM file ori_road1, perintahnya : klik Surfaces pada menubar
pilih DTM File functions Create DTM from string file

Pada Location name pilih file ari_road1.str kemudian klik Open.


Kemudian klik Apply.

Maka file ori_road1.str berganti menjadi file ori_road1.dtm

2. Membuka DTM hasil 1.b (file ori_road1.dtm) dan road_plan1.str, dengan


cara drag file tersebut ke lembar kerja.

Menampilkan DESC (kode) road_plan1.str , untuk mengetahui letak titik


A,B dan C. Jalur rute jalannya adalah dari A menuju B dan C. Perintahnya
klik icon

(display points description values) maka akan muncul display

seperti berikut :

Klik Apply , maka letak titik


A, B, dan C akan muncul.

3. Melakukan cek ketinggian titik rencana jalan (road_plan1.str) untuk mengetahui


elevasinya dengan cara klik icon

.
Elevasinya adalah 200

4. Memulai design rencana jalan, dengan melakukan drape segmen road_plan1


ke DTM ori_road1. Caranya klik Surface drape segment over DTM
klik pada road_plan1, maka akan muncul display seperti berikut :

Uncheck pada interpolate new points kemudian klik Apply.


Berikut adalah hasil sebelum dan sesudah dilakukan drape :

Identifikasi ketinggian titik A,B, dan C sekarang berubah menjadi A(83.256),


B(57.62),

C(48.816).

road_plan_draped1.str

Simpan

file

icon

Klik

hasil

draped

segmen
beri

nama

:
file

road_plan_draped1.str kemudian klik Apply .

5. Dalam TOR disebutkan syarat grade jalan nya adalah max 10%. Untuk
mengidentifikasi berapa grade dari A ke B dan B ke C, menggunakan fungsi
report bearing and distance between two point. Klik kanan pada bagian
toolbar yang kosong Inquire klik icon
dan B ke C

kemudian klik titik A ke B

6. Berikut adalah hasil identifikasi grade A ke B sebesar ( -14.0120 %) dan B ke


C ( -3.8226 % ) :

7. Dari hasil (6) dapat lihat bahwa grade A ke B berdasarkan ketinggian


topografi original-nya tidak memenuhi TOR yaitu 14.012 %. Opsi agar grad A
ke B bisa memenuhi TOR adalah merubah elevasi B sehingga grade max 10%.

8. Menggunakan fungsi point maths untuk menaikkan elevasi titik B. Misal titik
B dinaikkan elevasi menggunakan fungsi z+10. Anda cek lagi grade titik A ke
B sekarang (hasil : -8.5456 %) artinya sudah memenuhi TOR. Karena titik B
dirubah ketinggiannya, maka di cek lagi grade B ke C (hasil : -8.1630 %,
masih diperbolehkan). Langkahnya :
a.

Klik icon

, isikan masukkan rumus z + 10 pada Z Value kemudian

klik Apply.

b. Klik pada titik B, karena yang dinaikan elevasinya menggunakan rumus z


+ 10 adalah titik B.

c. Kemudian klik icon

, kemudian klik dari titik A ke B dan B ke C.

Berikut adalah hasilnya :

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa grade dari A ke B sebesar ( 8.5456%) dan grade dari B ke C sebesar ( -8.1630%), artinya titik rencana
jalan A-B-C sudah memenuhi TOR grade jalan. Simpan hasil langkah
diatas menjadi road_plan_draped_maths1.str
9. Membuat design koridor jalan menggunakan fungsi create a road or drive
outline....., start point adalah A dan end point adalah C. Lebar koridor adalah
10 kiri dan 10 kanan. Simpan hasil langkah ini menjadi : road_plan_kor1.str.
a. Membuat design koridor jalan, perintahnya klik Create pilih Road
center point.

b. Select the centre line start point pilih titik A, kemudian select the centre
line end point pilih titik C. Maka muncul display seperti berikut :
Isikan 10 untuk offset left
dan 10 untuk offset right,
lalu klik Apply.
Hasilnya sebagai berikut :

c. Simpan dengan cara klik icon

,kemudian beri nama file

road_plan_kor1.str klik apply


10. Design koridor kiri dan kanan harus memiliki kerapatan data yang cukup agar DTM
terbentuk dengan baik. Lakukan create point tiap 1m sepanjang garis A-B-C untuk
kiri dan kanan. Membuat kerapatan tiap 1m pada design koridor jalan agar

DTM terbentuk dengan baik. Caranya klik Create pilih Point pilih
Multiple Point .

Select the baseline start point pilih titik A kemudian select the baseline end
point pilih titik B. Maka akan muncul display seperti berikut.
Masukkan angka 1 pada
Distance between new
points lalu klik Apply.
Lakukan langkah yang sama untuk titik B ke titik C. Berikut hasilnya :

Simpan menjadi design_1.str


11. Langkah berikutnya adalah menggabungkan data design ini ke data toporafi
originalnya. Untuk manggabungkan data topo original dengan data design,
harus dilakukan tahapan clip/trim untuk area topo original yang ada dalam
boundary design jalan. Langkahnya :
a. Melakukan extend koridor 15 ke kiri dan 15 ke kanan. Caranya buka file
road_plan_draped_maths1.str lalu klik Create

Centreline.

pilih Road from

b. Select the centre line start point pilih titik A, kemudian select the centre
line end point pilih titik C. Maka muncul display seperti berikut :
Isikan 15 untuk offset
left dan 15 untuk offset
right, lalu klik Apply.

Hasilnya sebagai berikut :

Simpan file dengan nama boundary_trim1.str.


12. Langkah berikutnya, melakukan trim inside dengan boundary (11) terhadap
data ori_road1.str. Simpan hasil trim menjadi : ori_road_trim1.str .
Menggabungkan layer antara ; ori_road_trim1.str dengan design_1.str,
simpan menjadi road_plan_final1.str dan membuat DTM nya.

a. Melakukan trim inside, klik Edit pilih Trim pilih Clip by selected
segment

maka akan muncul display seperti berikut :

Pilih inside klik Apply. Selanjutnya klik pada garis boundary yang paling
luar/ boundary untuk trim (koridor 15m), maka hasilnya adalah seperti
berikut

Simpan hasilnya dengan cara klik icon save

kemudian beri nama file:

ori_road_trim1.str
b. Menggabungkan data ori_road_trim1.str dengan data design_1.str .
Pertama drag data ori_road_trim1.str, kemudian drag data design_1.str
sambil menekan tombol ctrl, maka data ori_road_trim1.str dan data
design_1.str dalam satu lembar kerja. Setelah itu klik open Append
_road_trim1.str dengan design_1.str Apply.

Simpan

hasil

tersebut

dengan

nama

file:

road_plan_final1.str
c. Membuat DTM dari data road_plan_final1.str . Caranya klik Surfaces
pilih DTM File Functions pilih Create DTM from String File.

d. Pada Location name pilih file road_plan_final1.str lalu klik Apply. Maka
file sudah berubah format menjadi .dtm
e. Menampilkan file road_plan_final1.dtm, maka hasilnya seperti berikut.

13. Membuat kontur dari DTM road_plan_final1.str dengan kontur mayor 10 m


dan kontur minor 1 m. Pilih menu Counturing Countur DTM in layer.

a. Kontur mayor 10 m

b. Kontur minor 1 m.

Hasil Conturing :

14. Menghitung volume cut and fill, perintahnya klik Volumes pilih Cut and
fill between DTMs.

DTM yang digunakan adalah ori_road1.dtm dan Road_plan_final1.dtm


serta boundary yang digunakan adalah yang memakai koridor 15m kiri jalan,
dan 15m kanan jalan (boundary_trim1.str)

Kemudian klik Apply , hasilnya akan seperti dibawah ini :

Drag final1.dtm dan design_1.str ke lembar kerja.Berikut hasilnya :

Berapakah volume nya? Dengan kondisi diatas, termasuk kondiri galian atau
timbunan yang diperlukan.?

Dari notepad tersebut dapat diketahui :


Cut volume

= 13807,76

Fill volume

= 6042,7

Nett volume

= - 3325,6

Dengan kondisi diatas yang diperlukan adalah timbunan karena perbandingan


antara cut dan fill lebih banyak cut volumenya.
B. Create road outline from segment
Fungsi ini digunakan untuk membuat koridor sebuah jalur dengan lebar tertentu
dari as jalur.
1. Membuka file jalur_rute1.str

2. Menampilkan Kode/DESC jalur tersebut menggunakan fungsi

display

point description values.


3. Membuat jalur jalan dengan lebar 15m ke kiri dan 15 kanan dari as jalan. As
jalan adalah file jalur_rute1.str.
4. Klik icon

kemudian sebagai start point adalah titik BC dan end point

adalah EC. Isikan offset left 15 dan offset right 15. APPLY

5. Jawab pertanyaan berikut :


a. Berapakah panjang jalur rute jalan tsb
Panjang jalur rute adalah 3701.61

b. Apakah file hasil koridor memiliki ketinggian yang sama?


Ya, koridor tersebut memiliki ketinggian yang sama yaitu 0 (nol)

c. Berapakah luas koridor setelah dilakukan offset 15m kiri dan kanan
Luas koridor area adalah 54624.153

d. Coba anda identifikasi, dimana sajakah terbentuk titik baru dalam garis
koridor. Dengan cara klik icon

Titik baru yang terbentuk ada 20 titik, yaitu dari 12 32 pada setiap
belokan garis koridor.
e. Coba anda lakukan penambahan point dalam tiap jalur koridor ini dengan
interval tiap 25m. Menggunakan peritah Create pilih Points
Multiple Points

Kemudian select the baseline start point pilih titik kemudian select the baseline
end point pilih titik. Maka akan muncul display sebagaai berikut :

Isikan intervalnya 25, horizontal. APPLY

Maka hasilnya sebagai berikut :

V. KESIMPULAN
Setelah dilakukan praktikum survey rute merancang/design lengkung Horizontal
berdasarkan data KKH dan KKV menggunakan software Surpac Vision mahasiswa
dapat mendesign lengkung Horizontal menggunakan aplikasi road design , dapat
melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan 2 titik atau lebih, dapat
mendesign koridor dan elevasi jalan yang sesuai dengan grade yang disyaratkan serta
hitungan cut n fill nya, serta mampu melakukan proses pembuatan koridor jalur/rute
berdasarkan data posisi as jalur. Juga mampu untuk melakukan proses pembuatan
kontur dan DTM.

Anda mungkin juga menyukai