Anda di halaman 1dari 2

Rapuh

detik waktu terus berjalan


berhias gelap dan terang
suka dan duka tangis dan tawa
tergores bagai lukisan
seribu mimpi berjuta sepi
hadir bagai teman sejati
di antara lelahnya jiwa
dalam resah dan air mata
kupersembahkan kepadaMu
yang terindah dalam hidupku
meski ku rapuh dalam langkah
kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu
maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dadaku harap hanya
diriMu yang bertahta

Bukan Kerna nama


Jangan kau pandang bibir yang manis
Kerana dia bisa menghancurkan
Jangan kau pandang wajah yang indah
Kerana dia bisa meracunmu

Ku bersujud

Ku menatap dalam kelam

Dengarlah hai teman


Dengarkan bersama
Aku menulis bukan kerana nama
Kerana sifat kasih
Pada sesama insan
Dan menyatakan kasih sayangku
Kita sama semuanya sama
Apa yang ada hanyalah kehidupan

Tiada yang bisa ku lihat

Jangan kau dengar puisi dusta


Kerana dia bisa merosakkan jiwamu
Dengarkanlah puisi di pusaka
Yang telah turun menurun hari ini

Ampuni semua salahku

Dengarlah hai teman


Dengarkan bersama
Aku menulis bukan kerana nama
Kerana sifat kasih
Pada sesama insan
Dan menyatakan kasih sayangku
Kita sama semuanya sama
Apa yang ada hanyalah kehidupan

Kau tempatku meminta

Selain hanya nama-Mu ya Allah

Esok ataukah nanti

Lindungi aku dari segala fitnah

Kau beriku bahagia

Jadikan aku selamanya

Hamba-Mu yang slalu bertakwa

Yang sering melupakan-Mu

Ampuniku ya Allah
Saat Kau limpahkan karunia-Mu

Dalam sunyi aku bersujud

Anda mungkin juga menyukai