Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MINGGUAN

SATUAN OPERASI
ACARA VII
FILTRASI AIR LIMBAH

OLEH:
HARIYADI
J1A013046
KELOMPOK V

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan atau septum, yang diatasnya padatan akan
terendapkan. Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah
masalah air bersih. Kurangnya sumber air bersih menjadi masalah besar di Indonesia
saat ini. Filtrasi merupakan suatu metode pemisahan air (misal air kali yang kotor)
berdasarkan ukuran partikel. Filtrasi juga dapat diartikan sebagai proses penyaringan
zat cair melalui filter, dimana bagian padatan tertahan pada media filter. Dengan
filtrasi kita dapat memperoleh air yang lebih steril atau air murni. Oleh karna itu,
dilakukan praktikum untuk mengetahui cara dan proses kerja filtrasi.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui mekanisme filtrasi
pada air limbah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7.1. Pengertian Filtrasi
Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padatan dengan bahan lain
(cairan atau gas). Akan tetapi penyaringan ini banyak dijumpai sebagai pengolahan
ketiga dari air limbah setelah mengalami proses biologis atau fisika kimia (Sudjoko,
1994).
7.2. Penyaringan Filtrasi
Cara filtrasi juga dipakai untuk memisahkan zat-zat yang kelarutannya
berbeda. Misalnya gula yang dikotori pasir dimasukkan ke dalam air, gula akan
melarut, sedangkan pasir tidak. Melalui penyaringan, gula yang larut itu akan turun
sebagai filtrate. Lalu filtrate diuapkan sehingga diperoleh gula padat yang bersih.
Pada industri PAM, salah satu proses awalnya adalah penyaringan air kotor melalui
filter bed, yaitu lapisan air di atas, kerikil di tengah, dan batu besar di bawah. Air
saringan diolah lebih lanjut (Hiskia, 1996).
7.3. Metode Filtrasi
Filtrasi merupakan proses penyaringan yang dilakukan untuk memisahkan zat
padat dari suatu suspensi. Filtrasi didasarkan pada ukuran partikel. Metode ini
menggunakan suatu penyaring yaitu suatu bahan berpori yang dapat dilewati partikelpartikel kecil, tetapi menahan partikel yang lebih besar. Penyaringan biasa dilakukan
laboratorium menggunakan kertas saring yang dilipat berbentuk kerucut dan ditaruh
dalam corong lalu cairan yang berisi zat padat dituang pelan-pelan kedalam kertas
saring. Zat padat tertahan oleh kertas saring dan larutan (filtrate) masuk ke dalam
bejana (Michael, 1994).

7.4. Penyaringan Sederhana


Melalui penyaringan sederhana, suatu campuran bahan padatan dan bahan
cairan atau bahan padat dan gas diproses yang bertumpukan pada suatu sisi plat
berpori yang disebut medium filter yang hanya melawatkan cairan atau gas serta
meninggalkan bahan padat dalam bentuk gumpalan pada permukaan filter medium.
Cairan berupa suspensi partikel-partikel padat. Hasil dari pemisahan ini nantinya akan
diperoleh cairan bening yaitu filtrate dan bahan padat tertinggal pada filter medium
yang disebut gumpalan filter (Cook, 1986).
7.5. Penyulingan
Jika suatu cairan didiamkan dalam bejana tertutup cairaan itu akan menguap
dan penguapan itu akan terhenti pada tekanan tertentu yang hanya tergantung pada
suhu. Tekanan ini ditetapkan sebagai uap jenuh. Tujuan penyulingan adalah untuk
memisahkan cairan yang mudah menguap atau biasanya merupakan pemisahan dua
atau lebih cairan yang berbeda titik didihnya, yang ini disebut penyulingan bertingkat
(Kanisius, 1988).

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 23 November 2011, di Halaman Parkir
Fakultas Teknologi Pangan Dan Agroindustri, Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1. Alat-alat praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: alat filtrasi,
stopwatch, gelas piala dan gelas ukur.
3.2.2. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air limbah, pasir,
arang, ijuk dan krikil.
3.3. ProsedurKerja
1Disiapkan peralatan praktikum.
2Diisi tabung filtrasi dengan air limbah.
3Dibuka keran pertama dan kedua.
4Diperiksa tingkat kekeruhan air pada tangki pertama dan kedua, kemudian diperiksa air
filtrasi (hasil filtrasi) pada tangki kedua.
5Ditutup semua keran, kemudian dipersiapkan stopwatch.

Dicatat data setiap lima menit, berapa volume filtrat yang ditampung dengan gelas
piala.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 7.1 Hasil Pengamatan 210 menit
Waktu
Volume
Y
No
3
(menit)
(dm )
t(A/V)

X
(V/A)

6 x 5 = 30

2550

0,01

3035,714

6 x 5 = 30

2550

0,02

3035,714

3
4
5
6
7

6 x 5 = 30
6 x 5 = 30
6 x 5 = 30
6 x 5 = 30
6 x 5 = 30

3600
3600
3340
3340
6050

0,021
0,028
0,038
0,045
0,029

4285,714
4285,714
3976,190
3976,190
7202,381

Tabel 7.2 Hasil Pengamatan BaudanWarna


No.
Bau
1.
Amis
2.
Amis
3.
Sedikit amis
4.
Sedikit amis
5.
Sedikit amis
6.
Tidak amis

Diketahui : t = 60 cm = 0,6 m
A= 2..r.t
2
A= 2 x 3,14 x 0,22 x 0,6 = 0,84 m

Penentuan Nilai Y

9215559,489
8
9215559,489
8
18367344,49
18367344,49
15810086,92
15810086,92
51874291,38

Warna
Keruh
Keruh
Agak jernih
Agak jernih
Jernih
Jernih

4.2 Hasil Perhitungan

Perhitungan

X-Y
3035,704
3035,694
4285,693
4285,686
3976,152
3976,145
7202,352

Y1

= t1

( Av )
1

0,84
)
= 30 ( 2550
= 0,01 s/dm

Y2

= t2

A
)
v2

0,84
)
= 60 ( 2550
= 0,02s/dm

Y3

= t3

( Av )
3

0,84
)
= 90 ( 3600
= 0,021s/dm

Y4

= t4

( Av )
4

= 120 (

Y5

= t5

A
)
v5

= 150 (

Y6

= t6

Y7

= t7

0,84

= 0,038s/dm
3340

A
)
v6

= 180 (
(

0,84

= 0,028 s/dm
3600

0,84

= 0,045s/dm
3340

A
)
v7

= 210 (

0,84

= 0,029 s/dm
6050

y = Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 + Y6 + Y7
= 0,01+ 0,02+ 0,021+ 0,028+ 0,038+ 0,045+ 0,029= 0,191s/m

y
n

0,191
7

= 0,027 s/dm
Penentuan Nilai X
V1
- X1 =
A
=

2550
0,84

= 3035,714dm
-

X2

V2
A

2550
0,84

= 3035,714dm
-

X3

V3
A

3600
0,84

= 4285,714 dm

X4

V4
A

3600
0,84

= 4285,714 dm
-

X5

V5
A

3340
0,84

= 3976,190 dm
-

X6

V6
A

3340
0,84

= 3976,190 dm
-

X7

V7
A

6050
0,84

= 7202,381 dm
-

xi = X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7
= 3035,714+ 3035,714+ 4285,714 + 4285,714 + 3976,190 + 3976,190 +
7202,381 = 29797,617dm
x

x
n

29797,617
= 7

= 4256,802dm

x2 = X12 + X22+ X32+ X42+ X52 + X62


= (3035,714)2 + (3035,714)2 + (4285,714)2 + (4285,714)2 + (3976,190)2
+ (3976,190)2 + (7202,381)2
=9215559,4898+ 9215559,4898+ 18367344,49 + 18367344,49 +
15810086,92 + 15810086,92+51874291,38
= 138660273,2dm2
2

x2

138660273,2
= 7
-

= 19808610,46dm2

(xi yi) = (X1 Y1)+(X2 Y2)+(X3 Y3)+ (X4 Y4)+ (X5 Y5)+(X6 Y6)
= (3035,714 0,01) + (3035,714 0,02) + (4285,714 0,021) +
(4285,714 0,028) + (3976,190 0,038) + (3976,190 0,045)
+ (7202,381 0,029)
=3035,704 + 3035,694 + 4285,693 + 4285,686+ 3976,152+
3976,145 + 7202,352
= 29797,426

4.2.3 Korealasi Y
( xi yi )
b =

x
-

(x).(y)

29797,617 x 0,191
7
=
19808610,46
19808610,46 7
29797,426 .

29797,426 . 813,044
= 118851662,7
=0,2038
Jika b = 0,2038 maka :

a = y bx
= 0,191dm 0,2038(29797,617dm)
= 0,191dm 6072,754dm
= 6072,563dm
= 0,6072563 km
Sehingga, efisiensi kerja mesin = 0,6072563 km x 100% = 60,72563 %

BAB V
PEMBAHASAN
Filtrasi adalah sebuah metode yang digunakan dalam pemisahan zat padat
dari cairan berdasarkan ukuran partikel yang berbeda-beda melalui saringan, biasanya
filtrasi selalu diterapkan dalam menetralkan air limbah atau air kotor menjadi air
bersih dengan menggunakan suatu alat yang disebut filtrat. Alat yang digunakan
untuk proses filtrasi terdiri atas tiga bagian yaitu bak penampung, tangki berbentuk
tabung dan bak penampung akhir. Bak penampung pertama berfungsi sebagai media
untuk menampung air limbah, pada tangki terdapat 4 lapisan yang berfungsi sebagai
filter, yang pertama yaitu pasir, pasir berfungsi untuk menyaring kotoran atau partikel
yang berukuran makro, kemudian ijuk berfungsi untuk menyaring kotoran yang
berukuran mikro, lalu kerikil yang berfungsi untuk menjernihkan air dan terakhir
yaitu arang yang berfungsi untuk menghilangkan bau limbah, rasa serta warna dari air
sebelumnya. Agar hasil filtrasi maksimal maka sebelumnya alat filtrasi harus dalam
keadaan steril.
Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh data bahwa volume air hasil
filtrasi tidak bergantung pada lamanya waktu untuk filtrasi, hal itu terbukti dari
volume air yang lebih sedikit untuk waktu 10 menit dibandingkan dengan hasil

filtrasi pada waktu 5 menit. Pada filtrasi air limbah ini di lakukan dalam 2 perlakuan,
yaitu untuk waktu lima menit pada interval tiga kali dan untuk waktu sepuluh menit
pada interval tiga kali juga . Untuk waktu 5 menit pertama diperoleh volume filtrat
sebanyak 10,32 m3, dan untuk 5 menit kedua diperoleh volume filtrat 5,6 m 3,
sedangkan untuk 5 menit ketiga diperoleh volume filtrat 6,9 m3.
Pada perlakuan kedua pada waktu 10 menit juga dilakukan sebanyak 3 kali
ulangan, yakni untuk waktu 10 menit pertama diperoleh volume filtrat sebanyak 18,4
m3, untuk 10 menit kedua diperoleh volume filtrat sebanyak 22,1 m 3, dan untuk
waktu 10 menit terakhir diperoleh volume foltrat sebanyak 23,32 m3.
Semakin lama waktu filtrasi dilakukan maka volume filtrat yang dihasilkan
akan semakin besar dan semakin jernih tetapi hasil filtrasi pada praktikum ini namun
yang terjadi air limbah yang tadinya keruh dan berbau relatif tidak terjadi perubahan,
hanya bertambah sedikit bening tetapi tetap bau. Hal ini disebabkan karena alat
filtrasi yang sudah lama, alat tersebut telah dipakai berkali-kali dan lapisan
penyaringnya tidak pernah diperbaharui. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil filtrasi antara lain perubahan tekanan pada medium filter, luas permukaan bak
penampung, resistensi bahan terendap pada filter dan resistensi pada media filter.
Faktor lain yang menyebabkan ketidak efektifan hasil praktikum adalah
masalah teknis dan karena masing-masing pelapis di dalam tabung filtrasi tidak
terlalu tebal sehingga kemampuan menyaring air limbah tidak terlalu bersih.

BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dapat di tarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui saringan atau
filtrasi yang berpori, untuk menghasilkan air yang bersih.
2. Tabung filtrasi berisi lapisan pasir, kerikil, ijuk, dan arang yang berfungsi
masing-masing untuk menyaring partikel-partikel air kotor.
3. Air limbah setelah di saring berwarna agak bening dan tidak berbau
4. Filtrasi sangat dibutuhkan bagi daerah-daerah yang kekurangan air.
5. Faktor yang mempengaruhi proses filtrasi adalah waktu, luas tabung, dan
keadaan baik atau tidaknya alat filtrasi.
6.2. Saran

Saat melakukan praktikum, para praktikan hendaknya tertib dan teliti saat
praktikum agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Cook, 1986. Industri kimia oprasi.Gramedia. Jakarta.


Hiskia Ahmad,1996. Kimia dasar I. Erlangga. Jakarta.
Kanisius, 1988. Kimia. Aneka ilmu. Jakarta.
Michael, 1994. Pengeringan Erlangga. Jakarta
Sudjoko, 1994. Fisika dasar. Aksara baru. Jakarta

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan praktikum Satuan
Operasi I

Mataram, 4 Desember 2014

Mengetahui
Co.ass Praktikum Satuan Operasi I

Andri Ardiansyah
Nim: J1A012004

Praktikan

Hariyadi
Nim:J1A013046

Anda mungkin juga menyukai