pembayaran pajak dan pelaksanaan penagihan pajak . artinya bahwa sekalipun wajib pjak
mengajukan upya hukum keberatan kepada dirjen pajak, wajib pajak tetap mempunyai kewajiban
utang pajaknya untuk melunasi utang pajaknya. Apabila wajib pajak tidak melunasi utang
pajaknya, pelaksanaan penagihan berdasarkan undang undang penagihan tetap dijalankan . hal
ini tentu dimaksudkan untuk mencegah adanya usaha penghindaran atau penundaan pembayaran
pajak melalui pengajuan surat keberatan, yg pada akhirnya dapat mengakibatkan terganggunya
penerimaan Negara.
Setelah dilakukan proses pemeriksaan atas upaya hukum keberatan tsb, ada 4 kemungkinan
keputusan yang dapat dikeluarkan oleh dirjen pajak yaitu :
a. Ditolak
b. Diterima sebagian
c. Diterima seluruhnya atau
d. Menambah ketetapan pajak
Apabila dalam pemeriksaan oleh dirjen pajak atas surat keberatan wajib pajak tidak
diketahui tidak terdapat cukup alasan dan bukti , maka dirjen pajak akan mengeluarkan keputusa
menolak keberatan wajib pajak. Jika terjadi keputusan demikina maka konsekuensinya adalah
wajib pajak harus melunasi hutang pajaknya atau wajib pajak mengajukan upaya hukum banding
kepada lembaga BPSB. Sebaliknya apabila surat keberatan wajib pajak telah diperiksa ternyata
hanya sebagian alasan dan bukti yang mendukung unutk dikurangi utang pajak, maka dirjen
pajak akan mengeluarkan keputusan menerima sebagian.