Anda di halaman 1dari 9

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Perkembangan Pancasila di Indonesia ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Pancasila Siti
Darwana Hamda. SH.MH.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan perkembangan pancasila di Indonesia, tak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada pengajar matakuliah Pancasila atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga
dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai perkembangan pancasila
khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .
Kata Pengantar .
Daftar Isi ..
Bab I Pendahuluan ..
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah ..
1.3 Tujuan .
1.4 Manfaat ...
1.5 Ruang Lingkup ....
Bab II Metode Penulisan ...
2.1 Objek Penulisan ..
2.2 Dasar Pemilihan Objek
2.3 Metode Pengumpulan Data .
Bab III Pembahasan ...
Bab IV Penutup .
Kesimpulan
Saran ..
Daftar Pustaka ...

BAB I

i
ii
iii
1
1
1
2
2
2
3
3
3
3
4
13
13
14
15

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengembangkan pancasila dalam kehidupan masyarakat adalah program utama
yang harus dijalannkan. Tetapi Globalisasi merupakan aspek kehidupan yang ada di
masyarakat yang dapat mempengaruhi perkembangan pancasila tersebut, hal itu telah terbukti
dengan banyaknya masyarakat khususnya kalangan remaja yang telah terbius atas segala
dunia globalisasi. Itu merupakan suatu kendala yang dialami dalam mengembangkan
pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya pengembangan dalam kalangan dunia
remaja, hal itu sangat tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dalam pancasila. kita
ketahui bahwa generasi muda sekaranglah yang bisa mengembangkan pancasila untuk
mencapai kehidupan selanjutkan, tapi semua itu mungkin sangat sulit untuk terwujud, karena
kalangan remaja sekarang kurang berpartisipasi dalam pancasila. Kurangnya partisipasi
menyebabkan pengembangan pancasila dalam dunia kalangan remaja sangat lambat,
kurangnya pengembangan pancasila tersebut berpengaruh terhadap pola pikir dan pola
perilaku kalangan remaja

1.2 Rmusan Masalah

1.
2.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat mengemukakan beberapa rumusan


masalah sebagai berikut :
Bagaimana perkembangan pancasila di Indonesia?
Bagaimana tahap-tahap perkembangan Pancasila di Indonesia?

1.3 Tujuan
1.
2.
3.

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :


Untuk memenuhi salah tugas Mata Kuliah Pancasila.
Untuk menambah pengetahuan mengenai Perkembangan Pancasila Indonesia.
Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan Pancasila.

1.4
1.
2.

Manfaat

Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:


Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Perkembangan
Pancasila di
Indonesia.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang tahap-tahap perkembangan Pancasila.

1.5. Ruang Lingkup


Makalah ini membahas tentang cara pengembangan Pancasila, pengaruh
perkembangan Pancasila, tahap-tahap perkembangan Pancasila serta tujuan pengembangan
dari Pancasila itu.
Berdasarkan beberapa masalah yang teridentifikasi tersebut, makalah ini difokuskan pada
Perkembangan Pancasila di Indonesia.

BAB II
METODE PENULISAN
2.1 Objek Penulisan
Objek penulisan makalah ini adalah mengenai Perkembangan Pancasila di
Indonesia. Dalam makalah ini dibahas mengenai cara perkembangan Pancasila di Indonesia,
pengaruh perkembangan Pancasila, tahap-tahap perkembangan Pancasila, tujuan
pengembanagan Pancasila dan bagaimana pengembangan Pancasila di Indonesia.

2.2 Dasar Pemilihan Objek


Makalah ini membahas mengenai perkembangan Pancasila di Negara Indonesia.
Perkembangan Pancasila diharapkan dapat mengubah sikap masyarakat agar dapat meyakini
Pancasila sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling
adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu
masyarakat perlu mengetahui bahwa perkembangan Pancasila itu penting dalam kehidupan.

2.3 Metode Pengumpulan Data


Dalam pembuatan makalah ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah
kajian pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang
diangkat dalam makalah ini yaitu dengan tema wawasan kebangsaan. Sebagai referensi juga
diperoleh dari situs web internet yang membahas mengenai Perkembangan Pancasila di
Indonesi

2.4 Metode Analisis


Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analistis, yaitu
mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yanag ada, menganalisis
permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif
pemecahan masalah.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Pengertian Pancasila

Arti Pancasila berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). sedangkan
menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal
yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau
dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting.
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa indonesia terutama bahasa jawa diartikan
susila yang memiliki hubungan dengan moralitas. oleh karena itu secara etimologi kata
pancasila yang dimaksud adalah istilah pancasyila dengan vokal i yang memiliki makna
leksikal berbatu sendi lima atau secara harfiah dasar yang memiliki lima unsur. adapun
istilah pancasyiila dengan huruf Dewanagari i bermakna lima aturan tingkah laku yang
penting
Perkataan pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Budha India. ajaran
budha bersumber pada kitab suci Tri Pitaka dan Vinaya pitaka, yang kesemuanya itu
merupakan ajaran moral untuk mencapai surga. ajaran pancasila menurut Budha adalah
merupakan lima aturan (larangan) atau five moral principles, yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh para penganutnya. adapun isi lengkap larangan itu adalah :
Panatipada veramani sikhapadam samadiyani, artinya jangan mencabut nyawa
makhlum hidup atau dilarang membunuh.
Dinna dana veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan mengambil barang
yang tidak diberikan. maksudnya dilarang mencuri.
Kameshu micchacara veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berbuat zina.
Musawada veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berkata bohong atau
dilarang berdusta
.Sura merayu masjja pamada tikana veramani, artinya janganlah minum-minuman yang
memabukkan

3.2

Nilai-Nilai Pancasila

Nilai nilai pancasila secara intrinsik bersifat filosofis, dan di dalam kehidupan
masyarakat indonesia nilai pancasila secara praktis merupakan filsafat hidup (pandangan
hidup). nilai dan fungsi filsafat pancasila telah ada jauh sebelum indonesia merdeka. hal ini
dibuktikan dengan sejarah majapahit (1293). pada waktu itu hindu dan budha hidup
berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan. Empu prapanca menulis negara
kertagama (1365). dalam kitab tersebut telah terdapat istilah pancasila.
Empu tantular yang mengarang buku sutasoma yang di dalamnya memuat seloka
yang berbunyi : Bhineka Tunggal ika tan Hana Dharma Mangrua, artinya walaupun
berbeda namun satu jua adanya, sebab ada tidak agama yang memiliki Tuhan yang
berbeda. Hal ini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu agama
Hindu dan Budha. bahkan salah satu kerajaan yang menjadi kekuasaannya yaitu pasai jutru
telah memeluk agama islam.
Sumpah palapa yang diucapkan Mahapatih Gadjah mada dalam sidang ratu dan
para menteri di pasebahan keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang berisi cita-cita
mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai berikut : Saya baru akan berhenti
berpuasa makan palapa, jikalau seluruh nusantara bertakhluk di bawah kekuasaan negara,

jikalau gurun, seram, tanjungpura, Haru, pahang, Dempo, Bali, Sunda, palembang, tumasik
telah
dikalahkan.
(Yamin
;
1960:60)
Dalam kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup
(filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. nilai pancasila dianggap
sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini diyakini
sebagai
jiwa
dan
kepribadian
bangsa.
sebagai ajaran filsafat, pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakiki
rakyat indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Yang
Maha Esa sebagai asas fundamental dalam kesemestaan yang kemudian juga dijadikan
fundamental kenegaraan yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. demikian
pula asas kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia dan seterusnya dimana
nilai nilai tersebut secara bulat dan utuh mencerminkan asa kekeluargaan, cinta sesama
dan
cinta
keadilan.
berdasarkan asa-asa fundamental ini, maka disarikan pokok-pokok ajaran filsafat pancasila
menurut Lapasila IKIP Malang (yang saat ini menjadi Universitas Malang) sebagai berikut :
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Budinurani Manusia.
3. Kebenaran.
4. Kebenaran dan keadilan
5. Kebenaran dan keadilan bagi bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan selanjutnya pancasila tetap tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 yang susunan sila-silanya sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3.3

Tahap-Tahap Perkembangan Pancasila

Menurut Asvi Warman Adam, mulai dari penggagasan ide tentang Pancasila hingga
Pancasila itu terbentuk dibagi dalam empat tahap yang melewati beberapa pemerintahan di
Indonesia. Beliau menyebutnya sebagai Empat Gelombang Pancasila, gelombang pertama
adalah saat penciptaan, gelombang kedua adalah masa perdebatan, gelombang ketiga
dilakukan rekayasa dan gelombang keempat adalah penemuan kembali.
Pada gelombang pertama ini Soekarno dan beserta anggota Tim Sembilan merumuskan
tentang dasar negara yangb kemudian akan dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945.
Dalam pembukaan tersebut dicantumkan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya. Namun Hatta kemudian menerima pesan bahwa masyarakat
Indonesia Timur keberatan akan tujuh kata tersebut dan tidak bersedia bergabung dalam
Indonesia jika itu tetap dicantumkan. Setelah dirundingkan kembali, tujuh kata tersebut
dihilangkan dan disempurnakan dalam Ketuhanan yang Maha Esa yang dapat meng-cover
agama-agama yang ada di belahan timur, tengah maupun barat. UUD 1945 kemudian
disahkan pada 18 Agustus 1945 tanpa mempermasalahkan lagi syariat islam.
Pada gelombang kedua, tahun 1955 dibentuk badan KOnstituante yang akan merancang
kembali PAncasila. Dinamakan masa perdebatan karena hal utama yang diperdebatkan adalah
apakah Pancasila sebagai dasar negara atau ideologoi lain. Partai islam serta beberapa tokoh

islam seperti Hamka mengajukan islam sebagai dasar negara sementara partai nasionalis tetap
mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. Oleh Soekarno, akhirnya badan
Konstituante dibubarkan pada tanggal 1 Juli 1959 dan Indonesia kembali berdasar kepada
Pancasila.
Pada Masa Rekayasa, nilai-nilai Pancasila direduksi pada masa pemerintaha Soeharto.
Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai asas tunggal untuk setiap organisasi masyarakat dan
partai politik. TAP MPR tentang Penataran Pancasila
yang dikeluarkam pada tahun 1978 dikampanyekan secara nasional keseluruh elemen
pemerintahan dan pendidikan. Pancasila hanya dijadikan sebagai objek hafalan dan hasil dari
penataran yang dilakukan selama 10 tahun itu tidak memiliki hasil yang jelas.
Pada Masa Penemuan Kembali, BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dibubarkan, sedangkan penataran P4 (Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dihapuskan. Pancasila tetap diajarkan dalam sekolah
dan perguruan tinggi. Hari lahir Pancasila yang pada masa pemerintahan Soeharto dilarang,
mulai diperingati kembali. Ancaman ekonomi dan perpecahan antar-elemen masyarakat
kembali merujuk pada sesuatu yang dapat merekatkan persatuan dan kesatuan yakni
Pancasila.
Untuk menemukan kembali nilai-nilai Pancasila yang semakin hari semakin tereduksi oleh
globalisasi dan liberalisasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Menurut Talcott
Parsons dalam bukunya Social System ada empat paradigma fungsi yang harus dilakukan
oleh masyarakat untuk tetap eksis dan lestari.
Pertama, pattern maintenance, kemampuan memelihara sistem nilai budaya yang dianut
karena budaya adalah endapan perilaku manusia. Budaya masyarakat itu akan berubah karena
terjadi transformasi nilai dari masyarakat terdahulu ke masyarakat kemudian, tetapi dengan
tetap memelihara nilai-nilai yang dianggapnya luhur, karena tanpa hal itu akan terbentuk
masyarakat baru yang lain.
Kedua, kemampuan masyarakat beradaptasi dengan dunia yang berubah dengan cepat.
Sejarah membuktikan banyak peradaban masyarakat yang telah hilang karena tidak mampu
beradaptasi dengan perubahan dunia. Masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan serta memanfaatkan peluang yang timbul akan unggul.
Ketiga, adanya fungsi integrasi dari unsur-unsur masyarakat yang beragam secara terusmenerus sehingga terbentuk kekuatan sentripetal yang kian menyatukan masyarakat itu.
Keempat, masyarakat perlu memiliki goal attainment atau tujuan bersama yang dari masa ke
masa bertransformasi karena terus diperbaiki oleh dinamika masyarakatnya dan oleh para
pemimpinnya. ( Husodo, Siswono Yudo. 2005. Pancasila dan Keberlanjutan
NKRI. Kompas, 2 Juli.)
Pendapat Parsons di atas dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembalikan nilai-nilai
Pancasila yang semakin memudar. Keempat peradigma fungsi Parsons harus
diimplementasikan masyarakat Indonesia agar dapat tetap hidup dan berkembang yang
terkristalisasi dalam Pancasila sebagai ideology. Kemampuan masyarakat yang tetap mampu
bertahan di tengah arus liberalisasi dan globalisasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai
budaya adalah salah satu caranya. Kebudayaan kini menjadi salah satu yang paling rentan
terhadap ancaman tersebut. Nilai-nilai luhur tetap terus dijaga dapat mempererat persatuan
dan kesatuan bangsa.
Hampir sama dengan Asvi Warman Adam, Kenneth E. Boulding membagi tahap
perkembangan ideology menjadi tiga tahapan: Emergence (kemunculan),
Decline (kemunduran) dan Resurgence of Ideologies (kebangkitan kembali suatu
ideology). Dalam hal ini, kita harus berusaha untuk membangkitkan kembali ideology
Pancasila. Pancasila perlu disosialisasikan kepada masyarakat Indonesia, karena yang perlu
kita masing-masing sadari bahwa dalam sejarah kita mungkin telah melewati Fase

Decline namun pada kenyataannya kita masih berada dalam fase tersebut. Keberhasilan
Pancasila sebagai suatu ideologi akan diukur dari terwujudnya kemajuan yang pesat,
kesejahteraan yang tinggi, dan persatuan yang mantap dari seluruh rakyat Indonesia.
Untuk itu, peran kaum terpelajarlah yang dapat mengartikulasikan keinginan rakyat yang
seharusnya untuk maju dan menjawab tantangan yang dihadapi bangsa sekarang ini dengan
bersatu padu. Konsep dan praktik kehidupan yang Pancasilais terutama harus diwujudkan
dalam keseharian para pemimpin, para penguasa, para pengusaha, dan kaum terpelajar
Indonesia untuk menjadi pelajaran masyarakat luas.

3.4
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perkembangan Pancasila di Indonesia

Pancasila I (menurut sidang BPUPKI):


Kebangsaan Indonesia.
Internasionalisme atau peri-kemanusiaan.
Mufakat atau demokrasi.
Kesejahteraan sosial.
Ke- Tuhanan.
Pancasila II (menurut Piagam Jakarta)
Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila III ( menurut sidang PPKI) dan dipakai sampai sekarang.
Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dan terbentuklah dasar negara Indonesia Pancasila dengan isi yang kita ketahui sekarang.
Tetapi inti dari sila pancasila merupakan gabungan semua ideologi yang ada di dunia ini.
Tuhan, yaitu sebagai kausa prima (Agama).
Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial(Internasionalisme)
Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian tersendiri(Nasionalisme)
Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja dsn gotong royong (Demokrasi).
Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
(Sosialisme).
Dari uraian itu maka Pancasila merupakan sebuah ideologi yang lengkap dan sempurna bagi
sebuah terbentuknya negara.

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan

Arti Pancasila berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). sedangkan
menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal
yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau
dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting.
Perkembangan pancasila di Indonesia
Pancasila I (menurut sidang BPUPKI):
6. Kebangsaan Indonesia.
7. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan.
8. Mufakat atau demokrasi.
9. Kesejahteraan sosial.
10. Ke- Tuhanan.
Pancasila II (menurut Piagam Jakarta)
6. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
7. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
8. Persatuan Indonesia.
9. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
10. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila III ( menurut sidang PPKI) dan dipakai sampai sekarang.
7. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
8. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
9. Persatuan Indonesia.
10. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
11. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dan terbentuklah dasar negara Indonesia Pancasila dengan isi yang kita ketahui sekarang.
Tetapi inti dari sila pancasila merupakan gabungan semua ideologi yang ada di dunia ini.
Tuhan, yaitu sebagai kausa prima (Agama).
Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial(Internasionalisme)
Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian tersendiri(Nasionalisme)
Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja dsn gotong royong (Demokrasi).
Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
(Sosialisme).

4.2

Saran

1. Sebaiknya masyarakat menyadari perkembangan pancasila dalam kehidupan nya, karena


pancasila memiliki manfaat yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
2. Sebaiknya lebih sering diadakan seminar tentang pancasila agar masyarakat mengetahui
arti penting perkembangan pancasila di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
http://rukawahistoria.blogspot.com/2010/03/sejarah-pancasila.html
sofyanmohammed.wordpress.com/.../tahap-perkembangan-pancasila/
http://ridwanaz.com/akademik/kewarganegaraan/mengetahui-arti-atau-pengertian-pancasila/
pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343

Read more: http://iqbalinformatikaumi.blogspot.com/2012/12/makalah-perkembanganpancasila-di.html#ixzz4L2Llll7J

Anda mungkin juga menyukai