Anda di halaman 1dari 12

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

MODUL MATA KULIAH


SISTEM PEMIPAAN
( 3 SKS )

By
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

MODUL-03 ISOMETRIC DRAWING


Isometric drawing adalah salah satu cara untuk menggambarkan bentuk tiga dimensi dalam dua
dimensi saja, di mana sudut-sudut antar sumbu proyeksi (x,y,z) adalah sama, 120 deg.
Dalam hal piping isometric drawing, yang digambarkan mengikuti kaidah-kaidah isometric tadi
"biasanya" hanya sumbu pipanya saja, dengan disertai informasi mengenai line no, spool no.,
item no. yang berhubungan dengan material list (MTO), weld no., dimensi (panjang) pipe spool,
elevasi, posisi dan identifikasi pipe support dan beberapa hal yang mungkin ingin ditambahkan
oleh designer, seperti flow direction, field weld dan golden weld.
Penentuan field weld (site welding) berdasarkan pertimbangan-pertimbangan mendasar yang
harus dilakukan oleh designer, seperti koneksi dengan equipment, tie-in dengan existing line, dan
sebagainya.
Dalam satu gambar piping isometric tidak harus selalu ada field weld. Biasanya drafter yang
menentukan jumlah spool dalam satu gambar isometric, dengan pertimbangan kejelasan
penggambaran pipe routing dan identifikasinya.

1.

KOMPOSISI GAMBAR ISOMETRIK


Komposisi Isometrik drawing mengikuti aturan sbb :

Isometrik digambar pada garis 30o

Gambar Piping Plan digambar untuk semua line, baik itu proces lines, utility lines,
equipment vent/drain dsb.

Isometrik drawing dahulu digambar secara manual dan perkembangan berikutnya


menggunakan komputer dan saat ini hanya ekstraksi dari 3D modelling.

Dalam 1 isometrik drawing mengindikasikan 1 buah line number termasuk nps, dan
piping classnya.

Isometrik digunakan pula untuk kendali fabrikasi, material, schedule konstruksi juga
inspetioan report.

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Simbol pada isometrik harus sesuai sebagaimana standard simbol untuk piping
component, standard drafting dan standard drawing.

2.

SKALA, LEMBAR GAMBAR & UNIT

Kertas yang di gunakan biasanya A3

Penggambaran

tidak

dibuat

dengan

ber

skala,

tetapi

secara

proportional

sebagaimana aktual konfigurasi aktualnya.

3.

Umumnya digambar secara single line.

PEMBAGIAN GAMBAR

Pada lembar isometrik arah utara gambar adalah atas kanan atau atas kiri tergantung
kepada penunjukkan terbaiknya.

Umumnya 1 lembar isometrik mempresentasikan 1 line number.


terdiri lebih dari 2 lembar isometrik.

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

1 line number bisa

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semua weld / joint di tunjukkan pada gambar isometrik, dimana weld join tsb akan
bisa menunjukkan kebutuhan sbb :
o

11

Shop Fafbricated ISO

Field butt weld

Field socket weld

Seal weld

Field Fabricated ISO

All butt weld

All stub in

All socket weld

All Coupling, Sokolte & Weldolet

Seal Weld

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika ada perbedaan material pada satu line, spt karbon steel, alloy stel, stainless
steel dsb maka penggambaran sebaiknya tidak dalam lembar yang sama, tetapi
sebaikya dalam lembar yang berbeda.

Catatan :
Koneksi untuk bolts&nuts dan juga
gasket harus mengikuti grade yng
lebih tinggi baik strengt (rating)
maupun materialnya.

4.

TAHAPAN PENGGAMBARAN ISOMETRIK


Beberapa cara pembuatan isometrik dilakukan sbb :

TAHAP 1
Dari piping plan yang akan dibuatkan isometriknya
(contoh adalah gambar disebelah kanan dimaksud).
Perhatikan arah Utara gambar plan di samping, yaitu
ke arah kanan.

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Garis

vertikal

tidak

menunjukan

panjang

pipa

langsung, tetapi dengan isometrik akan terlihat beda


ketinggian dari nozzle tsb.

TAHAP 2

Pertama-tama kita sesuaikan arah utara plan


dalam lembar isometrik; Untuk posisi standar arah
utara kanan atas sedang Alternative Kiri Atas.
Perhatikan gambar di sebelah kiri.

Ikuti posisi dan arah line pipe sebagaimana


orientasi dari Arah utara pada gampar plan view.

TAHAP 3
Setelah orientasi arah utara dan route dari pipa sudah mengikuti / sebagaimana
piping plan drawingnya, maka selanjutnya perlu diberikan dimensi pada konfigurasi
pipa tsb.
Care terbaik untuk memilih konfigurasi pipe
adalah :
o

Bagaimanakah konfigurasi tsb akan


membentuk gambar yang terbaik dan
penuh

(effisien)

pada

lembar

isometrik.
o

Bagaimanakah
memberikan

hasil

konfigurasi

tsb

informasi

yang

jelas antara garis dimensi dan garis


bantu?

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya bagaimanakah konfigurasi


tsb menampilkan pipe route yang
jelas dan informative.

Contoh lainnya adalah

5.

DIMENSI
1. Semua dimensi di indikasikan sebagaimana gambar dibawah :

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Semua face to face dimension dari control valve, safety valves, special valves,
buttwelded atau flange ordinary valves, special components dan instruments di
indikasikan.

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6.

SISTEM PENOMORAN GAMBAR


1. Penomoran isomentrik diberikan berdasarkan dari Main line number nya.
2. Pada kondisi ada 2 buah line number dalam satu gambar isometrik, maka major line
number nya yang di pakai sebagai nomor dari gamabar isometrik.
3. Nomor isometrik dari equipment trim seperti untuk vent, drain, PI, TI dsb diberikan
penomorannya berdasarkan dari nomor equipmentnya.
4. Penomoran gambar isometrik untuk stand pipe, level gauges di berikan berdasarkan
instrument tag no nya.

7.

MATERIAL LIST DARI GAMBAR ISOMETRIK


1. List dari piping material pada gambar isometrik di sajikan untuk satu lembar gambar
isometrik saja.
2. Sistem dari bill of material dipakai sesuai dengan project spec yang dipersyaratkan.

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Seluruh piping material itu dibutuhkan untuk fabrikasi dan insatalasi

Figure 1 Isometric drawing (contoh)

11

10

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Figure 2 Plan view vs Isometric view (contoh)

Dalam isometric biasanya terdapat informasi-informasi :


1. Jarak fitting center-center atau jarak-jarak yang dianggap perlu untuk memudahkan
fabrikasi, jenis fitting yang dipakai dan lokasinya
2. Coordinate (dari leg terdekat atau patokan lain yang menjadi referensi tergantung lokasi)
(biasanya memerlukan piping key plan untuk kemudahan perletakan)
3. Orientasi spool (elbow 90, elbow 45, dll) tergantung kebutuhan
4. Field weld joint location

11

11

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Venting point dan drain point


6. Line no and spool no
7. Instrument-instrument yg akan dipasang
8. Pipe support number (dan sketch lokasi nya)
9. Valves (jenis, ukuran, rating dan jenisnya (DBB?)
10. Elevasi spool
11. Bill of material (BOM)
12. Flow direction
13. Data-data line( missal: code, spec, design pressure, design temp, paint spec, insulation,
NDT, Hydrotest pressure), PWHT)
14. Untuk shop drawing, biasanya disertakan ukuran-ukuran pipe nipple yang diperlukan.

11

12

Sistem Pemipaan
Ir. Teguh Pudji Hertanto, M.Sc, IPM

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai