Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR KIMIA MEDISINAL

Oke, dalam mempelajari Kimia Medisinal kita mesti tau dulu definisi dan sejarah
munculnya ilmu murni orang Farmasi ini, Sebuah Ilmu Penemuan Obat yang luar
biasa:
A. Definisi
IUPAC (1974): ilmu pengetahuan yang mempelajari penemuan, pengembangan,
identifikasi dan interpretasi cara kerja senyawa biologis aktif (obat) pada tingkat
molekul. Kimia medisinal juga melibatkan studi, identifikasi dan sintesis produk
metabolisme
obat
dan
senyawa
yang
berhubungan.
Burger (1970): Kimia Medisinal adalah ilmu pengetahuan yang merupakan cabang
dari ilmu kimia dan biologi, dan digunakan untuk memahami dan menjelaskan
mekanisme
kerja
obat.
Burger menyatakan bahwa dalam kimia medisinal dilakukan usaha untuk
menemukan obat berdasarkanrasionalitas biokimiawi. Aktivitas ahli kimia medisinal
meliputi bidang biologi dan fisikokimia. Jalurbiokimia aksi obat telah dielaborasi
secara bertahap, dan informasi tentang mekanisme kerja obat hingga tingkat
makromolekuler
bertambah
secara
cepat.
Wikipedia: Kimia medisinal adalah disiplin ilmu gabungan kimia dan farmasi yang
terlibat dalam desain, sintesis, dan pengembangan obat farmaseutika. Kimia
medisinal terlibat dalam identifikasi, sintesis, dan pengembangan entitas kimia baru
(new chemical entity) yang dapat digunakan untuk terapi. Bidang ini juga melakukan
kajian terhadap obat yang sudah ada, berikut sifatbiologis serta QSAR (quantitative
structure-activity
relationships)-nya.
Bidang ini berfokus pada aspek kualitas obat dan bertujuan untuk memelihara
kesehatan sebagai tujuan dari produk obat.
Kimia medisinal merupakan bidang ilmu yang sangat melibatkan bidang-bidang ilmu
lain,
dengan
menggabungkan kimia
organik, biokimia, kimia
komputasi, farmakologi, biologi molekular, statistika, dan kimia fisik.
Fungsi utama kimia medisinal adalah penemuan obat baru, namun pengetahuan
tentang prinsip yang mendasari mekanisme kerja obat secara biokimiawi harus terus
digali untuk mendukung rancangan molekul obat baru. Berbagai metode perhitungan
kimia (kimia komputasi) terus dirancang untukmengelusidasi aspek elektronik dan
konformasi suatu molekul, dalam usaha untuk memprediksi struktur optimal untuk
aktivitas biologis yang selektif, berdasarkan sifat fisika dan biokimia tertentu.

Invention of Drugs
2.

Sejarah

Kimia

Medisinal

Kimia medisinal sudah dipraktekkan sejak beribu tahun yang lalu. Manusia selalu
berusaha mencari pengobatan saat sakit dengan memanfaatkan berbagai tanaman
meliputi herba, buah, akar, kulit (bytrial and error). Berbagai catatan menunjukkan
efek terapi berbagai tanaman ditemukan di: Cina, India, Amerika Selatan, dan sekitar
Lautan Tengah (Mediterania).Pada periode pra-saintifik, digunakan produk alam
dalam pengobatan tradisional. Hingga saat ini ada beberapa obat alam yang masih
digunakan, baik murni maupun turunannya, seperti opium, belladonna, kulit kina,
ergot,
kurare,
dan
lain-lain.
Setelah berkembang pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi manusia,
perkembangan terapi obatmemasuki era ilmiah. Percobaan tentang absorpsi obat
dilakukan pertama kali oleh Magendie (1783-1855), seorang ahli anatomi dari Paris,
yang memberikan racun panah (Nux vomica) pada hewan cobadengan berbagai
rute
dan
mengamati
efek
konvulsi
yang
dihasilkan.
Dua obat pertama ditemukan sekitar 5100 th yang lalu dalam buku tentang tanaman:
Pen Tsao yang ditulis raja Cina Shen Nung:

Chang Shan (Dichroa febrifuga), akarnya mengandung alkaloid; saat ini


digunakan untuk terapi malaria dan demam;

Ma Huang (Ephedra sinica), mengandung ephedrine; digunakan untuk


stimulan jantung, pereda batuk dan asma. Sekarang digunakan para atlit
karena secara cepat mengubah lemak menjadi energi dan meningkatkan
kekuatan serabut otot;

Tanamantanaman yang merupakan sumber obat yang hingga kini masih


digunakan sebagai obat antara lain:
a. Opium

Abad III SM Theophrastus: Penggunaannya sebagai analgesik.

Abad X Rhazes (Persia) menggunakan pil opium untuk terapi batuk,


gangguan mental, dan nyeri. Kemudian diketahui opium mengandung : morfin
(analgetik poten), codein (pereda batuk).

b.
Daun
koka.
Daun koka dikunyah oleh pembawa surat (pelari) dan pencari perak suku Inca di
pegunungan Andessebagai stimulan dan pemberi efek euphoria. Kemudian
diketahui
bahwa
daun
koka
mengandung
:kokain
(anestesi).
c.
Akar
Rauwolfia
serpentina
Akar ini digunakan oleh masyarakat Hindu kuno untuk terapi hipertensi, insomnia.

Kemudiandiketahui

akar

ini

mengandung

reserpin

(obat

antihipertensi).

d.
Colchicum
autumnale
Alexander Tralles pada abad 6 merekomendasikannya untuk mengatasi nyeri sendi.
Selain itu jugadigunakan Avicenna (Percia) abad 11 untuk terapi gout. Benyamin
Franklin mendengar tentangkhasiat tanaman ini dan membawanya ke Amerika.
Kemudian diketahui tanaman ini mengandungcolchicine (alkaloid yang saat ini
digunakan
untuk
terapi
gout).
e.
Kulit
kayu
kina
Penduduk asli Amerika Selatan menggunakan kulit kina untuk terapi demam. Pada
tahun 1633Calancha berlayar ke Amerika Selatan dan membawanya ke Eropa dan
digunakan untuk terapidemam dan malaria. Pada tahun 1820 senyawa aktif berhasil
diisolasi,
mengandung
kuinin
(obatantimalaria).
f.
Daun
Digitalis
Tahun 1542 Dokter Inggris sudah mulai menggunakan esktrak daun ini. Tahun 1785
ekstrakdigunakan untuk terapi gagal jantung. Kemudian diketahui mengandung
glikosida steroid, digitoxindan digoxin.
Cara
A.

Penemuan
Cara

tradisional/

Obat
klasik

:
:

1. Ketidaksengajaan

Asetanilid (antipiretik) karena kesalahan pemberian resep untuk pasien infeksi


parasit intestinal,namun ternyata dapat menurunkan suhu tubuh turun.

Fenilbutazon (antiinflamasi, analgetik,antipiretik) ditemukan saat digunakan


untuk menambah kelarutan aminopirin.

Penisilin (antibakteri)ditemukan pada kultur bakteri yang terkontaminasi


jamur.

Disulfiram (terapi alkoholisme) ditemukansaat pencarian antelmintik,


sebaliknya piperazin (antelmintik) justru ditemukan saat digunakan
untukterapi gout.

2.
Skrining
acak
Semua senyawa yang mungkin diuji aktivitasnya, dengan harapan ada aktivitas.
Metode ini tidak menguntungkan, karena penemuan 1 senyawa antikonvulsan baru
setelah
pengujian
500.000senyawa
kimia.
3.
Ekstraksi
senyawa
aktif
dari
bahan
alam
Beberapa obat yang digunakan saat ini, terutama antibiotik, vitamin dan hormon,
dihasilkan daripemurnian ekstrak, isolasi dan identifikasi berdasarkan aktivitas

utama. Bumi mempunyai 600.000spesies tanaman, baru < 10% telah dipelajari
aspek
kimia
dan
farmakologi.
Keberhasilan penemuan obat baru dari bahan alam didukung oleh : isolasi, rekayasa
genetika, manipulasi biokimia jalur biosintesis tertentu, metode deteksi dan skrining
bioaktivitas.
4.
Modifikasi
molekuler
obat
Merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk penemuan obat baru.
Dasar modifikasimolekuler : pemilihan senyawa pemandu / lead compound
(senyawa dengan aktivitas biologis sudahdiketahui), kemudian diuji senyawa lain
yang
mirip,
homolog
atau
analog.
Contoh: sulfonamida (antibakteri), menghasilkan antimalaria, antilepra, diuretik,
antidiabetes,antitiroid
dan
urikosurik.
5.
Seleksi
atau
sintesis
obat
tunak
Banyak obat berkhasiat tapi terlalu toksik bila digunakan secara klinis, sementara
dasar pemilihanobat bukan hanya berdasarkan aktivitas tapi keamanan. Obat lunak
(soft drug): bahan kimia yang mempunyai aktivitas biologis dan manfaat
terapeutik,mampu diubah secara in vivo (dimetabolisme) secara terkontrol dan
terprediksi menjadi senyawatidak toksis, setelah memberikan efek dalam tubuh.
Contoh : Sintesis analog setil piridinium klorida (I,toksik) menjadi II yang tidak toksik.
6.
Pra-obat
/
prodrug
Prodrug bersifat labil, tidak mempunyai aktivitas farmakologis, tapi dalam tubuh akan
diubahmenjadi
aktif.
Contoh: Bioavailabilitas parasetamol ditingkatkan oleh ester propacetamol dan
sumacetamol.
B.

Metode

1.

Rancangan

Modern
Obat

:
Rasional

Rancangan obat terdiri dari serangkaian program dengan tujuan penemuan


senyawa kimia baruyang berguna sebagai obat, baik untuk pencegahan penyakit
atau pemulihan kesehatan fisik ataumental. Rancangan obat rasional berarti
pencarian obat baru secara logis dan teoretis, untukmenghasilkan obat dengan efek
farmakologi sangat spesifik. Hal ini memerlukan kerja sama berbagai bidang ilmu :
kimia, biokimia, biologi, fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi danfar
makologi.
Metode dalam ROR :

CADD (Computer-assisted drug design) : fokus pada parameter fisikakimia


yang terlibat dalamaktivitas, HKSA, dan model kimia kuantum, dengan tujuan
untuk menentukan senyawa palingpotensial.

Molecular modeling dan analisis konformasi, dimana konformasi dan bentuk


molekular obatdigunakan sebagai panduan dalam rancangan obat.

Reseptor-fit, dimana dilakukan karakterisasi reseptor farmakologi untuk


menentukan bagaimanainteraksi obat-reseptor.

Daftar Pustaka:
Levita J dan Resmi Mustarichie. 2012. PERMODELAN MOLEKUL DALAM KIMIA
MEDISINAL. Yogyakarta; Graha Ilmu
Siswandono dan Bambang Soekardjo. 2000. KIMIA MEDISINAL edisi kedua Jilid 1.
Surabaya; Airlangga University Press

Anda mungkin juga menyukai