Anda di halaman 1dari 9

Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber daya alam

1.

a.

1)
2)
3)
4)
5)
6)
1)
2)
3)
4)
5)
6)

A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam


Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Fenomena gagal panen dapat diminimalisasi melalui kegiatan pertanian berkelanjutan dan
menerapkan prinsip ekofisiensi. Sebagai contoh, pemberantasan wereng menggunakan
campuran air dan solar dapat diganti dengan penyemprotan pestisida organik dari biji mahoni.
Selain tidak mencemari tanah, pestisida organik juga dapat membasmi organisme pengganggu
tanaman (OPT) dan menekan ketergantungan pada sumberdaya alam tidak terbarukan.
Pemanfaatan inilah yang Anda terapkan untuk menunjukkan sikap tanggung jawab dalam
menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Pertanian Berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan
dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan
dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian berkelanjutan
menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah
lingkungan. Dengan demikian, kegiatan pertanian biasanya diaplikasikan dalam kegiatan
pertanian organik. Manfaat pertanian berkelanjutan sebagai berikut :
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi serta meminimalisasi kandungan
bahan pencemar kimia ataupun bakteri yang membahayakan.
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah, tidak meningkatkan erosi, dan menekan
ketergantungan pada sumber daya alam tidak terbarukan.
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat perdesaan dengan meningkatan
kesempatan kerja serta menyiapkan penghidupan layak bagi petani.
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat yang bekerja atau hidup di lingkungan pertanian
dan bagi yang mengonsumsi hasil pertanian.
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian dan perdesaan
serta melestarikan sumber daya alam dan keragaman hayati.
Indikator yang digunakan dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sebagai berikut :
Budidaya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan jumlah kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang disebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami
lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui
kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan. Selain itu, maraknya kegiatan
pertanian berkelanjutan dikalangan masyarakat dapat digunakan sebagai sarana alternatif untuk
mencapai kedaulatan pangan di Indonesia. Akan tetapi, dalam kegiatan pertanian berkelanjutan
sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya

b.

Pertambangan Berkelanjutan

Kegiatan usaha tambang berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik dan
sosial. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara, kegiatan berkelanjutan merupakan kegiatan yang diawali dengan
eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan pascatambang. Kegiatan pertambangan
berkelanjutan dapat mengacu pada konsep wawasan berkelanjutan yang terdiri atas unsur-unsur
sebagai berikut :

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)

Melakukan penyelidikan umum (prospecting)


Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci.
Studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik, ekonomi, dan lingkungan.
Persiapan produksi (development dan constriction)
Penambangan terdiri atas pembingkaran, pemuatan, pengangkutan, dan penimbunan.
Rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan.
Pengolahan (mineral dressing)
Pemurnian.
Pemasaran.
Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR)
Pengakhiran tambang (mine closure)
Kegiatan penambangan berkelanjutan dapat dilakukan untuk memenuhi harapan sosial terhadap
lingkungan sekitar. Kegiatan pertambangan berkelanjutan dapat dilakukan melalui penetapan
ujian jangka pendek dan jangka panjang secara konsisten. Terdapat tiga prioritas utama untuk
memaksimalkan potensi pertambangan berkelanjutan.
1) Menganalisis dampak dan keuntungan sosial, ekonomi, kesehatan, serta lingkungan selama
siklus kegiatan pertambangan, keselamatan, dan kesehatan para pekerja.
2) Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan termasuk masyarakat adat dan lokal
serta kaum perempuan.
3) Mengembangkan prakitik pertambangan berkelanjutan melalui penyediaan dukungan teknis
serta pembangunan fasilitas dan keuangan kepada negara berkembang dan miskin
c.

1)
2)
3)

1)
2)
3)
d.

Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang
perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,
ekonomi, dan sosial. Akan tetapi, kegiatan industri ini membutuhkan kerjasama antar industri
sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan demikian, kerjasama ini
mampu menciptakan satu kawasan industri terpadu.
Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat memengaruhi perkembangan sektor industri di
Indonesia terutama industri yang memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan. Akibatnya,
persediaan sumber daya alam tidak terbarukan ini dapat mengalami penurunan dari segi
kuantitas apabila tidak ada pengendalian produksi. Seharusnya, kegiatan sektor industri
diarahkan pada pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, pelaksaan aktivitas di sektor
industri perlu memperhatikan prinsip-prinsip industri berkelanjutan sebagai berikut :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekoligi sitem alami (environmental system)
Kegiatan industri berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan kelestarian lingkungan melalui
minimalisasi polusi. Akan tetapi, ada hambatan bagi negara berkembang dalam melaksanakan
kegiatan industri berkelanjutan. Hambatan dalam kegiatan industri berkelanjutan sebagai
berikut :
Potensi sumber daya melimpah, tetapi pemanfaatannya belum optimal
Dukungan pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
masih kurang
Kawasan industri di negara berkembang, terutama Indonesia belum terpadu secara sistematis
dan hanya kumpulan industri yang berdiri sendiri
Pariwisata Berkelanjutan
Data Badan Pusat Statistika (BPS) menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke Indonesia sampai bulan Agustus 2014 mencapai 6,12 juta orang. Kegiatan
parisiwisata berkelanjutan di Indonesia merupakan wujud tanggung jawab masyarakat dalam
mengelola dan melestarikan lingkungan alam.
Kegiatan pariwisata berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat didukung secara
ekologis sekaligus layak secara ekonomi serta adil secara etikan dan sosial terhadap
masyarakat. Istilah pariwisata berkeanjutan merukuk pada produk pariwisata yang ramah

lingkungan. Saat ini pemerintah berupaya mengembangkan pariwisata berkelanjutan dengan


memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan.
2) Menyeimbangkan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat
3) Melibatkan para pemangku kepentingan untuk memperoleh banyak masukan mengenai
pembangunan pariwisata
4) Memberikan kemudahan kepada pengusaha lokal skala kecil dan menengah
5) Memiliki multiple effect atau efek pengganda bagi industri lain
6) Kerjasama antara masyarakat lokal sebagai pelaku usaha dan operator penjual paket wisata
7) Harus menjamun keberlanjutan
8) Pariwisata harus tumbuh dengan optimal dan bukan eksplorasi
9) Harus ada monitoring dan evaluasi secara periodik
10) Keterbukaan terhadap penggunaan sumber daya
11) Program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatihan dan
sertifikat untuk bidang keahlian pariwisata
12) Terwujudnya kualitas hidup masyarakat lokal, kualitas berusaha penyedia jasa industri
pariwisata, dan terciptanya kualitas pengalaman wisatawan.
Upaya pengembangan pariwisata di Indonesia didukung oleh Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariiwisataan. Undang-Undang ini menyebutkan
bahwa pengembangan pariwisata di Indonesia dapat memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat dan negara. Manfaat pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan sebagai
berikut :
1) Menjamin keseimbangan lingkungan pada objek wisata yang menjamin kelestarian lingkungan
alam dan budaya setempat
2) Meningkatkan rasa cinta atau peduli masyarakat terhadap lingkungan
3) Meningkatkan devisa negara dari jumlah kunjungan wisatawan asing
4) Memperluas lapangan kerja yang berorientasi pada faktor pendukung pariwisata sehingga dapat
menyerap banyak angkatan kerja
5) Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi pemerintah daerah yang
berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
6) Mendorong pembangunan daerah menunjang kegiatan wisata.
2.

a.
b.
c.
d.
e.

a.

1)

Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekofisiensi


Secara garis besar, konsep prinsip ekoefisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam adalah
kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang menggabungkan antara efisiensi ekonomi dan
efisiensi lingkungan. Unsur yang perlu diperhatikan berdasarkan prinseip ekoefisiensi antara lain
:
Menghemat pemanfaatan sumber daya alam
Memanfaatkan semua sumber daya alam hasil proses energi (industri)
Menghindari kerusakan lingkungan dalam penambangan sumber daya alam
Menggunakan sumber daya alam yang ditambang untuk jangka waktu yang lama
Menghindari timbulnya entropi atau limbah dalam pemanfaatan sumber daya alam.
Seperti kegiatan pemanfaatn sumber daya alam berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya alam
dengan prinsip ekofisiensi, dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian, pertambangan industri,
dan pariwisata. Pemanfaatn sumber daya alam dengan prinsip ekofisiensi dapat Anda simak
dalam materi berikut :
Sumber Daya Pertanian
Efisiensi dalam bidang pertanian dapat dilihat dari pola tanam. Pola tanam merupakan
pengaturan penggunaan lahan pertanian dan budidaya tanaman dalam jangka waktu tertentu.
Pola tanam adalah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam jangka waktu tertentu.
Pola tanam dibedakan sebagai :
Pola Tanam Monokultur

Pola tanam monokultur adalah kegiatan menanam tanaman sejenis pada satu area tanam.
Keuntungan pola tanam monokultur sebagai berikut :
a) Memudahkan proses perawatan pemanenan sehingga dapat dilakukan secara lebih cepat dan
menekan biaya tenaga kerja
b) Meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen karena unsur hara dan sinar matahari
tercukupi
Kelemahan pola tanam monokultur terletak pada kerentanan tanaman karena lebih mudah
diserang hama ataupun penyakit tanaman. Keseragaman kultivar mempercepat penyebaran
organisme pengganggu tanaman.
2) Pola Tanaman Multikultur

a)
b)
c)
d)
e)

Pola tanam multikultur adalah kegiatan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan dan
waktu sama. Keuntungan pola tanam multikultur sebagai berikut :
Mengurangi serangan populasi hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) karena
tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lain.
Meningkatkan kesuburan tanah dengan cara menanam kacang-kacangan.
Memutus siklus hidup hama atau penyakit
Menghasilkan deversifikasi hasil panen
Mengendalikan perkembangan hama dan penyakit tanaman

b.

Sumber Daya Pertambangan

Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak


perusahaan swasta dari luar Indonesia yang ikut serta melakukan aktivitas penambangan
dengan sistem bagi hasil dengan pemeritah Indonesia.
Batu bara telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sepertibahan bakar. Walaupun
harganya relatif murah, tetapi pemanfaatan untuk keperluan rumah tangga belum meluas. Hal
ini terjadi karena penduduk Indonesia telah terbiasa menggunakan minyak tanah yang
kemudian beralih ke gas. Batu bara juga dianggap menimbulkan polusi udara dalam ruangan
sehingga kurang diminati.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik rumah tangga, industri,
kendaraan bermotor sampai Perusahaan Listrik Negara (PLN). Produksi minyak bumi
Indonesia pada tahun 2011 mencapai 329.249 ribu barel. Sementara itu, produksi gas alam
mencapai angka 3.256.379 MMSCF (Million Standard Cubic Feet). Angka produksi tidak
mampu memenuhi kebutuhan sebagian diantaranya diimpor dari negara lain.
Kegitan pada pertambangan minyak bumi di darat dan di laut
Pemanfaatan sumber daya alam lainnya adalah batu bara. Batu bara dimanfaatkan
untuk kepentingan rumah tangga (memasak) dan berbagai industri seperti industri besi baja
dan semen.
Produksi batu bara Indonesia pada tahun 2011 mencapai 353.387.341 ton. Batu bara
yang dihasilkan sebagian besar diekspor ke Jepang, India, Korea Selatan, Cina, dan sebagian
lagi dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pemanfaatan gas dan batu bara untuk keperluan rumah tangga
Kegiatan pertambangan saat ini masih menggunakan banyak perusahaan dan pekerja
asing. Keuntungannya tentu saja juga dinikmati oleh perusahaan asing tersebut. Kondisi ini
tentunya akan mengurangi pemasukan bagi negara dan berdampak pada kegiatan
pembangunan. Harapannya adalah kegiatan pertambangan dikelola oleh putra dan putri
Indonesia agar dapat memberikan dampak optimal bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu, kamu seharusnya menyiapkan diri untuk menguasai ilmu dan teknologi agar tidak
bergantung pada negara lain.
c.

1.
2.
3.
4.
5.

Sumber Daya Industri

Bahan dan energi yang tidak termanfaatkan dalam suatu sistem proses produksi akan
terbuang menjadi limbah dan menyebabkan meningkatnya social cost untuk proses
lanjutannya.
Oleh karena itu, perlu penerapan prinsip ekoefisiensi dalam industri sebagai berikut :
Meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi
Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan
Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang
Pemanfaatan SDA yang dapat diperbaharui (renewable resources)
Mampu menghasilkan produk yang tahan lama

d. Sumber Daya Pariwisata

Optimalisasi kegiatan pariwisata di Indonesia merupakan salah satu usaha pemerintah untuk
mengembangkan ekonomi kreatif yang menunjang kesejahteraan masyarakt Indonesia
terutama masyarakat di sekitar kawasan pariwisata. Saaat ini ptonsi wisata alam memiliki
daya tarik bagi wisatawan lokal maupun domestik. Modal tersebut dapat digunakan sebagai
aset untuk mewujudkan kegiatan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, dalam
pelaksanaan kegiatan pariwisata diperlukan suatu prinsip ekofisiensi.
1) Agrowisata
Agrowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang mengembangkan kegiatan dalam
bidang pertanian. Dengan demikian, agrowisata merupakan kegiatan yang menggabungkan
semua sistem pertanian dan pemanfaatan objek-objek pertanian

Secara umum, kegiatan pertanian yang dikembangkan dalam kegiatan agrowisata meliputi
kegiatan persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahanhasil panen, dan
pemasaran
2) Ekowisata
Ekowisata merupakan kegiatan wisata berbasis alam dengan tujuan mengonservasi
lingkungan dan menyejahterakan penduduk setempat. Kegiatan Ekowisata dapat
mengembangkan kawasan konservasi sebagai objek wisata seperti taman nasional, taman
hutan raya, cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dan taman buru. Kawasan suaka
alam dan pelestarian alam dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Kawasan Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa, tata lingkungan, dan ekosistem tertentu. Kawasan suaka alam perlu dilindungi dan
dilestarikan dengan perkembangan secara alami dan sesuai kondisi asli yang dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan pada masa kini dan masa mendatang. Contoh kawasan cagar alam
adalah Cagar alam Pulau Dua di Jawa Barat untuk melindungi hutan dan burung laut.

b) Kawasan Suaka Margasatwa adalah suatu kawasan hutan tempat melindungi hewan-hewan
tertentu dan tidak untuk diburu. Hutan suaka alam ditetapkan sebagai suatu tempat hidup
margasatwa mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan
kekayaan dan kebanggaan nasional. Contoh suaka margasatwa adalah Gunung Leuser di
Aceh untuk melindungi gajah, badak, tapir, orang utan, harimau, kambing hutan, dan buaya.

c) Kawasan Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Contoh kawasan
taman nasional adalah Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango/Cibodas, Taman Nasional
Tanjung Puting, Taman Nasional Lore Lindu, dan Taman Nasional Komodo

d) Kawasan Taman Hutan Raya merupakan kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
tumbuhan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang
dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi
daya, pariwisata, budidaya, dan rekreasi. Contoh kawasan taman hutan raya adalah Tahura
Bante.
e) Kawasan Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan sebagai kegiatan pariwisata dan rekreasi alam. Contoh kawasan taman wisata
alam adalah tamn wisata alam Linggarjati di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Diposkan oleh eka prasetyowati d

Anda mungkin juga menyukai