Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
b.
Pertambangan Berkelanjutan
Kegiatan usaha tambang berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik dan
sosial. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara, kegiatan berkelanjutan merupakan kegiatan yang diawali dengan
eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan pascatambang. Kegiatan pertambangan
berkelanjutan dapat mengacu pada konsep wawasan berkelanjutan yang terdiri atas unsur-unsur
sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
1)
2)
3)
1)
2)
3)
d.
Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang
perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,
ekonomi, dan sosial. Akan tetapi, kegiatan industri ini membutuhkan kerjasama antar industri
sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan demikian, kerjasama ini
mampu menciptakan satu kawasan industri terpadu.
Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat memengaruhi perkembangan sektor industri di
Indonesia terutama industri yang memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan. Akibatnya,
persediaan sumber daya alam tidak terbarukan ini dapat mengalami penurunan dari segi
kuantitas apabila tidak ada pengendalian produksi. Seharusnya, kegiatan sektor industri
diarahkan pada pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, pelaksaan aktivitas di sektor
industri perlu memperhatikan prinsip-prinsip industri berkelanjutan sebagai berikut :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekoligi sitem alami (environmental system)
Kegiatan industri berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan kelestarian lingkungan melalui
minimalisasi polusi. Akan tetapi, ada hambatan bagi negara berkembang dalam melaksanakan
kegiatan industri berkelanjutan. Hambatan dalam kegiatan industri berkelanjutan sebagai
berikut :
Potensi sumber daya melimpah, tetapi pemanfaatannya belum optimal
Dukungan pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
masih kurang
Kawasan industri di negara berkembang, terutama Indonesia belum terpadu secara sistematis
dan hanya kumpulan industri yang berdiri sendiri
Pariwisata Berkelanjutan
Data Badan Pusat Statistika (BPS) menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke Indonesia sampai bulan Agustus 2014 mencapai 6,12 juta orang. Kegiatan
parisiwisata berkelanjutan di Indonesia merupakan wujud tanggung jawab masyarakat dalam
mengelola dan melestarikan lingkungan alam.
Kegiatan pariwisata berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat didukung secara
ekologis sekaligus layak secara ekonomi serta adil secara etikan dan sosial terhadap
masyarakat. Istilah pariwisata berkeanjutan merukuk pada produk pariwisata yang ramah
a.
b.
c.
d.
e.
a.
1)
Pola tanam monokultur adalah kegiatan menanam tanaman sejenis pada satu area tanam.
Keuntungan pola tanam monokultur sebagai berikut :
a) Memudahkan proses perawatan pemanenan sehingga dapat dilakukan secara lebih cepat dan
menekan biaya tenaga kerja
b) Meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen karena unsur hara dan sinar matahari
tercukupi
Kelemahan pola tanam monokultur terletak pada kerentanan tanaman karena lebih mudah
diserang hama ataupun penyakit tanaman. Keseragaman kultivar mempercepat penyebaran
organisme pengganggu tanaman.
2) Pola Tanaman Multikultur
a)
b)
c)
d)
e)
Pola tanam multikultur adalah kegiatan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan dan
waktu sama. Keuntungan pola tanam multikultur sebagai berikut :
Mengurangi serangan populasi hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) karena
tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lain.
Meningkatkan kesuburan tanah dengan cara menanam kacang-kacangan.
Memutus siklus hidup hama atau penyakit
Menghasilkan deversifikasi hasil panen
Mengendalikan perkembangan hama dan penyakit tanaman
b.
1.
2.
3.
4.
5.
Bahan dan energi yang tidak termanfaatkan dalam suatu sistem proses produksi akan
terbuang menjadi limbah dan menyebabkan meningkatnya social cost untuk proses
lanjutannya.
Oleh karena itu, perlu penerapan prinsip ekoefisiensi dalam industri sebagai berikut :
Meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi
Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan
Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang
Pemanfaatan SDA yang dapat diperbaharui (renewable resources)
Mampu menghasilkan produk yang tahan lama
Optimalisasi kegiatan pariwisata di Indonesia merupakan salah satu usaha pemerintah untuk
mengembangkan ekonomi kreatif yang menunjang kesejahteraan masyarakt Indonesia
terutama masyarakat di sekitar kawasan pariwisata. Saaat ini ptonsi wisata alam memiliki
daya tarik bagi wisatawan lokal maupun domestik. Modal tersebut dapat digunakan sebagai
aset untuk mewujudkan kegiatan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, dalam
pelaksanaan kegiatan pariwisata diperlukan suatu prinsip ekofisiensi.
1) Agrowisata
Agrowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang mengembangkan kegiatan dalam
bidang pertanian. Dengan demikian, agrowisata merupakan kegiatan yang menggabungkan
semua sistem pertanian dan pemanfaatan objek-objek pertanian
Secara umum, kegiatan pertanian yang dikembangkan dalam kegiatan agrowisata meliputi
kegiatan persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahanhasil panen, dan
pemasaran
2) Ekowisata
Ekowisata merupakan kegiatan wisata berbasis alam dengan tujuan mengonservasi
lingkungan dan menyejahterakan penduduk setempat. Kegiatan Ekowisata dapat
mengembangkan kawasan konservasi sebagai objek wisata seperti taman nasional, taman
hutan raya, cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dan taman buru. Kawasan suaka
alam dan pelestarian alam dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Kawasan Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa, tata lingkungan, dan ekosistem tertentu. Kawasan suaka alam perlu dilindungi dan
dilestarikan dengan perkembangan secara alami dan sesuai kondisi asli yang dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan pada masa kini dan masa mendatang. Contoh kawasan cagar alam
adalah Cagar alam Pulau Dua di Jawa Barat untuk melindungi hutan dan burung laut.
b) Kawasan Suaka Margasatwa adalah suatu kawasan hutan tempat melindungi hewan-hewan
tertentu dan tidak untuk diburu. Hutan suaka alam ditetapkan sebagai suatu tempat hidup
margasatwa mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan
kekayaan dan kebanggaan nasional. Contoh suaka margasatwa adalah Gunung Leuser di
Aceh untuk melindungi gajah, badak, tapir, orang utan, harimau, kambing hutan, dan buaya.
c) Kawasan Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Contoh kawasan
taman nasional adalah Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango/Cibodas, Taman Nasional
Tanjung Puting, Taman Nasional Lore Lindu, dan Taman Nasional Komodo
d) Kawasan Taman Hutan Raya merupakan kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
tumbuhan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang
dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi
daya, pariwisata, budidaya, dan rekreasi. Contoh kawasan taman hutan raya adalah Tahura
Bante.
e) Kawasan Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan sebagai kegiatan pariwisata dan rekreasi alam. Contoh kawasan taman wisata
alam adalah tamn wisata alam Linggarjati di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.