TINJAUAN PUSTAKA
Janin
100
1000
2500
3300
Plasenta
100
200
400
500
Cairan amnion
200
1000
900
800
Persen Cairan
50
45
24
17
Volume cairan amnion pada hamil aterm sekitar 1000 1500 ml,
warna putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, dan agak amis.
Cairan ini dengan berat jenis 1,008 terdiri atas 98% air. Sisanya terdiri atas
garam anorganik serta bahan organik dan bila diteliti, terdapat rambut
lanugo, sel sel epitel dan verniks kaseosa. Ptotein ditemukan rata rata
2,6% g per liter, sebagian besar albumin3.
bahkan
dapat
berlanjut
menjadi
sepsis.
Membrana
tersebut
dapat
melepaskan
mediator
inflamasi
yang
dini
kurang dari
satu
jam
sebelum persalinan
dan
bakterial
adalah
sindrom klinik
akibat
pargantian
10
kehamilan.
Inkompetensi
serviks
sering
d. Hubungan seksual
11
Frekuensi koitus pada trimester ketiga kehamilan yang lebih dari tiga
kali seminggu diyakini berperan pada terjadinya ketuban pecah dini,
hal ini berkaitan dengan kondisi orgasme yang memicu kontraksi
rahim, namun kontraksi ini berbeda dengan kontraksi yang dirasakan
menjelang persalinan. Selain itu, paparan terhadaap hormon
prostaglandin didalam semen (cairan sperma) juga memicu kontraksi
yang walaupun tidak berbahaya bagi kehamilan normal, tetapi harus
tetap diwaspadai jika memiliki resiko melahirkan prematur3,5.
e. Usia ibu
Usia ibu yang 20 tahun, termasuk usia yang terlalu muda dengan
keadaan uterus yang kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan
mengalami ketuban pecah dini. Sedangkan ibu dengan usia 35 tahun
tergolong usia yang terlalu tua untuk melahirkan khususnya pada ibu
primi (tua) dan beresiko tinggi mengalami ketuban pecah dini5.
f. Frekuensi paritas
Primipara adalah wanita yang pernah hamil sekali dengan janin
mencapai titik mampu bertahan hidup. Ibu primipara yang mengalami
ketuban pecah dini berkaitan dengan kondisi psikologis, mencakup
sakit saat hamil, gangguan fisiologis seperti emosi dan termasuk
kecemasan akan kehamilan. Sedangkan multipara adalah wanita yang
telah beberapa kali mengalami kehamilan dan melahirkan anak hidup.
Wanita yang telah melahirkan beberapa kali dan mengalami ketuban
pecah dini pada kehamilan sebelumnya serta jarak kelahiran yang
12
terjadi pada
polihidramnion
adalah
13
14
15
16
dengan kasus ketuban pecah dini. Namun, harus tetap diwaspadai untuk
mengurangi terjadinya komplikasi pada ibu maupun janin8.
Anamnesis6,8
a. Pasien mengetahui cairan yang keluar atau tidak
b. Cairan keluar terus atau tidak
c. Warna cairan yang keluar
2.
Pemeriksaan Fisik6,8
Periksa tanda-tanda vital pasien yaitu kesadaran, tekanan darah,
nadi, pernafasan dan suhu badan. Apa ada tanda infeksi : suhu
badan meningkat dan nadi cepat.
3.
Pemeriksaan Penunjang9
a. Pemeriksaan palpasi untuk menentukan umur kehamilan
dan mengetahui ada tidaknya kontraksi uterus.
b. Menentukan kondisi janin yaitu jumlah janin, letak,
presentasi dan taksiran berat janin. Dengan pemeriksaan
auskultasi ditentukan janin hidup ada, gawat janin atau
tidak, atau mungkin janin mati.
17
4. Inspeksi Vulva
a. Apa ada cairan yang keluar dan bila ada tentukan
warnanya.
b. Apa terlihat tali pusat, bila ada perhatikan dengan teliti
adakah pulsasi pada tali pusat
5. Pemeriksaan dengan Spekulum9
a. Salah satu pemeriksaan untuk menentukan ketuban
pecah
ialah
dengan
tes
nitrazin,
yaitu
dengan
18
beri deksametason,
infeksi,
berikan
tokolitik
(salbutamol),
19
Faktor
Pembukaan
Pendataran
Station
Konsistensi
Posisi ostium
0
0 30%
-3
Keras
Posterior
1-2
40 50%
-2
Sedang
Tengah
Skor
2
3-4
60 70%
-1
Lunak
Anterior
5-6
80%
+1, +2
Amat lunak
Anterior
Kemungkinan
Berhasil
Gagal
20
04
50 60%
40 50%
59
90%
10%
10 13
100%
0%
50%
wanita
yang
melahirkan
prematur,
didapatkan
21
Usia kehamilan
Adanya infeksi / sepsis
Factor resiko / penyebab
Ketepatan Diagnosis awal dan penatalaksanaan
22