A. Definisi
1. Leukemia merupakan penyakit akibat proliferasi (bertambah banyak atau
multipikasi) patologi dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan
biasanya berakhir fatal (Nursalam, 2008).
2. Leukemia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal ganas, sering disertai
bentuk lekosit yang lain dri pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat
menyebabkan anemia, trombositopeni dan diakhiri dengan kematian (Hasan
dalam Nurarif dan Kusuma, 2015).
B. KLASIFIKASI
Secara sederhana leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan
tipe sel asal yaitu :
1. Leukemia Akut
Leukemia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang berakibat
terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal
(blastosit) yang disertai dengan penyebaran ke organ-organ lain. Leukemia
akut memiliki perjalanan klinis yang cepat, tanpa pengobatan penderita akan
meninggal rata-rata dalam 4-6 bulan.
a. Leukemia Limfositik Akut (LLA)
LLA merupakan jenis leukemia dengan karakteristik adanya proliferasi
dan
akumulasi
sel-sel
patologis
dari
sistem
limfopoetik
yang
C. ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor presiposisi yang
menyebabkan terjadinya leukimia, yaitu (Nurarif dan Kusuma, 2015):
a.
b.
c.
d.
e.
Faktor Genetik
Radiasi
Obat-obat imunosupresif
Faktor Herediter
Kelainan Kromosom
D. Manifestasi Klinis
Gejala klinis dari leukemia yang sering dijumpai adalah sebagai berikut:
a. Leukemia Limfositik Akut
Gejala klinis LLA sangat bervariasi. Umumnya menggambarkan kegagalan
sumsum tulang. Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah lelah,
letargi, pusing, sesak, nyeri dada), infeksi dan perdarahan. Selain itu juga
ditemukan anoreksi, nyeri tulang dan sendi, hipermetabolisme.21 Nyeri tulang
bisa dijumpai terutama pada sternum, tibia dan femur.
b. Leukemia Mielositik Akut
Gejala utama LMA adalah rasa lelah, perdarahan dan infeksi yang disebabkan
oleh sindrom kegagalan sumsum tulang. perdarahan biasanya terjadi dalam
bentuk purpura atau petekia. Penderita LMA dengan leukosit yang sangat
tinggi (lebih dari 100 ribu/mm3) biasanya mengalami gangguan kesadaran,
napas sesak, nyeri dada dan priapismus. Selain itu juga menimbulkan
gangguan metabolisme yaitu hiperurisemia dan hipoglikemia.
c. Leukemia Limfositik Kronik
Sekitar 25% penderita LLK tidak menunjukkan gejala. Penderita LLK yang
mengalami gejala biasanya ditemukan limfadenopati generalisata, penurunan
berat badan dan kelelahan. Gejala lain yaitu hilangnya nafsu makan dan
penurunan kemampuan latihan atau olahraga. Demam, keringat malam dan
infeksi semakin parah sejalan dengan perjalanan penyakitnya.
d. Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik
LGK memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi dan fase krisis blas.
Pada fase kronik ditemukan hipermetabolisme, merasa cepat kenyang akibat
desakan limpa dan lambung. Penurunan berat badan terjadi setelah penyakit
diberikan
kepada
penderita
tanpa
gejala
karena
tidak
F. Pengkajian Keperawatan
Data-data yang perlu dikaji adalah data-data yang didapatkan pada anak
berkaitan dengan kegagalan sumsum tulang dan adanya infilarasi ke organ
lain, sebagai berikut.
1. Kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah mengakibatkan
berbagai keluhan dan gejala, yaitu :
a. Anemi; anak yang menderita leukemia mengalami pucat, mudah lelah,
kadang-kadang sesak napas. Anemi terjadi karena sumsum tulang gagal
memproduksi sel darah merah.
b. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi; adanya penurunan leukosit secara
otomatis akan menurunkan daya tahan tubuh, karena leukosit yang
sel-sel
darah
abnormal
pada
sumsum
tulang
timbulnya
kanker
karena
mengandung
bahan
Diagnosa
Perubahan perfusi
Intervensi
1. Manajemen perusi
jaringan b.d
penurunan
jaringan:
Tinggikan kepala tempat
tidur sesuai toleransi
komponen seluler
untuk mengangkut
oksigen ke sel.
2. Monitoring klien:
- Kaji untuk respon verbal
Tujuan: Setelah
melambat, mudah
dilakukan tindakan
keperawatan
diharapkan perfusi
jaringan b.d
komponen seluler
dapat teratasi
KH:
a. Menunjukan
perfungsi
terangsang
Monitor TTV
Rasional
1. Meningkatkan
ekspansi paru dan
memaksimalkan
oksigenasi untuk
kebutuhan seluler
2. Mengetahui derajat
keadekuatan perfusi
jaringan dan
membantu
menentukan
kebutuhan intervensi
3. Orangtua
melaporkan bila
anak tiba-tiba sesak
atau dispneu.
4. Mempercepat
kesembuhan
adekuat
b. Vital sign stabil,
pengisian
2
kapiler baik
Perubahan nutrisi
kurang dari
1. Manajemen Nutrisi
- Berikan makanan yang
menarik selera makan
Tujuan: Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan
diharapkan nutrisi
klien terpenuhi
KH:
badan atau BB
stabil dengan
nilai laboratorium
dihabiskan
Anjurkan Ibu klien
untuk meningkatkan
a. mennjukkan
peningkatan berat
anak
Tentukan program Diit
intake Fe
Berikan minum air
putih lebih sering
1. Memberikan intake
nutrisi pada anak
agar masalah
teratasi
i. Mengidentifikasi
kekurangan dan
juga dapat
diupayakan setelah
pulang.
ii. Makanan
mengandung zat
besi dapat
mempercepat
proses
1. Observasi BB setiap
hari atau sesuai indikasi
normal
penyembuhan
2. Rasional :
Mengetahui
pemasukan
makanan yang
adekuat
(absorbsi)
3. Meningkatkan rasa
keterlibatannya dan
memberikan
informasi pada
keluarga untuk
memahami
kebutuhan nutrisi
4. Kolaborasi pemberian
pengobatan secara teratur
anak
4. Memiliki awitan
cepat dan
karenanya dengan
cepat dapat
mebantu proses
1. Manajemen Infeksi:
- Tempatkan klien di
-
Tujuan:Setelah
dilakukan
keperawatan
infeksi
tidak terjadi
KH:
a. Klien
dari
tindakan aseptik
tindakan
diharapkan
ruang Isolasi
Pertahankan
penyembuhan
1. Menghindarkan
bebas
dan personal
hygine klien
- Batasi pengunjung
2. Monitor tanda-tanda
infeksi dan tanda-tanda
peningkatan nadi
vital
dan pernafasan
adalah tanda
tanda-
peningkatan laju
tanda infeksi
b. Menunjukan
metabolisme dan
kemampuan
untuk
mencegah
2. Demam dengan
inflamasi.
3. Orang tua faham
cara menghindaari
infeksi virus atau
timbulnya
bakteri
4. Pengobatan cepat
infeksi
4. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian antibitik
infeksi dapat
mengamankan
jalan masuk
bakteri.
ujuan
Nyeri b.d Efek fisiologis dari
4
1. Manajemen Nyeri:
1. Meredakan
leukemia
Tujuan:
Tujuan: Klien tidak
nyeri
bagian nyeri
Alihkan anak pada
2. Informasi
Memberikan
diterima klien
pasien
mengatakan
nyeri
berkurang
mengevaluasi
kebutuhan atau
keefektifan
atau
intervensi, untuk
hilang
-Tampak rileks dan
mampu istirahat
meminimalkan
3. Jelaskan kepada orang
tua
cara
meredakan
nyeri
4. Kolaborasi
Intoleransi aktivitas
b.d penurun
mencegah
obat-obat
anti
kambuhnya
keperawatan
diharapkan keutuhan
aktifitas klien
nyeri
secara teratur
1. Manajemen aktivitas:
- Batasi gerak yang
nyeri
1. Menghindarkan
klien dari cidera
potensi
-
membahayakan
Latih gerak yang
mampu ditoleransi
Tujuan:
tindakan
4. Untuk
memberikan
terganggu
Setelah dilakukan
dokter
metabolisme, suplai
O2 ke jaringan
dengan
secara bertahap
Rencana periode
istirahat adekuat
2. Kaji respon individu
terhadap aktivitas
3. Jelaskan orang tua
prosedur perawatan
2. Menentukan
derajat dari efek
ketidakmampua
3. Agar keluarga
tidak salah dalam
terpenuhi
KH:
a. Meningkatkn
kemampuan
yang benar
4. Kolaborasi dengan
merawat klien
4. Mempercepat
proses
obat
penyembuhan
mobilitas
b. Melaporkan
gejala
intoleransi
6
aktifitas
Cemas b.d ancaman
kematian,perubahan
status kesehatan,
krisis situasional
1. Manajemen kecemasan:
- Beri kesempatan klien
untuk mengugkapkan
1. Manajemen
-
rasa cemasnya
- Beri suport mental
punya semangat
dan mau empati
Tujuan: Setelah
terhadap
dilakukan tindakan
perawatan &
keperawatan
diharapkan klien dan
keluarga tidak
cemas.
KH:
fokus
c. Klien dapat
melaporkan
ketidakcemasan
secara verbal
pengobatan
Meningkatkan
kepercayaan diri
cemas:
Agar klien
dan semangat
utuk pengobatan
2. Untuk
mengetahui bera
dan ringannya
kecemasn klien
3. Agar keluarga
bisa bertawaqal
kepada SWT
Eritrosit menurun
Trombosit menurun
O2 menurun
Leukopeni
Pembesaran
ginjal,hati
Sesak
(Ketidakseimbangan perfusi J)
Pedarahan
(Nyeri)
Daftar Pustaka
Nursalam, Susilaningrum, Rekawati, Utami, Sri. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi
dan Anak (Untuk Perawat Dan Bidan). Jakarta : Salemba Medika.
Nurarif Huda Amin, Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA. Yogyakarta: MediAction.
Nussa
Irap
Frans.
leukemia
limfoblastik
akut.
03
november
2015.http://irapanussa.blogspot.co.id/2014/06/leukemia-limfoblastikakut.html.
Satria.
4
november
2015.http://satriayk99.blogspot.co.id/2013/12/lp-akutleukimia-limfoblastic-all.html
Nurlaila.
leukemia.
04
November
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif