An. H
DxMedis
GNAPS
Umur
Agama
Regester
Alamat
:
:
:
:
13 Tahun
Islam
96592
Paleran-umbulsari
Penanggungjawab
PekerjaanOrtu
Tgl/Jam MRS
Tgl/Jam Pengkajian
:
:
:
:
Tn. A
Pedagang
19-10-2015
20-10-2015 / 12.30 wib
Keluhan utama :
Sesak
Riwayat Penyakit sekarang :
Pasien MRS di ruang aster pada tanggal 17/10/15 dengan keluhan sesak dan pusing, pasien dirawat
selama 2 hari. Karena K/U semakin menurun, pasien bertambah sesak dan pusing, TD : 135/64 mmHg,
akhirnya pada tanggal 19/10/15 pasien dipindah ke ruang PICU-NICU.
Riwayat Kronologis :
2 hari SMRS pada tanggal 15/10/2015 pasien mengeluh sesak dan puisng, pasien dibawa oleh orang tua
ke dokter, oleh dokter pasien didiagnosa penyakit jantung dan pasien disaranakan periksa lab ke
tanggul, pada tanggal 16/10/2015 hasil lab menunjukkan adanya gangguan pada jantung dan infeksi
pada ginjal. Karena keluhan tetap, pada tanggal 17/10/2015 pasien dibawa oleh keluarga ke puskesmas
rambipuji, oleh puskesmas dirujuk ke rumah sakit dr.soebandi jember
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
Breathing :
Nafas Spontan, O2 nasal 4 LPM, RR : 28x/menit, sesak (+), retraksi dada (+), batuk (+).
Bood :
HR: 98 x/mnt, Sh: 36,2C, TD: 135/64, akral dingin.
Brain :
kesadaran Composmentis, pusing (+).
Bladder :
BAK via cateter 400cc menggunakan Urobag, warna urine kuning
Bowel :
BAB (-), ma/mi (+), muntah (+),
Bone dan Integument :
Mobilisasi lemah, pasien menderita skabies pada aksila, telapak tangan, selakangan kaki,
ditemukan oedem pada kelopak mata dan sebagian wajah pasien, kaki kiri dan kanan pasien.
Breast :
Pasien mendapatkan ASI ekslusif dari Ibu
Bonding Attachment :
Selama perawatan dalam ruang PICU pasien di temani oleh ayah dan ibu yang berjaga bergantian
.
Behavior and community :
Pasien dibesarkan dalam lingkungan keluarga beragama islam, yang taat dalam beribadah,
Nilai Normal
Kuning jernih
4.8-7.5
1.015-1.025
Negatif
Normal
Normal
Negatif
Nitrit
Leukosit
: Negatif
: Negatif
Negatif
Negatif
makros
Blood
: Positif 2
Negatif
makros
Eritrosit
Leukosit
Epitel renal
Kristal
Silinder
Bakteri
:
:
:
:
:
:
0-2 sel/LpB
0-2 sel/LpB
2-5 sel LpB
Negatif
Negatif
1
5-10
Leukosit
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Terapy (20/10/15)
Inf
: D5 1/2 NS kebutuhan cairan 50cc/KgBB/hari(70%) =46.6 cc/jam
Inj
: Ampi Sx 4 x 750 mg
Lasik 2x 1 ampul
Ondansentron 3 x 3 mg
Captopril 12,5 mg 2 x 1
Obat oral
: Salbutamol 3 x 1 tablet
Amlodipin 5 mg 1 x 1
Fuson cream 2%
: Nebul combiven 3 x 1
:
Oles
Inhalasi
Diet/Nutrisi
Minum dibatasi
ANALISA DATA
TGL/JAM
PENGELOMPOKAN DATA
20/09/15
DS :
12.30
DO:
K/U : lemah
Pernanfasan cepat : RR : 28x
menit
Otot bantuan pernafasan (+)
Ronchi (+)
Sesak (+)
MASALAH
Gangguan pola nafas
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Penumpukan sekret
20/10/15
DS: -
Kelebihan volume
12.30
DO:
cairan
(access)
DS:
Risiko gangguan
DO:
perfusi jaringan
TD : 135/64 mmHg
Hipertensi
serebral
20/10/15
12.30
DS :
Kerusakan integritas
DO:
kulit
infeksi skabies
Intoleransi aktifitas
Kelemahan fisik
terdapat
lesi
pada
aksila,
21/10/15
23.00
DS :
DO :
disebabkan penurunan
immunitas dalam tubuh
TGL
20/10/2015
JAM
12.30
NO. DIAGNOSA
1
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pola nafas b.d
obstruksi jalan nafas
TTD
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
20/10/2015
KEPERAWATAN
Gangguan pola
12.30
TGL/JAM
jalan nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan pasien dapat
mempertahankan pola nafas
dalam batas normal dalam waktu
RENCANA TINDAKAN
1. Informasikan kepada keluarga klien sebab akibat
tindakan keperawatan
2. Manajemen jalan nafas
- Adanya penyempitan /spasme
3x24 jam
Kriteria hasil :
1. pola nafas klien kembali
normal
2. memepertahankan jalan nafas
paten dengan bunyi nafas
bersih/jelas
3. menunjukan perilaku untuk
memperbaiki bersihan jalan
nafas, misalnya : batuk efektif
dan mengeluarkan sekret
4. ronchi (-)
5. RR : 20-24x/menit
RASIONAL
nafas (wheezing,krekels,ronki)
Kaji frekuensi pernafasan. Catat rasio
bantuan pernafasan
posisikan klien senyaman mungkin dan posisi
semi fowler
Ajarkan cara batuk efektif dan minum hangat
ronki)
Respiratory rate adalah
manifestasi dari mekanisme
tubuh untuk memenuhi
3. Observasi TTV
4. Laksanakan Kolaborasi dengan tim medis
pemberian :
a. Terapi O2 Nasal 4 LPM
b. Salbutamol : 3X1 tablet
c. Nebul combiven 3x1
mempermudah gravitasi
Batuk efektif mempermudah
keluarnya sekret, sehingga
bersihan jalan nafas dapat
efektif kembali
3. Memantau keadaan klien secara
periodik
4. Bronkodilator membantu
TTD
mengatasi bronkospasme
20/10/2015
12.30
Risiko Kelebihan
Tujuan :
volume cairan
Kriteria hasil :
1. Output = input
2. Oedem (-)
fibrin
Monitor hasil lab yang menunjukkan adanya
perlu di evaluasi
Mengetahui hasil lab yang
menunjukkan adanya retansi
cairan penting untuk
mengetahui adanya kerusakan
pada ginjal
Membatasi intake cairan dapat
membantu mengoptimalkan
kerja ginjal
3. Mengukur perkembangan
kondisi pasien
4. Efektivitas kerja furosemida
ditingkatkan dengan efek
vasodilatasi dan penurunan
hambatan vaskuler sehingga
akan meningkatkan aliran darah
ke ginjal.
20/10/2015
Risiko gangguan
12.30
perfusi jaringan
serebral
perjalanan penyakit
2. Lakukan manajemen cairan :
- Berikan kondisi yang nyaman kepada pasien
- Catat intake-output cairan
- Evaluasi tingkat kesadran
- Monitor status hidrasi ( kelembapan membran
Kriteria hasil :
TD : 120/80 mmHg
penurunan kesadaran
4. Laksanakan hasil kolaborasi dengan tim dokter
N : 80x/menit
RR : 24x/menit
20/10/2015
Kerusakan
12.30
integritas kulit
Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Berikan penjelasan health edukasi kepada keluarga
keperawatan
klien
dapat
kooperatif
mampu
selama
tindakan keperawatan
2. manajemen presssure :
- mengkaji
karakteristik
Kriteria Hasil :
menyenangkan
jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
kering
- monitor kulit akan adanya penyebaran infeksi
3. observasi Tanda-Tanda Vital dan observasi tandatanda infeksi
4. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
antibiotik salep : fuson cream 2%
skabies
u/
menilai
perkembangan terapi
menghindari terbentuknya
lesi tambahan
menjaga kondisi kulit agar
sekunder
3. Mengukur
atau
infeksi
perkembangan
kondisi pasien
4. Antbiotik membantu mengatasi
bakteri penyebab skabies
Intoleransi
Tujuan :
aktifitas
Setelah
tindakan
selama MRS
2. Lakukan manajemen terapi aktivitas
keperawatan
pasien
mampu
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
melakukan Aktivitas daily living
- Latih pasien dengan ROM
- Observasi gangguan keseimbangan dan
(ADL) dalam waktu 3x24 jam.
kelemahan otot
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas
Kriteria Hasil :
yang disukai
- Tanda-tanda vital normal
- Bantu pasien dan keluarga untuk
- Tidak terjadi kelemahan otot
- ADL pasien meningkat
PELAKSANAAN
TANGGAL/
DIAGNOSA
JAM
KEPERAWAT
TINDAKAN
AN
20-10-2015
Intervensi :
12.45
Dx.1
Dx.1
Dx.1,2,3,4,5
dangkal cepat.
- Mengajarkan batuk efektif pada klien
- Memberikan HE kepada keluarga pasien
Dx.1
Evaluasi :
13.30
S/
O
21-10-2015
20.00
21.35
22.00
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Timbang terima
20.30
21.00
dx.1
dx.2
dx.2
02.00
dx. 2
04.00
dx. 5
05.00
dx. 5
Intervensi :
Nebulizer combivent 1 ampul
Melaksanakan hasil kolaborasi : Injeksi furosemid
250mg
Mengukur output cairan : urine product jumlah 80 cc
Melaksanakan hasil kolaborasi injeksi ondancentron 1
ampul
Melaksanakan hasil kolaborasi injeksi ampicilin
sulbactam 750 mg
Melatih ROM
PARAF
S/O
Evaluasi :
B1 : nafas spontan, O2 4 LPM, RR : 32x/Menit, TD: 147/73138/67, , sesak (+), retraksi dada (+), batuk (+).
B2 : HR : 112x/Menit, So : 35,6-36o C
B3 : somnolen
B4 : BAK via Cateter: urine product : 40 cc ,balance cairan :
+102cc (excess).
B5 : BAB (-), muntah (-)
B6 : Skabies (+)
14.00
16.00
17.00
18.00
19.30
1.
2.
3.
4.
5.
Timbang Terima
Intervensi :
22-10-2015
14.30
2.
3.
4.
5.
Dx. 5
Dx. 5
Dx. 5
Dx. 5
Dx. 2
Dx. 5
Dx. 5
Dx. 3
Dx.2
S/O
Evaluasi :
B1 : sesak nafas (+),O2 nasal 4 LPM, RR : 24-30x/Menit, , ,
retraksi dada (+), batuk (+).
B2 : HR : 112-118x/Menit, So : 35,6-36o C TD: 127/73130/71 mmHg
B3 : somnolen
B4: BAK via Cateter: urine product : 60 cc, balance cairan
+102,63 cc (excess)
B5: BAB (-), muntah (-)
B6 : Skabies (+)
1.
2.
3.
4.
5.