1. PENDAHULUAN
Frank Stevenson di lantik menjadi Manager divisi Gear and Special Product di
perusahaan
JDWC
pada
bulan
September
1986.
Frank
telah
lama
dalam proses produksi yang menuntut agar penentuan biaya lebih akurat.
3. ANALISIS MASALAH
Dari masalah diatas dapat diketahui bahwa biaya yang di tanggung oleh
perusahaan selama menggunakan sistem biaya standar belum menunjukkan
angka yang sebenarnya. Ada beberapa tahapan dalam proses produksi yang
tidak diperhitungkan dalam penentuan biaya. Sebaliknya, ada tahapan
tahapan yang tidak dilaksanakan tetapi dicatat dalam termasuk dalam biaya.
Oleh
karena
itu
untuk
menghindari
terjadinya
overcosting
atau
metode ABC ini bukan untuk mengurangi biaya tetapi untuk mendapatkan
perolehan biaya yang sebenarnya.
4. IMPLEMENTASI ABC
berdasarkan
jenis baja, panjang, dan nomor mesin. Apakah bahan baku tersebut pada
saat diterima langsung diproses ataukah harus melalui tahapan tahapan
yang
lain
seperti
penerimaan,
pemeriksaan,
penyimpanan
dan
produksi. Dan suku cadang yang membutuhkan waktu kurang dari 8 jam
akan di outsourcing.
5. Cell Arrangements. Merubah pengaturan infrastruktur pabrik dari sistem
row menjadi sistem cell yaitu Mesin tertentu dapat dikelompokkan bersama
dan digunakan untuk memproduksi bagian high- run tertentu.
6. Layout. ABC membantu manajemen dalam mengatur kembali tata letak
pabrik dengan memanfaatkan
kembali
agar
lebih
dekat
dan
sehingga
meminimalisir
jarak
produk yang telah di estimasi sebelumnya (lihat ekhibit 1). Mereka juga
pernah mencoba mengubah ukuran lot (satuan) dari yang digunakan saat ini
dalam MRP sistem . Khususnya, model ABC merekomendasikan agar jumlah
rata-rata
lot ditingkatkan
mengoptimalkan biaya manufaktur (lihat ekhibit 2). Dengan cara ini dapat
dilakukan penghematan biaya dalam persiapan pemindahan barang dan
pemrosesan order produksi lebih dari sekedar mengimbangi kenaikan biaya
pengadaan persediaan
Study ke-3 menunjukan pergeseran produk campuran dari produksi yang
membutuhkan waktu lebih lama ke mesin. Ekhibit 3 menunjukan beban kerja
mesin yang digunakan pada periode ini berdasarkan annual machine hours
(ACTS) untuk setiap produk. Pada bagian bawah tabel menunjukkan biaya
overhead (apabila mengunakan model ABC ). Asumsi mengenai simulasi
biaya overhead dijelaskan pada Ekhibit 4.
7. Future of ABC
Meskipun memiliki kegunaan seperti yang dipaparkan diatas, ABC juga
memiliki keterbatasan :
1. ABC hanya bisa dijalankan pada personal komputer dan tidak
terintergrasi dengan devisi data base.
2. ABC hanya digunakan untuk operasi turning machine.
8. KESIMPULAN
Apabila perusahaan menggunakan ABC, perusahaan dapat mengetahui biaya
yang sebenarnya untuk setiap item produk sehingga undercosting ataupun
overcosting dapat dihindari. Penentuan biaya disesuaikan dengan setiap
tahapan dalam proses produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan yakni
direct labor support, machine operation, setup hours, production order
activity,
materials
handling,
part
administration
dan
beneral
and