Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENYULUHAN

Nama Peserta
Nama Pendamping
Nama Wahana
Tema Penyuluhan
Tujuan Penyuluhan

dr. Aji Prabowo


Tanda tangan:
dr. Norsikawaty Haya
Tanda tangan:
Puskesmas Bontang Utara II
Penyakit Tuberkulosis pada Anak
Secara umum:
Tercapainya pencegahan penularan TB pada anak.
Secara khusus:
Penderita dapat mengetahui penyebab, gejala dan
tanda penyakit, pemeriksaan yang dibutuhkan, cara

Hari/ Tanggal
Waktu
Tempat
Jumlah Peserta

penularan dan pencegahan penyakit TB.


Selasa, 17 Mei 2015
Pkl. 10.15 11.30
Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Bontang
Utara II
28 orang

LAPORAN KEGIATAN UKM (PENYULUHAN)


LATAR BELAKANG

TB merupakan

penyakit

infeksi

menular

yang

disebabkan

oleh

bakteri

Mycobacterium tuberculosis. Gejala utama TB berupa batuk berdahak yang berkepanjangan


disertai dahak yang berdarah, penurunan berat badan yang signifikan, keletihan yang sangat,
keringat di waktu malam, dan demam. Meskipun ada juga penyakit lain dengan gejala yang
serupa, tetapi bila kita mengalami gejala seperti yang telah disebutkan tadi, kita perlu
waspada dan memeriksakan kesehatan langsung ke Unit Pelayanan Kesehatan terdekat.
TB memakan korban paling banyak di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai
negara ke-4 dengan jumlah penderita TB terbesar. Diperkirakan ada 0,4 0,5 juta orang
penderita di Indonesia (WHO). Angka ini diperkirakan masih lebih kecil dari faktanya di
lapangan, dalam artian angka ini hanya mencakup jumlah kasus yang dilaporkan ke WHO
saja. Bila penderita TB tidak segera ditemukan dan diberikan pengobatan yang layak, tanpa
sadar, mereka akan menularkan penyakitnya pada orang lain.
Dalam buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis kegiatan penemuan
pasien

mencakup

pencarian

terduga

penderita TB

diagnosis

penyakit,

penentuan

klasifikasi TB dan tipe pasien. Dari informasi tersebut kita bisa lihat bahwa memang
penemuan pasien merupakan langkah pertama dalam penanggulangan TB karena dianggap
dapat menurunkan kesakitan dan kematian, dan juga mencegah penularan lebih lanjut di
komunitas masyarakat.
.

Penyuluhan dapat diberikan ke orangtua murid saat pengambilan rapot misalnya,

sedangkan penyuluhan pada anak sekolah dapat dilakukan setiap saat. Dengan pemberian
penyuluhan ini diharapkan orangtua dan murid menjadi lebih waspada terhadap gejala
penyakit TB yang bisa saja dialami mereka ataupun orang-orang terdekat mereka. Dan
mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah TB dan juga tindakan
apa saja yang harus dilakukan bila mengalami gejala seperti TB. Apalagi bila masyarakat
sekolah juga dilibatkan sebagai agen penyuluh untuk menemukan penderita TB secara aktif
dari pintu ke pintu di sekitar wilayah domisili mereka.

PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Penderita TB Paru selama masa pengobatan kurang mengerti akan
penularan

TB

dikarenakan

berbagai

penyebab

seperti

tidak

tahu

bagaimana cara penularan, gejala TB pada anak, dsb. Sehingga cukup

banyak ditemukan penderita TB paru pada anak. Hal ini tentunya bisa
berdampak pada peningkatan penderita TB anak. Oleh sebab itu
penderita TB perlu diberikan penyuluhan

yang berisi informasi seputar

penyakitnya.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Direncanakan untuk mengundang penderita TB paru yang berobatb
di Puskesmas Bontang Utara II Metode intervensi yang dipakai berupa
penyuluhan . Penyuluhan yang diberikan dibagi dalam 4 bagian (4 kali
penyuluhan). Penyuluhan dilakukan setiap tanggal 3 dan tanggal 17 pada
bulan April Mei 2015 pada pukul 10.00 WITA.
Tujuan penyuluhan secara umum yaitu tercapainya perubahan sikap
dan perilaku individu dalam hal kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis
(OAT). Tujuan secara khusus yaitu penderita dapat mencegah penularan
TB pada anak dan gejala TB pada anak.
Metode kegiatan penyuluhan dibagi dalam 3 tahap :
a. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan penderita
Setelah member salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum
materi disampaikan.
b. Penyampaian materi
Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu penyaji
berupa slide presentasi dan projector. Disela materi penyaji
memberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang tidak
dimengerti.
c. Penutup
Setelah penyampaian materi, penyaji memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya dan saling berdiskusi.
Materi yang akan disampaikan secara garis besar :
1. Pengertian penyakit TB Paru beserta penyebabnya
2. Gejala dan Tanda penyakit TB Paru pada Anak
3. Pemeriksaan yang dibutuhkan untuk menegakan diagnosis
4. Penularan & Cara pencegahan
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi TB Paru

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan


oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Mycobacterium
tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung, tidak
berspora dan tidak berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar 0,3 0,6
mm dan panjang 1 4 mm.
2. Gejala dan Tanda
Gejala Respiratorik
Batuk berdahak > 2 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri

dada.
Gejala Sistemik
Demam, malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan
menurun.

3. Pemeriksaan yang diperlukan


Pemeriksaan bakteriologi.
Pemeriksaan
tuberkulosis

bakteriologik

mempunyai

arti

untuk

yang

menemukan

sangat

penting

kuman
dalam

menegakkan diagnosis. Bahan untuk pemeriksaan bakteriologik


ini dapat berasal dari dahak. Metode yang dikenal dengan dahak
SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu).
Cara pengambilan dahak 3 kali (SPS):
Sewaktu / spot (dahak sewaktu saat kunjungan)
Pagi ( keesokan harinya )
Sewaktu / spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi) atau
setiap pagi 3 hari berturut-turut.
Pemeriksaan foto thorax
Pemeriksaan uji tuberculin ( terutama pada anak-anak)
4. Penularan & Cara Pencegahan
Sumber penularan adalah pasien Tuberkulosis Basil Tahan
Asam (TB BTA) positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak
(droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan 3000 percikan
dahak.

Umumnya

penularan

terjadi

dalam

ruangan

dimana

perciakan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat


mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung

dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa


jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara mengobati pasien
TB Paru, meningkatkan status gizi, pemberian imunisasi BCG,
Profilaksis. Profilaksi terbagi menjadi 2 yaitu profilaksis primer dan
sekunder. Profilaksis primer diberikan pada orang yang kontak
dengan penderita TB BTA +/- tetapi uji tuberculin (-) dengan lama
pengobatan minimal 3

bulan sedangkan profilaksis

sekunder

diberikan pada orang yang kontak dengan penderita TB BTA +/dengan hasil uji tuberculin (+) dengan lama pengobatan minimal 69 bulan. Obat yang diberikan yaitu isoniazid dengan dosis 5-10
mg/kgbb/hari.
Cara mencegah penyebarannya diantaranya memakai masker
terutama 2 bulan pertama, tidak membuang dahak disembarang
tempat, hygiene personal dan lingkungan, menutup mulut sewaktu
batuk atau bersin, ventilasi yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai