Anda di halaman 1dari 24

FAKTOR FAKTOR

PRODUKSI
Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi

Disusun Oleh :
Puji A.

D.131.15.0056

Radesta P.

D.141.15.0020

Nita Nukti S.

D.141.15.0015

Solekhah N. H.W

D.141.15.0022

Ummi N

D.141.15.0016

Ananda Gilang

D.141.15.0023

Febri Andita H.

D.141.15.0018

Hana Edy L.

D.141.15.0024

Vina Fauzia

D.141.15.0019

Annisa Dian

D.141.15.0025

FAKULTAS TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


UNIVERSITAS SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Pengantar Ekonomi.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Pengantar Ekonomi,
dengan tujuan untuk menambah wawasan mahasiswa, khususnya Jurusan Teknologi
Pertanian, Fakultas Teknologi Hasil Pertanian dan para pembaca pada umumnya.
Makalah ini dibuat berdasarkan kebutuhan belajar dan mengajar mata kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi, sebagai dasar pengenalan ilmu ekonomi dalam pertanian.
Dalam usaha pertanian, produksi diperoleh melalui proses yang panjang dan penuh resiko.
Banyak faktor yang mempengaruhi proses produksi. Makalah ini akan membahas
mengenai faktor produksi yang dapat membantu pencapaian proses produksi dengan hasil
terbaik.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan
kritik dan saran para pembaca supaya penyusun dapat memperbaiki guna kemajuan kita
bersama. Penyusun mengucapkan terima kasih dan selamat membaca semoga makalah ini
bisa dipahami dan bermanfaat.

Semarang, Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iv
BAB I LATAR BELAKANG...............................................................................................1
BAB II MATERI POKOK....................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Produksi...................................................................................................3
B. Pengertian Faktor Produksi........................................................................................5
C. Faktor-faktor Produksi...............................................................................................7
1.

Faktor Produksi Tenaga Kerja

2.

Faktor Produksi Modal

3.

Sumber Daya Alam 13

4.

Kewirausahaan

5.

Sumber Daya Informasi

11

16
17

BAB IV KESIMPULAN....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19

DAFTAR TABEL
ii

Tabel 1. Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2000-2010 10

DAFTAR GAMBAR

iii

Gambar 1. Kegiatan Produksi...............................................................................................4


Gambar 2. Faktor-faktor produksi........................................................................................6
Gambar 3. Guru yang sedang mengajar di sekolah dasar.....................................................8
Gambar 4. Dokter yang sedang memeriksa pasien...............................................................8
Gambar 5. Montir yang sedang merakit mobil.....................................................................9
Gambar 6. Tukang becak sebagai contoh tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih......9
Gambar 7. Tukang sapu sebagai contoh tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih......10
Gambar 8. Uang salah satu contoh faktor praduksi modal.................................................12
Gambar 9. Alam Perkebunan Teh......................................................................................15

iv

BAB I
LATAR BELAKANG

Dalam ilmu ekonomi, salah satu kegiatan ekonomi yaitu produksi. Kegiatan
produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang digunakan dalam proses produksi agar
kegiatan produksi berlangsung dengan efektif. Salah satunya yakni yang disebut faktor
produksi.
Proses produksi bisa terjadi dalam usaha pertanian, peternakan, perikanan, dan
pemeliharaan. Indonesia sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Pada umumnya mereka memiliki keinginan untuk menngkatkan produksi pertanian
mereka. Akan tetapi karena banyak masalah yang dihadapinya sehingga sulit untuk
mencapai apa yang diinginkannya. Pemahaman mengenai faktor produksi yang belum
maksimal membuat mereka tidak mencapai hasil produksi yang luar biasa. Proses yang
panjang dan waktu yang tidak sebentar sudah biasa dalam proses produksi. Namun,
panjangnya waktu yang dibutuhkan tidak sama tergantung pada jenis komoditas yang
diusahakan. Tidak hanya waktu, kecukupan faktor produksi pun ikut sebagai penentu
pencapaian produksi. Berjalannya proses produksi apabila persyaratan yang dibutuhkan
tanaman, ternak, ikan ataupun dalam pemeliharan dapat dipenuhi. Sebuah organisasi baik
perusahaan maupun instansi dalam merubah bahan baku menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi, diperlukan jiwa enterpreuner (seorang wirausaha) yang dapat
mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang tersedia.

BAB II
MATERI POKOK

1. Apakah yang dimaksud dengan faktor-faktor produksi?


2. Jelaskan mengenai faktor-faktor produksi?

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Produksi
Kata produksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya
menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan menghasilkan atau menciptakan
barang dan jasa. Individu atau kelompok yang melakukan proses produksi disebut
produsen. Sedangkan, barang atau jasa yang dihasilkan dari produksi disebut
produk. Lengkapnya, pengertian produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh
orang atau badan (produsen) untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu
barang atau jasa. Sebagai contoh, petani bekerja di sawah untuk menghasilkan
barang dan jasa dan nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan. Petani dan
nelayan termasuk produsen. Dalam arti yang lain, produksi dapat juga
didefinisikan sebagai kegiatan untuk menambah nilai guna barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan, pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan
yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau
utilitas suatu barang dan jasa. Berdasarkan semua pengertian produksi ini, pada
dasarnya kegiatan produksi mengacu pada dua konsep berikut ini:
1.

Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan


produksi adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga
bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contoh: usaha
pertanian, peternakan, dan perikanan.

2.

Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Dalam pengertian ini,
kegiatan produksi juga termasuk kegiatan menambah nilai guna barang dan
jasa sehinggan nilai guna barang dan jasa tersebut menjadi lebih tinggi.
Contoh: membuat tempe dari kedelai, membuat keripik singkong dari
singkong atau membuat pakaian dari kain.
3

Kegiatan produksi dapat berlangsung jika tersedia faktor produksi.

Gambar 1. Kegiatan Produksi

Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi


barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam
pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal
serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada
yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada
juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya
pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain
sebagai berikut.
a. Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan
langsung dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen.
Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan,
singkong goreng. dan lain-lain.
b. Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama.
Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c. Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi yang mengolah bahanbahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi
suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin
secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses
memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain.
4

d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah


bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses
produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari
kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari
mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut
digabungkan menjadi mobil.
Tujuan diadakannya proses produksi adalah:
a. Menghasilkan barang atau jasa
b. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
c. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
d. Meningkatkan keuntungan
e. Meningkatkan lapangan usaha
f. Menjaga kesinambungan usaha
Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam
sebuah proses produksi barang dan jasa. Dalam hal ini, dapat disimpulkan begitu eratnya
kesinambungan antara produksi dengan faktor produksi.

B. Pengertian Faktor Produksi

Faktor-faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah


proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya faktor produksi dibagi menjadi empat
faktor, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam (tanah, air, tumbuhan, hewan,
iklim dan udara) dan kewirausahaan. Namun, dalm beberapa literatur, sebagian para
ahli hanya mencantumkan tiga faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal dan sumber
daya alam. Perbedaan pendapat seperti ini wajar saja, tidak perlu dijadikan masalah
yang penting adalah bagaimana kita mengartikan dan mendefinisikan masing-masing
faktor dan fungsinya pada setiap usaha produksi.

Gambar 2. Faktor-faktor produksi


Masing-masing faktor memiliki fungsi yang berbeda dan saling terkait satu
sama lain, apabila salah satu faktor tidak tersedia maka proses produksi tidak akan
berjalan, terutama tiga faktor terdahulu, seperti tenaga kerja, modal dan sumber daya
alam. Bila hanya tersedia tanah, modal dan kewirausahaan (manajemen) saja, tentu
proses produksi atau usaha tani tidak akan berjalan karena tidak ada tenaga kerja.
Tanpa tenaga kerja apa yang dapat dilakukan, begitu juga dengan faktor lainnya
seperti modal. Apabila tanah tersedia, tenaga kerja ada, tetapi tidak ada modal, apa
yang akan ditanam atau dipelihara? Bagaimana cara membeli bibit? Pupuk dan lainlainnya. Begitu juga jika hanya ada modal dan tenaga kerja tanpa tanah, dapat
dipastikan usaha tani tidak bisa dilakukan, dimana tanaman akan ditanam. Jelas
bahwa ketiga faktor produksi tersebut merupakan faktor mutlak yang harus ada, akan
lebih sempurna jika ada faktor keempat, yakni kewirausahaan (manajemen).
Dengan adanya faktor produksi yang keempat, proses produksi akan lebih
maksimal sebab keberadaannya berorientasi pada pasar dan keuntungan demi
kemajuan usaha.
Seiring dengan perkembangan zaman, beberapa ahli menganggap sumber
daya informasi sebagai bagian dari faktor-faktor produksi karena mengingat semakin
pentingnya peran informasi di era globalisasi ini. (Griffin R: 2006) secara total, saat
ini ada lima faktor-faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam,
kewirausahaan dan sumber daya informasi. Akan tetapi belum banyak para ahli yang
6

menerapkan faktor produksi yang berhubungan dengagn sumber daya informasi.


Sebagian besar sumber masih menggunakan empat faktor produksi yang utama;
tenaga kerja, modal, sumber daya alam, kewirausahaan.
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor asli, karena hanya
dengan menggunakan dua faktor produksi tersebut manusia sudah dapat
memproduksi barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi, hasilnya
masih sedikit dan sekadar untuk menyambung hidup. Pada zaman primitif, umumnya
manusia hanya menggunakan faktor produksi asli.
Ketika zaman berubah dan peradaban semakin maju, jumlah manusia
semakin banyak maka kebutuhan manusia pun semakin beragam, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Akhirnya, manusia memerlukan factor produksi modal dan
pengusaha untuk memproduksi semua barang dan jasa yang diperlukannya. Faktor
produksi modal dan pengusaha disebut sebagai faktor produksi turunan.

C. Faktor-faktor Produksi
1. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Di Indonesia juga sebagian negara maju pada mulanya mencurahkan
tenaganya untuk usaha tani sendiri ataupun usaha keluarga. Keadaan ini berubah
seiring meningkatnya kebutuhan manusia akan kemajuan usaha pertaniannya
sehingga diperlukan tenaga kerja dari luar keluarga dengan upah sebagai ganti
atas tenaga yang dikeluarkan para pekerja. Tenaga kerja ini berasal dari berbagai
latar belakang ada tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih.
Berbicara mengenai faktor produksi tenaga kerja, berikut penjelasnnya :
Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki
manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja berdasarkan
sifatnya dibedakan menjadi tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani.
a. Tenaga kerja jasmani
Adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik
berupa ketrampilan dan otot. Contohnya, tukang becak dan buruh.
b. Tenaga kerja rohani
7

Adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan


intelektual dalam melakukan aktifitasnya. Contohnya guru, dokter, pilot.
Selain itu jika didasarkan atas kemampuan, tenaga kerja dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Tenaga kerja terdidik atau skilled labour adalah tenaga kerja yang memerlukn
pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja, misalnya guru, dokter,
pilot, dan apoteker.

Gambar 3. Guru yang sedang mengajar di sekolah dasar

Gambar 4. Dokter yang sedang memeriksa pasien

2) Tenaga kerja terlatih atau trained labour adalah tenaga kerja yang memerlukan
latihan sebelum memasuki dunia kerja, misalnya supir, montir.

Gambar 5. Montir yang sedang merakit mobil


3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih atau unskilled and untrained
labour adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan
ketrampilan sebelum memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu, pesuruh
dan tukang becak.

Gambar 6. Tukang becak sebagai contoh tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

Gambar 7. Tukang sapu sebagai contoh tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Berdasarkan kelompok tenaga kerja, baik secara sifat dan kemampuannya,
berikut data mengenai jumlah tenaga kerja di Indonesia.

Tabel 1. Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2000-2010

TINGKAT PENDIDIKAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2000 2010

Pendidikan

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Kurang

77,7%

77,8%

77,7%

76,8%

76,3%

75,8%

75,6%

74,9%

73,5%

71,1%

69,4%

Tamat SD

62,1%

61,2%

60,9%

56,7%

56,5%

56,2%

55,6%

54,6%

54,5%

52,6%

50,4%

SLTP

15,6%

16,6%

16,7%

20,1%

19,8%

19,5%

20,0%

20,3%

19,0%

18,5%

19,1%

Terdidik

22,3%

22,2%

22,3%

23,2%

23,7%

24,2%

24,4%

25,1%

26,5%

28,9%

30,6%

SMU/SMK

17,9%

17,4%

17,6%

18,6%

18,4%

18,8%

18,8%

19,1%

20,2%

21,8%

22,9%

Akademi/Dipl

2,2%

2,2%

2,1%

1,9%

2,2%

2,3%

2,3%

2,5%

2,6%

2,7%

2,8%

2,2%

2,6%

2,6%

2,7%

3,0%

3,1%

3,3%

3,6%

3,7%

4,4%

4,8%

Terdidik

.
Universitas

Keterangan: Sumber Data BPS (Diolah)

10

Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah suatu alat
kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan
pada usaha produksi. Tenaga kerja manusia yang tidak ditujukan pada usaha produksi ,
misalnya olahraga atau disebut langkah bebas. Tenaga kerja ternak atau traktor bukan
termauk faktor produksi tenaga kerja, tetapi termasuk modal yang menggantikan tenaga
kerja. Beberapa pandangan terhadap tenaga kerja ini adalah sebagai berikut.
1) Pada permulaan abad pertengahan, bagi bangsawan dan perwira Eropa Barat,
tenaga kerja produksi dianggap hina, tetapi tenaga

untuk berperang adalah

terhormat.
2) Bagi masyarakat lapisan atas (ekonomi kuat), tenaga kerja fisik dianggap kurang
baik daripada tenaga kerja otak.
3) Bagi masyarakat sosial dianggap tenaga kerja fisik lebih tinggi nilainya daripada
masyarakat kapitalis. Karl Marx berpendapat bahwa tenaga kerja adalah satusatunya faktor produksi, sedangkan bagi masyarakat kapitalis menganggap tenaga
kerja itu sama sifatnya dengan barang.
Oleh karena itu, tenaga kerja tidak bisa dipisahkan dengan manusia atau penduduk.
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu.

2. Faktor Produksi Modal


Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk
melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya,
bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan
sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua:
a. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri.
Misalnya setoran dari pemilik perusahaan.
b. Modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya
modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi:
a. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan.

11

b. Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi
mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak
merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi:
a. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya
menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah
pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
b. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan

untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah


sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Berdasarkan sifatnya modal dibagi menjadi:
a. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang.
Misalnya, mesin-mesin dan bangunan pabrik.
b. Modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses
produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa modal berhubungan erat
dengan uang. Modal adalah uang yang tidak dibelanjakan, disimpan untuk
kemudian diinvestasikan. Modal peertanian misalnya selalu dinilai atau diukur
dengan uang, misalnya sapi Rp 2.000.000,00, traktor Rp 5.000.000,00 dan lainlainnya. Padahal pada hakikatnya, modal diciptakan tanpa uang, misalnya hasil
panen disimpan kemudian dijadikan bibit untuk usaha berikutnya. Tetapi karena
perkembangan zaman modal selalu diukur dengan uang, karena uang merupakan
alat tukar yang sah dan berlaku di mana-mana.

Gambar 8. Uang salah satu contoh faktor praduksi modal

12

1) Proses Pembentukan Modal


Modal bisa terbentuk dari beberapa sumber atau kegiatan. Misalnya pada
kasus nelayan, mula-mula nelayan menangkap ikan hanya dengan tangan, lamalama cara ini dianggap tidak efisien, karena tidak sesuai antara tenaga yang
dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Sebab itu untuk memperoleh hasil
yang lebih banyak dengan waktu dan tenaga lebih sedikit, maka timbul ide
menggunakan alat, misalnya jala. Untuk membuat jala ini dibutuhkan waktu.
Selama proses pembuatan jala, selama itu pula nelayan tidak dapat menangkap
ikan dan salama ini pula harus tersedia ikan untuk dimakan. Bila jala selesai,
dengan itu diperoleh hasil yang lebih banyak. Hasil ini (jala) digunakan sebagai
alat poduksi dalam penangkapan ikan selanjutnya, maka inilah yang disebut
modal. Dari sinilah dapat disimpulkan, modal terbentuk karena:
a) Produksi
b) Penabung dari produksi
c) Pemakaian benda tabungan untuk produksi selanjutnya
2) Pengaruh Modal Terhadap Produksi Pertanian
Setiap produksi pertanian dipengaruhi oleh faktor produksi modal. Makin
tinggi modal per unit usaha yang digunakan, maka usaha tersebut dinamakan
makin padat modal atau makin intensif. Namun, makin intensif suatu usaha
tidak menjamin keuntungan yang tinggi sebab faktor harga output dan harga
input sangatlah berpengaruh.

3. Sumber Daya Alam


Faktor sumber daya alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk melaksanakan produksi. Juga segala yang
disediakan alam baik langsung maupun tidak langsung dapat digunakan
digunakan oleh manusia dalam kegiatannya memenuhi kebutuhan untuk mencapai
kemakmuran.

13

Alam merupakan salah atau faktor produksi yang sangat penting, bahkan
bersamaan dengan tenaga kerja seringkali dianggap paling penting. Alam telah
memberikan banyak faktor produksi, misalnya tanah dan segala zat yang ada di
dalamnya maupun di permukaannya, udara dan segala yang ada di angkasa, dan
lain-lain.Tidaklah mengherankan kalau tokoh pemikir Barat pada abad ke-17, Sir
William Pretty, mengatakan bahwa tanah adalah ibu dari produksi, sementara
tenaga kerja adalah ayahnya (Samuelson, 1989, h. 235). Alam telah menyediakan
berbagai jenis barang atau zat yang secara langsung dapat dikonsumsi atau
kemudian diproses dalam produksi sebagai bahan baku. Pada dasarnya alam
merupakan faktor produksi yang bersifat asli, sebab merupakan anugerah Allah
yang secara alamiah diberikan kepada manusia. Ia ada bukan karena dibuat oleh
manusia, tetapi manusia sekedar mengeksplorasinya. Alam juga merupakan faktor
produksi asal, sebab dari alamlah kemudian segala jenis kegiatan produksi
berlangsung.
Terdapat banyak permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya alam
ini, misalnya:
a. Ketersediaan sumber daya alam dalam jangka panjang
b. Bagaimana menentukan harga sumber daya alam (mengingat pada
dasarnya manusia tinggal mengeksplorasi saja)
c. Bagaimana menjaga kelestarian alam (mengingat sumber daya ini ada
yang bersifat dapat diperbaharui kembali/renewable dan ada yang
tidak dapat diperbaharui kembali/unrenewable.
Tanpa adanya kekayaan alam maka tidak akan terjadi sebuah proses
produksi. Faktor produksi sumber daya alam ini terdiri dari air, tanah, barang
tambang, iklim dan udara, tumbuh tumbuhan, dan hewan serta segala yang ada
di daratan dan lautan, udara dan lain sebagainya yang hasilnya dari alam.
a. Faktor produksi sumber daya alam antara lain:
1) Air, merupakan faktor produksi yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia. Air dapat digunakan untuk prasarana transportasi pembangkit
tenaga listrik, irigasi, mandi, mencuci, memasak, dan untuk minum.
2) Tanah, merupakan faktor produksi yang dapat digunakan sebagai lahan
pertanian, perkebunan, peternakan, perkantoran, dan jalan.

14

3) Barang barang tambang merupakan faktor produksi yang dapat


digunakan sebagai bahan mentah dalam proses produksi, seperti minyak
bumi, batu bara, emas, timah dan biji besi.
4) Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha perkebunan, pertanian,
pelayaran, dan penerbangan.
5) Tumbuh tumbuhan dan hewan, merupakan faktor produksi alam yang
dapat digunakan dalam kegiatan produksi. Berbagai jenis tumbuhan
dapat digunakan untukperalatan, obat obatan dan makanan. Hewan
dapat digunakan sebagai sumber tenaga dan untuk menarik muatan, alat
pertanian, dan dapat juga dijadikan bahan makanan.
b. Sumber daya alam menurut kemampuannya untuk diperbaharui dibagi

menjadi dua yaitu :


1) Sumber daya alam yang diperbaharui, adalah jenis sumber daya alam
yang jika persediaannya telah berkurang atau habis, akan dapat
diproduksi kembali. Pembaruan tersebut dapat dilakukan secara alamiah
atau bantuan (rekayasa manusia). Contoh : tumbuhan, tanah, hewan, dan
air.
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, adalah jenis sumber
daya alam yang perediaannya tidak dapat diperbarui baik secara alamiah
maupun dengan bantuan manusia. Contoh : minyak bumi dan batubara.

Gambar 9. Alam Perkebunan Teh

15

c. Dampak buruk pengambilan sumber daya alam tanpa pelestarian:


1)

Rusaknya lingkungan hidup atau terganggunya keseimbangan


lingkungan hidup. Misalnya penebangan pohon secara liar dan ilegal
akan membawa dampak hilangnya habitat hutan serta daerah resapan air
tanah.

2) Hilangnya sumber daya alam bagi generasi mendatang.


3) Hilangnya atau punahnya berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan.
4) Timbulnya bencana alam
d. Pemeliharaan sumber daya alam
1) Dikelola dengan benar untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dan
diusahakan agar produktifitasnya tetap berkelanjutan.
2) Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi
sumber daya alam.
3) Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
ada dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian
sikap serasi dengan lingkungan.

4. Kewirausahaan
Meskipun telah tersedia faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, tetapi
apabila belum diorganisasikan dan dikombinasikan dengan baik maka kegiatan
produksi tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, diperlukan pengusaha sebagai
salah satu faktor produksi untuk memperoleh hasil produksi yang diinginkan.
Jadi, faktor produksi pengusaha diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mengorganisasi/mengatur dan mengombinasikan faktor produksi
alam, tenaga kerja, dan modal.
Faktor produksi kewirausahaan sangat diperlukan dalam mengendalikan dan
mengelola badan usaha atau perusahaan. Untuk itu, seorang pengusaha harus
memiliki keahlian sebagai berikut :

16

a. Keahlian memimpin atau Managerial Skill adalah keahlian dalam mengelola


faktor-faktor produksi dengan cara-cara yang tepat sehingga diperoleh hasil
yang maksimal. Keahlian ini perlu dimiliki seorang pengusaha, dalam
memimpin organisasi, perusahaan-perusahaan dan lain lain.
b. Keahlian teknologi (Technological skill) adalah keahlian yang bersifat teknis
ekonomis yang diperlukan pengusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi
terutama dalam produksi.
c. Keahlian organisasi (Organization skill) adalah keahlian yang perlu dimilikii
seorang pengusaha untuk mengatur berbagai usaha dalam organisasi atau
perusahaan baik kedalam maupun keluar (intern maupu ekstern).

5. Sumber Daya Informasi


Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya. Beberapa ahli juga menganggap sumber daya
informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran
informasi di era globalisasi ini. (Griffin R: 2006).
Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh
karyawan, dan data-data ekonomi lainnya. Sebuah perusahaan yang menerapkan
dan menggencarkan sumber daya informasi dalam managemennya, dapat dijamin
selangkah lebih maju dari perusahaan yang mengabaikan hal tersebut. Sumber
daya informasi semakin hari semakin dianggap penting, ditambah lagi dengan
kemajuan teknologi dimana sumber informasi dapat dijangkau dengan lebih
mudah.
Sumber daya informasi yang diketahui oleh sebuah perusahaan yang
melakukan proses produksi dapat membantu perusahaan mengetahui bagaimana
kebutuhan pasar yang sedang berlangsung. Data-data ekonomi secara global juga
sangat penting untuk diketahui, mengingat persaingan yang ketat mengenai
produksi produk. Setiap karyawan yang terlibat dalam produksi pun diharapkan
memiliki kemudahan akses dalam mengetahui setiap perkembangan informasi
seputar produksi sehingga akan didapat pencapaian hasil produksi yang maksimal.

17

BAB IV
KESIMPULAN
1. Faktor produksi adalah suatu sumber daya yang digunakan dalam sebuah
proses produksi barang dan jasa.
2. Ada empat faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam
(tanah, air, tumbuhan, hewan, iklim dan udara) dan kewirausahaan serta
sumber daya informasi menurut beberapa ahli.
3. Faktor produksi tenaga kerja

adalah segala kemampuan yang dimiliki

manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi.
4. Berdasarkan sifatnya faktor produksi tenaga kerja dibedakan atas faktor
produksi tenaga kerja jasmani dan rohani.
5. Sedangkan berdasarkan kemampuan dibedakan menjadi 3 yaitu tenaga kerja
terdidik, tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
6. Faktor produksi diartikan sebagai setiap hasil atau produk atau kekayaan yang
digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya.
7. Permodalan

dapat

digolongkan

berdasarkan

sumbernya,

bentuknya,

berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya.


8. Pembentukan modal diperoleh dari hasil produksi, penabungan dari produksi
dan penggunaan tabungan untuk produksi selanjutnya.
9. Faktor produksi sumber daya alam adalah segala yang disediakan alam baik langsung
maupun tidak langsung dapat digunakan digunakan oleh manusia dalam kegiatannya
memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

10. Sumber daya informai dibutuhkan mengingat semakin pentingnya era informasi di
era globalisasi sekarang.

18

DAFTAR PUSTAKA
Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
Griffin R. 2006. Business. New Jersey: Pearson Education.
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/4-faktor-produksi-dalam-ekonomi-secaralengkap.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi.html
Mohdari, H. 2013. Bahan Ajar Ekonomi Makro. In Media
Paul A. Samuelson. 1989. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Situmorang, Alam. 2008. Ekonomi Jilid I untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: ESIS

19

Anda mungkin juga menyukai