PRODUKSI
Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
Disusun Oleh :
Puji A.
D.131.15.0056
Radesta P.
D.141.15.0020
Nita Nukti S.
D.141.15.0015
Solekhah N. H.W
D.141.15.0022
Ummi N
D.141.15.0016
Ananda Gilang
D.141.15.0023
Febri Andita H.
D.141.15.0018
Hana Edy L.
D.141.15.0024
Vina Fauzia
D.141.15.0019
Annisa Dian
D.141.15.0025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Pengantar Ekonomi.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Pengantar Ekonomi,
dengan tujuan untuk menambah wawasan mahasiswa, khususnya Jurusan Teknologi
Pertanian, Fakultas Teknologi Hasil Pertanian dan para pembaca pada umumnya.
Makalah ini dibuat berdasarkan kebutuhan belajar dan mengajar mata kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi, sebagai dasar pengenalan ilmu ekonomi dalam pertanian.
Dalam usaha pertanian, produksi diperoleh melalui proses yang panjang dan penuh resiko.
Banyak faktor yang mempengaruhi proses produksi. Makalah ini akan membahas
mengenai faktor produksi yang dapat membantu pencapaian proses produksi dengan hasil
terbaik.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan
kritik dan saran para pembaca supaya penyusun dapat memperbaiki guna kemajuan kita
bersama. Penyusun mengucapkan terima kasih dan selamat membaca semoga makalah ini
bisa dipahami dan bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iv
BAB I LATAR BELAKANG...............................................................................................1
BAB II MATERI POKOK....................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Produksi...................................................................................................3
B. Pengertian Faktor Produksi........................................................................................5
C. Faktor-faktor Produksi...............................................................................................7
1.
2.
3.
4.
Kewirausahaan
5.
11
16
17
BAB IV KESIMPULAN....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
iv
BAB I
LATAR BELAKANG
Dalam ilmu ekonomi, salah satu kegiatan ekonomi yaitu produksi. Kegiatan
produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang digunakan dalam proses produksi agar
kegiatan produksi berlangsung dengan efektif. Salah satunya yakni yang disebut faktor
produksi.
Proses produksi bisa terjadi dalam usaha pertanian, peternakan, perikanan, dan
pemeliharaan. Indonesia sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Pada umumnya mereka memiliki keinginan untuk menngkatkan produksi pertanian
mereka. Akan tetapi karena banyak masalah yang dihadapinya sehingga sulit untuk
mencapai apa yang diinginkannya. Pemahaman mengenai faktor produksi yang belum
maksimal membuat mereka tidak mencapai hasil produksi yang luar biasa. Proses yang
panjang dan waktu yang tidak sebentar sudah biasa dalam proses produksi. Namun,
panjangnya waktu yang dibutuhkan tidak sama tergantung pada jenis komoditas yang
diusahakan. Tidak hanya waktu, kecukupan faktor produksi pun ikut sebagai penentu
pencapaian produksi. Berjalannya proses produksi apabila persyaratan yang dibutuhkan
tanaman, ternak, ikan ataupun dalam pemeliharan dapat dipenuhi. Sebuah organisasi baik
perusahaan maupun instansi dalam merubah bahan baku menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi, diperlukan jiwa enterpreuner (seorang wirausaha) yang dapat
mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang tersedia.
BAB II
MATERI POKOK
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi
Kata produksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya
menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan menghasilkan atau menciptakan
barang dan jasa. Individu atau kelompok yang melakukan proses produksi disebut
produsen. Sedangkan, barang atau jasa yang dihasilkan dari produksi disebut
produk. Lengkapnya, pengertian produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh
orang atau badan (produsen) untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu
barang atau jasa. Sebagai contoh, petani bekerja di sawah untuk menghasilkan
barang dan jasa dan nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan. Petani dan
nelayan termasuk produsen. Dalam arti yang lain, produksi dapat juga
didefinisikan sebagai kegiatan untuk menambah nilai guna barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan, pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan
yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau
utilitas suatu barang dan jasa. Berdasarkan semua pengertian produksi ini, pada
dasarnya kegiatan produksi mengacu pada dua konsep berikut ini:
1.
2.
Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Dalam pengertian ini,
kegiatan produksi juga termasuk kegiatan menambah nilai guna barang dan
jasa sehinggan nilai guna barang dan jasa tersebut menjadi lebih tinggi.
Contoh: membuat tempe dari kedelai, membuat keripik singkong dari
singkong atau membuat pakaian dari kain.
3
C. Faktor-faktor Produksi
1. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Di Indonesia juga sebagian negara maju pada mulanya mencurahkan
tenaganya untuk usaha tani sendiri ataupun usaha keluarga. Keadaan ini berubah
seiring meningkatnya kebutuhan manusia akan kemajuan usaha pertaniannya
sehingga diperlukan tenaga kerja dari luar keluarga dengan upah sebagai ganti
atas tenaga yang dikeluarkan para pekerja. Tenaga kerja ini berasal dari berbagai
latar belakang ada tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih.
Berbicara mengenai faktor produksi tenaga kerja, berikut penjelasnnya :
Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki
manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja berdasarkan
sifatnya dibedakan menjadi tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani.
a. Tenaga kerja jasmani
Adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik
berupa ketrampilan dan otot. Contohnya, tukang becak dan buruh.
b. Tenaga kerja rohani
7
2) Tenaga kerja terlatih atau trained labour adalah tenaga kerja yang memerlukan
latihan sebelum memasuki dunia kerja, misalnya supir, montir.
Gambar 6. Tukang becak sebagai contoh tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Gambar 7. Tukang sapu sebagai contoh tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Berdasarkan kelompok tenaga kerja, baik secara sifat dan kemampuannya,
berikut data mengenai jumlah tenaga kerja di Indonesia.
Pendidikan
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Kurang
77,7%
77,8%
77,7%
76,8%
76,3%
75,8%
75,6%
74,9%
73,5%
71,1%
69,4%
Tamat SD
62,1%
61,2%
60,9%
56,7%
56,5%
56,2%
55,6%
54,6%
54,5%
52,6%
50,4%
SLTP
15,6%
16,6%
16,7%
20,1%
19,8%
19,5%
20,0%
20,3%
19,0%
18,5%
19,1%
Terdidik
22,3%
22,2%
22,3%
23,2%
23,7%
24,2%
24,4%
25,1%
26,5%
28,9%
30,6%
SMU/SMK
17,9%
17,4%
17,6%
18,6%
18,4%
18,8%
18,8%
19,1%
20,2%
21,8%
22,9%
Akademi/Dipl
2,2%
2,2%
2,1%
1,9%
2,2%
2,3%
2,3%
2,5%
2,6%
2,7%
2,8%
2,2%
2,6%
2,6%
2,7%
3,0%
3,1%
3,3%
3,6%
3,7%
4,4%
4,8%
Terdidik
.
Universitas
10
Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah suatu alat
kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan
pada usaha produksi. Tenaga kerja manusia yang tidak ditujukan pada usaha produksi ,
misalnya olahraga atau disebut langkah bebas. Tenaga kerja ternak atau traktor bukan
termauk faktor produksi tenaga kerja, tetapi termasuk modal yang menggantikan tenaga
kerja. Beberapa pandangan terhadap tenaga kerja ini adalah sebagai berikut.
1) Pada permulaan abad pertengahan, bagi bangsawan dan perwira Eropa Barat,
tenaga kerja produksi dianggap hina, tetapi tenaga
terhormat.
2) Bagi masyarakat lapisan atas (ekonomi kuat), tenaga kerja fisik dianggap kurang
baik daripada tenaga kerja otak.
3) Bagi masyarakat sosial dianggap tenaga kerja fisik lebih tinggi nilainya daripada
masyarakat kapitalis. Karl Marx berpendapat bahwa tenaga kerja adalah satusatunya faktor produksi, sedangkan bagi masyarakat kapitalis menganggap tenaga
kerja itu sama sifatnya dengan barang.
Oleh karena itu, tenaga kerja tidak bisa dipisahkan dengan manusia atau penduduk.
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu.
11
b. Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi
mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak
merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi:
a. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya
menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah
pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
b. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan
12
13
Alam merupakan salah atau faktor produksi yang sangat penting, bahkan
bersamaan dengan tenaga kerja seringkali dianggap paling penting. Alam telah
memberikan banyak faktor produksi, misalnya tanah dan segala zat yang ada di
dalamnya maupun di permukaannya, udara dan segala yang ada di angkasa, dan
lain-lain.Tidaklah mengherankan kalau tokoh pemikir Barat pada abad ke-17, Sir
William Pretty, mengatakan bahwa tanah adalah ibu dari produksi, sementara
tenaga kerja adalah ayahnya (Samuelson, 1989, h. 235). Alam telah menyediakan
berbagai jenis barang atau zat yang secara langsung dapat dikonsumsi atau
kemudian diproses dalam produksi sebagai bahan baku. Pada dasarnya alam
merupakan faktor produksi yang bersifat asli, sebab merupakan anugerah Allah
yang secara alamiah diberikan kepada manusia. Ia ada bukan karena dibuat oleh
manusia, tetapi manusia sekedar mengeksplorasinya. Alam juga merupakan faktor
produksi asal, sebab dari alamlah kemudian segala jenis kegiatan produksi
berlangsung.
Terdapat banyak permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya alam
ini, misalnya:
a. Ketersediaan sumber daya alam dalam jangka panjang
b. Bagaimana menentukan harga sumber daya alam (mengingat pada
dasarnya manusia tinggal mengeksplorasi saja)
c. Bagaimana menjaga kelestarian alam (mengingat sumber daya ini ada
yang bersifat dapat diperbaharui kembali/renewable dan ada yang
tidak dapat diperbaharui kembali/unrenewable.
Tanpa adanya kekayaan alam maka tidak akan terjadi sebuah proses
produksi. Faktor produksi sumber daya alam ini terdiri dari air, tanah, barang
tambang, iklim dan udara, tumbuh tumbuhan, dan hewan serta segala yang ada
di daratan dan lautan, udara dan lain sebagainya yang hasilnya dari alam.
a. Faktor produksi sumber daya alam antara lain:
1) Air, merupakan faktor produksi yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia. Air dapat digunakan untuk prasarana transportasi pembangkit
tenaga listrik, irigasi, mandi, mencuci, memasak, dan untuk minum.
2) Tanah, merupakan faktor produksi yang dapat digunakan sebagai lahan
pertanian, perkebunan, peternakan, perkantoran, dan jalan.
14
15
4. Kewirausahaan
Meskipun telah tersedia faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, tetapi
apabila belum diorganisasikan dan dikombinasikan dengan baik maka kegiatan
produksi tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, diperlukan pengusaha sebagai
salah satu faktor produksi untuk memperoleh hasil produksi yang diinginkan.
Jadi, faktor produksi pengusaha diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mengorganisasi/mengatur dan mengombinasikan faktor produksi
alam, tenaga kerja, dan modal.
Faktor produksi kewirausahaan sangat diperlukan dalam mengendalikan dan
mengelola badan usaha atau perusahaan. Untuk itu, seorang pengusaha harus
memiliki keahlian sebagai berikut :
16
17
BAB IV
KESIMPULAN
1. Faktor produksi adalah suatu sumber daya yang digunakan dalam sebuah
proses produksi barang dan jasa.
2. Ada empat faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam
(tanah, air, tumbuhan, hewan, iklim dan udara) dan kewirausahaan serta
sumber daya informasi menurut beberapa ahli.
3. Faktor produksi tenaga kerja
manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi.
4. Berdasarkan sifatnya faktor produksi tenaga kerja dibedakan atas faktor
produksi tenaga kerja jasmani dan rohani.
5. Sedangkan berdasarkan kemampuan dibedakan menjadi 3 yaitu tenaga kerja
terdidik, tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
6. Faktor produksi diartikan sebagai setiap hasil atau produk atau kekayaan yang
digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya.
7. Permodalan
dapat
digolongkan
berdasarkan
sumbernya,
bentuknya,
10. Sumber daya informai dibutuhkan mengingat semakin pentingnya era informasi di
era globalisasi sekarang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
Griffin R. 2006. Business. New Jersey: Pearson Education.
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/4-faktor-produksi-dalam-ekonomi-secaralengkap.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi.html
Mohdari, H. 2013. Bahan Ajar Ekonomi Makro. In Media
Paul A. Samuelson. 1989. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Situmorang, Alam. 2008. Ekonomi Jilid I untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: ESIS
19