PENDAHULUAN
Produk susu yang mempunyai nilai gizi tinggi dan banyak beredar di
pasaran salah satunya adalah keju. Berbagai jenis keju yang banyak diperlukan
masyarakat diantaranya ialah keju Cheddar. Keju adalah salah satu produk olahan
susu yang mempunyai kandungan protein cukup tinggi. Produksi keju di
Indonesia dirasakan masih kurang, hal ini terlihat dari sebagian besar keju di
Indonesia yang ternyata merupakan produk impor. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengembangan produk olahan susu ini, agar produk keju yang
dihasilkan dapat diterima konsumen (Kusumawati, Ardhana dan Radiati, 1995).
Keju merupakan suatu massa atau gumpalan yang terbentuk dari proses
koagulasi protein susu dengan rennet, asam laktat atau enzim. Keju memiliki
kandungan gizi yang cukup tinggi, oleh karena itu keju bermanfaat bagi
kesehatan, yaitu untuk menjaga pertumbuhan gigi dan juga menjaga pertumbuhan
tulang (Smith dan Circle, 1972).
Meski terdapat bermacam macam jenis keju, pada dasarnya proses
pembuatan keju tetap sama dengan menghilangkan air, laktosa, dan beberapa
mineral dari susu untuk menghasilkan suatu massa padat protein dan lemak.
Bahan bahan yang diperlukan adalah susu, penggumpal (enzim rennet, asam
laktat) garam dan bakteri. Pada umumnya rendemen keju yang dihasilkan 10%
dari berat susu, artinya dari 10 liter susu dapat dihasilkan 1kg keju segar
(Soekarta,1990).
BAHAN DAN METODE
Bahan yang digunakan untuk pembuatan yoghurt adalah susu segar, jeruk
lemon , dan garam halus.
Pembuatan keju cheddar dimulai dengan merebus susu cair sampai
mendidih, sambil diaduk secara perlahan. Setelah mendidih, matikan api dan
diberi perasan jeruk lemon, tujuannya untuk memisahkan inti susu atau dadihnya
atau disebut whey. Setelah itu, aduk-aduk sebentar hingga whey nya terpisah.
Kemudian siapkan kain untuk menyaring whey dari air susu yang sudah bening
dan diperas sampai benar-benar kering. Kemudian beri garam dan bentuk padat
biar keju terbentuk dan diamkan beberapa saat dan simpan di lemari es.
Jika diamati, labeling pada produk Keju Kraft Singles sudah sesuai dengan
Undang-Undang RI No.69 tahun 1999 tentang pasal 2 ayat 2, yang menyatakan
jika label pada kemasan pangan sekurang-kurangnya memuat keterangan
mengenai nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih,
nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke wilayah
Indonesia, keterangan tentang halal, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa
(BPOM, 2011).
Komposisi dan Nilai Gizi Keju Kraft Chedar Singles
1994).
Pewarna alami: untuk memberikan efek warna.
Selain itu Keju Kraft Ceddar Singles, mengandung nilai gizi sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 2011. Pengawasan Klaim Dalam
Label dan Iklan Pangan Olahan. http://www.pom.go.id. /15/09/2011.
Diakses tanggal 1 Oktober 2016.
Kulp and Ponte. 2000. Beras dan Tepung Beras. Elnhas, Makasar.
Kosikowski, F. V., 1994. Cheese and Fermented Milk Foods. Second Edition. F.V.,
Kosokowski and Associates-Brooktondale. New York.
Kusumawati, D. Ardhana, M.M dan Radiati, L.E. 1995. Pengaruh Penggunaan
Starter Yakult Komersial dan Enzim Renin Mucor Meihei Terhadap Mutu
Keju Cottage. J Ilmu-ilmu Peternakan. No. (10): 24-28.
Rahman, A., S. Fardiaz, W.P. Rahaju, Suliantari Dan C.C. Nurwitri. 1992.
Teknologi Fermentasi Susu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dirjen. Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
hlm. 50 62.