Eliminasi fekal bergantung pada gerakan kolom dan dilatasi
sphincter ani ,kedua faktir tersebut di control oleh system syrap parasimpatis .gerakan kolom meliputi 3(tiga)gerakan yaitu gerakan mencapur,gerakan peristatis,dan gerakan masa kolom . Gerakan masa kolom ini denagan cepat mendorong feses makanan yang tidak di cerna (feses)dari kolom ke rectum. Begitu ada feses yang sampai ke kerectum ,maka ujung syarap sensoris yang berada pada rectum menjadi regang dan terrangsang .kemudian influs ini di teruskan ke madula spinalis. Setelah itu ,implus dikirim ke dua bagian yaitu korteks serebri serta sacral II dan IV ,Inpus dikirm ke konteks serebri agar indifidu menyadari ke inginan buang air besar(bab). Orang yang korteks serebrinya belum berkembang atau tiongkat kesadarannya menurun ,maka pengaturan membukanya sphincter ani internadan ekstrna akan terganggu ,akibadnya ,individu tersebut dapat buang air besar secara tak terkontrol,seperti pada bayi. Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya gastroenteritis ialah: Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut. Penularan Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah
patofisiologi D. Manifestasi klinis Manifestasi klinis klien dengan gangguang gastroenteritis :
Diare yang berlangsung lama (berhari-hari atau berminggu-minggu) baik
secara menetap atau berulang panderita akan mengalami penurunan berat badan. Berak kadang bercampur dengan darah. Tinja yang berbuih. Konsistensi tinja tampak berlendir. Tinja dengan konsistensi encer bercampur dengan lemak Penderita merasakan sekit perut. Rasa kembung. Kadang-kadang demam. Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah-muntah, demam,tenesmus, hematoschezia, nyeri perut dan atau kejang perut. Akibat paling fatal