Anda di halaman 1dari 3

Referensi:

1. Shillingburg HTJ, Hobo S, Whitsett LD, Jacobi R, Brackett SE.


Fundamental of Fixed Prosthodontics. 3 rd ed. Chicago : Quintessence
Publishing Co. Inc 1997.
2. Rosenstiel et al. Contemporary Fixed Prosthodontics 4th ed. St Louis : Mosby
Inc. 2006
Try-in dan Evaluasi Mahkota Tiruan Penuh Metal-Porcelain
Tahapan evaluasi yang dilakukan pada mahkota tiruan penuh metal- porselen antara lain :
1 Retension dan resistence
batas yang tegas dari Preparasi servical
dengan bentuk tappered yang optimum
memiliki retensi dan resistensi yang paling
baik ketika disementasi dan dapat
diinsersikan dengan mudah.

2. Proximal Contact
kontak proksimal harus dapat dilewati dengan dental floss sehingga kontak tidak boleh
terlalu rapat atau bahkan terlalu renggang sehingga dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya retensi makanan, pada kasus terlalu renggang dapat ditambahkan filing.
Lokasi, ukuran, dan kerapatan kontak proksimal dari restorasi harus mirip atau mendekati
sama dibandingkan dengan gigi asli, Pada restorasi porcelain.
3. Marginal Adaptation
alat yang digunakan untuk melihat integritas marginal adalah sonde yang tajam yang

digerakan dari restorasi ke gigi dan dari gigi ke restorasi. Tidak boleh ada Celah yang
melingkar pada permukaan servikal gigi. Pengecekan bagian dalam mahkota tiruan untuk
melihat apakah terdapat undercut atau nodul dengan menggunakan disclosing wax.
Apabila terdapat nodul, hilangkan dengan menggunakan bur atau stone setelah itu cek
kembali apakah celah masih ada. Apabila terdapat ledge maka harus dikurangi sampai
probe dapat bergerak dengan halus melewati permukaan gigi dan mahkota tiruan

4.

Stabilitasdan oklusi apakah stabil/fixed ketika diberikan tekanan dan kontak oklusal
pada hubungan static dan dinamik.

5.

Karakteristik dan Glazing


Pada restorasi harus didapatkan warna yang sesuai dan menyesuaikan dengan gigi
tetangganya. kontur restorasi, karakteristik permukaan, dan kesamaan warna dapat
dimanipulasi dan disesuaikan contohnya Warna yang terlalu terang dapat digelapkan
dengan menambahkan stain dengan warna yang diinginkan dan melakukan prosedur refiring. Stain juga dapat digunakan untuk memperbaiki garis margin yang tidak sempurna
dan area yang berbintik. Namun jika hue salah atau chroma terlalu gelap, atau kesalahan
terdapat pada dentine porcelain maka tidak dimungkinkan untuk melakukan pergantian
warna dengan cara diatas dan harus dibuat ulang pada bagian porselennya.
Karakterisasi merupakan prosedur untuk menghasilkan natural defect, dan digunakan
pada crown agar terlihat sama dengan gigi aslinya.

Daerah hipokalsifikasi dihasilkan dari stain putih

Pewarnaan proksimal dihasilkan dari stain cokelat dan orange. Hal ini berguna
untuk menghasilkan gambaran kedalaman dan dapat menurunkan opasitas
berlebihan dari daerah servikal

Enamel crack memiliki dua bagian, highlight dan shadow. Untuk membuat
penampilan ini, diperlukan stain dengan rasio putih dan kuning 4:1 untuk
highlight dan stain abu-abu untuk shadow.

Stained crack line digunakan campuran orange dan cokelar dan diaplikasian
setipis mungkin

Exposed incisal dentin biasanya terlihat pada orang tua karena enamel wear,
dihasilkan dari pewarnaan orange dan cokelat.

Translusensi dapat dihasilkan dari stain violet yang diaplikasikan di bagian labial
dan lingual

Anda mungkin juga menyukai