I.
2.
II.
Winslow (1920)
Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan
meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian
masyarakat.
Soekidjo Notoatmodjo (2003)
Ilmu yang multi disipliner, karena pada dasarnya masalah kesehatan
masyarakat bersifat multikausal, sehingga untuk menyelesaikan atau
pemecahan masalah dilakukan secara multidisiplin. Semua kegiatan
baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah penyakit
(preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (fisik, mental
dan sosial) atau kuratif maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan
(fisik, mental dan sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat.
A.
Greene (1984)
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat, tidak hanya dimulai pada
munculnya ilmu pengetahuan melainkan sudah dimulai sebelum
berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Dari kebudayaan beberapa Negara
seperti Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma telah tercatat bahwa manusia telah
melakukan usaha untuk menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
masyarakat dan penyakit. Telah ditemukan pula pada zaman tersebut, tercatat
dokumen-dokumen tertulis bahkan peraturan-peraturan tertulis yang mengatur
tentang pembuangan air limbah (drainase), pemukiman pembangunan kota,
pengaturan air minum dan sebagainya.
Pada zaman ini juga diperoleh catatan bahwa telah dibangun tempat
pembuangan kotoran (latrin) umum, meskipun alasan dibuatnya latrine
tersebut bukan karena kesehatan. Dibangunnya latrine umum pada saat itu
bukan karena tinja atau kotoran manusia dapat menularkan penyakit tetapi tinja
menimbulkan bau tak sedap dan pandangan yang tidak enak. Demikian juga
masyarakat membuat sumur pada waktu itu. Alasan meraka minum air kali
yang mengalir dan sudah kotor terasa tidak enak, bukan karena minum air kali
dapat menyebabkan penyakit.
Hanlon (1974)
Pada zaman Romawi kuno telah dikeluarkan suatu peraturan yang
mengharuskan masyarakat mencatat pembangunan rumah, melaporkan adanya
binatang-binatang yang berbahaya dan binatang-binatang piaraan yang
menimbulkan bau dan sebagainya. Bahkan pada waktu itu telah ada keharusan
2.
3.
C.
D.
setiap tahunnya untuk koloni mereka sendiri di Afrika dan Asia. Institute Lister
di London telah mengembangkan teknologi beku-kering untuk memproduksi
vaksin di awal 1950-an. Sejak itu, vaksin beku-kering cacar stabil diproduksi
komersial dengan skala besar dan telah menyebar ke negara-negara maju lain
dan kemudian ke negara-negara berkembang yang baru merdeka.
PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
E.
1.
2.
Pra reformasi
a)
(1)
(2)
b)
3.
c)
d)
e)
IV.
PERMASALAHAN
DALAM
SEJARAH
KESEHATAN
V.
MASYARAKAT
Beberapa permasalahan terjadi berkaitan dengan kebijakan, pola pikir, garis batas
negara dan kepentingan dalam sejarah kesehatan masyarakat diantaranya:
Masyarakat dan Negara
Negara dan masyarakat bukanlah suatu istilah yang bisa saling dipertukarkan.
A.
Namun negara yang berkaitan dengan penduduk akan berbeda kebijakan terkait
hubungan kesehatan dari masyarakat dalam kelompok warga, pembicaraan
secara rasional dan keritikal terkait keduanya hampir sama.
B.
C.
VI.
Keragaman Negara
Saat segala pertimbangan bisa diterima secara luas dan telah menjadi agenda
pertanggungjawaban negara, tidak semua negara melakukan reaksi terhadap
hal tersebut. Fokus kesehatan masyarakat masih berada ditingkat lokal, yang
tanggungjawab dan yurisdiksinya kadang tidak jelas dan tumpang tindih.
Namun negara sendiri menjadi suatu unit yang dibentuk untuk mengatasi
masalah secara global tidak hanya sekedar hal yang terkait dengan manusia
saja.
Tujuan Negara
Jika saat ini kesehatan dianggap sebagai suatu hal terkait otonomi biologis
individu yang baru saja menjadi tujuan program kesehatan masyarakat, dahulu
kesehatan berarti penyaluran kebutuhan untuk pekerja dan tentara,
pengendalian jumlah penduduk, perlindungan terhadap kalangan elit tertentu,
peningkatan cadangan genetik dalam populasi serta stabilitas lingkungan.
kolera menyebar karena adanya air yang terkontaminasi sehingga itu mendorong
perbaikan mutu penyaluran air.
Upaya-upaya untuk mengatasi epidemi dan endemi penyakit-penyakit tersebut, orang
telah mulai memperhatikan masalah lingkungan terutama hygiene dan sanitasi
lingkungan. Pembuangan kotoran manusia (latrin), pengusahaan air minum yang
bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah tercatat menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat pada waktu itu.
SUMBER/RUJUKAN/DAFTAR_PUSTAKA