Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DEFINISI KESEHATAN MASYARAKAT

I.

PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT


A.
1.

2.

II.

Winslow (1920)
Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan
meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian
masyarakat.
Soekidjo Notoatmodjo (2003)
Ilmu yang multi disipliner, karena pada dasarnya masalah kesehatan
masyarakat bersifat multikausal, sehingga untuk menyelesaikan atau
pemecahan masalah dilakukan secara multidisiplin. Semua kegiatan
baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah penyakit
(preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (fisik, mental
dan sosial) atau kuratif maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan
(fisik, mental dan sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat.

SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT


Perkembangan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari sejarah kesehatan masyarakat,
yaitu tidak terlepas dari dua tokoh mitologi Yunani Asclepius atau Aesculapius dan
Higea.
Aesculapius adalah seorang dokter pertama, yang tampan dan pandai yang telah
melakukan pengobatan bahkan bedah dengan prosedur yang baik.
c

PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


F

PERIODE SEBELUM ILMU PENGETAHUAN (Pre Scientific Period)

A.

Greene (1984)
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat, tidak hanya dimulai pada
munculnya ilmu pengetahuan melainkan sudah dimulai sebelum
berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Dari kebudayaan beberapa Negara
seperti Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma telah tercatat bahwa manusia telah
melakukan usaha untuk menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
masyarakat dan penyakit. Telah ditemukan pula pada zaman tersebut, tercatat
dokumen-dokumen tertulis bahkan peraturan-peraturan tertulis yang mengatur
tentang pembuangan air limbah (drainase), pemukiman pembangunan kota,
pengaturan air minum dan sebagainya.

Pada zaman ini juga diperoleh catatan bahwa telah dibangun tempat
pembuangan kotoran (latrin) umum, meskipun alasan dibuatnya latrine
tersebut bukan karena kesehatan. Dibangunnya latrine umum pada saat itu
bukan karena tinja atau kotoran manusia dapat menularkan penyakit tetapi tinja
menimbulkan bau tak sedap dan pandangan yang tidak enak. Demikian juga
masyarakat membuat sumur pada waktu itu. Alasan meraka minum air kali
yang mengalir dan sudah kotor terasa tidak enak, bukan karena minum air kali
dapat menyebabkan penyakit.
Hanlon (1974)
Pada zaman Romawi kuno telah dikeluarkan suatu peraturan yang
mengharuskan masyarakat mencatat pembangunan rumah, melaporkan adanya
binatang-binatang yang berbahaya dan binatang-binatang piaraan yang
menimbulkan bau dan sebagainya. Bahkan pada waktu itu telah ada keharusan

pemerintah kerajaan untuk melakukan supervisi atau peninjauan kepada


tempat-tempat minuman, warung makan, tempat-tempat prostitusi dan
sebagainya.
Abad pertama sampai abad ke-7
1.
Hanlon (1964)
a)
Pada masa ini berbagai penyakit menyerang penduduk. Di berbagai
tempat terjadi endemik atau wabah penyakit. Bahkan begitu banyaknya
penyakit menular dan, oleh karena itu kesehatan masyarakat mulai
dirasakan pentingnya.
Notoatmodjo (2005)
b)
Penyakit kolera menjalar dari Inggris ke Afrika kemudian ke Asia dan
akhirnya sampai ke Asia Selatan. Pada abad ke-7 India menjadi pusat
endemic kolera. Selain kolera penyakit lepra menyebar dari Mesir ke
Asia kecil dan Eropa melalui emigran. Upaya-upaya yang dilakukan
adalah perbaikan lingkungan yaitu hygiene dan sanitasi, pengusahaan
air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah
menjadi bagian kehidupan masyarakat waktu itu.
Abad ke-13 sampai abad ke-17
Pada masa ini kejadian endemic Pes yang paling dahsyat terjadi di
2.
China dan India, diperkirakan 13 juta orang meninggal. Catatan lain di
India, Mesir dan Gaza 13.000 orang meninggal setiap harinya, atau
selama wabah tersebut jumlah kematian mencapai 60 juta orang.
Peristiwa tersebut dikenal dengan The Black Death. Pada abad
tersebut kolera juga menjadi masalah di beberapa tempat. Tahun 1603
terjadi kematian 1 diantara 6 orang karena penyakit menular. Tahun
1965 meningkat menjadi 1 diantara 5 orang. Tahun 1759 tercatat
penyakit-penyakit lain yang mewabah diantaranya Dipteri, Tifus dan
Disentri.
PERIODE ILMU PENGETAHUAN (Scientific Period)
B.
1.

Abad ke-18 sampai permulaan abad ke-19 (Kebangkitan Ilmu


Pengetahuan)
Pada abad ilmu pengetahuan, mulai ditemukan berbagai macam
penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit. Louis
Pasteur telah berhasil menemukan vaksin untuk mencegah penyakit

cacar. Joseph Lister menemukan asam carbol (carbolic acid) untuk


sterilisasi ruang operasi. William Marton menemukan ether sebagai
anestesi pada waktu operasi.
Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah
mulai dilakukan pada tahun 1832 di Inggris. Pada waktu itu sebagian
besar rakyat Inggris terserang epidemi (wabah) kolera, terutama terjadi
pada masyarakat yang tinggal di perkotaan yang miskin. Kemudian
parlemen Inggris membentuk komisi untuk penyelidikan dan
penanganan masalah wabah kolera ini.
Edwin Chadwich seorang pakar sosial sebagai ketua komisi ini akhirnya
melaporkan hasil penyelidikannya sebagai berikut:
Masyarakat hidup di suatu kondisi sanitasi yang jelek, sumur penduduk
berdekatan dengan aliran air kotor dan pembuangan kotoran manusia.
Air limbah yang mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di
pasar banyak dirubung lalat dan kecoak. Disamping itu ditemukan
sebagian besar masyarakat miskin, bekerja rata-rata 14 jam per hari,
dengan gaji yang dibawah kebutuhan hidup. Sehingga sebagian
masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi.

2.

Laporan Chadwich ini dilengkapi dengan analisis data statistik yang


bagus dan sahih. Berdasarkan laporan hasil penyelidikan Chadwich ini,
akhirnya parlemen mengeluarkan undang-undang yang isinya mengatur
upaya-upaya peningkatan kesehatan penduduk, termasuk sanitasi
lingkungan, sanitasi tempat-tempat kerja, pabrik dan sebagainya. Pada
tahun 1848, John Simon diangkat oleh pemerintah Inggris untuk
menangani masalah kesehatan penduduk (masyarakat).
Akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20
Mulai dikembangkan pendidikan untuk tenaga kesehatan yang
professional. Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang pedagang wiski
dari Baltimore Amerika mempelopori berdirinya universitas dan di
dalamnya terdapat sekolah (Fakultas) Kedokteran. Mulai tahun 1908
sekolah kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Canada dan sebagainya.
Dari kurikulum sekolah-sekolah kedokteran tersebut, terlihat bahwa
kesehatan masyarakat sudah diperhatikan. Mulai tahun kedua para
mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan penerapan ilmu di
masyarakat.

Pengembangan kurikulum sekolah kedokteran sudah didasarkan kepada


suatu asumsi bahwa penyakit dan kesehatan itu merupakan hasil
interaksi yang dinamis antara factor genetik, lingkungan fisik,
lingkungan sosial,
kebiasaan perorangan dan pelayanan
kedokteran/kesehatan.
Dari segi pelayanan kesehatan masyarakat, pada tahun 1855 pemerintah
Amerika telah membentuk Departemen Kesehatan yang pertama kali.
Fungsi departemen ini adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan
bagi penduduk, termasuk perbaikan dan pengawasan sanitasi
lingkungan.
Departemen kesehatan ini sebenarnya merupakan peningkatan
departemen kesehatan kota yang telah dibentuk di masing-masing kota
seperti Baltimor telah terbentuk pada tahun 1798, South Carolina tahun
1813, Philadelphia tahun 1818 dan sebagainya.
telah diadakan pertemuan orang-orang
yang
Pada tahun1872

3.

mempunyai perhatian kesehatan masyarakat baik dari universitas


maupun dari pemerintah di kota New York. Pertemuan tersebut
menghasilkan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (Notoatmodjo,
2005).
Pada awal periode rekonstruksi
Disebut sebagai jaman kontradiksi dan peluang. Waktu untuk
meningkatkan kemakmuran di negara maju, dalam upaya penuntasan
kemiskinan dari mereka yang kurang mampu di seluruh dunia. Disebut
jaman peluang, karena dalam melihat kemajuan ilmiah dan teknologi
luar biasa sehingga mampu membuka pemandangan dan kemungkinan
tak terbatas untuk memecahkan permasalahan kuno tentang kemiskinan
dan penyakit (Gunaratne 1977). Berbagai penemuan dan inovasi
selama dan sesudah perang dunia kedua memberikan dorongan luar
biasa untuk aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Penemuan dan
produksi massal seperti kina, dichloro diphenyl trichloroethane (DDT),
penisilin dan sulfonamide, pengembangan vaksin dan obat baru yang
efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular,
pengenalan pil KB dan suntikan, pengenalan dan penggunaan komputer
dan perbaikan dalam pencitraan teknologi (X-ray dan CT Scan)
memfasilitasi aplikasi canggih dalam praktek kesehatan masyarakat.
Kemajuan dalam mikrobiologi dan imunologi memberikan kontribusi
besar terhadap pengembangan vaksin dan teknologi diagnostic.

C.

PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA MASA


LIBERALISME DAN SESUDAHNYA
Dekade setelah perang dunia kedua membawa pergeseran nilai yang ditandai
dengan fokus dibidang kesehatan masyarakat dan harapan masyarakat. Di
negara maju, penyakit menular yang telah begitu lama manjadi fokus utama
kesehatan masyarakat telah surut. Dengan polio menjadi yang terakhir dari
epidemi yang mengejutkan, mampu menurunkan korban dengan pemberian
imunisasi, antibiotic, atau pengendalian epidemiologi atau lingkungan.(Rogers
1990)
Masa perkembangan epidemiologi modern dimulai pada tahun 1950-an,
dimulai dengan studi follow up terhadap dokter-dokter di Inggris untuk
memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara kebiasaan merokok dan
perkembangan penyakit kanker paru.
Dengan penaklukan fasisme dan diikuti dengan runtuhnya komunisme,
liberalisme muncul kembali. Ini dilambangkan dalam pernyataan Badan
Kesehatan Dunia (WHO), bahwa kesehatan dan kesejahteraan adalah hak asasi
bagi semua manusia (WHO, 1968). Hal ini adalah kewajiban bagi Negara
untuk memberikan hak tersebut kepada penduduk mereka. Dalam beberapa
kondisi, konflik antara kesehatan masyarakat sebagai suatu keharusan dan hakhak sipil kembali muncul. Ini tetap menjadi isu yang paling tangguh yang harus
dihadapi oleh kesehatan masyarakat. Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir
abad ke-18 dan awal abad ke-19 mempunyai dampak yang sangat luas terhadap
segala aspek kehidupan manuasia, termasuk kesehatan.

D.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI


NEGARA BERKEMBANG
Untuk melindungi kesehatan rakyat dan pekerjanya, penguasa kolonial
menegakkan hukum serupa dengan yang berlaku di negaranya. Undang-undang
kesehatan masyarakat yang spesifik bervariasi disetiap penguasa kolonial.
Namun, jejak yang masih ada seperti undang-undang kesehatan masyarakat,
undang-undang kepemerintahan, undang-undang sipil, undang-undang pabrik,
undang-undang vaksinasi dan undang-undang tentang penyakit menular masih
berlaku selama beberapa dekade. Para kolonial telah mencanangkan inisiatif
penting dalam pencegahan dan pengendalian kesehatan
masyarakat
internasioanl melalui vaksinasi cacar yang awalnya diberikan pada para pekerja
administrasi kolonial dan kemudian pada pekerja kasarnya.
6

Misionaris agama dari Eropa dan Amerika juga melakukan ekspedisi ke


seluruh dunia bersama dengan kekuasaan kolonial. Banyak dari mereka,
memiliki latar belakang medis allopathic, sehingga kemudian mendirikan
lembaga-lembaga perawatan medis serta system pendidikan umum, termasuk
sekolah keperawatan dari medis. Misionaris ini mendirikan klinik kesehatan
atau apotik pada awalnya dan kemudian berkembang menjadi rumah sakit di
Negara-negara kolonial.
Diakhir abad ke-18 terjadi suatu momentum peningkatan dalam pendidikan
kesehatan masyarakat, yaitu dengan pembentukan program sarjana dan
pascasarjana yang dirancang khusus untuk kesehatan masyarakat, awalnya di
negara-negara asal koloni kemudian dikembangkan di koloni-koloni mereka.
Sekolah perintis kesehatan masyarakat didirikan di negara-negara kolonial
diakhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dengan maksud agar dapat berfungsi
sebagai pusat untuk pengembangan kebijakan terkait kesehatan masyarakat,
dan untuk melatih orang-orang yang akan melayani warga negaranya di
wilayah kolonial atau pekerja di daerah tropis.
Keberhasilan terbesar dicapai oleh negara-negara berkembang pada abad ke-20
adalah pencegahan dan pengendalian serta pemberantasan tuntas penyakit
cacar, yaitu suatu penyakit menular mengerikan yang telah ada sejak jaman
dahulu.
Sebagai tindakan pencegahan kesehatan masyarakat, inokulasi nanah diambil
dari kasus cacar ke orang sehat. Hal ini telah dipraktekkan di Asia sejak zaman
kuno. Metode variolation menyebar ke Eropa dan bagian lain dunia pada abad
ke-17. Saat itu telah disederhanakan dan banyak digunakan untuk pencegahan
dan pengendalian cacar.
Pada 1796, Edward Jenner memperkenalkan teknik modifikasi dari variolation
dengan menggunakan bahan cacar sapi. Masyarakat Eropa perlahan-lahan
menerima hasil eksperimen ini. Kemudian masa inokulasi menggunakan bahan
cacar sapi (vaksinasi) diperkenalkan secara luas. Bahan vaksin yang telah
dikeringkan pada kaca, itu bisa dikirim ke seluruh bagian dunia. Penerimaan
yang lebih luas dari vaksinasi massal ini telah menyebabkan penyakit cacar
berhenti menjadi ancaman utama dikebanyakan negara Eropa dan Amerika
pada awal abad ke-20 (Henderson, 1997).
Pada awal abad ke-20, Prancis kemudian diikuti oleh Belanda memproduksi
vaksin cacar yang beku dan kering dalam jumlah besar, yang diperuntukkan
7

setiap tahunnya untuk koloni mereka sendiri di Afrika dan Asia. Institute Lister
di London telah mengembangkan teknologi beku-kering untuk memproduksi
vaksin di awal 1950-an. Sejak itu, vaksin beku-kering cacar stabil diproduksi
komersial dengan skala besar dan telah menyebar ke negara-negara maju lain
dan kemudian ke negara-negara berkembang yang baru merdeka.
PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
E.
1.

Masa pra kemerdekaan


Pada tahun 1807 Gubernur Jendral Daendels melakukan pelatihan
praktik persalinan pada para dukun bayi. Pada tahun1851 didirikan
sekolah dokter Jawa di Batavia yaitu STOVIA. Tahun 1888 di Bandung
didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran yang selanjutnya menjadi
Lembaga Eykman sekarang. Pada tahun 1913 didirikan Sekolah Dokter
Belanda yaitu NIAS di Surabaya. Tahun 1922 terjadi wabah Pes,
sehingga tahun 1933-1935 diadakan pemberantasan Pes dengan DDT
dan vaksinasi massal.
Hasil penyelidikan Hydric, petugas kesehatan pemerintah waktu itu,
penyebab kesakitan dan kematian yang terjadi di Banyumas adalah
kondisi sanitasi, lingkungan dan perilaku penduduk yang sangat buruk.
Hydric kemudian mengembangkan percontohan dan propaganda
kesehatan.
Masa era kemerdekaan

2.
Pra reformasi
a)
(1)

Masa orde lama


Pada tahun 1951 konsep bandung plan diperkenalkan
oleh dr Y. Leimena dan dr. Patah, yaitu konsep
pelayanan yang menggabungkan antara pelayanan kuratif
dan preventif. Tahun 1956 didirikanlah proyek Bekasi
oleh dr Y. Sulianti di Lembah Abang, yaitu model
pelayanan kesehatan pedesaan dan pusat pelatihan
tenaga. Kemudian didirikan Health Centre (HC) di 8
lokasi yaitu di Indrapura (Sumatra Utara), Kesiman
(Bali), Bojong Loa (Jawa Barat), Salaman (Jawa
Tengah), Mojosari (Jawa Timur), Metro (Lampung),
DIY dan Kalimantan Selatan. Pada tanggal 12 November
1962 Presiden Soekarno mencanangkan program

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
By: Taaliyah Nurul Islami|NIM: 1351-7000-28

(2)

b)

pemberantasan malaria dan pada tanggal tersebut


menjadi Hari Kesehatan Nasional.
Masa orde baru
Konsep Bandung Plan terus dikembangkan. Tahun 1967
diadakan seminar konsep puskesmas. Pada tahun 1968
konsep puskesmas ditetapkan dalam Rapat Kerja
Kesehatan Nasional dengan disepakatinya bentuk
Puskesmas yaitu Tipe A, B & C. Kegiatan Puskesmas
saat itu dikenal dengan istilah Basic. Ada basic 7, basic
13 Health Service yaitu: KIA, KB, Gizi Masyarakat,
Kesling, P3M, PKM, BP, PHN, UKS, UHG, UKJ, Lab,
Pencatatan dan Pelaporan. Pada tahun 1969, Tipe
Puskesmas menjadi A & B. Pada tahun 1977 Indonesia
ikut menandatangani kesepakatan Visi: Health For All
By The Year 2000, di Alma Ata, Negara bekas Federasi
Uni Soviet. Pengembangan dari konsep Primary Health
Care. Tahun 1979 puskesmas tidak ada pentipean dan
dikembangkan piranti manajerial perencanaan dan
penilaian puskesmas yaitu Micro Planning dan
Stratifikasi Puskesmas. Pada tahun 1984 dikembangkan
posyandu, yaitu pengembangan dari pos penimbangan
dan karang gizi. Posyandu dengan 5 programnya yaitu
KIA, KB, Gizi, Penanggulangan Diare dan Imunisasi
dengan 5 mejanya (Notoatmodjo, 2005).

Pada waktu-waktu selanjutnya posyandu bukan saja


untuk pelayanan balita tetapi juga untuk pelayanan ibu
hamil. Bahkan pada waktu-waktu tertentu untuk promosi
dan distribusi Vit.A, Fe, Garam Yodium, dan Suplemen
gizi lainnya. Posyandu saat ini juga menjadi andalan
kegiatan penggerakan masyarakat seperti PIN, Campak,
Vit.A dan sebagainya.
Post reformasi
Pada tahun 1997 indonesia mengalami krisis ekonomi,
kemiskinan meningkat, kemampuan daya beli masyarakat
rendah, menyebabkan akses ke pelayanan kesehatan rendah.
Kemudian dikembangkan program kesehatan untuk masyarakat
miskin yaitu JPS-BK. Tahun 1998 Indonesia mengalami

reformasi berbagai bidang termasuk pemerintahan dan menjadi


negara demokrasi. Tahun 2001 otonomi daerah mulai
dilaksanakan, sehingga di lapangan program-program kesehatan
bernuansa desentralisasi dan sebagai konsekuensi negara
demokrasi, program-program kesehatan juga banyak yang
bernuansa politis. Tahun 2003 JPS-BK kemudian menjadi
PKPS-BBM bidang kesehatan, tahun 2005 berubah lagi menjadi
Askeskin. Pada saat itu juga dikembangkan Visi Indonesia Sehat
Tahun 2010 dengan Paradigma Sehat.
Puskesmas dan posyandu masih tetap eksis, bahkan posyandu
menjadi andalan ujung tombak mobilitas sosial bidang
kesehatan. Dalam era otonomi dan demokrasi, menuntut
akutanbilitas dan kemitraan sehingga berkembang LSM-LSM
baik bidang kesehatan maupun bukan untuk menuntut
akuntabilitas tersebut dalam berbagai bentuk partisipasi. Sebagai
partnership LSM-LSM tersebut, program kesehatan yang
bertanggung jawab adalah promosi kesehatan.
Promosi kesehatan menjadi ujung tombak mewakili program
kesehatan secara keseluruhan, baik sebagai pemasaran-sosial
Visi Indonesia Sehat 2010 untuk merubah paradigm petugas
kesehatan dan masyarakat. Tugas lain promosi kesehatan adalah
melakukan advokasi, komunikasi kesehatan dan mobilisasi
sosial.
Secara universal perkembangan kesehatan masyarakat dibagi
menjadi 5 era dengan dasar pembagian 5 unsur yaitu unsur
jangkauan dengan filosofi yang dianut dengan titik berat
pelayanan, unsur penyelenggaraan pendidikan dan penelitian
pengembangan. Seperti pada Tabel 1.1 berikut di bawah ini.

Tabel1.1: Era Perkembangan Kesehatan Masyarakat

3.

Perkembangan promosi kesehatan di Indonesia


Perkembangan promosi kesehatan tidak terlepas dari perkembangan
sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia dan dipengaruhi juga oleh
perkembangan promosi kesehatan international, yaitu secara seremonial
di Indonesia dimulai program pembangunann kesehatan masyarakat
desa pada tahun 1975, dan tingkat internasional deklarasi Alma Ata
tahun 1978 tentang Primary Health Care (Departemen Kesehatan,
1994). Kegiatan PHC tersebut sebagai tonggak sejarah cikal-bakal
promosi kesehatan.
Sebelum tahun 1965 (sebelum sampai awal kemerdekaan)
a)
Pada saat itu istilahnya adalah pendidikan kesehatan. Dalam
program-program kesehatan, pendidikan kesehatan hanya
sebagai pelengkap pelayanan kesehatan terutama pada saat
terjadi keadaan kritis seperti wabah penyakit, bencana, dsb.
Sasarannya perseorangan, dengan sasaran program lebih kepada
perubahan pengetahuan seseorang.
b)

Periode tahun 1965-1975


Pada periode ini mulai perhatiannya kepada masyarakat. Saat itu
juga dimulainya peningkatan professional tenaga melalui
program Health Educational Servise (HES). Tetapi intervensi

c)

d)

e)

program masih banyak yang bersifat individual walau sudah


mulai aktif ke masyarakat. Sasaran program adalah perubahan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
Periode 1975-1985
Istilahnya mulai berubah menjadi penyuluh kesehatan. Saat itu
program UKS di SD diperkenalkannya dokter kecil. Saat itu
juga posyandu lahir sebagai pusat pemberdayaan dan mobilisasi
masyarakat. Sasaran program adalah perubahan perilaku
masyarakat tentang kesehatan.
Periode 1985-1995
Dibentuklah direktoral peran serta masyarakat, yang diberi
tugas memberdayakan masyarakat. Direktoral PMK berubah
menjadi pusat PKM, yang tugasnya penyebaran informasi,
komunikasi, kampanye dan pemasaran sosial bidang kesehatan.
Saat itu pula PKMD menjadi posyandu.
Periode 1995 sampai sekarang
Istilah PKM menjadi promosi kesehatan. Promosi kesehatan
bukan saja perubahan perilaku, tetapi perubahan kebijakan atau
perubahan menuju perubahan system atau faktor lingkungan
kesehatan. Pada tahun 1997 diadakan konvensi internasional
promosi kesehatan dengan tema Health Promotion Towards
The st Century, Indonesian Policy for The Future dengan
melahirkan The Jakarta Declaration.

IV.

RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT


Disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat atau pilar utama ilmu
kesehatan masyarakat antara lain:
Epidemiologi
A.
Biostatistik / Statistik kesehatan
B.
Kesehatan lingkungan
C.
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
D.
Gizi masyarakat
E.
Kesehatan kerja
F.

Kemudian, secara garis besar upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai


penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain:
Pemberantasan penyakit
1.
Perbaikan sanitasi lingkungan
2.
Perbaikan lingkungan permukiman
3.
Pemberantasan vektor
4.
Pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat
5.
Pelayanan kesehatan ibu dan anak
6.
Pembinaan gizi masyarakat
7.
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
8.
Pengawasan obat dan minuman
9.
Pembinaan peran serta masyarakat
10.

PERMASALAHAN

DALAM

SEJARAH

KESEHATAN

V.
MASYARAKAT
Beberapa permasalahan terjadi berkaitan dengan kebijakan, pola pikir, garis batas
negara dan kepentingan dalam sejarah kesehatan masyarakat diantaranya:
Masyarakat dan Negara
Negara dan masyarakat bukanlah suatu istilah yang bisa saling dipertukarkan.
A.
Namun negara yang berkaitan dengan penduduk akan berbeda kebijakan terkait
hubungan kesehatan dari masyarakat dalam kelompok warga, pembicaraan
secara rasional dan keritikal terkait keduanya hampir sama.
B.

C.

VI.

Keragaman Negara
Saat segala pertimbangan bisa diterima secara luas dan telah menjadi agenda
pertanggungjawaban negara, tidak semua negara melakukan reaksi terhadap
hal tersebut. Fokus kesehatan masyarakat masih berada ditingkat lokal, yang
tanggungjawab dan yurisdiksinya kadang tidak jelas dan tumpang tindih.
Namun negara sendiri menjadi suatu unit yang dibentuk untuk mengatasi
masalah secara global tidak hanya sekedar hal yang terkait dengan manusia
saja.
Tujuan Negara
Jika saat ini kesehatan dianggap sebagai suatu hal terkait otonomi biologis
individu yang baru saja menjadi tujuan program kesehatan masyarakat, dahulu
kesehatan berarti penyaluran kebutuhan untuk pekerja dan tentara,
pengendalian jumlah penduduk, perlindungan terhadap kalangan elit tertentu,
peningkatan cadangan genetik dalam populasi serta stabilitas lingkungan.

PERANAN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM MENGATASI


EPIDEMI
Pada permulaan abad pertama sampai kira-kira abad ke-7 kesehatan masyarakat makin
dirasakan kepentingannya, karena berbagai macam penyakit menular mulai
menyerang sebagian besar penduduk dan telah menjadi epidemi bahkan di beberapa
tempat telah menjadi endemi.
Penelitian John Snow tentang penyebab kematian karena kolera di London pada tahun
1848-1849 dan tahun 1853-1854 telah memperlihatkan adanya asosiasi antara sumber
air minum dan kematian karena kolera di distrik-distrik yang ada di Inggris. Akhirnya
muncul teori tentang penyakit infeksi secara umum dan menyimpulkan penyakit

kolera menyebar karena adanya air yang terkontaminasi sehingga itu mendorong
perbaikan mutu penyaluran air.
Upaya-upaya untuk mengatasi epidemi dan endemi penyakit-penyakit tersebut, orang
telah mulai memperhatikan masalah lingkungan terutama hygiene dan sanitasi
lingkungan. Pembuangan kotoran manusia (latrin), pengusahaan air minum yang
bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah tercatat menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat pada waktu itu.

SUMBER/RUJUKAN/DAFTAR_PUSTAKA

Dwiyanto Fery, 2011. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN


[Internet]
MASYARAKAT DI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG.
http://fdwiyanto.blogspot.com/2011/10/sejarah-dan-perkembangan-ilmu-kesehatan.html
Update: 2 Oktober 2013, 13.00 WIB
Budi Waluyo Eko, 2011. SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT.
http://swarajalanan.blogspot.com/2011/10/sejarah-perkembangan-kesehatan.html
Update: 2 Oktober 2013, 13.00 WIB
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2012. ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. [Internet]
http://dinkes.malangkota.go.id/index.php/artikel-kesehatan/159-ilmu-kesehatanmasyarakat Update: 2 Oktober 2013, 13.00 WIB
Fatma, 2010. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MASYARAKAT. [Internet]
http://fatmazdnrs.blogspot.com/2010/07/sejarah-perkembangan-ilmu-masyarakat.html
Update: 2 Oktober 2013, 13.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai