Anda di halaman 1dari 5

Referensi:

1. Shilingburg HTJ, Hobo S, Whitsett LD, Jacobi R, Bracker Se. Fundamental of Fixed
Prosthodontics 3rd ed. Chicago : Quintessence Publishing Co. Inc 1997
2. Barclay C, Walmsley A. Fixed and Removable Prosthodontics. edinburgh: Churchill
Livingstone; 2001.
3. Smith BGN. Planning and Making Crown and Bridges. Mosby. St louis, 4th., 2007

Terdapat berbagai jenis bridge yaitu Minimum-preparation bridge, Conventional


bridge dan Removable bridge.
A. Conventional Bridge
Fixed-Fixed Bridge
Bridge tipe ini memiliki konektor yang rigid dan firm pada
kedua sisi pontik. Konektor dapat berupa soldered joint atau bagian
dari one-piece casting.

Gambar. Fixed-fixed bridge.9


a. Indikasi
- Terletak pada daerah posterior
- Short span space
- Jika gigi abutment besar dan kuat
b. Kontraindikasi
- Long span space
- Gigi abutment tidak kuat
c. Keuntungan
- Mampu menahan beban mastikasi

lebih

baik

dibandingkan bridge tipe lainnya.


Retensi dan strength maksimum
Practical for larger bridges, terutama apabila pernah

mengalami penyakit periodontal


Pembuatannya relatif straightforward karena tidak

butuh pembuatan movable joints


d. Kerugian
- Preparasi sulit dilakukan

Membutuhkan preparasi yang harus paralel, sehingga


reduksi gigi kemungkinan akan lebih banyak dan
membahayakan

pulpa,

menurunkan

retensi,

dan

menurunkan kekuatan gigi abutment


Harus disemenkan menjadi satu piece, sehingga
sementasi sulit.

Fixed-Movable Bridge
Bridge tipe ini memiliki rigid soldered joint pada satu sisi dan
less rigid connector pada sisi lainnya.

a.
b.

Gambar. Fixed-movable bridge.9


Kontraindikasi
- Long span space
Keuntungan
- Memberikan sedikit pergerakan pada gigi, sehingga
stress pada gigi abutment berkurang karena terdapat

c.

stress breaking effect


Beban oklusal disebar
Preparasi tidak perlu paralel, namun preparasi dilakukan

independently dan menyesuaikan kebutuhkan retensi.


Memerlukan preparasi yang minimum
Dapat disementasi secara terpisah, sehingga sementasi

lebih mudah
Kerugian
- Panjang span terbatas
- Sulit dibuat di lab dibandingkan fixed-fixed bridge
- Major retainer harus dapat memberikan support untuk
pontik dengan span yang lebih panjang

Gambar. Fixed-movable bridge.

Cantilever Bridge
Bridge tipe ini hanya membutuhkan satu pontik dan satu
retainer yang direkatkan pada gigi abutment. Pada salah satu sisi
tidak didukung oleh retainer (un-supported on one end).

Gambar. Cantilever bridge.


a. Indikasi
- Gigi abutment besar dan kuat
- Small endentulous space
- Non-stress bearing area
- Lebih cocok menggantikan maxilla lateral incisor dan
kaninus.
b. Keuntungan
- Estetik baik
- Hanya butuh satu preparasi satu gigi abutment
- Desain simple
c. Kerugian
- Bridge dapat berputar
- Gigi abutment dapat mengalami tilting jika diberi tekanan

Gambar. Cantilever bridge.


Spring Cantilever Bridge
Bridge tipe ini memiliki pontik yang jauh dari retainer,
tertdaapt konektor pada permukaan palatal atau lingual yang
menghubungkan pontik dan retainer. Konektor tersebut thin pada
satu ujung dimana berhubungan dengan pontik dan thick pada
ujung lainnya yang berhubungan dengan retainer. Hal ini
meningkatkan fleksibilitas, sehingga menurunkan stress pada gigi
abutment karena beban disebar. Umumnya menggunakan 2
retainer.

Gambar. Spring cantilever bridge.


a. Indikasi
- Menggantikan satu gigi anterior, misalnya gigi insisivus
maksila sentral
- Saat ada unsuitable abutment
- Untuk kegunaan estetik
b. Kontraindikasi
- Tidak cocok untuk gigi pada mandibulla
- Jika bentuk palatal tidak mendukung
- Pasien yang sangat muda
B. Removable Bridge

Merupakan jenis
bridge yang dapat dilepas
pasang ole pasien, bridge
ini mempunyai kelebihan
yaitu

mudah

dibersihkan(karena

dapat

dilepas

dapat

pasang),

diindikasikan untuk resorbsi residual ridge yang besar, dan removable bridge ini
mempunyai keunggulan yaitu gigi penyangga masih dapat dilakukan perawatan
endodontik atau periodontal.
c. Minimum preparation bridge

Minimum preparation bridge adalah teknik preparasi minimal yang dapat


dibedakan dengan perlekatannya secara mekanis dan chemical, Macromechanically retentive bridges dibedakan menjadi rochette bridge(untuk anterior)
dan maryland bridge(untuk posterior) namun maryland bridge sudah tidak
disarankan karena kurang akurat jika disebut sebagai minimal preparation.
Chemically adhesive (resin-retained) bridges:Bridge dilekatkan dengan resin
melalui sistem etsa asam pada email gigi penyangga dan plat metalnya .
Kelebihan minum preparation bridge:
Resiko kerusakan pulpa akibat preparasi rendah
Teknik umumnya reversible, jika bridge mengalami failure maka dapat
dilanjutkan ke alternatif lain untuk menggantikan gigi yang hilang
Tidak diperlukan restorasi sementara
Lebih murah dibandingkan bridge konvensional
Kekurangan minimum preparation bridge:

Karena lempeng logam ditambahkan pada permukaan gigi, ketebalan gigi


meningkat sehingga dapat berpengaruh pada oklusi. Pada margin retainer mudah
terjadi deposit plak Durabilitas sulit diprediksi, studi klinis menunjukkan
meskipun tingkat keberhasilan meningkat, pada beberapa pasien outcome buruk

Anda mungkin juga menyukai