Anda di halaman 1dari 7

MOTORIK KASAR (GROSS MOTORIK) DAN

MOTORIK HALUS (FINE MOTORIK)


Ilmu Perkembangan Gerak

Disusun Oleh:
Andi Andini batari Toja
PO714241151003
Kelas I.A / D.IV Fisioterapi
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Makassar Jurusan
Fisioterapi Prodi D.IV Kelas I.A
2016

A. Motorik Kasar (Gross Motorik)


Pengertian
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian
besar atau seluruh anggota tubuh, yang dipengaruhi oleh usia, berat badan dan
perkembangan anak secara fisik.
Perkembangan
Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari,
berjinjit,

melompat,

bergantung,

melempar

dan

menangkap,serta

menjaga

keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi


gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan
fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung
dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk
melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan
lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung
bahaya.
Contoh Gerak
Contoh gerak motorik kasar kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun
tangga dan sebagainya.
A. Motorik Halus (Fine Motorik)
Pengertian
Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik
yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat
dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan secara rutin.

Perkembangan
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada
koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan
meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia
4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir
sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam
menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan
anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan
bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus
berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan
visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan
tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau
menggambar.
Contoh Gerak
Contoh gerak motorik halus kemampuan memindahkan benda dari tangan,
mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.
B. Berikut ini stimulasi motorik kasar dan halus anak sesuai dengan
pertumbuhan usianya.
1. Bayi 0-3 bulan
Salah satu hal pertama yang Ibu menopang kepala karena bayi tidak bisa
melakukannya sendiri sampai sekitar 3 bulan. Setelah otot lehernya kuat, dia akan
mampu melakukan mini push-up, mengangkat kepala dan dada dari lantai.
Stimulasi motorik kasar:

Letakkan si kecil dengan posisi tengkurap. Lakukan beberapa kali untuk


membiarkan di berlatih.

Ajaklah si kecil untuk mengangkat kepalanya. Ibu bisa menempatkan cermin


atau gambar besar di depannya, atau sejajarkan wajah ibu dengan dia sambil
memanggil namanya.

Membelai kepala dan leher belakangnya, sehingga si kecil akan mengangkat


kepalanya.

Baringkan si kecil dalam posisi terlentang, kemudia bantu si kecil


membalikkan posisi tubuhnya.

Stimulasi motorik halus:

Ketika si kecil mengepalkan telapak tangannya, Ibu bisa membuka kepalan


tangannya, sentuh jari jemarinya satu persatu dan luruskan.

Berikan pijatan lembut pada jari-jari si kecil dan berikan mainan lembut
dengan warna-warna menyolok dan bisa mengeluarkan bunyi untuk
memancingnya bereaksi.

Pegang jari-jari tangannya, lalu lakukan gerakan menyilangkan lengan di


dadanya. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan
atas, bahu dan punggung atas.

2. Bayi 4-6 bulan


Di usia ini, bayi sudah bisa memiringkan badan ke sisi kiri dan kanan tubuh,
tengkurap,

menggunakan

tangan

untuk

mendukung

diri

sambil

duduk,

menggulingkan badan, dan menggunakan kedua tangan untuk mengesplorasi


mainan.

Stimulasi motorik kasar:

Membunyikan mainan di atas kepala si kecil dan pindahkan mainan secara


perlahan ke salah satu sisinya. Hal ini akan merangsang si kecil untuk
memiringkan dan menggulingkan badan.

Baringkan dalam posisi tengkurap lalu membunyikan mainan dari atas atau
depan agar si kecil mengangkat kepalanya. Ativitas ini dapat melatih otot
lehernya.

Pada usia 6 bulan si kecil belum bisa duduk sendiri, namun Anda sudah bisa
memposisikannya untuk duduk saat digendong atau diletakkan di kereta bayi.

Dudukkan di kursi tinggi untuk merangsangnya belajar duduk sendiri.

Stimulasi motorik halus:

Berikan mainan yang memiliki pegangan dan bisa digigit agar si kecil terus
menggenggam.

Letakkan si kecil dalam posisi tengkurap. Letakkan mainan berwarna-warni


dalam jangkauannya dan biarkan bayi mencoba untuk meraih benda-benda
tersebut.

Kenalkan si kecil dengan beragam tekstur benda-benda di rumah, seperti kain


yang halus, kasar dan berbulu.

Berikan mainan yang berwarna kontras dan mengeluarkan bunyi di tempat


tidur.

3. Bayi 7-9 bulan


Pada usia ini, si kecil sudah bisa duduk dan meraih mainan tanpa jatuh,
merangkak, duduk dan berdiri. Menggunakan kedua tangan untuk mengeksplorasi
mainan. Mengambil benda kecil dengan ibu jari dan jari-jari.
Stimulasi motorik kasar:

Letakkan cermin di depan si kecil. Biarkan dia melakukan gerakan


mengangkat,

menurunkan

bokong

serta

punggungnya,

dan

menggoyangkannya ke depan dan ke belakang.

Merangkaklah bersama si kecil untuk melatihnya menyeimbangkan badan.

Berdirikan bayi di depan Anda untuk melatih otot-otot kakinya.

Stimulasi motorik halus:

Lakukan gerakan dengan jari-jari dan minta si kecil untuk meniru gerakan ibu.
Kepal dan buka tangan sambil bernyanyi.

Berikan benda yang bisa digenggam seperti stick drum, sendok, garpu, dan
sebagainya.

Berikan sendok plastik kecil untuk melatihnya makan dengan menggunakan


sendok.

4. Bayi 10-12 bulan

Pada usia ini si kecil sudah bisa mengangkat badannya untuk berdiri dan
melangkah sendiri. Mungkin si kecil juga sudah bisa berjalan sendiri. Duduk tanpa
dukungan di belakangnya dan memutar kepala tanpa kehilangan keseimbangan.
Mempertahankan keseimbangan saat melempar bola dan bertepuk tangan
Stimulasi motorik kasar:

Letakkan mainan di tempat yang bisa dijangkau dan pindahkan. Lalu, berikan
semangat untuk menggapai benda tersebut sambil menepuk-nepuk lantai.

Ajaklah si kecil untuk latihan berjalan di rumput atau taman.

Untuk melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan beri semangat dengan
meminta si kecil untuk mengayunkan kaki selangkah demi selangkah.

Usia satu tahun bayi sudah bisa berjalan sendiri tanpa dipegang atau dituntun,
namun jika belum bisa, terus berikan rangsangan untuk membuatnya berjalan.

Stimulasi motorik halus:

Siapkan kotak mainan dan isilah dengan berbagai mainan. Rangsang si kecil
untuk memindahkan benda-benda tersebut dari tempatnya lalu menempatkan
lagi di tempat semula.

Beri kesempatan si kecil untuk makan dengan menggunakan sendok plastik


dan makan sendiri di kursinya.

Berikan mainan susun yang berwarna-warni dan biarkan si kecil memasukkan


benda-benda tersebut untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan
tangannya.

Anda mungkin juga menyukai