DK 2 SK 4 Saly
DK 2 SK 4 Saly
2. Proximal Contact
kontak proksimal harus dapat dilewati dengan dental floss sehingga kontak tidak boleh
terlalu rapat atau bahkan terlalu renggang sehingga dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya retensi makanan, pada kasus terlalu renggang dapat ditambahkan filing.
Lokasi, ukuran, dan kerapatan kontak proksimal dari restorasi harus mirip atau mendekati
sama dibandingkan dengan gigi asli, Pada restorasi porcelain.
3. Marginal Adaptation
alat yang digunakan untuk melihat integritas marginal adalah sonde yang tajam yang
digerakan dari restorasi ke gigi dan dari gigi ke restorasi. Tidak boleh ada Celah yang
melingkar pada permukaan servikal gigi. Pengecekan bagian dalam mahkota tiruan untuk
melihat apakah terdapat undercut atau nodul dengan menggunakan disclosing wax.
Apabila terdapat nodul, hilangkan dengan menggunakan bur atau stone setelah itu cek
kembali apakah celah masih ada. Apabila terdapat ledge maka harus dikurangi sampai
probe dapat bergerak dengan halus melewati permukaan gigi dan mahkota tiruan
4.
Stabilitasdan oklusi apakah stabil/fixed ketika diberikan tekanan dan kontak oklusal
pada hubungan static dan dinamik.
5.
Pewarnaan proksimal dihasilkan dari stain cokelat dan orange. Hal ini berguna
untuk menghasilkan gambaran kedalaman dan dapat menurunkan opasitas
berlebihan dari daerah servikal
Enamel crack memiliki dua bagian, highlight dan shadow. Untuk membuat
penampilan ini, diperlukan stain dengan rasio putih dan kuning 4:1 untuk
highlight dan stain abu-abu untuk shadow.
Stained crack line digunakan campuran orange dan cokelar dan diaplikasian
setipis mungkin
Exposed incisal dentin biasanya terlihat pada orang tua karena enamel wear,
dihasilkan dari pewarnaan orange dan cokelat.
Translusensi dapat dihasilkan dari stain violet yang diaplikasikan di bagian labial
dan lingual