http://architecturoby.blogspot.com/2010/01/arsitektur-byzantium.html
Diposkan oleh Admin di 18.09
ARSITEKTUR BYZANTIUM
Sosial
Masyarakat
Bizantium adalah pewaris langsung kekaisaran terakhir Romawi dan merupakan bangsa Kristen
yang pertama. Orang Bizantium mensistemasikan hukum Romawi dan senatnya juga mencontoh
pola senat Romawi, namun masih didukung oleh kaum Biara dan mencari nasehat dibidang
politik
pada
kaum
Mistikus.
Tiga aspek kehidupan orang Bizantium yang menonjol adalah keagamaan, intrik kerajaan dan
sirkus-sirkus
popular
yang
spektakuler
(sulap).
Kehidupan kota dipusatkan disekeliling 3 bangunan penting yaitu kelompok gedung Hypodrom,
Istana suci kekaisaran dan Gereja Hagia Sophia, dimana ke 3 bangunan ini mewakili 3 unsur
dunia Bizantium yaitu rakyat, kekuasaan kaisar dan agama. Ketiga gedung ini terletak serasi
berdekatan serta dihubungkan oleh Mese atau jalan tengah, yaitu suatu jalan yangs selalu dipakai
untuk upacara kenegaraan dan keagamaan (jalan protocol menuju ke bangunan penting).
Seni
dan
Arsitektur
Salah satu segi terpenting bagi kota baru Konstantinopel adalah kota tersebut bukan merupakan
duplikat dari kota Roma yaitu dengan dibangun gereja Kristen pertama Hagia Sophia serta
menyelesaikan
banyak
gereja
lainnya.
Seni dekorasi motif Mosaic yang cemerlang dan gemerlapan berkembang pesat. Sedangkan
Arsitektur bangunan bersegi banyak dengan atap kubah bermunculan dimanapun, dibukit
Yugoslavia, dilembah Rumania digurun Suria Bizantium yang mengembangkan hirarki bentuk
semacam
itu.
Hasil pembangunan kota Konstantinopel, meliputi banyak bangunan antara lain 2 gedung teatre,
8 pemandian umum, 153 pemandian prbadi, 5 lumbung, 8 akuaduk, 14 gereja, 14 istana dan
4388 rumah tinggal yang cukup besar, dan masih banyak lagi fasilitas umum, misalnya rumah
sakit, pasar serta perumahan penduduk yang tidak tercatat kota menampung sekitar 600.000
orang
penduduk.
Karakter Arsitektur
Praktek penggunaan kubah, memakai konstruksi atap yang sangat sederhana dengan atap
kayu aliran Kristen Lama, maupun atap lengkung aliran Romawi dari batu.
Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang
merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantium yang merupakan
penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi.
Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan jendela kecilkecil diatas, disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi kubahnya hanya menutup
bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan bahan pendetive tersebut dipakai
bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise. Kubah dibuat tanpa menggunakan
penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut melambangkan Surga
menurut ajarannya, sedangkan kubah-kubah sudut atau disebut Squinch untuk
menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaic antara Bema atau bilik suci dengan
Naos atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat, sebagi
screen of picture tirai.
Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan dengan bentuk
interiornya.
Arsitektur Bizantium dibagi dalam 3 periode, yakni periode awal, pertengahan dan akhir.
Periode Bizantium awal, dari permulaan abad ke 6 sampai pertengahan abad ke 9 adalah abad
eksperimen desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih dipakai, akan tetapi tidak
cocok dengan kebiasaan setempat yang mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama
gereja dan buka pada salah satu sudut ruangnya,s ehingga denah basilica yang memanjang tidak
dapat untuk upacara tersebut. Sedangkan salib Yunani yang panjang keempat sayap sama, lebih
cocok
digunakan
untuk
upacara
tersebut.
Kebanyakan gereja berukuran kecil, bagian dalam berkesan terang dan luas karena
kesederhanaan bentuk pilaster dan pelengkung tanpa hiasan serta terang yang diperoleh dari
bukaan jendela dan pintu yang leber, juga lubang-lubang yang dibuat pada atap kubahnya.
Dalam periode pertengahan antara akhir abad ke 9 sampai pertengahan abad ke 13 tidak lagi
mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4 gaya terpusat yang
berbeda masing-masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk menjadi beraneka ragam kombinasi
antara lain segi-8 dan bujur sangkar, sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan
ruang inti dengan mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas. Kesan lembut diperoleh
dari hiasan yang rumit, dan bagian dalam menjadi remang-remang. Sedangkan kesederhanaan
dan
ketegasan
bentuk
pada
periode
sebelumnya
hilang.
Periode akhir hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan pengembangannya
ditekankan pada unsur vertical baik bagian luar maupun dalamnya. Gereja periode pertengahan
biasanya mempunyai satu kubah bola, pada periode akhir mempunyai 5 kubah bola, yaitu kubah
besar ditengah dan kubah yang lebih kecil pada masing-masing sudutnya.
Analisa
Denah:
Perbandingan
segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah kecil mengelilingi
kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta simetris.
sayap pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambi bentuk cross.
Dinding:
Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaic yang
terbuat dari pualam warna-warni yangmenggambarkan ajarannya.
Busur lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan jendela
Atap:
compound (majemuk)
Kolom:
Sky Line:
Secara keseluruhan pandang, gereja izantium merupakan kelompok banyak kubah yang
mengelilingi kubah utama secara simetris, sehingga berkesan vertikal.
Bangunan
Masa
Byzantium
1.
Gereja
Hagia
Sophia
Dibangun pada masa kaisar pertama Constantin dan diperbaiki kembali setelah terbakar dan
hancur oleh Kaisar Yustinianus pada tahun 517 AD. Bangunan ini merupakan masterpiece dari
masa Byzantium, terbesar dan tertinggi diantara gereja lain di Konstantinopel. Gerja ini menjadi
pusat
pemerintahan
dunia
Kristen
Orthodoks.
Lebar gereja mencapai 305 meter dan tinggi 548 meter, dengan sekeliling dinding yang dihias
mosaic warna warni serta cmerlang keemasan. Arsitek (pada zaman Yustinianus) adalah Isodorus
dari
Miletus
dan
Anthemius
dari
Tralles.
Bangunan ini pada tahun 1453 M, diduduki oleh bangsa Turki dan diubah menjadi Mesjid,
dengan
mnghilangkan
bagian-bagian
yang
berhias
gambar
makhluk
hidup.
2.
Forum
Constantinous
Merupakan forum besar diantara 6 forum umum kota, didominasi oleh porfir. Disini para kaisar
merayakan kemenangannya, para saudagar bertemu membicarakan usaha mereka dan lain-lain
kegiatan
penduduk.
3.
Hypodrom
Letaknya berdekatan dengan gereja Hagia Sophia, bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk
pertunjukan pacuan kereta pada mulanya, selanjutnya berkembang untuk tontonan serbaguna,
pertarungan
tombak,
akrobat
dan
lain-lain.
Bangunan ini sangat mirip dengan Circus Maximus yang ada di Roma, dimana panjang arenanya
mencapai 396 meter.
http://vinnynazalita.blogspot.com/2010/06/cri-ciri-arsitektur-byzantium.html
Cri - Ciri Arsitektur Byzantium
Konstruksi Bangunan
Denah:
* segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah kecil
mengelilingi kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta simetris.
* sayap pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambi bentuk cross.
Dinding:
* Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaic
yang terbuat dari pualam warna-warni yang menggambarkan ajarannya.
Atap:
*
*
*
*
Kolom:
* kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan
Komposit.
Sky Line:
* Secara keseluruhan pandang, gereja izantium merupakan kelompok banyak kubah
yang mengelilingi kubah utama secara simetris, sehingga berkesan vertikal.
Karakter Arsitektur
* Gereja Bizantium merupakan bentuk Basilika pada mulanya setelah berkembang
membentuk polanya sendiri yaitu pola gereja Byzantium yaitu Kubah Majemuk,
kubah Bola serta Denah terpusat. Karena daerah ini berhadapan langsung dengan
daerah Asia Kecil, maka pengaruhnya banyak yang masuk antara lain, kubah-kubah
untuk menutup denah segi-4 maupun polygonal dari gereja, makam maupun
baptistery, hal ini muali dikembangkan pada abad 5.
* Praktek penggunaan kubah, memakai konstruksi atap yang sangat sederhana
dengan atap kayu aliran Kristen Lama, maupun atap lengkung aliran Romawi dari
batu.
* Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang
merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantium yang merupakan
penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi.
* Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan jendela
kecil-kecil diatas, disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi kubahnya hanya
menutup bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan bahan pendetive
tersebut dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise. Kubah dibuat
tanpa menggunakan penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut
melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan kubah-kubah sudut atau
disebut Squinch untuk menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaic antara
Bema atau bilik suci dengan Naos atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh
Iconostatis atau penyekat, sebagi screen of picture tirai.
* Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan dengan bentuk
interiornya.
* Arsitektur Bizantium dibagi dalam 3 periode, yakni periode awal, pertengahan dan
akhir.
Seni dan Arsitektur
Salah satu segi terpenting bagi kota baru Konstantinopel adalah kota tersebut
bukan merupakan duplikat dari kota Roma yaitu dengan dibangun gereja Kristen
pertama Hagia Sophia serta menyelesaikan banyak gereja lainnya.
Seni dekorasi motif Mosaic yang cemerlang dan gemerlapan berkembang pesat.
Sedangkan Arsitektur bangunan bersegi banyak dengan atap kubah bermunculan
dimanapun, dibukit Yugoslavia, dilembah Rumania digurun Suria Bizantium yang
mengembangkan hirarki bentuk semacam itu.
Hasil pembangunan kota Konstantinopel, meliputi banyak bangunan antara lain 2
gedung teatre, 8 pemandian umum, 153 pemandian prbadi, 5 lumbung, 8 akuaduk,
14 gereja, 14 istana dan 4388 rumah tinggal yang cukup besar, dan masih banyak
lagi fasilitas umum, misalnya rumah sakit, pasar serta perumahan penduduk yang
tidak tercatat kota menampung sekitar 600.000 orang penduduk.
Bizantium adalah pewaris langsung kekaisaran terakhir Romawi dan merupakan
bangsa Kristen yang pertama. Orang Bizantium mensistemasikan hukum Romawi
dan senatnya juga mencontoh pola senat Romawi, namun masih didukung oleh
kaum Biara dan mencari nasehat dibidang politik pada kaum Mistikus.
Tiga aspek kehidupan orang Bizantium yang menonjol adalah keagamaan, intrik
kerajaan dan sirkus-sirkus popular yang spektakuler (sulap).
Kehidupan kota dipusatkan disekeliling 3 bangunan penting yaitu kelompok gedung
Hypodrom, Istana suci kekaisaran dan Gereja Hagia Sophia, dimana ke 3 bangunan
ini mewakili 3 unsur dunia Bizantium yaitu rakyat, kekuasaan kaisar dan agama.
Ketiga gedung ini terletak serasi berdekatan serta dihubungkan oleh Mese atau
jalan tengah, yaitu suatu jalan yangs selalu dipakai untuk upacara kenegaraan dan
keagamaan (jalan protocol menuju ke bangunan penting.
Menara Adopsi Byzantium
Sebuah masjid sepertinya hambar jika tanpa menara. Masjid-masjid jami di
Indonesia hampir selalu mempunyai menara. Padahal, asal tahu saja, menara bukan
unsur arsitektur asli bangunan masjid. Masjid Quba sebagai masjid pertama yang
dibangun Nabi pun pada awalnya tak mempunyai menara.
Begitu pula ketika masa Islam dipimpin oleh empat serangkai khalifah al-rasyidin,
mulai Abu Bakar hingga Ali bin Abu Thalib: masjid-masjid yang dibangun tak
bermenara. Hanya saja ada semacam ruang kecil di puncak teras masjid sebagai
tempat muazzin mengumandangkan adzan.
Dalam sejarah arsitektur masjid-masjid pertama, bisa dikatakan Khalifah Al-Walid
(705-715) dari Bani Umayyah merupakan khalifah yang pertama kali memasukkan
unsur menara dalam arsitektur masjid. Khalifah yang punya selera dan kepedulian
tinggi dalam rancang bangun arsitektur inilah yang memulakan tradisi menara
sebagai salah satu unsur khas pada masjid.
Tradisi membangun menara diawali oleh Khalifah Al-Walid ketika memugar bekas
basilika Santo John (Yahya) menjadi sebuah masjid besar, yang kemudian menjadi
Masjid Agung Damaskus. Pada bekas basilika tersebut tadinya terdapat dua buah
menara yang berfungsi sebagai penunjuk waktu: lonceng pada siang hari dan
kerlipan lampu pada malam hari.
Menara itu sendiri merupakan salah satu ciri khas bangunan Byzantium. Rupanya,
Khalifah Al-Walid tertarik untuk mempertahankan kedua menara tersebut. Bahkan,
kemudian ia membangun sebuah menara lagi di sisi utara pelataran masjid (tepat di
atas Gerbang al-Firdaus). Menara ini disebut Menara Utara Masjid Damaskus. Satu
tahun kemudian (706 M), Khalifah Al-Walid memugar Masjid Nabawi di Madinah.
Masjid ini tadinya tak mempunyai satu pun menara. Al-Walid lalu memerintahkan
para arsiteknya untuk membangunkan menara masjid sebagai tempat muadzin
untuk mengumandangkan azan.
Bentuk menara pada Masjid Nabawi dan menara utara Masjid Damaskus sangat
mirip, terutama pada ornamen kubah puncak menara yang ramping. Yang jelas,
pada saat itu kehadiran menara masjid masih merupakan sesuatu yang baru.
Bentuk menara seperti menara Masjid Agung Damaskus cukup populer. Bahkan,
hingga 250 tahun kemudian, bentuk menara Masjid Nabawi dan Masjid Agung
Damaskus ini juga menjadi model tipikal menara Masjid Al-Azhar yang dibangun
oleh Dinasti Fatimiyah di Kairo.
Bentuk - Bentuk Menara
Menara Masjid Quba
Fungsi Menara
Menara masjid selain berfungsi sebagai tempat bagi muadzin mengumandangkan
adzan juga bisa berfungsi ganda seperti halnya mercusuar atau menara pengintai.
Hal ini terutama terdapat pada menara-menara masjid yang berada di kota
pelabuhan atau tepi sungai. Corak menara Masjid Ribbat Shushah di Tunisia,
misalnya, terdapat pada bangunan corak masjid yang sangat mirip sebuah markas
militer.
Menara berbentuk silinder ini dibuat dengan gaya yang teramat kokoh untuk
sebuah menara yang biasanya berbentuk ramping. Ribbat Shushah, sebagai kota
pelabuhan, memanfaatkan menara masjid sebagai sarana untuk melakukan
pengamatan lepas pantai dari balkon menara.
pada tahun 667 SM dan dinamai menurut nama Raja mereka Byzas atau Byzantas
(Bahasa Yunani: atau ). Nama "Byzantium" merupakan Latinisasi
dari nama asli kota tersebut Byzantion. Kekaisaran Bizantium atau sering dikenal
dengan Kekaisaran Romawi Timur. Bahkan sering disebut kekaisaran Romawi, oleh
penduduk dan negara-negara tetangganya. Byzantium Berpusat di ibukota
konstantinopel. Byzantium merupakan sebuah kota yunani kuno. Byzantium
termasuk bagian dan timur Eropa Selatan, Timur Tengah , dan Afrika utara. Dan
diperintah langsung oleh kaisar romawi kuno.
Pada abad pertengahan atau tepatnya pada 330 SM konstatinus I menjadikan
kostantinopel sebagai ibukota. Yang merupakan sebagai pusat dari administrasinya.
Dan konstatinus merupakan kaisar Kristen pertama. Dibawah kekuasaanya Kristen
menjadi karakteristik dari kekaisaran romawi timur.
Peristiwa penting yang mendefinisikan Kekaisaran Romawi/Bizantine adalah
Pertempuran Adrianopel. pada 378. Kekalahan ini, bersama dengan meninggalnya
Kaisar Valens, merupakan salah satu tanggal untuk pembagian dunia kuno dan
pertengahan. Kekaisaran Roma terbagi lebih jauh oleh pelanjut Valen Theodosius I
yang memerintah pada 392. Pada 395 dia membagi dua bagian kepada dua
anaknya Arcadius dan Honorius; Arcadius menjadi penguasa Timur, dengan ibu kota
di Konstantinopel, dan Honorius menjadi penguasa di barat, dengan ibu kotanya di
Ravenna. Pada saat ini biasa untuk memanggil Kekaisaran ini sebagai "Romawi
Timur" dari pada "Bizantin"/"Bizantium".
d. AWAL arsitektur
Contoh awal masa kejayaan arsitektur di Byzantium, pada masa konstatinopel
terdapat gereja Hagia Sophia yang dibangun pada masa kekaisaran Iustinianus.
Gereja tersebut merupakan salah satu terobosan terbesar dalam sejarah Arsitektur
barat.yang dibangun oleh Justinian, ia meciptakan sebuah sistem yang kompleks
menyediakan untuk transisi dari rencana persegi gereja untuk sebuah kubah
lingkaran yang digunakan untuk penyimpanan benda suci. ) atas pertolongan
squinche atau pendentive.
Beberapa bangunan pada masa Byzantium :
HAGIA SOPHIA, merupakan terobosan terbesar yang ada diarsitektur barat. jika
disana ada satu pekerjaan untuk mewujudkan contoh byzantium itu sebagai model
yang ideal. Lebar gereja mencapai 305 meter dan tinggi 548 meter, dengan
sekeliling dinding yang dihias mosaic warna warni serta cemerlang keemasan.
Hagia Sophia merupakan gereja yang menakjubkan dan mengangumkan dalam
jangka waktu 5 tahun. hagia sofia berasal dari bahasa yunani yang artinya
kebijakan suci, bangunan ini terletak di Istanbul, Turki. Arsitek (pada zaman
Yustinianus) adalah Isodorus dari Miletus dan Anthemius dari Tralles. Mulanya
bangunan ini berupa gereja lalu akibat gempa bumi, kubah pertama runtuh dan
kubah penggantinya pun harus diperbaiki karena runtuh Bangunan ini
menggabungkan antara Basilika longitudinal dengan bentuk bangunan terpusat,
dengan kubah utama besar yang ditopang oleh pendentive dan semikubah di kedua
sisinya.karena itulah direnovasi dengan mnghilangkan bagian-bagian yang berhias
gambar makhluk hidup berubahlah menjadi sebuah MESJID. Dan saat ini Hangia
Sofia berubah kembali menjadi sebuah MUSEUM.
e. warisan byzantium
arsitektur byzantium di barat mengalahkan gaya arsitektur roma dan arsitektur
gotik.
Gaya timur ini mempengaruhi awal arsitektur islam, dengan contoh terkemuka
termasuk umayyad mesjid besar damascus dan kubah batu di jerusalem, dan
diperlukan pekerja tangan byzantium dan mosaik untuk menghiasinya. pola
geometris, kelipatan busur, kubah, dan polychrome batubata dan batu bekerja itu
menggambarkan islam dan gaya bangunan moroislam dipengaruhi sampai taraf
tertentu dengan arsitektur byzantium.
di bulgaria, rusia, rumania, serbia, georgia, ukraine, dan negara ortodoks lain
arsitektur byzantium terbawa-bawa bahkan lebih panjang, akhirnya memberikan
kelahiran lokal sekolah arsitektur.
Sumber :
29 agust 2013
http://balqisdream.blogspot.com/2010/06/arsitektur-byzantium.html